Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah
Komunikasi Pendidikan

Dosen Pengampu :
Dr. Hikmah Eva Trisnantari, M.Pd.

Di Susun Oleh :

1. Isnaini Putri Nirmala (22186206077)


2. Silvia Febriana Prasetyani (22186206089)
3. Vara Septiana Prabatari (22186206086)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayahnya
sehingga kami diberi kesempatan untuk dapat menulis dan menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Model-Model Komunikasi” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna untuk
memenuhi tugas dari Ibu Dr. Hikmah Eva Trisnantari, M.Pd. selaku dosen pembimbing pada
mata kuliah Komunikasi Pendidikan di Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung. Kami
berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca
mengenai Model-Model Komunikasi. Terima kasih yang sebesar besarnya kami aturkan kepada
Allah SWT, serta Ibu Dr. Hikmah Eva Trisnantari, M.Pd. selaku dosen pembimbing karena tugas
ini dapat menambah wawasan kami terkait mata kuliah Komunikasi Pendidikan dan tak lupa
kami sampaikan pada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami sangat
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun akan sangat kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Tulungagung, 29 November 2022


Disusun Oleh

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri..............................................................3
2.2 Pentingnya Alat Pelindung Diri..........................................................3-5
2.3 Jenis Alat Pelindung Diri..................................................................5-12
2.4 Tujuan Memakai Alat Pelindung Diri..................................................12

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan..........................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................14
Daftar Pustaka............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi pada zaman ini merupakan sebuah fenomena yang sudah tidak asing lagi
bagi masyarakat awam di seluruh dunia. Komunikasi sudah seperti sebuah kebutuhan
dalamkehidupan sehari-hari. Tiap orang di dunia saat ini, memerlukan komunikasi, baik
itudengan teman, rekan kerja, kantor, kelompok, dan lain sebagainya. Mereka seakan tidak
biasdipisahkan dari yang namanya komunikasi.
Dewasa ini, komunikasi sudah semakin berkembang seiring dengan kemajuanteknologi
yang ada didunia ini. Sehingga dalam mempelajarinya, timbulah beberapa modelyang
menggambarkan tentang sekema komunikasi-komunikasi yang ada di dunia ini. Baik itu
merupakan komunikasi antar individu, maupun individu dengan kelompok, dansebagainya.
Dalam paper ini, saya selaku penulis akan menguraikan tentang penjelasanmasing-masing model
komunikasi, diiringi dengan tokoh-tokoh pengusung modelnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Model Komunikasi ?
2. Apa pembagian Model-model Komunikasi?
3. Apa saja Model-model Komunikasi menurut para tokoh komunikasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Model Komunikasi.
2. Untuk mengetahui pembagian Model-model Komunikasi
3. Untuk mengetahui Model-model Komunikasi menurut para tokoh komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Komunikasi


Ada orang yang gemar membuat model pesawat tiruan, mobil-mobilan, dan benda-
bendalainnya.model ini membantu mereka melihat model mereka dengan cara yang
berbeda.Insinyur industri dan ilmuan melakukan hal yang serupa. Menarik pelajaran dari
sebuahmodel sebelum mereka membangun sesuatu yang sebenarnya. Model Komunikasi
berperan seperti itu, dengan membuat tiruan proses. Tetapi model tidak lah sempurna. Kenyataan
initerutama berlaku ketika subjek yang dibuatkan model nya adalah subjek yang
kompleks.Sebuah arsitektur misalnya, mungkin punya model yang bias dilihat oleh pengunjung.
Namun, ada juga model system pemanas, pola lalulintas, kelistrikan, saluran air, danventilasi.
Tak satupun model-model ini yang komplit atau akurat dalam setiap detail nya,namun tetap ada
gunanya.
Model Komunikasi adalah merupakan gambaran sederhana dari proses komunikas iyang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.Menurut
Sereno dan Mortensen, suatu Model Komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang
dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikansecara abstrak ciri-ciri
penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perludalam “dunia nyata”

