Anda di halaman 1dari 4

Contoh Intro Ringkasan:

Membawa Pulang Ratu Ektasi

Senin, 4 November 2004, perempuan Indonesia berusia 24 tahun tertangkap di Amerika


Serikat. Esoknya, Zarima Mirafsur, si Ratu Ektasi yang diburu pihak berwajib Indonesia
itu mulai diadili di Pengadilan Houston, Texas. Tetapi kasus yang disidangkan waktu itu
adalah pelanggaran dokumen perjalanan.

Contoh Intro Bercerita:

Susahnya Orang Miskin Kalau Sakit


Nenek renta berusia tujuh puluhan tahun itu sudah sebulan ini sakit. Namun ia belum
juga pergi ke dokter untuk memeriksakan diri. mBah Tayem hanya tercenung di gubug
sempitnya, merasakan sakit yang luar biasa. Ia sulit berdiri, apalagi untuk berjalan. Kata
tetangganya, mungkin asam urat. Uang tak ada, anak pun tak punya.

Intro Diskriptif:

Ketika Penyandang Cacat Bersekolah

Mohammad Rosa Fachri tekun menekan-nekan kertas putih di hadapannya dengan


penggaris khusus yang memunculkan bintik-bintik timbul. Wajahnya tengadah. Siang itu,
dia sedang menyelesaikan soal-soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, tugas yang
diberikan oleh Rukina, wali kelasnya. “Ari, sudah selesai sampai nomor berapa?” kata
Rukina.

Intro Kutipan:
Dan Ai Pun Loncat dari Lantai Lima

“Saya lompat dari lantai lima karena saya sudah tidak tahan disiksa majikan,” ujar Ai
Reni lirih. Gadis kelahiran Cianjur, 27 Juli 1983 ini terbaring lemas di atas tempat tidur
di Ruang Melati RSUD Cianjur, Jawa Barat. Kaki kanannya yang patah dibalut dengan
kain dari ujung mata kaki hingga pangkal paha. Di tangan kanannya, tertancap jarum dan
selang infuse.

Intro Dialog:
Judul : Ke Aceh, Kami Telah Kembali

“Berapa lama, mengungsi ke Medan?”


“Dua bulan.”
“Anda kembali lagi ke Aceh?”
“Ya. Mau kemana lagi? Toko saya ada di sini,” kata Ci Fa, pemilik Toko Teratai di Jalan
Supratman, kawasan Peunayong, Aceh.
Setelah hampir dua bulan mengungsi ke Medan, Selasa (15/2/2005), ia kembali ke Banda
Aceh. Ke tokonya di sebuah pojok Peunayong. Setelah tsunami 26 Desember 2004,
semua porak poranda. Peunayong lumpuh total.

Intro Kutipan:

Siap Menang, Siap Kalah

“Kita siap menang dan siap kalah. Tapi saat ini kita tetap optimistis,” ungkap Puan
Maharani, putrid kandung Megawati Soekarnoputri, usai mencoblos pada Pemilu
Presiden putaran kedua di TPS Kebagusan, Jakarta, Senin (20/9/2004).

Tak ada keraguan yang terpancar dari raut mukanya. Masih tetap dengan gaya yang khas,
Puan selalu menebar senyum kepada para tetangga yang menyapanya usai mencoblos di
Kebagusan.

Intro Pertanyaan:

Kota Terkorup
Kota manakah yang paling korup di seluruh Indonesia? Kota mana pula yang dianggap
paling bersih?Untuk kota terkorup, mungkin sudah bisa ditebak. Untuk kota terbersih tak
seorang pun tahu. Hasil survei Transparency International Indonesia (TII) bersama
Marketing Research Indonesia menunjukkan, kota terkorup diduduki Jakarta. Sedang
kota terbersih diraih oleh Wonosobo, Jawa Tengah.

Intro Menuding Langsung:

Kota Terbersih
Apakah kota Anda termasuk paling korup di seluruh Indonesia? Jawabannya ‘ya’ jika
Anda adalah penduduk DKI Jakarta. Tetapi jika Anda tinggal di Wonosobo, Jawa
Tengah, Anda bisa bersiul atau berdendang. Anda layak bangga. Berdasarkan hasil survei
Transparency International Indonesia (TII), Jakarta ditetapkan sebagai kota paling korup.
Sedangkan Wonosobo dikukuhkan sebagai kota paling bersih di seluruh Indonesia.

