Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI-TEORI KOMUNIKASI I

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi


Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Dosen Pengampu : Amelia Dwi Handayani, M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Rifqi Afiyatul Maula Rohman 2108302130
Ela Kusniati 2108302133
Syifa Nur Fauziyyah 2108302131

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM (FDKI)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Teori-Teori Komunikasi I .” Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi

Komunikasi.” Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan
dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbang saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................2

A. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi..................................................................................2

B. Model-Model Komunikasi Antar Pribadi.............................................................................3

C. Teori-Teori Diri dan Orang Lain..........................................................................................7

D. Teori Hubungan Komunikasi Antarpribadi..........................................................................8

E. Pengertian Komunikasi Kelompok.......................................................................................9

F. Karakteristik Dan Fungsi Komunikasi Kelompok.............................................................10

G. Tipe Komunikasi Kelompok...............................................................................................12

BAB III.........................................................................................................................................15

PENUTUP....................................................................................................................................15

A. Kesimpulan.........................................................................................................................15

B. Saran...................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Menurut
Sereno dan Mortensen, model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang
dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri
penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”. B. Aubrey
Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
fenomena yang dijadikan model. Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan
bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena itu,
hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.

Dari penjelasan mengenai model komunikasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa model komunikasi adalah representasi fenomena komunikasi, baik nyata ataupun abstrak,
dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dan dikemas secara ringkas guna memahami suatu
proses komunikasi.

Manusia membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi. Oleh karena itu, komunikasi tidak
dapat terputus dari kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi, kehidupan manusia menjadi
kurang sempurna. Komunikasi memiliki beberapa model dan setiap modelnya memiliki definisi
yang berbeda pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalam memahami proses
komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Komunikasi
juga merupakan suatu proses interaksi. Hal ini terlihat dari setiap gejala atau peristiwa yang tidak
luput dari adanya suatu komunikasi yang terjalin antarmanusia . Dalam makalah ini akan
dijelaskan beberapa model dalam komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah

3
1. Apa pengertian dari komunikasi antarpribadi?
2. Apa saja model-model komunikasi antarpribadi?
3. Apa yang dimaksud tentang teori-teori diri dan orang lain?
4. Bagaimana teori hubungan komunikasi antarpribadi?
5. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kelompok?
6. Apa saja karakteristik dan fungsi komunikasi kelompok?
7. Tipe-tipe kelompok ada apa saja?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi antarpribadi.


2. Untuk mengetahui pengertian dari teori dan model komunikasi antarpribadi.
3. Untuk memahami teori-teori diri dan orang lain.
4. Untuk memehami bagaimana teori hubungan komunikasi antarpribadi.
5. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu komunikasi kelompok.
6. Untuk mengetahui karakteristik dan fungsi komunikasi kelompok.
7. Untuk memahami apa saja tipe-tipe kelompok.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi interpersonal adalah salah satu jenis komunikasi yang paling banyak dipelajari.
Terlepas dari kenyataan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan jenis komunikasi dengan
berbagai unsur komunikasi yang kita lakukan hampir setiap hari, kebanyakan orang
mengembangkan komunikasi ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga komunikasi antarpribadi
juga dipelajari, menarik untuk dilakukan. Oleh karena itu, model-model komunikasi antarpribadi
telah dikembangkan dan dipelajari oleh para ilmuwan komunikasi. Beberapa model komunikasi
antarpribadi tersebut diuraikan di bawah ini untuk memberikan gambaran mengenai model-
model komunikasi antarpribadi yang dapat dipelajari secara eksternal.

Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication Book (Devito,
1989:4), komunikasi antarpribadi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan
antara dua orang atau di antara sekelomppok kecil orang dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik (the process of sending and receivingmesseges between two persons or among a
small group of person, with effect and some immediate feedback).1

Agus M. Hardjana mengatakan, komunikasi antarpribadi adalah interaksi tatap muka antar
dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyamaikan pesan secara langsung dan
penerima pesan dapat menerima dan dapat menanggapi secara langsung. Arni Muhammad
mengatakan komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang
dengan orang lain yang dapat langsung diketahui balikannya. Berbeda dengan Deddy Mulyana
yang mengungkapkan bahwaa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar orang-orang
secara tatap muka, yang kemungkinan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun nonverbal (Suranto, 2011: 3).

1
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10103/3/T1_362010003_BAB%20II.pdf. Diakses pada 12
Maret 2023.