2.2 Model-Model Komunikasi


1. Model Komunikasi Linier
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa jugadisebut
sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasiverbal
yang pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya
kepadakhalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Yang memiliki sifat
komunikasi dalamsatu arah. Yaitu, dari sumber kearah penerima pesan.Model linear ini
didukung oleh teori model Harold Laswell, Aristoteles, danBerlo serta dikembangkan
oleh Claude Shannon dan Waren Weaver (1949) yangmenidentifikasi elemen-elemen
utama proses komunikasi: Sumber, pesan, saluran, penerima,dan efek. Oleh karena itu,
riset pada waktu itu sangat memperhatikan persuasi dan propaganda, seakan memberikan
kesan. Karena model ini bersifat satu arah.
2. Model Komunikasi Peluru/Jarum
Media massa dianggap sangat perkasa (powerful) dalam memberikan efek
langsung.Komunikator menggunakan media massa ini sebagai cara untuk dapat
mempengaruhikhalayak dalam jumlah yang banyak. Sehingga beberapa dalam periode ini
tampak membentuk citra media massa yang sangat kuat. Seperti contoh, siaran Radio
Orson Wellesdi tahun 1938 tentang invasi makhluk dari Planet Mars yang menyebabkan
ribuan orangmenjadi panik diseluruh Amerika Serikat.
Selanjutnnya, pada zaman sekarang. Peneliti komunikasi tidak lagi
menemukankhalayak yang pasif tentang suatu informasi, yang membiarkan begitu saja
percaya danmengikuti setiap pesan-pesan yyang disampaikan oleh media massa. Tetapi,
para penelitimenemukan khalayak yang sangat aktif memilih apa yang hendak dilihat,
diintervensi, dandiingat dari media-media yang ada.
Model komunikasi ini memiliki aliran pesan yang dipengaruhi kearah yang lain.
Yang berawal dari pernerima pesan lalu ke arah pengirim pesan. Seakan seperti
memberikansebuah feedback kepada komunikator/pemberi pesan. Akan tetapi, meskipun
berlawanandengan model yang sebelumnya yaitu model komunikasi yang linear. Model
komunikasitersebut tetap bertahan. Model ini didukung dengan model komunikasi yang
diungkapkanoleh Defleur.
3. Model Komunikasi Sirkuler
Titik pemusatan komunikasi konvergen (sirkuler) yang ada dalam definisi
komunikasisecara luas adalah bahwa komunikasi merupakan sebuah proses. Orientasi
pengertiankomunikasi sebagai suatu proses adalah bahwa komunikasi itu proses yang
kompleks, berlajut/kontinu dan tidak bisa berubah dengan sendirinya. Itulah yang
menyebabkan bahwakomunikasi selalu berkembang dari waktu ke waktu.“Jika kita
menerima konsep dari suatu proses, kita memandang bahwa peristiwa danhubungan
adalah suatu proses yang dinamis, terus-menerus, berubah secara terus-menerus,
berlanjut. Ketika kita menyatakan komunikasi sebagai suatu proses, itu juga berarti
bahwakomunikasi tersebut tidak mempunyai suatu permulaan, suatu akhir, suatu urutan
peristiwayang telah ditetapkan. Komunikasi tidaklah statis/diam/tetap, tetapi komunikasi
itu bergerak.Unsur-unsur didalam suatu proses saling berhubungan; masing-masing
mempengaruhi satusama lain.”Model ini searah dengan definisi model yang diungkapkan
oleh Tubbs, Schramm, Newcomb,Westley dan Maclean, serta Gudykunst dan Kim.
Model ini menganggap komunikasi sebagai suatu transaksi diantara partisipan
komunikasi(dalam konvergen istilah komunikator dan komunikan, diganti menjadi satu
nama saja, yaitu partisipan atau peserta komunikasi), yang setiap orang memberikan
kontribusi pada transaksiitu, meskipun dalam derajat yang berbeda. Terlebih lagi model
ini berlaku untuk situasikomunikasi antar personal(Interpersonal
Communocations)maupun komunikasi massa (Mass Communications).
2.3 Model Menurut Tokoh Komunikasi
 Model Stimulus Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi.
Model inimenunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini
beranggapan bahwakata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan
tindakan akan merangsangorang lain untuk memberikan respon dengan cara
tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan
informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupatimbal balik dan mempunyai
efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku darikomunikasi berikutnya.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengankata lain,
komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.
 Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi.
Bisa jugadisebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang
model komunikasiverbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara
menyampaikan pesannya kepadakhalayak dengan tujuan mengubah perilaku
mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari komunikasi. pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model inilebih berorientasi
pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
MenurutAristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh
publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.Tapi model ini juga
memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama komunikasi dianggap
sebagai fenomena yang statis.
 Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in
whichchannel to whom with what effect. atau dalam bahasa Indonesia adalah,
siapa mengatakanapa dengan medium apa kepada siapa dengan pengaruh apa ?
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya
terhadapmasyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat
tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari
setiap bagian sosial yangterpisah yang memberikan respon kepada
lingkungan.Dan yang terakhir adalah transmisimasyarakat dari satu generasi ke
generasi lainnya.
 Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan
tingkatkecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi
(sourceinformation)yang menciptakan sebuah pesan (message) dan mengirimnya
dengan suatusaluran (channel)kepada penerima (receiver) yang kemudian
membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model inim
mengasumsikan bahwa sumberdaya informasimenciptakan pesan dari seperangkat
pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang
sesuai dengan saluran yang dipakai. Saluran adalah media yangmengirim tanda
dari pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasiadalah
otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh
udara.Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian merekonstruksi
pesan dari tandaitu. Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting
dalam model ini adalahgangguan. Model ini menganggap bahwa komunikasi
adalah fenomena statis dan satu arah.Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit.
 Model Schramm
Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua pihak yang
menyandi (encode),menafsirkan (interpret), menyandi ulang (decode),
mentransmisikan (transmit) dan menerimasinyal (signal). Schramm berpikir
bahwa komunikasi selalu membutuhkan setidaknya tigaunsur : sumber (source),
pesan (message), dan tujuan (destination. Sumber dapat menyandi pesan, dan
tujuan dapat menyandi balik pesan, tergantung dari pengalaman mereka masing-
masing. Jika kedua lingkaran itu mempunyai daerah yang sama, maka komunikasi
menjadimudah. Makin besar daerahnya akan berpengaruh pada daerah
pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh keduanya. Menurut
Schramm, setiap orang di dalam proseskomunikasi sangat jelas menjadi encoder
dan decoder. Kita secara konstant menyandi ulangtanda dari lingkungan kita,
menafsirkan tanda itu, dan menyandi sesuatu sebagai hasilnya.Proses kembali di
dalam model ini disebut feedback, yang memainkan peran penting
dalamkomunikasi. Karena hal ini membuat kita thau bagaimana pesan kita
ditafsirkan.
 Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial
psokologi.Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwaseseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B)
tentang sesuatu (X). Model inimengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X
tergantung dari mereka masing-masing.D alam model ini, komunikasi adalah
suatu hal yang lumrah dan efektif yang membuat orang-orang dapat
mengorientasikan diri mereka kepada lingkungannya. Ini adalah model
tindakankomunikasi yang disengaja oleh dua orang.
 Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interpersonal dan
massa. Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan
massa adalah padaumpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik
berlangsung cepat dan langsung,sedang di komunikasi massa, umpan baliknya
bersifat tidak langsung dan lambat.Dalam komunikasi interpersonal model ini,
terdapat lima bagian : orientasi objek (object orientation), pesan (messages),
sumber (source), penerima (receiver), dan umpan balik (feedback). Sumber (A)
melihat objek atau aktivitas lainnya di lingkungannya (X).Yang lalu membuat
pesan tentang hal itu (X’) dan kemudian dikirimkan kepada penerima(B). Pada
kesempatan itu, penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber.
Sedangkomunikasi massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu
penjaga gerbang (gatekeeper) atau opinion leader (C) yang akan menerima pesan
(X’) dari sumber (A)atau denganmelihat kejadian disekitarnya (X1, X2. Lalu
opinion leader membuat pesannya sendiri (X”)yang akan dikirim kepada
penerima (B). Sehingga proses penyaringan telah terbentuk.Ada beberapa konsep
yang penting dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan antara
komunikasi interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting
di komunikasi massa. Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan
dantidak bertujuan.
 Model Berlo
Model ini juga dikenal sbg model SMCR. Sumber (Source), pesan
(Message), saluran(Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat
pesan. Pesan adalah gagasanyang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-
simbol. Saluran adalah media yangmembawa pesan. Dan penerima adalah target
