Anda di halaman 1dari 10

DISUSUN OLEH

1. Adek Indra Gunawan 189110


2. Aidil Fitrian 189110258
3. Alwi Ihza Hanafi 189110
4. Alviego Fachrul S. 189110
5. Apry Yunata 189110
6. Muhajirin 189110

Kelas 2/F
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PRODI ILMU KOMUNIKASI
RIAU
T.A. 2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 1 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................. 3
D. Manfaat penulisan............................................................................... 3

Bab II Pembahasan
A. Teori Aksi Berbicara .......................................................................... 4
B. Teori Penyusunan Tindakan ............................................................... 6
C. Contoh Kasus...................................................................................... 7

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ......................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang telah mengenal komunikasi, sejak kecil saja bahkan sudah
diajar berkomunikasi. Bahkan ada yang melanjutkan studinya di komunikasi
karena mereka sangat minat dengan studi komunikasi tersebut.
Belajar komunikasi tanpa mengetahui teorinya itu seperti memakan
makanan yang hambar yang tidak ada rasanya. Dengan mempelajari teori-teori
komunikasi seseorang lebih dapat menyatu dengan lingkungan sosial yang
berbeda-beda.
Dari beberapa teori kita juga diajar mengelola pengetahuan di dalam pikiran
dan menggunakannya untuk menyampaikan pesan bisa berupa ucapan ataupun
tulisan. Maka dari itu muncullah dua teori yang membahas tentang itu yaitu teori
aksi berbicara dan teori penyusunan tindakan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Jelaskan teori aksi berbicara?
b. Jelaskan teori penyusunan tindakan
c. Jelaskan apa contoh kasus dari kedua teori tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui maksud dari jurnalis khusus itu.
b. Untuk mengetahui betapa pentingnya jurnalis di bidang pendidikan.

3
BAB II
ISI

A. TEORI AKSI BERBICARA


Jika Anda membuat sebuah janji, maka Anda menyampaikan sebuah niat
tentag sesuatu yng Anda lakukan di masa depan dan mengharapkan pelaku
komunikasi lain sadar terhadap apa yang Anda katakana dan niat Anda, Anda
berasumsi orang lain tahu makna dari kata-kata Anda. Mengetahui kata-kata
tidaklah cukup. Mengetahui niat Anda untuk menyelesaikannya dengan
menggunakan kata-kata adalah vital. Teori kemampuan berbicara yang
kebanyakan dihubungkan dengan John Searle dirancang untuk membantu kita
memahami bagaimana manusia menyempurnakan hal dengan kata-katanya.
Kapan pun Anda membuat pernyataan seperti, “Saya akan membalas Anda,”
Anda menyelesaikan beberapa hal. Pertama, Anda menghasilkan sebuah
wacana.Hal ini disebut sebagai aksi terungkap (utterance art), senuah enyebutan
kata kata dalam kalimat dengan sederhana. Kedua anda sedang menegaskan
seseuatu tentang dunia atau melakukan aksi usulan(proposional art). Dengan kata
lain,Anda mengatakan sesuatu,baik anda meyakini sebagai kebenaran maupun
anda mencoba supaya oranglain memercayai.Ketiga dan yang paling penting dari
perpektif aksi bicara,ada memenuhi sebuah niat yang disebut sebuah aksi
berkehendak (illocutionary act). Aksi berkehendak menjadi inti dari teori ini yang
akan di baas lebih mendalam pada bab ini. Akan tetapi, sebelum kita
melakukannya, mari kita lihat empat kemungkinan pemenuhan dari senuah pesan.
Ini adalah aksi mempengaruhi (perlucionary act) yang dirancang supaya
berpengaruh pada perilaku orang lain.
Dalam teori aksi berbicara, kebenaran tidak terlalu penting. Malahan,
pertanyaan sebenarnya adalah apa maksud dari pembicara dengan mengutarakan
permasalahan tersebut. Proposi dalam aksi berkehendak bagi Searle harus
dipandang seperti sebuah bagian dari konteks yang besar. Beberapa contohnya
adalah: saya bertanya apakah kue itu lezat; saya peringatkanAnda bahwa garam
itu berbahaya bagi tubuh; saya nyatakan bahwa namanya adalah Marta. Apa yang
pembicara lakukan dengan proposisi adalah aksi berbicara dalam contoh ini
adalah bertanya, memperingatkan, dan menyatakan.
Makna dari aksi berbicara adalah kekuatan memengaruhi. Sebagai contoh,
pernyataan, “Saya lapar,” dapat dianggap sebagai sebuah permintaan jika
pembicara bermaksud supaya pendengar menawarkan makanan. Di sisi lain, hal
ini dapat dianggap sebagai sebuah penawaran, jika pembicara bermaksud untuk
mengatakan bahwa ia akan mulai membuat makan malam; atau mungkin secara
sederhana memiliki kekuatan memengaruhi dari sebuah rancangan pernyataan
yang hanya untuk menyampaikan informasi dan tidak lebih. Menurut Searle, kita
tahu maksud di balik sebuah pesan tertentu karena kita berbagi permainan bahasa
sederhana yang terdiri dari sejumlah aturan yang membantu kita untuk
mendefinisikan kekuatan memengaruhi dari sebuah pesan.
Searle menyatakan secara mendasar bahwa “berbicara sebuah bahasa adalah
menyatu dengan sebuah bentuk aturan yang diatur oleh perilaku.” Dua jenis
aturan yang sangat penting pokok dan regulative. Aturan pokok (constitutive)