5
Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah
sehubungan dengan pertemuan antara dua, tiga atau lebih orang, spontan dan tidak terstruktur.
Demikian pula Onong dan Effendy (Effendy, 1993:61), komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara dua orang yang berhubungan. Terjadi secara langsung dalam bentuk
percakapan dan dapat dilakukan secara tatap muka atau tatap muka. Hal ini dapat dilakukan
melalui media seperti telepon. Komunikasi interpersonal ditandai dengan dua arah atau dua arah
kembali.

B. Model-Model Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi adalah salah satu jenis komunikasi yang paling banyak dipelajari
oleh berbagai kalangan. Selain karena komunikasi antar pribadi merupakan salah satu jenis
komunikasi dengan berbagai elemen-elemen komunikasi yang hampir setiap hari kita lakukan,
komunikasi antar pribadi juga menarik dipelajari karena lewat komunikasi inilah kebanyakan
manusia mengembangkan dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, model-model
komunikasi antar pribadi banyak dikembangkan dan dipelajari oleh para ilmuwan komunikasi.
Di antara model-model komunikasi antar pribadi tersebut, beberapa model akan kita bahas di
bawah ini sebagai gambaran umum model komunikasi antar pribadi yang dapat kita pelajari di
luar sana. Ada beberapa model komunikasi komunikasi antar pribadi yaitu :2

1. Model Komunikasi Shannon dan Weaver


Di antara model-model komunikasi tersebut adalah gagasan Shannon dan Weaver, menurut
para ahli model komunikasi interpersonal yang diulas di bawah ini. Keduanya dimulai dengan
model komunikasi linier atau satu arah yang masih bisa digunakan untuk menunjukkan
bagaimana orang berkomunikasi dengan orang lain. Dari model komunikasi inilah muncul model
komunikasi Berlo yang diprakarsai oleh Berlo setelah terinspirasi dari model komunikasi Claude
Elwood Shannon dan Warren Weaver. Model komunikasi ini dapat digunakan untuk memahami
media massa, termasuk jenis pesan yang ada di media massa.

Dalam model komunikasi Shannon dan Weaver, komponen model komunikasi ini meliputi
transmitter, encoder, media, decoder, receiver, dan interferensi. Proses komunikasi interpersonal
2
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-antar-pribadi. Diakses pada 12 Maret 2023.

6
menurut model ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengirim pesan, atau orang tertentu,
membuat pesan dengan pengaturan dan kode tertentu (enkripsi) dan mengirimkannya ke
penerima pesan melalui beberapa media (dalam komunikasi pribadi, ini langsung) Untuk
dilakukan. Agar penerima memahami pesan Anda, Anda harus memberi mereka kode pesan
yang dapat mereka gunakan untuk menguraikan pesan sebelum mereka dapat memahami dan
menafsirkannya. Mesin atau teknologi penerima, seperti komputer, terkadang juga bertindak
sebagai penerima kriptografi, dan penerima hanya membaca pesan yang masuk.

2. Model Komunikasi Barnlund


Model komunikasi selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah model komunikasi yang
dibuat oleh Dean C. Barnlund. Berbeda dengan model lainnya, model komunikasi Barnlund
menjelaskan sejak awal bukan model komunikasi massa, melainkan model komunikasi
transaksional yang menjadi dasar komunikasi interpersonal. Model ini menggambarkan proses
pengiriman dan penerimaan pesan secara bersamaan tanpa salah satu pihak memainkan peran
pasif sebagai peserta dalam komunikasi.
Di dalam model komunikasi ini Barnlund menunjukkan adanya beberapa komponen dalam
komunikasi, yaitu cues (tanda untuk melakukan sesuatu, speecb (tindakan
berbicara), filter (subjek yang terkait dengan komunikasi, dan noise (gangguan yang terjadi
selama komunikasi berlangsung). Dari model komunikasi ini dianggap antara penerima dan
pengirim pesan saling bergiliran mengambil posisi sebagai pengirim dan penerima secara
langsung sehingga komunikasi yang terjadi bersifat simultan. Model komunikasi ini dapat dicoba
untuk memahami unsur komunikasi politik yang ada di sekitar kita, walaupun mungkin tidak
akan dapat digunakan untuk memahami perkembangan pers di Indonesia.