dari komunikasi itu sendiri.Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut :kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan,
sistem sosial, dan budaya. Pesanmerupakan perluasan yang berdasarkan elemen,
struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Dansaluran adalah panca indera manusia.
Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapatmencakup perlakuan dari
komunikasi massa, publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis.Model ini juga
bersifat heuristic. Tapi, model ini juga memiliki kelemahan. Model ini
menganggap komunikasi sebagai fenomena yang statis. Tidak ada umpan balik.
dankomunikasi nonverbal dianggap sebagai hal yang tidak penting.
 Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan
perangkatmedium massadan perangkat umpan balik. Model ini menggambarkan
sumber, pemancar, penerima, dan tujuan sebagai fase yang terpisah dalam proses
komunikasi massa. Fungsi dari penerima dalam model Defleur adalah menerima
informasi dan menyandikannya.Menurut Defleur, komunikasi bukanlah sebuah
pemindahan makna. Komunikasiterjadi dengan seperangkat komponen operasi di
dalam sistem teoritis, dengankonsekuensinya adalah isomorpis diantara internal
penerima kepada seperangkat simbolkepada sumber dan penerima.
 Model Tubbs
Model ini sepenuhnya berbicara tentang komunikasi antara 2 orang.
Model ini sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi. Yang
mengasumsikan bahwa 2 orangkomunikator sebagai pengirim pesan (sender) dan
sekaligus sebagai penerima pesan(receiver). Saat kita berbicara (mengirim pesan),
sebenarnya kita sekaligus mengamatitingkah laku lawan bicara kita dan kita
bereaksi terhadap itu. Proses itu bersifat timbal balik dan juga spontan dan
serentak. Pesan di dalam model ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Dapat
disengaja maupun tidak. Salurannya berupa panca indera. Ada dua jenisgangguan
di model ini : teknis dan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang membuat
penerima merasakan perubahan di dalam sebuah informasi. Gangguan semantik
adalah pemberian makna yang berbeda tentang representasi yang dikirim oleh
sumber.Singkatnya, walaupun di model ini komunikator 1 dan 2 mendapatkan
aspek yangsama : masukan, penyaringan, pesan, saluran, dan gangguan. Aspek-
aspek itu berbeda isinya.
 Model Gudykunts dan Kim
Model ini sebetulnya adalah model komunikasi antar budaya. Model ini
padadasarnya sesuai untuk komunikasi langsung, khususnya untuk dua orang.
Karena, tidak adadua orang di dunia ini yang memiliki budaya, budaya sosial, dan
budaya psikologi yang sama persis. Model ini mengasumsikan dua orang yang
sejajar dalam berkomunikasi, masing-masing dari mereka sebagai pengirim
sekaligus penerima, atau keduanya sebagai penyandi(encoding) dan penyandi
balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat bahwa pesan dari
seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan balik
diantaramereka diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang kepada sandi
balik dari yanglainnya. Dua garis itu menunjukan bahwa setiap orang dari kita itu
berkomunikasi. Kitamenyandi dan menyandi balik pesan dalam satu waktu.
Dengan kata lain, komunikasi bukanlah hal yang statis, kita tidak akan menyandi
sebuah pesan dan melakukan apapunsampai kita mendapat umpan balik. Aspek
yang melengkapi model ini adalah lingkungan.Lingkungan mempengaruhi kita
dalam menyandi dan menyandi balik suatu pesan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang mampu memberikan manfaat
positif baik itu terhadap komunikan, maupun komunikator. Komunikasi yang sukses
tidak luput dari kelancaran proses komunikasi tersebut, sehingga dapat diterima baik
olehkomunikan meskipun tetap ada noise didalam tahap prosesnya
.Meskipun banyak model-model komunikasi yang diungkapkan oleh para
ahlikomunikasi. Model utama dari suatu komunikasi dibagi menjadi tiga bagian.
ModelLinear, Model Jarum (Arus balik), dan Model Sirkuler.
Dari ketiga model utama tersebut. Komunikasi bisa memiliki cabang-cabang
model,yang banyak diungkapkan oleh para ahli di bidang komunikasi. Sehingga
menjadikan teoridalam komunikasi ini lebih kompleks dan beragam model didalamnya.
Pada hakikatnya,setiap model yang para ahli ungkapkan adalah suatu pengembangan dari
ketiga konsep modeldasar komunikasi ini. Tinggal cara kita saja menjadi masyarakat agar
lebih selektif danmemahami peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dan lebih
memahami konsep-konsep model dalam komunikasi. Serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Semoga Makalah yang penulis susun ini, dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Agar kehidupan kita dalam
bermasyarakat khususnya dalam berkomunikasi dengan siapa saja dapat lebih baik
lagi.Karena, manusia tidak akan dapat hidup tanpa adanya komunikasi terhadap
sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai