Disusun Oleh :
FAKULTAS DAKWAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model Proses Komunikasi Antarbudaya” ini tanpa suatu halangan apapun.
Tak lupa kami ucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga selesai, serta kepada seluruh pembaca yang telah
membaca makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan untuk para pembaca.
Kami menyadari atas segala kekurangan yang terdapat pada makalah ini, jika terdapat
kekurangan pada makalah ini kami ucapkan mohon maaf sebesar besarnya kepada para pembaca.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan untuk membuat
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan baik dengan
menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan. Pengertian
komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-
cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan
maupun sinyal-sinyal non verbal. Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan
setiap manusia, baik itu manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
1
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai gambaran yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengangkat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nugroho, F. A. (2022). MODEL KOMUNIKASI PETUGAS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT JIWA ISLAM
KLENDER JAKARTA TIMUR DALAM UPAYA PEMULIHAN PASIEN (Doctoral dissertation, Universitas
3
Nasional). Jakarta Timur. Universitas Nasional. h-17.
4
kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan caracara untuk
memperbaiki konsep-konsep.2
Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi adalah deskripsi ideal
mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. 3 Sedangkan B. Aubrey
Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian
dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Sebagian ahli memaknai model sebagai penyederhanaan teori yang
disajikan dalam bentuk gambar. Karena itu, hakikatnnya model adalah alat bantu.
Sebagai alat bantu, model mempermudah penjelasan fenomena komunikasi
dengan mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri yang dianggap penting dan
menghilangkan rincian yang tidak perlu. Karena hubungan antara model dengan teori
begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori. Kita dapat menggunakan
kata-kata, angka, simbol, dan gambar untuk melukiskan model suatu objek, teori atau
proses.
2. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
Ada beberapa fungsi dal model komunikasi yang perlu kita ketahui. Menurut
Gardon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan tiga fungsi model, yaitu:4
2
Zikri, Nurhadi, F., Hendrawan, H., & Ayutria, D. F. (2019). Model komunikasi antar budaya keluarga mixed
marriage di wilayah Budapest-Hungaria. Jurnal Aspikom, 3(6). h-1140-1152.
3
Bonaraja, Purba., Banjarnahor, A. R., Kurniullah, A. Z., Handiman, U. T., Setiawan, Y. B., Hastuti, P., ... &
5
Jamaludin, J. (2021). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan Kita Menulis. h-30
4
Iswara, Silfia. (2020). Model Komunikasi Humas Polda Riau dalam Membangun Komunikaai Eksternal
Menggunakan Media Sosial di Instagram. Riau Sumatra. UINSUKA Riau. h-8.
6
komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan model tersebut, paradigma
yang digunakan, kondisi teknologis, dan semangat zaman yang melengkapinya dan
model-model komunikasi yang sangat popular.5
Mempelajari berbagai model komunikasi yang disajikan oleh para ahli dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai proses komunikasi yang
begitu kompleks. Memahami model komunikasi dapat membantu memilih metode
ataupun saluran yang akan digunakan sesuai dengan tujuan komunikasi yang telah
ditetapkan, membantu melakukan evaluasi terhadap proses komunikasi yang
dilakukan, serta memahami bagaimana penerima pesan menginterpretasikan pesan
yang dikirimkan oleh pengirim pesan.
5
Didik, H. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi.Sidoarjo Jawa Timur. Umsida Press. h-95.
7
6
Rezki, A. (2020). Model Komunikasi Antarbudaya dalam mewujudkan Nilai-nilai Multikulturalisme melalui
Kearifan Lokal Marjambar di Kelurahan Bunga Bondar Sipirok (Doctoral dissertation). Medan Sumatra Utara.
UMSU REPOSITORI. h-25.
8
komunikasi berlangsung, tetapi budaya juga turut menentukan bagaimana orang
menyandi pesan; makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi-kondisi untuk mengirim
memperhatikan, dan menafsirkan pesan. Sebenarnya, seluruh perbendaharaan perilaku
kita sangat tergantung pada budaya kita dibesarkan.
Konsekuensinya budaya merupakan landasan komunikasi. Bila budaya beraneka
ragam, maka beragam pula praktik-praktik komunikasi. Kita perlu menaruh perhatian
khusus untuk menjaga jangan sampai perbedaan kultur menghambat interaksi yang
bermakna, melainkan justru menjadi sumber untuk memperkaya pengalaman komunikasi
kita.