3. Model Komunikasi Schramm and Osgood


Model komunikasi berikut adalah model komunikasi aktual yang diperkenalkan oleh Wilbur
Schramm. Namun karena model komunikasi ini terinspirasi dari teori Ryan A. Osgood, maka
model komunikasi ini sering disebut sebagai model komunikasi Osgood dan Schramm, atau
model komunikasi Encode-Decode. Model komunikasi ini dapat digunakan untuk memahami
komunikasi verbal dalam proses diskusi. Di dalam proses komunikasi Osgood dan Shcramm, ada
beberapa komponen komunikasi, yaitu:

7
 Sender (pembuat dan pengirim pesan)
 Encoder (orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode, yang biasanya juga sekaligus
merupakan sender)
 Decoder (orang yang mendapatkan pesan dari encoder dan mengubahnya pada bahasa lain
yang telah dimengerti oleh penerima pesan, yang biasanya juga langsung berperan
sebagai interpreter dan receiver dalam hal komunikasi antar pribadi)
 Interpreter (orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan yang dikirim oleh
pengirim pesan)
 Receiver (orang yang menerima pesan dan melakukan proses decoding dan
menginterpretasikan pesan dari sender)
 Message (pesan yang dibuat oleh sender)
 Feedback (respons terhadap pesan yang diterima oleh subjek penerima pesan)
 Medium (media yang digunakan untuk mengirim pesan, dalam hal komunikasi antar pribadi,
maka dalam komunikasi langsung medianya dapat disebut merupakan udara atau saluran
tertentu)
 Noise (gangguan dalam proses komunikasi antar pribadi yang menghambat komunikasi)

4. Model Komunikasi Aristoteles


Dari segi historisnya, model komunikasi Aristoteles merupakan salah satu model komunikasi
linear yang dibuat untuk menggambarkan suatu proses komunikasi massa atau komunikasi di
depan publik. Akan tetapi, model komunikasi ini pun dapat digunakan untuk menggambarkan
beberapa aspek komunikasi antar pribadi walaupun tidak secara utuh.

Model komunikasi Aristoteles merupakan salah satu model komunikasi tertua dan pertama
yang diterima secara luas dalam dunia ilmu komunikasi. Di dalam model komunikasi Aristoteles,
ada beberapa komponen atau unsur yang diamati, yaitu: speaker, speech, occasion, audience,
dan effect. Speaker adalah orang yang berbicara atau aktif mengirimkan dan membentuk pesan
untuk orang lain. Speech adalah pesan yang dibuat oleh speaker dan ditujukan pada komunikan
yang dia ajak bicara. Occasion adalah situasi pesan atau komunikasi dilakukan. Audience adalah
pemirsa atau khalayak (dalam komunikasi antar pribadi adalah individu lain) yang menjadi
sasaran pesan dalam proses komunikasi tersebut dan Effect adalah dampak yang ditimbulkan
dalam proses komunikasi.

8
Model komunikasi Aristoteles dikenal sebagai model komunikasi satu arah karena speaker
atau pembicara dianggap sebagai pihak yang paling penting dalam komunikasi. Hal itu
disebabkan karena pembicara dianggap satu-satunya pihak yang berperan aktif dalam proses
komunikasi yang terjadi, sementara khalayak atau individu dianggap pasif dan hanya menerima
pesan saja dari speaker.

5. Model Komunikasi Lasswell

Lasswell adalah salah satu tokoh dalam dunia komunikasi yang sangat dikenal sebagai salah
satu founding fathers-nya ilmu komunikasi. Salah satu pencapaian Laswell adalah
keberhasilannya dalam mendefinisikan, sekaligus menggambarkan komunikasi dalam bahasa
yang sangat sederhana. Definisi komunikasi yang ia miliki, yang menjelaskan bahwa komunikasi
adalah proses who says what in what channel to whom with what effects.

Model komunikasi ini pada awalnya dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa,
dan memiliki karakteristik seperti model komunikasi linier dan komunikasi satu arah seperti
model komunikasi Aristoteles, serta subjek komunikasinya lebih besar. peran. komunikasi.
Namun dalam perkembangannya, model komunikasi ini juga digunakan untuk menggambarkan
komunikasi antar pribadi atau interpersonal.

Sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh Laswell, dalam model komunikasi Lasswell,
komunikasi yang ada adalah: who atau siapa yang pengirim pesan, says atau pesan yang
disampaikan oleh pengirim, channel atau media pengirim pesan tersebut, to whom atau siapa
yang akan menerima pesan, with what effect atau umpan balik apa yang diberikan oleh penerima
pesan ke pengirim pesan. Lima komponen ini, sering menjadi bahan analisis dalam
proses analisis terhadap proses komunikasi yang terjadi secara keseluruhan, seperti misalnya
dalam menganalisis isi, media, khalayak, efek, dan lain sebagainya.

6. Model Komunikasi Berlo

Model komunikasi antar pribadi yang kita pelajari berikutnya adalah model komunikasi yang
disusun oleh David K. Berlo. Dia mengembangkan model komunikasi yang sebelumnya digagas
oleh Shannon dan Weaver, yang menghasilkan model komunikasi SMCR (Sender-Message-

9
Channel-Receiver). Terdapat pula proses encoding dan decoding di dalam model komunikasi ini
yang tidak dimasukkan dalam singkatan tersebut.

Dalam model komunikasi Berlo, ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam
komunikasi yang membuat komunikasi berlangsung secara lebih efisien. Faktor-faktor itu antara
lain keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

C. Teori-Teori Diri dan Orang Lain


Konsep diri menurut Calhoun dan Acocella adalah suatu susunan konsep hipotesis yang
merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan diri
seseorang.3 Hurlock mengemukakan bahwa konsep diri dapat dibagi menjadi dua yaitu konsep
diri sebenarnya yang merupakan konsep diri seseorang tentang dirinya yang sebagian besar
ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain serta persepsinya tentang penilaian
orang lain terhadap dirinya.Yang kedua yaitu konsep diri ideal merupakan gambaran seseorang
mengenai keterampilan dan kepribadian yang didambakannya.4

Konsep diri menurut Burns adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan,
orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri yang kita inginkan.
Menurut William D. brooks yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmad yang menyatakan konsep diri
merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil
interaksi dengan orang lain.5 Menurutnya konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa
diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang
diberikan orang lain pada diri individu. Berdasarkan kajian-kajian teori konsep diri adalah
gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang diri sendiri yang meliputi karakteristik
3
Fasti Rola, Dinamika Konsep Diri Remaja Penghuni Panti Asuhan,” Skripsi (Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan, 2006), 10.
4
Zulaiha, Konsep Diri Remaja Putri yang Memiliki Ibu Tiri, Studi Kasus di Desa Tatah Layap, Kec. Tatah makmur,
Kab.Banjar,” Skripsi (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2015), 15.
5
Andi Masmud dan Aliza Rahmawati, Hubungan antara Konsep Diri Dengan Kecendrungan Gaya Hidup Hedonis
Pada Remaja,” Skripsi (Yogyakarta: Program Studi Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia,
2007), 35.

10
fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. Perkembangan konsep diri dipengaruhi
empat faktor, yaitu:6

1. Reaksi dari orang lain, Colloun membuktikan dengan mengamati pencermin terhadap
perilaku diri sendiri terhadap respon yang diberikan terhadap oarang lain maka individu
dapat mempelajari dirinya sendiri.

2. Perbandingan dirinya dengan orang lain, Konsep diri individu sangat tergantung kepada
bagaiman cara individu membandingkan dirinya terhadap orang lain.

3. Peranan individu, Setiap individu memainkan peranan yang berbeda-beda dan pada setiap
tersebut individu diharapkan akan melakukan perbuatan dengan cara-cara tertentu pula.
Harapan-harapan dan pengalaman yang berkaitan dengan peran yang berbeda-beda
berpengaruh terhadap konsep diri seseorang. Menurut Kuhn sejalan dengan pertumbuhannya
individu akan menggabungkan lebih banyak peran ke dengan pertumbuhannya individu akan
menggabungkan lebih banyak peran ke dalam konsep dirinya.

4. Identifikasi terhadap orang lain, Kalau seorang remaja mengaggumi orang dewasa
tersebut dengan cara meniru beberapa nilai, keyakinan dan perbuatan. Proses identifikasi
tersebut menyebabkan individu merasakan bahwa dirinya telah memiliki beberapa sifat yang
dikagumi.

D. Teori Hubungan Komunikasi Antarpribadi

Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin tanpa hubungan dengan orang lain. Manusia
memiliki insting untuk selalu hidup dengan manusia lain (sociability) dan insting untuk hidup
dan mati secara berkelompok (Nasidan, 2015). Dalam bertahan hidup dengan orang lain kita
perlu berkomunikasi. Komunikasi dengan orang lain mencakup semua jenis komunikasi, salah
satunya adalah komunikasi interpersonal.

