Anda di halaman 1dari 12

PUBLIC SPHERE

AND PUBLIC SPACE


MUHAMAD HUSNI MUBAROK, S.Pd., M.IKom
JURGEN HABERMAS
 Lahir di Gummersback dekat Dussedorf, Jerman pd tgl
18 Jui 1929. Ayahnya seorang usahawan industri dan
pedagang kelas menengah

 Lahir ketika dunia sedikit kacau karena perang, shg


pemikirannya terpengaruh untuk mengatasi penindasan
akibat komunikasi yg terdominasi

 Habermas belajar filsafat di Gottingan (1956) dan mjd


asisten Adorno di Sekolah Frankfurt. Habermas tertarik
utk mempelajari perilaku manusia dlm hubungannya dg
teknologi.

 Mjd profesor filsafat dan sosiolog pada usia muda di


Heidelberg. Setelah itu kembali ke Frankfurt karena
memperoleh tempat untuk mengajar di sana
 Bagi Habermas, tindakan dasar manusia bukan hny kerja akan tetapi juga
komunikasi (bahasa). Keduanya mrp tindakan dasar manusia namun
keduanya mempunyai beberapa segi perbedaan.

 Tindakan dlm kerja lebih didasarkan pada hubungan antara manusia dg alam,
shg mengarahkan pada bagaimana manusia mampu menguasai alam.
Sedangkan tindakan komunikasi menyangkut mengenai hubungan manusia
dengan manusia lainnya. keduanya mempunyai esensi yg berbeda, hubungan
yg pertama bersifat asimetris artinya alam akan dikuasai atau dijadikan sbg
sesuatu yg subordinasi oleh manusia. Penguasaan oleh manusia dilakukan dg
cara mengolah alam secara maksimal mungkin.

 Dalam tindakan komunikasi tdk tjd hubungan yg bersifat penindasan, karena


hubungan komunikatif tdk mengenal unsur paksaan. Komunikasi hny dpt
terjadi bila pihak2x yg melakukannya saling menghargai kebebasan,
mengetahui maksudnya, dan saling percaya, kecuali dlm paksaan.
 Pembahasan mengenai ruang publik (public sphere) berawal dari
pendapat Jurgen Habermas pada tahun 1962 dalam tulisannya yang
kemudian diterjemahkan pada tahun 1997 berjudul The Structural
Transformation of The Public Sphere. 

 Public sphere adalah ruang terjadinya berbagai diskusi dan debat


publik mengenai suatu permasalahan publik, di mana setiap individu
sebagai bagian dari publik mempunyai porsi yang sama dalam
berpendapat dan dijamin kebebasannya dari intervensi dan restriksi
pihak lain sehingga tidak memunculkan hegemoni opini namun
menumbuhkan opini publik yang diharapkan akan membantu
munculnya kebijakan publik yang adil.
 Ruang publik merupakan media untuk mengomunikasikan informasi
dan juga pandangan. Sebagaimana yang tergambarkan di Inggris dan
Prancis, masyarakat bertemu, ngobrol, berdiskusi tentang buku baru
yang terbit atau karya seni yang baru diciptakan. 

