Anda di halaman 1dari 7

1

1. Pengertian Genderlect Theory

Genderlect Theory adalah cara berkomunikasi secara efektif

antara satu sama lain yang berbeda gender, dalam satu bahasa yang

sama, dimana di dalamnya terdapat proses saling menghargai, saling

mendengar satu sama lain, saling toleransi, tidak ada yang merasa

paling benar ataupun salah, sehingga tidak ada lagi klaim pandangan

high power-low power

2. Asumsi Genderlect Theory

Asumsi dari teori ini adalah adanya perbedaan gaya antara laki-

laki dan perempuan berkenaan dengan fakta bahwa focus

pembicaraan perempuan adalah koneksitas, sementara laki-laki pada

status dan kemandiriannya

3. Perkembangan theory

Tahun 1935 awal penelitian untuk teori ini dikemukakan oleh

Margaret Mead berpendapat, ketika ia mengamati perbedaan gender

tidak hanya biologis saja, namun cenderung pada perbedaan social

tahun 1987, gender teori berperan lebih baik dari pola gender dari

pada biologis atau teori yang didasarkan pada masa sosialisai kanak-

kanak. Pasalnya penelitian menunjukan variabilitas cukup besar antara


2

perempuan dan laki-laki, dan gender teori menyumbang variabilitas

ini.

Sekarang, Teori Gender saat ini telah banyak digunakan untuk

memandu penelitian pada topik yang berhubungan dengan

komunikasi, agresi, stereotip gender, nonverbal, sikap sosial politik,

dan sosial emosional dalam wacana kelompok kecil. Hingga saat

stereotip kita mengenai kepemimpinan adalah lebih cocok dipegang

oleh laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Kenyamanan

distereotipkan dengan perempuan. Dalam dunia kerja pun pria masih

menduduki tempat tertinggi dibandingkan wanita, hal ini menunjukan

masih adanya diskriminasi gender dari tempat kerja.

4. Perbedaan-perbadaan itu terletak

a. Kecenderungan feminis vs maskulin

b. Perempuan berhasrat pada koneksi sedangkan laki-laki berhasrat

untuk status

c. Rapport talk vs report talk

5. Komponen-komponen genderlect theory

a. Status vs connection

Komponen ini menjelaskan bahwa gender laki-laki memiliki

kecenderungan untuk lebih peduli kepada status dan kebebasan,

sedangkan gender perempuan lebih berfokus kepada hubungan.


3

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan terletak kepada

perbedaan sudut pandang dalam situasi yang sama.

b. Rapport talk vs report talk

Dimana kebanyakan perempuan itu dalam percakapan

sehari-hari menggunakan pola hubungan bahsa, sebagai salah satu

cara membangun hubungan baik dalam bernegosasi. Sedangkan

umumnya laki=laki memilih untuk mempertahankan kebebasan

dan bernegosasi, serta berupaya mempertahankan status hirarki

sosialnya.

1) Contoh rapport talk dan report talk :

Seorang perempuan berusah menceritakan rahasia

pribadinya kepada teman baiknya (cuhat), untuk

membangun kepercayaan dan hubungan pertemanan yang

semakin dekat.

Laki-laki dewasa memiliki kecenderungan untuk

merahasiakan cerita, mereka beranggapan bahwa rahasia itu

tidak untuk dibagi, ataupun diceritakan kembali kepada

pihak lain.

c. Public vs private

Dalam kategori ini diketemukan bahwa perempuan lebih

banyak bicara pada pembicaraan pribadi. Sedangkan laki-laki lebih

banyak terlibat pembicaraan public. Laki-laki menggunakan


4

pembicaraan sebagai pernyataan fungsi perintah, menyampaikan

informasi, meminta persetujan. Public vs private ini dibagi menjadi

5 bagian, yaitu :

1) Percakapan (conversations)

Perbedaan cara percakapan antara perempuan dan laki-laki

perempuan.

Perempuan:

1. Perempuan sebagian besar nyaman berbicara dalam

percakapan dan pribadi

2. Perempuan jarang berbicara banyak di depan umum

3. Perempuan akan berbicara banyak ketika berada dalam

suatu kelompok dengan gender yang sama.

Laki-laki:

1. Di sisi lain kebanyakan laki-laki tidak suka

membicarakan hal pribadi Laki-laki

2. kebanyakan akan berbicara dengan bebas di masyarakat

dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok

3. Kebanyakan laki-laki menghindari segala hal

pembicaraan yang bersifat kecil.


5

2) Penyampaian cerita (Story telling)

Penyampaian cerita yang disampaikan oleh pencerita

bertujuan untuk menyampaikan aspirasi, pemenuhan keinginan

dan cita-cita.

Perempuan

Tidak terlalu menyukai ketika menjadi pusat

perhatian, perempuan lebih memilih penerimaan dari orang

lain.

Laki-laki:

Biasanya menjadikan dirinya sebagai pahlawan di

dalam cerita hidup mereka, dan slah satunya dengan cara

yang humoris

3) Keterampilan mendengarkan (Listening skills)

Dalam konteks mendengarkan terdapat beberapa cirri

yang khas antara tiap gender.

1) Perempuan cenderung lebih banyak menjaga pandangan,

lebih sering mengganggukkan kepala, bergumam sebagai

pertanda ia sedang mendengarkan dan menyatakan

kebersamaannya.

2) Sedangkan laki-laki dalam hal mendengarkan berusaha

mengaburkan kesan tersebut, dimana hal itu dilakukan

sebagai upaya menjaga statusnya.


6

3) Perempuan umumnya merupakan seorang pendengar yang

aktif yang berarti bahwa bila seseorang berbicara dengan

mereka , perempuan umumnya akan memberikan respon

balik dengan cara mengajak berbicara.

4) Laki-laki akan merasa risih ketika mendengar seseorang

memotong pembicaraannya, sementara mereka sedang

berbicara.

4) Bertanya (Asking)

Sebelum mengajukan pertanyaan biasanya perempuan

terlebih dahulu mengungkapkan persetujuan. Laki-laki

memandang mengajukan pertanyaan merupakan power

kekuasaan untuk mengendalikan pembicaraan.

Dalam percakapan, perempuan akan mengajukan

pertanyaan untuk menunjukkan minat. Umumnya laki-laki

akan menanyakan pertanyaan dengan tujuan menantang lawan

bicaranya untuk mengetahui pengetahuan pengetahuan dari

subjek yang sedang dibahas atau dibicarakan.

5) Konflik (Conflict)

Perempuan memandang konflik sebagai ancaman dan

peru dihindari. Kebanyakan perempuan akan melakukan upaya

apapun demi menghindari konflik yang semakin menjadi.


7

Laki-laki biasanya senang memulai konflik , namun

kurang suka memeliharanya. Kebanyakan laki-laki

menggunakan konflik untuk menempatkan posisinya terhadap

susatu penganmbilan keputusan.

d. Metamessage

Suatu percakapan yang tidak diucapkan atau pesan yang

tersirat di dalam pesan yang sebenarnya. Metamessages dapat

dilihat dari nada dimana pesan disampaikan berupan pesan

nonverbal yang ditampilkan, seperti gerak tubuh dan ekspresi

muka.

Anda mungkin juga menyukai