4
sebenarnya menciptakan permainan; yaitu permainan telah diciptakan atau
“ditetapkan,” dengan aturannya. Dalam aksi berbicara, aturan pokok memberitahu
Anda apa yang harus ditafsirkan seperti sebuah janji yang berlawanan dengan
sebuah permintaan atau sebuah perintah. Maksud Anda sangatlah dimengerti oleh
orang lain karena aturan pokok; mereka memberitahu orang lain apa yang
diharapkan dari sebuah aksi berbicara seperti itu.
Searle menguraikan lima jenis aksi berkehendak. Pertama, ia menyebutnya
penegasan (asserives). Penegasan adalah pernyataan yang mengikat pembicara
untuk menyokong kebenaran dari sebuah permasalahan.Hal ini mencakup
tindakan, seperti menyatakan, menegaskan,menyimpulkan, dan meyakinkan.
Kedua, arahan(directives)—aksi berkehendak yang berusaha supaya pendengar
melakukan sesuatu.Bentuk bentuk dari arahan adalah perintah,permintaan,
pembelaan, berdoa, permohonan, undangan, dan seterusnya. Ketiga,
Keterikatan(commissives), mengikat pembicara pada tindakan selanjutnya,
Mereka terdiri atas hal-hal, seperti berjanji, bersumpah, ikrar, kontrak, dan
jaminan. Keempat, Pernyataan (Expressive), tindakan yang menyampaikan
beberapa aspek psikologis dari kondisi pembicara, seperti berterima kasih,
mengucapkan selamat, permintaan maaf, menghibur, dan penyambutan. Terakhir,
deklarasi (Declaration),dirancang untuk menciptakan sebuah proposisi, sangat
menuntut, yang membuatnya seperti itu.Contohnyameliputi penunjukan,
pernikahan, pemecatan, dan pensiunan.
Beberapa aksi berkehendak harus mengikuti sejumlah aturan pokok dalam
rangka untuk menganggapnya sebagai sebuah aksi berkehendak.Aturan isi
proposisi menetapkan beberapa kondisi dari objek yang dituju . Sebagai contoh,
dalam sebuah janji,pembicara harus menyatakan bahwa tindakan selanjutnya akan
dilakukanmungkin untuk membayar utang.Aturan pendahuluan melibatkan
asumsi perkiraan dari pembicara dan pendengar yang penting untuk tindakan yang
akan terjadi.Sebagai contoh,dalam sebuah janji, ungkapan tidak memiliki makna
kecuali pendengar lebih suka tindakan selanjutnya dapat terlaksana daripada
hanya sekedar diungkapkan. Pada ilustrasi awal, pendengar ingin membalas
kembali.Aturan kesungguhan, pembicara perlu untuk bersungguh-sungguh pada
apa yang ia katakana. Anda harus benar-benar berniat untuk membayar utang
supaya pernyataan dapat dinilai sebagai janji. Aturan esensial menyatakan bahwa
tindakan yang diambil oleh pendengar dan pembicara untuk mewakili apa yang
terlihat,menjadi benar-benar ada. Dengan kata lain,janji membangun sebuah
kontrak kewajiban antara pembicara dan pendengar. Jenis aturan pokok ini
diyakini untuk menerapkan ke dalam variasi aksi berkehendak yang lebih luas,
seperti menanyakan kembali,menegaskan, mempertanyakan, berterima kasih,
menyarankan, memperingatkan, menyalami, dan mengucapkan selamat.
Aksi berbicara tidak akan berhasil ketika kehendak tidak dipahami dan
mereka dapat dievaluasi dalam hubungannya dengan tingkatan saat mereka
memakai aturan dari aksi berbicara tersebut. Mengingat proposisi dievaluasi
dengan kebenarannya atau validitas,aksi berbicara dapat dievaluasi oleh
keakuratan atau tingkatan saat kondisi dari tindakan telah sesuai. Kesesuaian
sebuah janji adalah apakah aturan yang penting untuk melaksanakan janji,telah
disepakati.