Intro Penggoda:

Batu Bertanah
Desa Jaddung tampak gersang dan berbukit. Jalan desa masih berupa macadam. Pohon
siwalan tampak di mana-mana. Di sela-sela pohon itu tertanam jagung dan kedelai.
Kepala Desa Jaddung, Mukri menggambarkan kondisi desanya seperti ini: ‘Bukan tanah
yang berbatu, melainkan batu yang bertanah.’

Intro Unik:
Rumah Tangga Bahagia
Jika cinta sudah melekat, tak ada persoalan yang terasa berat. Beda bahasa bisa dieja, lain
kultur bisa tetap akur, beda postur bahkan makin terasa syuur. Laksana air, semua
mengalir ke arah yang sama, sebuah rumah tangga yang bahagia. Begitulah setidaknya
yang dirasakan Kiki Fatmala, Maudi Kusnaedi, Indah Gita Cahyani, dan sejumlah nama
artis beken lainnya.

Dulu Dicari, Kini Dihindari


Nasib keluarga Cendana kini bak penderita kusta. Kalau dulu para kolega bisnisnya
berlomba mendekati, sekarang cepat-cepat ingin angkat kaki. Satu persatu, rekanan
bisnisnya malah berupaya mendepak. Salah satunya, seperti yang dialami Siti Hadiyanti
Rukmana atau Tutut. Putri tertua mantan Presiden Soeharto ini akan disingkirkan dari
pabrik pembuatan vaksin Hepatitis B di PT Inkor Husada Tama.

Intro Gabungan:

Pemeriksaan Ketat
Awie Hasan, 34 tahun, pengemudi bus Kurnia, mengomel karena jam kerjanya menjadi
lebih panjang. Jarak Medan-Banda Aceh, 570 kilometer yang biasa ditempuh 12 jam kini
molor menjadi 14-15 jam karena bus yang dibawanya harus melewati empat pos
pemeriksaan. Di setiap pos, kata Awie, penumpang laki-laki diminta turun.”Kalau
dianggap mencurigakan, bawaan pun digeledah,” tuturnya. Pemeriksaan ini berlaku untuk
semua jenis kendaraan.

Intro Kontras:

Wakil Rakyat yang Tidak Merakyat

Wakil rakyat seharusnya merakyat, kata Iwan Fals. Selalu berjuang membela,
melindungi, dan mencintai rakyat. Faktanya, ternyata bertolak belakang. Sebagian dari
mereka malah asyik makan uang rakyat. Indonesia Corruption Watch mengumumkan
dari 432 kasus korupsi yang terjadi di seluruh Indonesia selama 2004, sebagian besar
justru dilakukan anggota DPRD, disusul kepala daerah, aparat Pemda, direktur badan
usaha milik daerah dan pimpinan proyek.

Intro Menjerit:

Warga Sakit, Mantan Kades Dibakar


Mengerikan. Isu berguganjang atau santet sama bahayanya. Sama-sama berakibat fatal.
Rabu pecan lalu, isu santet yang telah banyak menelan korban kembali mencabut nyawa
manusia secara sadistis. Korbannya bernama Kasiono, mantan Kades Kedung Benteng,
Kecamatan Rembang, Pasuruan, Jawa Timur. Bapak lima anak dari tiga isteri berusia 55
tahun ini tewas dihajar dan dibakar massa.

Intro Statistik:
Uang Palsu Meningkat
Jangan silau dengan uang baru yang masih kinclong. Lihat, raba dan terawanglah dulu
dengan seksama. Bank Indonesia mengumumkan uang palsu yang beredar selama tahun
2004 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2003
hanya 12 ribu lembar uang palsu yang beredar, sedangkan tahun 2004 meningkat menjadi
24 ribu lembar.
“Satu hal yang menarik, ada pergeseran uang yang dipalsukan. Selama 2003 uang yang
dipalsukan adalah pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Selama tahun 2004 bergeser ke
pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu,” kata Direktur Peredaran Uang BI, Lucky Fathul
Hadibrata setelah bertemu Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu
(16/2/2005).

Anda mungkin juga menyukai