OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan kepada
saya sehingga makalah yang diberi judul “Teori Kebungkaman dan Teori Sikap”
bisa diselesaikan. kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan
karena itulah adanya kritik dan saran berkenaan tentang makalah ini sangat
diharapkan agar bisa diperbaiki dikemudian hari.
Makalah ini berisikan materi-materi yang didapatkan dengan menganalisi
beberapa referensi terdahulu yang berkaitan dengan judul makalah. Makalah ini
berisi tentang penjelasan mengenai teori kebungkaman dan teori sikap. Dalam
penyusunannya kami membaca beberapa referensi yang berkaitan tentang
pembahasan dalam makalah ini.
Meski telah disusun sebaik mungkin, akan tetapi kami kembali menyadari
bahwa sebagai manusia tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan dan jauh
akan kata sempurna. Apabila berkenan kami harap pembaca dapat memberikan
kritik serta saran dalam pembuatan makalah baik dari segi isi hingga struktur
penulisan yang ada didalam makalah.
Materi yang terdapat dalam makala ini tentunya bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang teori kebungkaman dan
teori sikap Makalah ini juga diharapkan mampu dalam memberikan penjelasan
yang jelas bagi pembaca sehingga tidak ada kesalahan dalam pemahaman
mengenai kedua teori yang termuat. Makalah ini dibuat pula dengan tujuan untuk
menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Teori Komunikasi. Demikian yang bisa
kami sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran
dalam makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada, dapat diambil tujuan makalah ini sebagai
berikut:
a. Mengetahui apa itu Teori Kelompok bungkam
b. Mengethui apa itu Teori Sikap
BAB 2
PEMBAHASAN
Kramarae merumuska asumsi daasar yang dimiliki dalam teori bungkam, sebagai
berikut:
1. Perempuan mempersepsikan dunia secara berbeda dengan laki-laki, karena
pengalaman perempuan dan laki-laki yang berbedaa
2. Dominasi politik dipegang oleh kelompok dominan ( laki-laki), yang
menghambat perempuan mengenal dunia
Teori ini diperkenalkan pertama kali oleh seoraang filsuf jerman bernama
Georg Wilhelm Friedrich Hegel, yang membahas mengenai hubungan antara
majikan dengan seorang budak. Hegel mengungkapkan bahwa walaupun majikan
dan para budak hidup di lingkungan yang sama namun pengetahuan mereka
mengenai lingkungan serta masyarakat yang ada disana akan berbeda. Hal ini
dikarenakan oleh posisi mereka yang sangat berbeda dalam masyarakat. Hegel
meyakini bahwa bagaimana individu memahami dirinya, orang lain, dan
lingkungan sekitar tergantung dari kelompok mana individu tersebut berasal.
Teori ini dikenal juga sebagai teori sudut pandang karena dalam teori ini
berfokus pada bagaimana individu memiliki perspektif yang berbeda dalam dunia
sosialnya, hal ini dipengaruhi oleh keadaan kehidupan individu dan pengalaman
yang berbeda di setiap individu. Dengan kata lain bahwa cara pandang seseorang
dan perilaku dalam melihat dan memaknai suatu masalah akan berbeda, hal ini
didasari oleh latar belakang dan identitas mereka ( gender, agama, pendidikan,
tingkat sosial, ekonomi, dan lain-lain ).
Nancy Hartsock menjelaskan bahwa ada lima asumsi yang terdapat dalam
teori standpoint, berikut ini asumsi tersebut:
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .
Teori sikap adalah teori yang berfokus pada bagaimana individu memiliki
perspektif yang berbeda dalam dunia sosialnya, karena dipengaruhi oleh keadaan
kehidupannya dan pengalaman yang mereka miliki. Dengan kata lain perspektif
seseorang dan perilaku yang ia tunjukan pada satu masalah akan berbeda karena
perbedaan latar belakang.
DAFTAR PUSTAKA
araujo, s. (2015, juni 17). muted group theory (teori kelompok bungkam). Retrieved from
kompasiana: http://www.kompasiana.com
mustain. (2013). sisi lain perempuan dalam sorotan media (tinjauan teori kelompok
bungkam). jsgi, 65-73.