Anda di halaman 1dari 1

I LOVE NKRI

I LOVE PASKIBRA

Dulu saat saya masih sekolah menengah pertama, saya memiliki cita-cita menjadi Paskibra
sejati. Tegas penuh dengan wibawa dan disiplin tinggi. Pada akhirnya setelah masuk sekolah
menengah atas saya mengikuti ekstrakulikuler Paskibra. Pada saat itu, saya selalu mengikuti
latihan dengan serius dan mendapat jabatan sebagai pemimpin pasukan. Meskipun hanya
menjadi pemimpin pasukan, namun hal tersebut sangat berat. Karena harus memimpin dan
mengkordinasi semua pasukan untuk latihan. Jika pasukan belum disiplin, maka saya yang akan
dihukum oleh senior.
Hari, minggu, dan bulan terus berlalu. Namun saya tetap serius untuk latihan agar
meningkatkan kedisiplinan diri. Saat bulan Juli telah tiba, pada saat itu diadakan seleksi untuk
pengibaran Upacara Bendera Kemerdekaan Indonesia di kantor Kecamatan. Dan saya bangga
bisa lulus seleksi dan 40 orang terpilih. Kami latihan tiga kali dalam seminggu. Rasa lelah sudah
tidak bisa dibilang. Rasa sakit karena setiap latihan dihukum oleh senior. Sampai tiba tiga hari
sebelum pengibaran kami belum kompak dalam barisan. Barisan yang masih berantakan yang
masih memikirkan gerakan diri sendiri tanpa melirik barisan kawan yang menyebabkan kami
dihukum kembali oleh senior.
Panasnya sinar matahari tidak menjadi alsan untuk tidak latihan. Warna kulit sudah tidak
putih lagi. Sampai banyak teman kami ingin mengundurkan diri karena tidak tahan dengan
didikan para senior yang keras. Rasa sakit, tangis, sampai amarah kami rasakan bersama-sama.
Pada saat dua hari sebelum pengibaran bendera, tanpa disangka gerakan dan berisan kami sangat
kompak sampai prajurit tentara yang melatih merasa senang. Tentu hal itu membuat kami
semangat untuk lebih baik lagi. Keesokan harinya, saat gelada bersih, barisan kami mengalami
pengurangan dalam kekompakan. Hal tersebut membuat kami latihan seharian.
Pada akhirnya hari Rabu, 17 Agustus 2017. Disinilah hasil latihan kami yang satu bulan
akan ditentukan dengan menjadi petugas pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih. Segala doa
telah kami lakukan demi kelancaran pengibaran ini. Rasa takut dan gugup kami rasakan bersama.
Karena takut jika bendera kebanggaan Indonesia gagal akan berkibar. Pada akhirnya, saat sudah
memasuki lapangan upacara kami berhasil mengibarkan bendera tanpa ada kesalahan sedikitpun
sampai kami kembali meninggalkan lapangan. Setelah itu, kami dan para senior serentak
menangis karena bahagia hasil latihan kami tidak sia-sia. Dan kami melakukan itu karena kami
cinta kepada Indonesia. Kami ingin bendera Indonesia selalu berkibar diangkasa.

Salam paskibra
Jaya…jaya…jaya…hhhhuuuuuuhuhhhaaaaaaaaa

Anda mungkin juga menyukai