6
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, 239.

11
Komunikasi interpersonal sendiri dapat diartikan sebagai komunikasi langsung, seperti saat
berkomunikasi dengan teman, kolega, anggota keluarga, dll. Komunikasi ini minimal karena
hanya melibatkan dua orang. Dalam komunikasi interpersonal, dua orang, komunikator (orang
yang menyampaikan pesan) dan komunikator (orang yang menerima pesan), berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.

E. Pengertian Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama, saling mengenal, dan memandang mereka sebagai anggota kelompok
(Deddy Mulyana, 2005).

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah,
atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi
kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Untuk alasan ini, sebagian besar teori
komunikasi interpersonal juga berlaku untuk komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok
adalah komunikasi yang terjadi antara banyak orang dalam kelompok "kecil". Pada pertemuan,
pertemuan, konferensi, dll. (Anwar Arifin, 1984).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai


interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.7

Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya


komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana
kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Dan B. Curtis, James J. Floyd, dan Jerrill L. Winsor (2005, h. 149) menyimpulkan bahwa
komunikasi kelompok biasanya berada di bawah arahan seorang pemimpin, ketika tiga orang

7
Fisipol. (2022, januari 7). Pengertian Komunikasi Kelompok. Diambil kembali dari pengertian-komunikasi:
https://fisipol.uma.ac.id/pengertian-komunikasi-kelompok/

12
atau lebih bertemu secara langsung. dan mencapai tujuan bersama. Mencapai tujuan atau sasaran
dan saling mempengaruhi. Secara lebih spesifik, tiga orang ilmuan menjelaskan ciri-ciri
komunikasi kelompok sebagai berikut:

1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;


2. Kelompok memiliki sedikit partisipan;
3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin;
4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama;
5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

F. Karakteristik Dan Fungsi Komunikasi Kelompok

Karakteristik komunikasi kelompok ini berarti jalinan komunikasi di antara para anggotanya
lebih banyak menggunakan bentuk verbal atau lewat pembicaraan. Walaupun komunikasi
nonverbal sering digunakan, namun pembicaraan atau bentuk komunikasi verbal lebih banyak
dilakukan dalam kelompok. Menurut Hariyanto (2021, hlm. 78) karakteristik dari komunikasi
kelompok adalah sebagai berikut.

1. Kepribadian Kelompok
Setiap individu dalam kelompok mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Pribadi seseorang
disaat sendirian dan jika ia berada di tengah kelompoknya biasanya berbeda.

2. Norma Kelompok
Mengidentifikasi cara-cara anggota kelompok itu bertingkah laku serta cara-cara yang menurut
pertimbangan kelompok adalah baik.

3. Kohesivitas Kelompok
Kekuatan saling tarik-menarik antara anggotanya atau kekuatan yang menahan mereka agar tetap
tinggal dalam suatu kelompok. Kohesivitas kelompok ditentukan olah dua hal, yaitu: a) Tingkah
laku normatif yang cenderung kuat ketika anggota tertarik dan diidentifikasi dengan kelompok;

13
b) Lamanya menjadi anggota suatu kelompok. Semakin lama menjadi anggota suatu kelompok,
maka semakin terikat pula seseorang dengan kelompok.

4. Komunikasi Kelompok Berusaha untuk Mencapai Tujuan Tertentu


Misalnya, beberapa tujuan yang dicapai meliputi: berkeinginan untuk mencapai keberhasilan
kelompok, atau berkeinginan untuk menghindari kegagalan kelompok. Sementara itu, menurut
Mukarom (2020, hlm. 92) karakteristik komunikasi kelompok di antaranya adalah sebagai
berikut.
 Norma, adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berperilaku satu dengan lainnya; ada tiga kategori norma yaitu norma sosial,
prosedural, dan norma tugas.
 Peran, adalah pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok; ada dua
fungsi peran dalam kelompok, yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan). Karakteristik dari
kelompok kecil, yaitu : ditujukan pada kognisi komunikan, prosesnya berlangsung secara
dialogis, sirkular, komunikator menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan, umpan
balik berbentuk verbal.

Sedangkan karakteristik dari kelompok besar, yaitu:

 Ditujukan kepada efek komunikan, prosesnya berlangsung secara linear, dialogis namun
berbentuk tanya-jawab. Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh sangat besar
terhadap cara suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku, dan pola pikir.
 Komunikasi kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah
pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan
jiwa, dan meningkatkan kesadaran.

Dikutip dari buku Psikologi Komunikasi (2021) karya Angelina Putriana, dkk, fungsi komunikasi
kelompok adalah :

 Menguatkan hubungan sosial antara anggota melalui hubungan bersama, seperti liburan,
kegiatan santai, dan aktifitas sosial.

14
 Saling bertukar informasi atau pengetahuan. Komunikasi kelompok berfungsi sebagai sarana
pertukaran informasi dan pengetahuan di antara anggotanya.
 Untuk mendidik. Fungsi komunikasi kelompok adalah mendidik paraangota nya. Fungsi ini
di pengaruhi atau bergantung pada jumlah informasi, jumlah anggota kelompok, serta
frekuensi interaksi antaranggota.
 Menggajak para angota kelompok untuk melakukan atau tidak melakukan hal tersebut.
 Problem Solving. Fungsi komunikasi kelompok ini meliputi upaya pencegahan atau
penyelesaian masalah guna menghindari konflik yang lebih besar.

G. Tipe Komunikasi Kelompok

Komunikasi merupakan hal sehari-hari yang melekat pada manusia. Dalam semua perilaku
komunikatif banyak kepentingan manusia yang dijembatani. Maka jangan heran jika komunikasi
merupakan ilmu yang sangat interdisipliner. Dapat dimaknai dan diterapkan dalam segala bidang
kehidupan. Lalu seberapa pentingkah komunikasi bagi kehidupan manusia? Diskusi ini membuat
belajar komunikasi lebih mudah dipahami, berdasarkan blok bangunan dasar komunikasi: orang.
Untuk mempermudah, mediasi dilakukan secara bertahap, mulai dari definisi, ruang lingkup,
prinsip dasar dan jenis komunikasi. Human communication (1980) membagi komunikasi
menjadi 5 macam tipe yaitu :8

1. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)

2. Komunikasi kelompok kecil (small group communication)

3. Komunikasi organisasi (organization communication)

4. Komunikasi massa (masa communication)

5. Komunikasi publik (public communication

Adapun beberapa konsep penting dalam komunikasi kelompok di antaranya adalah anggota
kelompok, tujuan kelompok, interaksi antar anggota kelompok, saling ketergantungan, dan kerja
sama. Komunikasi kelompok umumnya ditujukan untuk menyelesaikan masalah, membuat
8
Maharani, A. (2020). TEORI KOMUNIKASI. eprints binadarma, 669.

15
keputusan, menyelesaikan tugas, melahirkan gagasan atau ide kreatif, membantu tumbuh
kembang kepribadian, atau membangkitkan kesadaran politik.

Secara umum, terdapat dua bentuk komunikasi kelompok yaitu komunikasi kelompok
deskriptif dan komunikasi kelompok preskriptif. Berdasarkan bentuknya, komunikasi kelompok
dapat dibagi ke dalam kelompok privat dan kelompok publik. Yang termasuk dalam kelompok
privat adalah kelompok pertemuan, kelompok belajar, panitia, dan konferensi. Sementara itu,
yang termasuk dalam kelompok publik meliputi panel, wawancara terbuka, forum, dan
simposium.

Komunikasi kelompok terdiri dari berbagai macam jenis. Adapun macam-macam


komunikasi kelompok adalah sebagai berikut :

1. Brainstorming

Brainstorming adalah salah satu jenis komunikasi yang dirancang untuk membantu sebuah
kelompok menyamakan gagasan atau ide. Selama proses berlangsungnya brainstorming, setiap
anggota kelompok berinisiatif untuk menyajikan ide atau gagasan yang dimiliki. Kemudian, para
anggota kelompok melakukan evaluasi terhadap sejumlah ide atau gagasan yang telah
disampaikan dan memutuskan ide atau gagasan yang paling sesuai dengan tujuan kelompok.
Agar brainstorming menjadi lebih efektif, setiap anggota kelompok hendaknya tidak melakukan
pembatasan atau membatasi kreativitas anggota kelompok lainnya.

2. Polarisasi

Polarisasi adalah proses pengambilan keputusan dalam kelompok yang mengarah pada
penguatan posisi terkait argumentasi yang mendukung sikap atau tindakan tertentu. Polarisasi
dapat terjadi manakala para anggota kelompok telah memiliki sikap untuk mendukung tindakan
tertentu sebelum dilakukannya diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok dilakukan, sikap
mendukung tindakan tertentu ini menjadi semakin kuat. Polarisasi dapat berdampak negatif
karena memperbesar peluang terjadinya kesalahan, menurunnya produktivitas kerja kelompok,
serta mendorong ekstremisme

3. Groupthink

16
Groupthink merupakan salah satu jenis permasalahan komunikasi kelompok. Groupthink terjadi
pada kelompok yang sangat kohesif dimana para anggota kelompok merasakan tekanan untuk
bersepakat satu sama lain. Ketika jenis komunikasi ini terjadi, para anggota kelompok berusaha
untuk mempertahankan konsensus kelompok dan dimungkinkan tidak dapat membuat keputusan
terbaik. Gejala ini juga dapat terjadi ketika para anggota kelompok merasa takut pada peimimpin
kelompok atau merasa takut untuk menyatakan ide atau gagasan yang dimiliki.

4. Web Conferencing

Web conferencing dapat dilakukan melalui teks atau pertemuan. Web conferencing pada
umumnya digunakan sebagai sebuah diskusi kelompok. Dalam web conferencing, setiap anggota
kelompok mengekspresikan atau menyatakan pendapatnya dalam bentuk teks dan menyimpan
pendapat tersebut agar dapat dibaca oleh anggota kelompok lainnya dan diberikan komentar.
Metode ini memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah menjaga komentar tetap utuh
dan tidak mengalami perubahan serta dapat diakses oleh anggota kelompok setiap saat.

5. Groupware dan Centralized Forum

Forum terpusat atau centralized forum merupakan salah satu jenis web conferencing dimana
pesan-pesan disimpan untuk menciptakan dialog yang berkelanjutan antar anggota
kelompok. Groupware maupun centralized forum memiliki proses yang sama namun memiliki
fitur-fitur yang jauh lebih komplet seperti adanya fitur penjadwalan, templates,
toolboxes, dan document sharing.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya
1. Komunikasi antarpribadi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan
antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik. Model-model komunikasi antarpribadi itu ada banyak, salah
satunya adalah Model Komunikasi Shannon dan Weaver.
2. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang terjalin antar komunikator dengan
beberapa orang yang berjumlah dua atau lebih. Dalam proses komunikasi ini,
komunikator akan menyampaikan beberapa pesannya kepada komunikan melalui
perantara media tertentu. Karakteristik komunikasi kelompok ini berarti jalinan
komunikasi di antara para anggotanya lebih banyak menggunakan bentuk verbal atau
lewat pembicaraan. Walaupun komunikasi nonverbal sering digunakan, namun
pembicaraan atau bentuk komunikasi verbal lebih banyak dilakukan dalam kelompok.

B. Saran

Dari penjelasan tentang “Teori-Teori Komunikasi I“ dalam makalah ini, semoga dapat
menjadi salah satu bahan pertimbangan rujukan ilmiah dan bermanfaat untuk bidang
akademisi dan masyarakat luas.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Bimo, B. (2017, oktober 9). Pakar Komunikasi. Com. Diambil kembali dari pakarkomunikasi:
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-antar-pribadi
Fisipol. (2022, januari 7). Pengertian Komunikasi Kelompok. Diambil kembali dari pengertian-
komunikasi: https://fisipol.uma.ac.id/pengertian-komunikasi-kelompok/
Http://etheses.uin-malang.ac.id/629/6/10410181%20Bab%202.pdf. Pada 12 Maret 2023.
Indari, A. (2020, juni 10). Mengenal Teori Komunikasi Antarpribadi. Diambil kembali dari
tambahpinter: https://tambahpinter.com/teori-komunikasi-antarpribadi/
Maharani, A. (2020). TEORI KOMUNIKASI. eprints binadarma, 669 Nurdin, A. (2014).
Komunikasi kelompok dan organisasi..
Thabroni, G. (22, 11 15). serupa. id. Diambil kembali dari komunikasi-kelompok-pengertian-
jenis-karakteristik-pengaruh-dsb: https://serupa.id/komunikasi-kelompok-pengertian-
jenis-karakteristik-pengaruh-dsb/

20

Anda mungkin juga menyukai