Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI MASSA

TEORI MASYARAKAT MASSA


Dosen : Prinisia Nurul Ikasari, S.I.Kom., M.I.Kom

KELOMPOK 5

1. RAFISA INDRA MUKTI (1810202017)


2. RIZKY MAULIDYA (1810202023)
3. OKO BANOWO (1810202042)
4. DIMAS RIFQI ALTRANU (1810202047)
5. SHOFA ANGGITA ASMUL FAUZI (1810202078)
6. HARIS ADANI (1810202102)
7. HAFIDA LUTFI ISNANA (1810202107)

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TIDAR
TAHUN 2018/2019
TEORI MASYARAKAT MASSA
Masyarakat dan media merupakan kedua hal yang tidak dapat dipisahkan. Beberapa
dari mereka mengatakan dan memahami bahwa masyarakatlah yang membentuk media dan
ada juga dari mereka yang beranggapan berbeda bahwa medialah yang mengontrol masyarakat.
Menurut ahli, Giner (1979) mengemukakan Teori masyarakat massa adalah teori yang
menekankan ketergantungan timbal-balik antara intitusi yang memegang kekuasaan dan
integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Dengan demikian isi media
cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Artinya, bahwa
mereka yang merupakan kelompok masyarakat elit yang memiliki kekuasaan bisa melakukan
“campur tangan” bersama dengan media-media untuk menyuguhkan berita-berita yang baik
tentang mereka, atau bahkan bisa memutarbalikan fakta tentang kelompok elit tersebut,
mengalihkan isu untuk membuat publik lupa dengan persoalannya.

Dapat pula disimpulkan bahwa media mampu membangun persepsi masyarakat


terhadap sesuatu hal, dan pembangunan persepsi tersebut jelas sangat berkaitannya dengan para
pemegang kekuasaan yang ada. Ketika media membangun persepsi tentang hal-hal yang buruk
terhadap masyarakat oleh pemegang kekuasaan, maka pemegang kekuasaan akan berusaha
mengembalikan atau membalikkan persepsi tersebut melalui media pula.

Namun demikian, meskipun media tidak bisa diharapkan menyuguhkan pandangan


kritis atau tinjauan lain, menyangkut masalah kehidupan, media tetap memiliki kecenderungan
untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya. Teori
masyarakat massa memberi kedudukan terhormat kepada media sebagai penggerak dan
pengaman teori masyarakat massa. Teori ini juga sangat mengunggulkan gagasan yang
menyatakan bahwa media menyuguhkan pandangan tentang dunia, semacam pengganti atau
lingkungan semu yang disatu pihak merupakan sarana ampuh untuk memanipulasi orang, tetapi
di lain pihak merupakan alat bantu bagi kelanjutan ketenangan psikisnya dalam kondisi yang
sulit.

A. MASYARAKAT DIATUR SECARA PUSAT DAN DALAM SKALA BESAR


Teori inipun menekankan adanya saling ketergantungan dari lembaga-lembaga yang
menjalankan kekuasaan dan dengan demikian, integrasi media masuk ke dalam sumber-
sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Sebuah konten cenderung melayani kepentingan
pemegang kekuasaan politik dan ekonomi.
B. MASYARAKAT MENJADI ATOMASI
Teori masyarakat massa memberi keunggulan pada media sebagai faktor penyebab. Ia
bersandar pada ide bahwa media menawarkan sebuah pandangan dunia, lingkungan pengganti
atau lingkungan palsu, yang merupakan sarana ampuh untuk memanipulasi orang tetapi juga
bantuan untuk kelangsungan hidup psikis mereka dalam kondisi sulit. Menurut C. Wright Mills
(1951: 333). “Antara kesadaran dan eksistensi berdiri di komunitas, yang memengaruhi
kesadaran tersebut sebagai manusia yang memiliki keberadaan mereka!”.

C. MEDIA ITU TERPUSAT DENGAN SATU JALUR PENYEBARAN


Media dipandang memberikan kontribusi secara signifikan terhadap kontrol ini dalam
masyarakat yang ditandai oleh hal-hal yang berskala besar, keterpencilan lembaga, isolasi
individu dan kurangnya kekuatan local atau kelompok integrasi.

D. ORANG-ORANG DATANG BERGANTUNG PADA MEDIA UNTUK IDENTITAS


MEREKA SENDIRI
Meskipun ungkapan “masyarakat massa” tidak lagi popular, gagasan bahwa kita hidup
dalam masyarakat massa bertahan dalam berbagai komponen yang terkait secara longgar.
Terlihat atau nampak besar ketidakpedulian publik terhadap politik demokratis dan kurangnya
partisipasi di dalam hal ini juga sering dikaitkan dengan penggunaan media massa yang sinis
dan manipulatif oleh para pihak politis.

E. MEDIA DIGUNAKAN UNTUK MEMANIPULASI DAN KONTROL


Keadaan melimpah yang sebenarnya dan keragaman aktual dari berbagai bentuk media
lama dan baru yang tampak, bagaimanapun, untuk melemahkan validitas teori masyarakat
massa dalam penggambarannya tentang media sebagai salah satu batu fondasi masyarakat
massa. Khususnya, media elektronik baru telah memunculkan visi yang optimis tentang apa
yang dapat terjadi pada masyarakat yang bertentangan dengan tesis masyarakat massa pusat.
Kontrol relatif monopoli yang khas dari kebangkitan media massa asli sekarang ditantang oleh
munculnya media online yang jauh lebih mudah diakses oleh banyak kelompok, gerakan dan
juga individu. Ini tidak hanya menantang kekuatan ekonomi media lama tetapi juga jaminan
akses mereka kepada audiens nasional yang besar pada saat pemilihan mereka sendiri. Namun,
ada sisi yang lebih gelap dari visi ini, karena Internet juga membuka cara baru untuk
mengontrol dan mengawasi populasi online dan tidak kebal terhadap kontrol oleh konglomerat
media.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Mata Kuliah Komunikasi Massa: Kemunculan Industri Media dan Teori

Baran, Stanley J. (2010). Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, dan


Masa Depan. Jakarta: Salemba. Humanika

Masyarakat Massa. Poppy Febriana. 2016/2017.

Materi Pembekalan Dosen: Teori Media Society, Masyarakat Massa

Website: www.kompasiana.com/teori-komunikasi-dan-media

Anda mungkin juga menyukai