Anda di halaman 1dari 6

Ruang Informasi Publik

di Media Siber
Ruang Public Harbernas

Salah satu karakter pembedamedia siber yaitu tersajinya informasi bahkan bias
dikatakan bahwa informasi membanjiri ruang virtual diinternet.
Term “public sphere” atau ruang public lahir dari karya Jurgen Habernas 1989
melalui buku yang berjudul The Structural Transformation of the Public Sphere:
An Inquiry into a Category of Gourgeois Society.
Ruang public pada dasarnya merupakan ruang yang tercipta dari kumpulan orang-
orang tertentu (private people) dalam konteks sebagai kalangan borjuis yang
diciptakan seolah-olah sebagai bentuk penyikapan terhadap otoritas public.
Public diartikan oleh Habernas sebagai kumpulan orag-orang tertentu dalam
konteks masa itu, yaitu kalangan borjuis yang memiliki kepentingan dan hal ini
muncul karena adanya perubahan kultur warga dalam menanggapi regulasi
maupun realitas politik abad ke 1.
 Kaum borjuis adalah orang-orang yang yang dalam konteks ini disebut sebagai
private persons.
 Private sphere adalah ruang yang berada dalam hubungan ekonomi atau pasar
dan lebih disebut sebagai ruang kepemilikan.
Antara Public Sphere dan Public Space
Ruang siber atau Cyberspace pada dasarnya menyediaan apa yang disebut Jones
1997;2 sebagai “new public space”. Secara digital karakteristik public space atau
menyebutnya sebagai virtual space, bias dimaknai sebagai sesuatu umum atau yang
sifatnya pribadi., antarbudaya atau lintas bahasa, hingga pada public yang terkontrol
atau bebas.
Ruang siber memberi dan menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk
menemukan cara baru dalam berinteraksi baik dalam aspek ekonomi, politik, social,
dan sebagainya.
Konteks virtual (public) space bisa dilihat dari bagaimana pengguna internet
memanfaatkan fasilitas seperti situs jejaring social Facebook atau Twitter.
Keberadaan wall atau dinding sebagai tempat pengguna menyampaikan ide,
mempublikasikan pendapatnya, atau menginformasikan suatu realitas politik tidak
serta merta dikatakan sebagai upaya pengguna dalam debat kritis sebagaimana yang
terjadi di ruang public.
Dapat dikatakan bahwa internet merupakan panggung depan yang belum tentu
mempresentasikan diri yang sebenarnya di panggung belakang (Goffman 1959)
Peran Ruang (public) Virtual
Perkembangan masyarakat jejaring saat ini telah membuka peluang bagi semua
kalangan dari beragam latar belakang kelas untuk terlibat aktif dalam diskusi
public dan mengkonstruk wacana sebagai respons dari realitas politik atau proses
demokratisasi.
Internet memungkinkan siapa saja untuk berbicara atau mendistribusikan informasi
dan ketika semua orang berbicara siapa yang akan mendengar, itu yang disebut
Benkler dengan “Babel Objection”.
Terlalu banyak informasi yang berlalu lalang diruang virtual juga membuka
kemungkinan informasi yang diunggah itu hanya sekedar rumor, palsu, atau hoax.
Pada dasarnya akan membawa pada debat yang terfragmentasi dan tidak menutup
kemungkinan komunitas politik virtual yang terbentuk akan lenyap begitu saja.
Diruang virtual juga terjadi apa yang disebut pembatasan keterlibatan pengguna
terhadap suatu komunitas diskusi politik. Perangkat seperti grup di Facebook atau
milis seperti Yahoo Groups memberi peluang bagi pengelola grup untuk membatasi
siapa yg dapat mengakses informasi.

Anda mungkin juga menyukai