 Pada perkembangan selanjutnya ruang publik juga menyangkut


ruang yang tidak saja bersifat fisik, seperti lapangan, warung-warung
kopi dan salon, tetapi juga ruang di mana proses komunikasi bisa
berlangsung.
Alan McKee (2005)
 Ruang publik adalah suatu wilayah hidup sosial di mana suatu pendapat umum
dapat dibentuk diantara warga negara, berhadapan dengan berbagai hal mengenai
kepentingan umum tanpa tunduk kepada paksaan dalam menyatakan dan
mempublikasikan pandangan mereka.
 Ruang publik adalah istilah yang berkenaan dengan metafora yang digunakan
untuk menguraikan ruang virtual dimana orang-orang dapat saling berhubungan.
 Ruang publik adalah ruang dimana percakapan, gagasan, dan pikiran masyarakat
bertemu.
 Ruang publik adalah ruang virtual di mana warganegara dari suatu negeri menukar
gagasan dan mendiskusikan isu, dalam rangka menjangkau persetujuan tentang
berbagai hal yang menyangkut kepentingan umum.
 Ruang publik adalah tempat di mana informasi, gagasan dan perberdebatan dapat
berlangsung dalam masyarakat dan pendapat politis dapat dibentuk.
Media Massa Sebagai Sarana Public
Sphere
 Pada awal perkembangannya, public sphere diteliti oleh Habermas
dalam kedai-kedai kopi dimana di sana terjadi pembicaraan masalah-
masalah publik oleh para pengunjung.
 Namun dengan semakin berkembangnya teknologi dan kecepatan
informasi, media massa digadang-gadang sebagai sebuah institusi
yang mampu merealisasikan public sphere yang memprasaranai
aspirasi publik.
 Hal ini dikarenakan pada tataran das sollen, media massa merupakan
institusi informasi yang netral dan independen serta tidak terdikte oleh
pihak manapun.
– Das Sollen adalah segala sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap. Contoh : dunia norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa
das sollen merupakan kaidah dan norma serta kenyataan normatif seperti apa yang seharusnya dilakukan.

Das Sein adalah segala sesuatu yang merupakan implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen dan mogen. Dapat dipahami
bahwa das sein merupakan peristiwa konkrit yang terjadi.
 Habermas (1997) mengatakan bahwa public sphere terdiri dari lembaga informasi
dan diskusi/debat politik. Lembaga informasi ini mengacu pada media massa yang
mempunyai fungsi informing kepada khalayak dan sarana transformasi kepentingan
publik. Pandangan Habermas yang berhubungan dengan pentingnya media dalam
mewujudkan public sphere didukung oleh O'Neil yang menyatakan bahwa media
massa sangatlah vital bagi pembentukan dan vitalitas sebuah masyarakat sipil.

 Kebebasan bermedia dan berinformasi juga merupakan ciri dari terwujudnya


negara demokrasi. Dengan semboyan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat,masyarakat mempunyai ruang partisipasi yang harus dijamin oleh
pemerintah sebagai aparatur negara dan representator rakyat, termasuk dalam
bermedia massa dan memperoleh informasi.
Realita public sphere di Indonesia
 Public sphere  di media Indonesia mulai muncul pada akhir masa Orde Baru
ditandai dengan lahirnya masa Reformasi yang memberikan kebebasan kepada
publik sesuai UUD 1945. Pada masa Orde Baru, sistem komunikasi Indonesia
bersifat tertutup sehingga arus informasi bersifat top down dan tidak ada
kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan feed back.  Setelah Orde Baru
digantikan oleh Reformasi, sistem komunikasi beralih ke sistem yang lebih terbuka
sehingga publik mempunyai kebebasan untuk menyuarakan pendapatnya tanpa
takut pada ancaman pemerintah. Kemunculan lingkungan media yang lebih bebas
tersebut juga disebutkan oleh Idris & Gunaratne (2000) yang mengatakan bahwa
pada awal 1998 sebuah kebijakan media yang lebih bebas tengah terbentuk di
Indonesia.
 Pasca Orde Baru juga gencar dilakukan diskusi-diskusi publik
mengenai keadaan bangsa dan masa depan negara. Dari sinilah
kemudian muncul ruang-ruang publik yang membahas tentang
permasalahan publik guna mencari solusi yang tepat. Media massa
sebagai pilar keempat dalam sistem negara juga mulai membuka
kesempatan kepada public untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi
publik melalui media. Sejak itu, nuansa kebebasan berinformasi
semakin dirasakan oleh publik untuk berkontribusi dalam
pembangunan negara melalui diskusi ruang publik.
 Secara teoritis, media massa memang telah mampu
menciptakan public sphere bagi khalayak untuk
memberikan aspirasi dan turut pula dalam diskusi-diskusi
publik melalui media massa. Hal ini dapat dilihat dengan
dibukanya rubrik opini dan surat pembaca di media cetak
serta munculnya berbagai talk show yang membahas
permasalahan publik di media televisi dan radio.

 Secara praktik????

Anda mungkin juga menyukai