5
B. TEORI PENYUSUNAN TINDAKAN
Dikembangkan oleh John Greene,teori penyusunan tindakan menguji cara
kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk
membentuk pesan.Menurut teori ini,Anda membentuk pesan dengan
menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan 7rocedural. Dalam teori
penyusunan tindakan, pengetahuan procedural menjadi intinya.
Untuk mendapatkan gagasan seperti apa pengetahuan 7rocedural Anda,
bayangkan jika secara spesifik ,pengetahuan procedural terdiri dari urat syaraf
yang berhubungan dengan perilaku,akibat,dan situasi.Sebagai contoh, Anda
mungkin tersenyum saat menyalami seseorang dan mengatakan sesuatu,seperti
hai;apa kabar?
Kemudian orang lain tersenyum balik dan berkata “Baik,Bagaimana dengan
kabarmu ?” anda menyimpan ini dalam memori anda sebagai sekumpulan syaraf
yang terhubung dimana hubungan yang di buat di antara situasi menyalami
seseorang,tersenyum dan menggunakan kata-kata tertentu,dengan hasil mendapat
salam balik.Rekam procedural adalah sekumpulan hubungan diantara syaraf
dalam sebuah jaringan tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis.
Menurut teori ini, kapan pun Anda bertindak,Anda harus menyusun
hubungaan perilaku dari prosedur catatan yang tepat. Ritual salam adalah contoh
yang bagus untuk cara ini sebagaimana rutinitas gas dan kopling,ketika anda dulu
belajar mengendarai mobil dengan tongkat pengganti perseneling.
Anda menyusun prosedur yang dianggap penting untuk meraih semua
objektif ini,dan hasilnya adalah sebuah representasi mental untuk serangkaian
tindakan yang terkoordinasi.Model mental ini adalah representasi keluaran
(Output representation ) ; ini adalah “rencana” pikiran anda yang menyimpan apa
yang akan anda lakukan terhadap situasi yang anda hadapi.
Masing-masing dari semua syaraf yang aktif ini adalah bagian dari variasi
prosedur pencatatan. Semua ini menyatu dengan apa yang greene sebu;koalisi
(coalition). Tidak ada satu tindakan pun yang dapat berdiri sendiri.Setiap tindakan
melibatkan tndakan lainnya dalam suatu cara atau cara lainnya.
Proses penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan
motivasi,tetapi juga memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta
mengatur tindakan secara efisien dengan cepat. Penyusunan tindakanmemakan
waktu dan usaha. Walaupun komunikasi Nampak merespons terhadap situasi
dengan segera tanpa usaha,penelitian menunjukkan bahwa setiap respons meman
memakan waktu,jiak hanya sebuah pecahan dari satu titik.
Bayangkan jika memori anda penuh dengan koneksi antar elemen dari
memori adalah urat syaraf,dan urat syaraf saling berhubungan dengan
lainnya,lebih seperti jejaring yang terhubung dengan yang lainnya, lebih seperti
jejaring yang berbuhubungan dengan internet. Secara spesifik ada mungkin akan
tersenyum jika seseorang tersenyum dan mengatakan sesuatu.
Walaupun conth tersebut sangat sederhana, jaingan hubungan syaraf anda
yang sebenarnya adalah perubahan yang terus menerus, system yang kompleks.
Akan tetapi bukan sebuah system yang tidak teratur.

6
C. Contoh Kasus

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Aksi Berbicara dikemukakan oleh John Searle. Teori ini masuk dalam
paradigma sosiokultural. Teori ini membantu kita memahami bagaimana orang
mencapai sesuatu dengan kata-katanya.
Penemu Teori Penyusunan Tindakan adalah John Greene. Teori ini
mengungkapkan bahwa setiap apa yang kita lakukan adalah kumpulan berbagai
macam tindakan prosedural yang telah terekam oleh otak/ingatan kita
sebelumnya.

B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Littlejohn, Stephen W. & Karen A. Foss. 2017. Teori Komunikasi. Edisi 9.


Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai