Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI & PERAN-PERAN SOSIAL

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi

Dosen Pengampu : Dr.Yopi Kusmiati,M.M.Si.

Disusun Oleh : Kelompok 8 (4A)

Muhammad Zahir Muzhaffar Muchtar 11190510000141


Alaika Ridho 11190510000195
Anna Harfiah 11190510000129

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “Komunikasi AntarPribadi & Peran-
Peran Sosial”.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Ilmu
Politik. Melalui kesempatan ini, tidak lupa kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Ilmu Politik, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Ibu Yopi Kusmiati. yang telah
memberikan tugas ini dan mengajarkan materi serta memberi bimbingan nya.
Kami menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan kami. Namun kami
sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna dalam rangka menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun agar segala bentuk
kekurangan dapat diperbaiki di masa mendatang.

Ciputat, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ......................................................................................................................................... 1

C. Tujuan.............................................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal ...................................................................................................... 2

B. Awal Studi Komunikasi Antarpersonal ................................................................................................... 3

C. Pengertian Peran Sosial ............................................................................................................................... 5

D. Macam-Macam Peran Sosial ...................................................................................................................... 6

E. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Dan Peran-Peran Sosial ......................................................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................................. 12

Kesimpulan ........................................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak
dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sebagai mahasiswa komunikasi, penting
kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang terjadi proses perubahan komunikasi dari
dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya komunikasi efektif. Maka dari itu
komunikasi antar pribadi sangat penting untuk dibahas dalam makalah yang kami susun serta
dalam berkomunikasi tentu akan ada hubungannya dengan peranan sosial yang ada.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
2. Awal Studi Komunikasi Interpersonal
3. Pengertian Peran Sosial
4. Macam-macam Peranan Sosial
5. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi dan Peran-Peran Sosial

C. Tujuan
1. memahami pengertian dari komunikasi antar pribadi
2. Memahami Peranan Sosial Dalam komunikasi
3. Memahami hubungan komunikasi interpersonal dan peran-peran sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Kamus Psikologi (Rakhmat, 2001) mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian
energi, gelombang suara dan tanda di antara tempat sebagai proses penyampaian suatu pesan
dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,
kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain,
baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan
mengubah sikap, pandangan atau perilaku. Kata komunikasi ini sendiri berasal dari bahasa
Latin “communicatio” yang berarti “pergaulan”, “persatuan”, “peran serta”, dan “kerjasama”.
Kata komunikasi bersumber dari istilah “communis” yang berarti “sama makna”.

Komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa
verbal (kata-kata) maupun non verbal (gerakan) oleh seseorang kepada orang lain untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung
melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara
kedua belah pihak (pengirim dan penerima), sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti
dan dilaksanakan.

Secara konstektual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi


antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling berinteraksi, saling memberikan
umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan definisi konstektual saja tidak cukup untuk
menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara satu individu dengan
individu lain berbeda-beda.

Arni Muhammad menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses


pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya
di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”.

Menurut Mulyana, “komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang hanya dua


orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya”.

Effendi mengemukakan, komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar


komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya

2
mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan
ketika itu juga.

Komunikasi interpersonal menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “The


Interpersonal Communication Book” adalah “The process of sending and receiving messages
between two persons, or among a small group of persons, with some effect and some immediate
feedback”. Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara
sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

Menurut M. Ghojali Bagus A.P, S.Psi. dalam Buku Ajar Psikologi Komunikasi,
komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk
mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.

Miller dan Steinberg, Komunikasi interpersonal adalah Communication That occurs


within interpersonal relationship. Komunikasi terjadi dalam hubungan interpersonal yang
maksudnya adalah proses komunikasi yang terjadi saat melakukan hubungan interpersonal
yaitu hubungan antara dua orang atau lebih dalam menyampaikan pesan, ide, gagasan, cerita,
dan sebagainya yang tujuannya melakukan komunikasi atau percakapan yang efektif.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian


informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan
baik sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling
pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi
perubahan perilaku.

B. Awal Studi Komunikasi Antarpersonal


Periode 1960-1970-an

Selama 1960 an dan 70 an, telah terjadi pertumbuhan penelitian komunikai


antarpersonal. Situai ini sekaligus merefleksikan sebagian dari perkembangan penelitian
perilaku (psikologi) yang mulai memasuki area studi komunikasi. Misalnya, ketika tahun 1968
The National Society for the Study of Communication memisahkan diri dan menjadi The
International Communication Association maka lembaga ini hanya memiliki empat divisi,
salah satunya adalah "devisi komunikasi antarpersonal yang belakangan menerbitkan jurnal
baru berisi berbagai artikel yang menjelaskan beragam variasi dari komunikasi antar personal
(Chaffee & Rogers,1997)
3
Dari sinilah titik awal di mana beberapa pakar dari ilmu psikologi, sosiologi,
antropologi dan politik mulai memperkenalkan area studi baru dalam komunikasi, termasuk
memperkenalkan beberapa teori yang dibangun dari berbagai penelitian yang mereka lakukan.
Pada awal tahun 1970, yang dimulai dengan hadirnya mata kuliah komunikasi antarpersonal,
juga terbitlah tiga edisi Handbook of Interpersonal Communication (Knapp & Daly, 2002).
Beberapa volume yang dapat disebut di sini antara lain karya Miller (1976, 1980), Roloff &
Miller (1987), Daly & Wiemann (1990, 1994), bahkan pada saat ini sudah hadir karya Smith
& Wilson (2009) yang menampilkan berbagai ualsan penelitian yang semakin mendalam.

Selain itu sejak tahun terbit berbagai artikel yang. (1) menggambarkan sejarah
perkembangan komunikasi antarpersonal sebagai ilmu dan penelitian sebagaimana ditulis
Rawlins (1985), Delia (1987), Knapp, Daly, Fudge, & Miller (2002): (2) mengeksplorasi
konsep komunikasi antarpersonal seperti tulisan Miller (1978), Cappella (1987), Motley
(2008), Burleson, Metts, & Kirch (2000), Sillars & Vange- listi (2006), dan (3) ulasan teori
terkemuka dan temuan penelitian dari Berger (1977, 2005); Roloff & Anastasiou (2000), dan
Hallsten (2004).

Untuk melayani konstituen peneliti yang makin besar dalam penelitian perilaku maka
pada tahun 1974, The International Communication Association (ICA) mener- bitkan jurnal
kedua (jurnal pertama "Journal of Communication"). Gerald R. Miller (1976) pada saat itu
menarik kesimpulan teoritis dari sebagian besar pengujian dari studi empiris yang mereka
lakukan dari penelitian komunikasi antarpersonal. Sifat jurnal ini bersifat empiris karena
berorientasi pada solusi terhadap masalah komunikasi antarpersonal. Berkat bantuan Sage
Publications yang menerbitkan jurnal komunikasi antarpersonal maka secara bertahap
terjadilah pergeseran penelitian dari "Speech journalism" ke penelitian komunikasi
antarpersonal, sejak saat ini terjadilah dikotomikan antara komunikasi antarpersonal dengan
komunikasi massa.

Pada tahun 1978, Gerard R. Miller dan Art Bochner, masing-masing menulis
pernyataan dan penilaian mereka terhadap komunikasi antarpersonal, yang kelak menawarkan
empat pendekatan terhadap komunikasi antarpersonal: (1) The situation- al approach, (2) The
developmental approach, (3) The law-governed approach, and (4) The rules-governed
approach (Miller, 1978; Bochner, 1978).

4
Atas kerja keras Miller dan Bochner itulah maka para ahli setelah itu mulai mengem-
bangkan dan mempromosikan komunikasi antarpersonal, khususnya mengembangkan teori-
teori spesifik dari komunikasi antarpersonal (Knapp & Daly, 2010).

Sejak itulah maka pada tahun 1980-an studi komunikasi antarpersonal semakin
popular karena "merambah" objek bahasan lain seperti konflik antarpersonal, komunikasi
gender, ko- munikasi nonverbal, komunikasi autarpersonal tempat kerja, dan komunikasi
antarbudaya (Baxter & Braithwaite, 2008). Kemudian tahun 1990-an bahkan muncul
perkembangan lanjutan dari studi komunikasi antarpersonal seperti subbidang komunikasi
keluarga dan komunikasi keschatan (Baxter & Braithwaite, 2008).

Beberapa bukti menunjukkan kebenaran atas perkembangan tersebut. Silahkan Anda


membuka "compendium" dari Oxfond English Dictionary online, 1989. Dalam "kamus maya"
tersebut Anda dapat menemukan beberapa kata dan konsep yang selalu dihubungkan dengan
komunikasi (antarpersonal) seperti "perilaku" dan "kelompok". ini pertanda bahwa segera
setelah itu kata-kata perilaku dihubungkan dengan perilaku individu, perilaku kelompok,
perilaku antarpersonal sendiri maupun perilaku antarpersonal dalam kelompok sebagai disiplin
ilmu. Tentang hal ini kita semua patut mengenang Harry Stack Sullivan, seorang psikiater
Amerika (1892-1949) yang pernah menggambarkan perilaku antara orang-orang dalam
berbagai jenis pertemuan apa pun (Oxford English Dictionary online, 1989) di mana untuk
pertama kali kata "antarpersonal" itu digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan "hubungan antara orang-orang" (Merriam-Webster Online Dictionary, 2nd).

Pada saat ini, ilmu komunikasi, dianggap ilmu yang paling sering menggunakan kata
sifat "antarpersonal" yang dilekatkan sebagai kata benda pada "komunikasi". Akibatnya adalah
"komunikasi antarpersonal telah menjadi salah satu sub disiplin yang paling mapan (Craig &
Muller, 2007). Beberapa ahli telah menyarankan bahwa keunggulan ini disebabkan karena
sebagian komitmen telah dilakukan untuk membangun sebuah paradigma penelitian positivist
terhadap ilmu komunikasi (Baxter & Braithwaite, 2008; Fresnell & Carter, 1994).

C. Pengertian Peran Sosial


Peran sosial adalah sebagai perangkat perilaku,hak,kewajiban ,kepercayaan dan norma
sosial yang terhubung sebagaimana di konseptualisasikan oleh orang-orang dalam situasi
sosial. Peran sosial mencakup seperngkat tindakan yang ditetapkan atau ditugaskan untuk
setiap individu dalam masyarakat.

5
Pengertian peran sosial menurut para ahli :

1. Abu Ahmadi(1982) Pengertian peran adalah sebagai suatu kompleks pengharapan


manusia terhadap caranya individu harus besikap dan berbuat dalam situasi tertentu
yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
2. Soerjono soekanto(2002:243) Definisi peran ialah aspe dinamis kedudukan, apabila
sesorang melaksanakn hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, maka ia
menjalankan suatu peran.

Teori peran adalah studi sosial sosiologis tentang pengembanan peran yang objek
kajianya berkaitan dengan penjelasan tentang kekuatan apa yang menyebabkan orang
mengmbangkan harapan mereka sendiri dan perilaku orang lain. Menurut sosiolog Bruce
Biddle (1986), lima model utama teori peran meliputi :

1. Teori peran fungsional , meneliti peran osiaal yang penting untuk norma sosial bersama.
2. Teori peran simbolik, berfokus pada dampak interpretasi individu terhadap respons
terhadap perilaku pada peran sosial
3. Teori peran structural, menggunakan model matemtika untuk menguji pengaruh
masyrakat secara keselurahan pada peran
4. Teori peran organisasi, meniliti pengembanan pern dalam organisasi
5. Teori peran kognitif , menguji huungan antara hrapan dan perilaku

Dalam penjabaran atas teori diatas perilaku sesorang adalah konnteks yang spesifik
berdasarkan factor-faktor seperti posisi special. Misalnya, peran sosial seorang tukang listrik,
dokter , psikolog, semuanya itu berbeda satu sama lain.

Ketika telah mencapai sebagai dokter peran kita dalam kehiduapn sosial maka harus
memerankan peran sosial tersebut dengan cara dapat memberikan pengobatan untuk penyakit,
berpengatahuan luas dalam bidang kesehatan, dan lain sebagainya

D. Macam-Macam Peran Sosial


 Peran ideal
Yaitu peran yang sesuai dengan status sosial. Biasanya peran ideal juga sesuai dengan
ekpetasi masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh, peran ideal seorang mahasiswa
adalah belajar ketika mendapat tugas dari kuliah, ia akan mengerjakan menyadari peran
sosialnya

6
 Peran yang diinginan
Peran yang dimainkan oleh seseorang karena keinginannya sendiri. Misalnya, sesorang
ayah yang memainkan perannya sebagai seorang kaka pada anaknya yang mulai
dewasa. Atau seorang bos yang memerankan perannya sebagai mentor nya karyawan.
 Peran yang dikerjakan
Peran ideal yang dikerjakan atau diesekusi. Semisal seorang presiden di indonesaia
yang juga panglima tertinggi di Negara. Ketika ia mengambil keputusan untuk
berperang atau tidak sebagai panglima tertnggi ia juga sebagai kepala kepemerintahan.
 Peran budaya
Budaya adalah sala satu aribut masyarakat, seseorang yang masuk dalam wilayah
budaya tersebut harus memenuhi harapan masyarakat yang melekat padanya.

E. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Dan Peran-Peran Sosial


Peranan Komunikasi Antar Pribadi

Johnson menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi


antarpribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yakni:

a. Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.


Perkembangan kita sejak masa bayi sampai masa dewasa mengikuti pola semakin meluasnya
ketergantungan kita pada orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi yang
intensif dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi
semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan intelektual
dan sosial kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain.

b. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
Selama berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar kita mengamati,
memperhatikan dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain
terhadap diri kita. Kita menjadi tahu bagaimana pandangan orang lain itu tentang diri kita.
Berkat pertolongan komunikasi dengan orang lain kita dapat menemukan diri, yaitu
mengetahui siapa diri kita sebenarnya.

c. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-
kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu
membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama.

7
Tentu saja pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi
dengan orang lain.

d. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau
hubungan kita dengan orang lain, terlebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan
(significant figures) dalam hidup kita. Bila hubungan kita dengan orang lain diliputi berbagai
masalah, maka tentu kita akan menderita, merasa sedih, cemas, frustrasi. Bila kemudian kita
menarik diri dan menghindar dari orang lain, maka rasa sepi dan terasing yang mungkin kita
alami pun tentu akan menimbulkan penderitaan, bukan hanya penderitaan emosional atau batin,
bahkan mungkin juga penderitaan fisik. 1

Dengan kata lain melalui komunikasi antar pribadi kita dapat memahami realitas
disekeliling kita yang nantinya bisa menjadi bahan perbandingan untuk mengetahui mana
realitas yang paling berpengaruh disekitar kita. Komunikasi antar pribadi juga mampu
membentuk kesehatan mental kita karena kesehatan mental juga ditentukan melalui kualitas
komunikasi, memiliki kualitas komunikasi yang baik membuat proses dalam penyampaian
pesan kita kepada orang lain menjadi lebih efektif dan tentunya kedua hal ini berkaitan pula
dengan peran-peran sosial kita dalam masyarakat. Dibanding dengan bentuk-bentuk
komunikasi lainnya, komunikasi antar pribadi dinilai paling efektif dalam mengubah sikap,
opini, dan perilaku komunikan.2

Setiap hari kita melakukan komunikasi. Komunikasi seakan-akan kunci yang harus kita
jaga demi tersalurkannya informasi secara terus menerus dan tentunya untuk memenuhi
kebutuhan hidup terkait dengan informasi. Untuk menjalani peran sosial yang baik dalam
masyarakat kita juga harus memiliki komunikasi antar pribadi yang baik sebagai penunjang
dalam menjalani peran-peran sosial. Inilah yang menjadi titik hubungan antara komunikasi
antar pribadi dengan peran-peran sosial. Komunikasi antar pribadi terjadi dengan tujuan untuk
mencapai saling pengertian mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya
diharapkan terjadi perubahan perilaku. Peran-peran sosial selalu berhubungan dengan
masyarakat, dengan menerapkan komunikasi antar pribadi yang baik maka akan mudah
mencapai tujuaan dari esensi peran-peran sosial yang kita miliki.

1
Supratiknya, Agustinus. “Komunikasi Antar Pribadi, tinjauan psikologis”, Kanisius, 1995. Hal 9-10
2
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:Rosdakarya,1992), h.125
8
 Dampak Komunikasi Antar Pribadi terhadap Peran-Peran Sosial

Untuk itulah komunikasi antar pribadi sangatlah diperlukan. Melalui komunikasi


antar pribadi, kita berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri
serta mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. 3

Komunikasi Interpersonal yang efektif menurut Joseph A. Devito4 menjelaskan


setidaknya ada lima karakteristik yang diturunkan secara spesifik, yaitu:

1) Keterbukaan
Terdapat 3 aspek dari komunikasi interpersonal dilihat dari kualitas
keterbukaan, yaitu: Pertama, sifat terbuka merupakan salah satu kunci komunikator
interpersonal bisa berjalan dengan efektif saat dua orang sedang berinteraksi.
Kedua, saat ada stimulus yang datang komunikator harus bisa bereaksi secara jujur.
Ketiga, komunikator dan komunikan harus mengaku dan memiliki rasa tanggung
jawab dengan perasaan dan pikiran yang disampaikan.
2) Empati
Menurut Henry Backrack 5 menejelaskan empati merupakan seseorang yang
memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada
saat tertentu dilihat dari sudut pandang orang lain. Seseorang dengan berempatik
maka dapat merasakan apa yang sedang dialami oleh orang lain sehingga dapat
memberikan motivasi, masukan, serta pengalaman yang pernah dirasakan oleh
orang lain.
3) Sikap Mendukung
Sikap mendukung merupakan sikap yang dibutuhkan agar hubungan
interpersonal bisa berjalan dengan efektif. Kita dapat memperlihatkan sikap
mendukung dengan bersikap, sebagai berikut: a) Deskriptif, bukan evaluatif b)
Spontanitas c) Provisional.
4) Sikap positif
Ada dua cara untuk mengkomunikasikan sikap positif yaitu
1) menyatakan sikap postif

3
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Professional Books: Jakarta. Hal 23
4
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Professional Books: Jakarta. Hal 285
5
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Professional Books: Jakarta. Hal 286
9
2) mendorong orang lain saat berinteraksi secara positif. Membina komunikasi
interpersonal dengan seseorang yang memiliki sikap positif dapt menghasilkan
energi positif untuk diri kita sendiri.
Pada umumnya memiliki perasaan positif sangat penting untuk menciptakan
interaksi yang efektif saat berkomunikasi. Sangat menyenangkan apabila dua orang
yang sedang menikmati saat interaksi atau suasana interaksi sedang berjalan
6
dibandingkan dengan orang yang tidak menikmati interaksi dan tidak bereaksi .
5) Kesetaraan
Komunikasi interpersonal dapat berjalan dengan efektif apabila suasananya
setara. Mewujudkan sikap setara yaitu dengan adanya pengakuan secara diam-diam
bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, menyumbangkan sesuatu
yang penting untuk pihak-pihak yang terkait.

5 karakteristik dari komunikasi antar pribadi ini jika kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari maka akan memberikan dampak pada peran-peran sosial. Dimana karakter
keterbukaan yang biasa ditanamkan ketika melakukan komunikasi antar pribadi dapat
memudahkan kita dalam menjalankan peran-peran sosial. Begitu juga dengan empati, memiliki
empati yang baik memudahkan kita dalam menjalankan peran-peran sosial karena dapat
mengetahui apa yang orang lain sedang rasakan. Memahami orang lain memudahkan kita
dalam berinteraksi dan menjalankan peran sosial kita. Sikap mendukung dan sifat positif sudah
pasti sangat berdampak pada peran sosial. Menjalani peran sosial setiap hari membutuhkan
sifat positif, karena dengan menerapkan sifat positif maka akan melahirkan energy positif yang
menjadi pendorong kita untuk supportif atau mendukung peran-peran sosial yang ada disekitar
kita.

Kesetaraan juga memberikan dampak dalam peran sosial. Peran-peran sosial dilakukan
oleh setiap gender, setiap kalangan, ataupun pihak lain. Dengan menyadari kesetaraan maka
akan mempermudah peran sosial kita yang harus berhadapan dengan pihak-pihak yang
berbeda. Adanya pemahaman bahwa kita setara, menyadari bahwa akan adanya kepentingan
yang berbeda, tidak memaksakan kehendak, komunikasi dua arah, saling memerlukan, serta

6
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Professional Books: Jakarta. Hal 290
10
menjaga suasana komunikasi yang akrab dan nyaman tentunya mempermudah peran-peran
sosial kita yang selalu berhubungan dengan orang lain/masyarakat.7

Sebagai contoh, siswa merupakan peran sosial. Kemudian siswa sebagai remaja
mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan sangat erat dengan dunia pergaulan. Dengan rasa
ingin tahu tersebut, remaja selalu berusaha memperoleh informasi-informasi yang ada di
lingkungan masyarakat yang dapat menunjang dalam pergaulan untuk membina hubungan
yang baik dengan teman sebaya. Siswa tentunya tidak ingin dianggap kurang pergaulan oleh
teman sebayanya hanya karena tidak tahu informasi yang berkembang. Melalui komunikasi
dengan orang lain maka informasi dapat diperoleh. Dengan demikian komunikasi dan
informasi merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Kemampuan komunikasi antarpribadi
yang baik juga diperlukan oleh siswa untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. Seseorang
yang mudah menyesuaikan dirinya tentu saja akan mudah untuk menjalin hubungan dengan
orang lain, sehingga ia mudah untuk mendapatkan teman dimanapun ia berada. Ketika
berteman, tentu saja akan terjadi pertukaran informasi. Pengolahan informasi secara tepat
diperlukan siswa agar ia tidak salah dalam pergaulan, terutama dalam hal mendapatkan teman
yang baik. Untuk dapat hidup efektif orang harus hidup dengan cukup informasi. Dengan
demikian maka komunikasi antar pribadi yang baik sangat memberikan dampak bagi peran
sosial dalam masyarakat.8

7
AW, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta.

8
Susanto, S.P. Astrid. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek 1. Jakarta : Binacipta. 1988, hlm : 3

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap
tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebagai komunikan
maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah
yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku. Dan dalam
prosesnya komunikasi interpersonal mengalami perkembangan dari tahun 1970 hingga saat ini.
Adapun Peran sosial adalah sebagai perangkat perilaku,hak,kewajiban ,kepercayaan dan norma
sosial yang terhubung sebagaimana di konseptualisasikan oleh orang-orang dalam situasi
sosial. Peran sosial mencakup seperngkat tindakan yang ditetapkan atau ditugaskan untuk
setiap individu dalam masyarakat yang didalamnya terdapat Macam-macam peran sosial yaitu
peran ideal, peran yang dikerjakan, dan peran budaya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Supratiknya, Agustinus. “Komunikasi Antar Pribadi, tinjauan psikologis”, Kanisius, 1995.

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:Rosdakarya,1992).

Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Professional Books: Jakarta.

AW, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Susanto, S.P. Astrid. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek 1. Jakarta : Binacipta. 1988.

13

Anda mungkin juga menyukai