Dengan belajar memahami komunikasi antarbudaya berarti memahami
realitas budaya yang berpengaruh dan berperan dalam komunikasi. Seseorang
dapat melihat bahwa proses perhatian komunikasi dan kebudayaan yang terletak pada
variasi langkah dan cara berkomunikasi yang melintasi komunitas atau kelompok
manusia. Fokus perhatian studi komunikasi dan kebudayaan juga meliputi bagaimana
menjajaki makna, pola-pola tindakan, juga tentang bagaimana makna dan pola-
pola itu diartikulasikan ke dalam sebuah kelompok sosial, kelompok budaya,
kelompok politik, proses pendidikan, bahkan lingkungan teknologi yang melibatkan
interaksi manusia. 7
Menurut Young Yun Kim, asumsi yang mendasari batasan tentang komunikasi
antarbudaya adalah bahwa individu-individu yang memiliki budaya yang sama pada
umumnya berbagi kesamaan-kesamaan dalam keseluruhan latar belakang pengalaman
mereka daripada orang yang berasal dari budaya yang berbeda.8 Jadi, komunikasi
antarbudaya merujuk pada fenomena komunikasi dimana partisipan yang berbeda
latar belakang kultural menjalin kontak satu sama lain secara langsung maupun
tidak langsung. Ketika komunikasi antarbudaya mempersyaratkan dan berkaitan
dengan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan kultural antara pihak-pihak yang
terlibat maka karakteristik-karakteristik kultural dari para partisipan bukan
7
Ahmad, Sihabudin, H. (2022). Komunikasi antarbudaya: Satu perspektif multidimensi. Jakarta. Bumi Aksara. h-15
8
Wahidah,Djafar, S. (2013). Komunikasi Antarbudaya: Berbagi Budaya Berbagi Makna. Farabi (e-Journal), 10(1).
h-1-14.
9
merupakan fokus studi. Titik perhatian dari komunikasi antarbudaya adalah proses
komunikasi antara individu dengan individu dan kelompok dengan kelompok.
Ketika orang-orang dari budaya yang berlainan berkomunikasi, penafsiran keliru atas
sandi merupakan pengalaman yang lazim. Komunikasi antarbudaya dapat terjadi dalam
konteks komunikasi manapun, mulai dari komunikasi dua orang yang intim hingga ke
komunikasi orga- nisasional dan komunikasi massa. Setiap kali komunikasi antarbudaya
terjadi, perbedaan kerangka rujukan (frame of reference) peserta komunikasi membuat
komunikasi lebih rumit dan lebih sulit dilakukan, terutama karena peserta mungkin tidak
menyadari semua aspek budaya peserta lainnya.9
Islam melihat umat manusia sebagai suatu taman besar, ditaman terdapat banyak
macam warna bunga, tetapi tak ada satu warna pun yang lebih mulia. 10 Itulah makna dari
pernyataan hadis Nabi: "Saya pelopor bangsa Arab, Suhaib (pelopor) bangsa orang
Yunani, Bilal (pelopor) orang Etiopia, Salman (pelopor) orang Persia. Karena orang-
orang ini
9
Hilmah, Zakiyatunnufus. M. (2022). Proses Adaptasi Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Sunda Di IAIN
1
Kediri (Doctoral dissertation, IAIN Kediri). h-17
10
Putri, Ayuni., Hasibua, A. Z. S., & Suhairi, S. (2022). Komunikasi Antar Budaya Dalam Perspektif Antropologi
Islam. Dakwatussifa: Journal of Da'wah and Communication, 1(1). h-1-14.
1
adalah yang pertama di antara bangsa mereka sendiri yang memeluk agama Islam, dan
Nabi meng-himpun mereka, bersama beliau sendiri, menjadi sebuah karangan bunga
keimanan."
Akan tetapi, tidaklah mudah bagi pikiran manusia yang telah dirusak oleh kebiasaan
prasangka regional, warna kulit, dan kelas, yang secara berangsur-angsur, selama
berabad- abad, menjadi bagian dari struktur intelektual masyarakat, untuk menerima
pesan Islam yang agung tentang persaudaraan universal ini. Adalah kewajiban Islam
untuk memper- kenalkan paham-paham yang lebih sehat dalam kehidupan manusia dan
membantu mereka untuk menegakkan suatu struktur sosial baru, yang secara umum
berdasarkan persaudaraan manusia.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
1
DAFTAR PUSTAKA
Ayuni, P., Hasibua, A. Z. S., & Suhairi, S. (2022). Komunikasi Antar Budaya Dalam Perspektif
Antropologi Islam. Dakwatussifa: Journal of Da'wah and Communication, 1(1).
Djafar, Wahidah, S. (2013). Komunikasi Antarbudaya: Berbagi Budaya Berbagi Makna. Farabi
(e-Journal), 10(1).
Hariyanto, Didik. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi. Sidoarjo Jawa Timur. Umsida
Press.
Nurhadi, Zikri, F., Hendrawan, H., & Ayutria, D. F. (2019). Model komunikasi antar budaya
keluarga mixed marriage di wilayah Budapest-Hungaria. Jurnal Aspikom, 3(6).
Purba, Bonaraja., Banjarnahor, A. R., Kurniullah, A. Z., Handiman, U. T., Setiawan, Y. B.,
Hastuti, P., ... & Jamaludin, J. (2021). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan Kita
Menulis.
Silfia, Iswara. (2020). Model Komunikasi Humas Polda Riau dalam Membangun Komunikaai
Eksternal Menggunakan Media Sosial di Instagram. Riau Sumatra. UINSUKA Riau.