Anda di halaman 1dari 18

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Dosen Pembimbing :
Kharisma Ayu Febriana, S.I.Kom, M.I.Kom

Disusun Oleh :
NAMA : EZA PUTRI NOVITASARI
NIM : G.331.20.0071
PRODI : ILMU KOMUNIKASI B (SORE)

UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS TEKNOLOGI, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan kemampuan dan
kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesainkan tugas ini.
Dalam menyelesaian tugas penulis berusaha semaksimal mungkin agar tulisan
ini dapat mencapai kesempurnaan, namun sebagai hambah Allah SWT yang
menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan, kehilafan dan kesalahan. Oleh
karenanya itu, penulis menerima kritikan dan saran dari semua pihak dalam
penyempurnaan tugas ini. Semoga apa yang terdapat dalam penulisan tugas ini
dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi kami sendiri dalam pengembangan
pengetahuan di masa yang akan datang dan segalanya bernilai ibadah disisi Allah
SWT. Aamiin.

Semarang, 03 November 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sosialisasi dalam hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologisnya. Salah satu cara dalam sosialisasi
adlah melalu komunikasi antar individu dengan individu, antar individu atau
kelompok, ataupun antar kelompok dengan kelompok.
Komunikasi sendiri merupakan suatu pembentukan, penyampaian, penerimaan,
pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang. Seiring dengan berkembangnya
manusia banyak pula terjadi fenomena komunikasi. Untuk lebih memahami
fenomena komunikasi tersebut maka digunakan model. Model dapat mempermudah
penjelasan dari berbagai fenomena komunikasi yang terjadi pada manusia sesuai
dengan perkembangannya. Karena manusia yang terus berkembang dan fenomena
komunikasi yang berkembang sejalan dengan perkembangan manusia, model
komunikasi pun terus berkembang sehingga memunculkan berbagai macam bentuk.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan
diuraikan adalah:
1.1 Apa yang dimaksud dengan model komunikasi?
2.1 Apa saja model-model komunikasi itu?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas tujuan dari
makalah ini adalah:
1. Memahami apa itu model dan model komunikasi
2. Mengetahui berbagai macam model komunikasi yang ada

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan
masalah yang dibahas dan kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di
buku-buku panduan dan Internet.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Model Komunikasi


Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.
Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan
teori untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan
data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan
diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis, termasuk ilmu
komunikasi, digunakan untuk mengekpresikan definisi komunikasi, bahwa
komunikasi adalah proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui
aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang
dilakukan oleh penerima.
David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap
memodelkan komunikasi melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi
yang sama maksudnya dipahami oleh pengirim dan penerima. Sedangkan
Edmondson dan Burquest mengatakan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi
berisi jenis-jenis kode yang dikomunikasikan melalui suatu proses encoding suatu
konsep yang akan disandi balik melalui proses decoding.
Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi
ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model
komunikasi mempresentasikan secara abstrak ciri- ciri penting dan menghilangkan
rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey
Fisher mengatakan, mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan
memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari
fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk
menjelaskan atau menerapkan teori, dengan kata lain, model adalah teori yang
lebih disederhanakan.
Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr mengatakan model membantu
merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara
model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukka dengan teori. Oleh

4
karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu
model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat
berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan
teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep.

2.2. Fungsi Model Komunikasi


Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa ada tiga
fungsi model komunikasi yang pertama melukiskan proses komunikasi, kedua,
menunjukkan hubungan visual, dan ketiga, membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunkasi.
Deutsch Menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: pertama,
mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,
kedua, heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),
ketiga, prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga
yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, keempat,
pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
Fungsi-fungsi tersebut pada gilirannya merupakan basis untuk menilai suatu
model :
1). Seberapa umum (general) model tersebut? Seberapa banyak bahan yang
diorganisasikannya, dan seberapa efektif?
2). Seberapa heuristic model tersebut? Apakah ia membantu menemukan
hubungan-hubungan baru, fakta atau model?
3). Seberapa penting prediksi yang dibuat dari model tersebut bagi bidang
penelitian? Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang
tersebut?
4). Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model
tersebut?

2.3. Model- Model Komunikasi


Terdapat ratusan model-model komunikasi yang telah di buat para pakar.
Kekhasan suatu model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan
(pembuat) model tersebut, paradigm yang digunakan, kondisi teknologis, dan
semangat zaman yang melengkapinya. Dibawah ini model-model komunikasi

5
yang sangat popular.
2.3.1 Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini
terdiri dari model verbal dan model dragmatik. Model Verbal adalah seseorang
memersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi itu melalui berbagai pemaknaan
untuk membuat bahan-bahan yang dibutuhkan Model verbal Gerbner adalah
sebagai berikut:dalam beberapa bentuk dan konteks dalam suatu isi dan
kosekuensi yang ada.
a. Seorang sumber
b. mempersepsi suatu kejadian
c. dan bereaksi
d. melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan
kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
e. untuk menyediakan materi
f. dalam suatu bentuk
g. dan konteks
h. yang mengandung isi
i. yang mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu kejadian
dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya
mengirimkan sinyal pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal
menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination). Model
ini berbicara dalam dua konteks, yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi
massa. Perbedaan yang paling penting di antara keduanya adalah umpan balik
(feedback).

6
Gambar 2.3.1 Model Piktorikal Gerbner

Dalam komunikasi interpersonal terdapat lima bagian yaitu orientasi


objek (object orientation), pedan (message), sumber (source), penerima
(receiver), dan umpan bali (feedback). Sumber (A) melihat objek atau aktivitas
lainnya di lingkungan (X), yang lalu membuat pesan tentang hal itu (X’) dan
dikirim kepada penerima (B). Pada kesempatan itu penerima (B) akan
memberikan umpan balik kepada sumber.
Sedangkan dalam komunikasi massa mempunyai bagian tambahan, yaitu
adanya penjaga gerbang (gate keeper) atau opinion leader (C) yang akan
menerima pesan (X’) dari sumber (A) atau dengan melihat kejadian sekitar (X1,
X2), selanjutnya opinion leader membuat pesannya (X”) yang akan dikirim ke
penerima (B) sehingga telah ada proses penyaringan.

7
Gambar 2.3.1 Model Diagramatik Gerbner

2.3.2 Model Newcomb


Theodore Newcomb memandang komunikasi dari perspektif psikologi social
modelnya mengingatkan kita akan diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh
para psikologi sosial dan merupakan formulasi awal dan merupakan formulasi
awal mengenai konsistensi kognitif. Dalam komunikasi model tersebut yang sering
juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa
seseorang, A menyampaikan informasi kepada seorang lainnya, B, mengenai
sesuatu, X model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B
dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganya merupakan suatu sistem yang
terdiri dari empat orientasi.
Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazaim dan aktif yang
memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka.
Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja
(intensional). Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem apa pun mungkin
ditandai oleh keseimbangan kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian
manapun dari sistem tersebut akan menimbulkan ketegangan terhadap
keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri
secara psikologis tidak menyenagkan dan menimbulakn tekanan internal untuk
memulihkan keseimbangan.

8
Gambar 2.3.1 Model Komunikasi Newcomb
Orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganya
merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus
didekati atau dihindari dan atribut kognitif.
2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yan sama.
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A

2.3.3 Model SCMR dari Berlo


Sebuah model lain yang di kenal luas adalah model model David K. Berlo,
yang ia kemukakan pada tahun 1960. Model ini di kenal dengan model SMCR,
kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan
Receiver (penerima). Bagaimana dikemukakan Berlo, sumber adalah pihak yang
yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah
terjemahan gagasan kedalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat,
saluran adalah medium yang membawa pesan dan penerima adalah orang yang
menjadi sasaran komunikasi.
Dalam situasi tatap muka, kelompok kecil dan komunikasi public (pidato),
saluran komunikasinya adalah udara yang menyalurkan gelombang suara. Dalam
komunikasi massa terdapat banyak saluran televisi, radio dan lain sebagainya.
Model Berlo juga melukiskan beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi proses
komunikasi : proses keterampilan berkomunikasi, pengetahuan system sosial dan
lingkungan budaya sumber dan penerima. Menurut model Berlo, sumber dan

9
penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, system sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan
elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salah satu kelebihan model Berlo
adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi public atau komunikasi
massa namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi
tertulis.

Gambar 2.3.3 Model Komunikasi Berlo

Unsur dalam model SCMR adalah:


a. Sumber, semua proses komunikasi memerlukan sumber sebagai pengirim
informasi. Sumber terdiri dari satu orang atau kelompok misalnya organisasi
atau lembaga.
b. Pesan, pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau
propaganda) yang disampaikan sumber kepada penerima.
c. Saluran, Saluran komunikasi merupakan media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari saluran lisan, tertulis
dan elektronik
d. Penerima adalah pihak yang menjadi tujuan pesan yang dikirim oleh sumber
e. Umpan balik merupakan respon atau reaksi yang diberikan oleh penerima
f. Efek atau pengeruh merupakan perbedaan antara sesuatu yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan penerima sebelum dan sesudah menerima pesan
g. Lingkungan adalah factor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya
komunikasi.

10
2.3.4 Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua
orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi
sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus
penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik komunikator satu atau dua terus
menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar
dirinya yang sudah berlalu baik yang sudah berlangsung juga semua pengalaman
fisik maupun social yang sudah mereka peroleh Akan tetapi komunikator satu dan
komunikator dua adalah manusia yang unuk yang mempunyai latar belakang
social-budaya yang berbeda. Jadi, filter atau penyaring mereka masing-masing
baik fisiologis maupun psikologis juga dapat berbeda. (Deddy Mulyana, 2000).

Gambar 2.3.4 Model Komunikasi Tubbs

Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal juga nonverbal, disengaja
ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra terutama indra pendengaran,
penglihatan, dan peraba. Pada model Tubbs komunikator satu dan komunikator
dua memiliki unsur gangguan. Pada model ini, terdapat dua jenis gangguan yaitu
gangguan teknis dan gangguan sematik. Gangguan teknis adalah factor yang
menyebabkan penerima merasakan perubahan dalam informasi dan rangsangan.
Gangguan sematik adalah pemberian makna yang berbeda akan unsur bahasa dan
lambing yang disampaikan pengirim.
Meskipun dalam model Tubbs komunikator satu dan komunikator dua
mempunyai unsur yang didefinisikan sama yaitu; masukan, penyaring, pesan,
saluran dan gangguan, uansur-unsur tersebut tetap berbeda dalam muatannya.

11
2.3.5 Model Westley dan MacLean
Bruce Westley dan Malcolm MacLean memperkenalkan model
komunikasinya untuk membantu menjelaskan komunikasi interpersonal dan media
komunikasi massa. Melalui teorinya bentuk komunikasi sederhana maupun
kompleks dapat dimodelkan dan dipelajari. Teori Westly dan MacLean diwakili
dengan empat versi. Masing-masing versi berisi variabel yang mewakili peran
yang berbeda-beda dalam komunikasi. Variabel “X” mewakili informasi yang
akan disampaikan. “C” merupakan pemancar kurang tujuan dari “A” , bertindak
sebagai saluran untuk informasi (X). “B” merupakan penerima atau penonton
komunikasi
a. Versi pertama B memiliki koneksi langsung ke berbagai titik X. Dalam versi
ini, penerima harus mengambil informasi, X. dalam versi ini penerimaan
informasi bersifat langsung, tidak ada interpreter atau mediator
b. Versi kedua dari model untuk mengumpulkan informasi, X, proses data
kemudian mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan ke B. Dalam versi
ini ada umpan balik dari B ke A, sehingga A dapat mengetahui seberapa
banyak informasi yang diserap oleh B.

Gambar 2.3.5 Diagram Model Westly Mclean Versi Pertama dan Kedua

c. Versi ketiga memiliki C sebagai interpreter atau saluran untuk saluran


informasi. B mendapat semua komunikasi dari C. C mengumpulkan
semua data yang tersedia, X, dan informasi (X) yang didapat akan diolah
dulu oleh C yang mana yang dapat dikirim ke B.

12
Gambar 2.3.5 Diagram Model Westly Mclean Versi Ketiga

Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang


tidak terbatas yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi” menempatkan suatu
peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Model Westley dan
MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu umpan balik, perbedaan
kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin
endapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.

2.3.6 Model Schramm


Komunikasi dianggap sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi
(encode)-menafsirkan (interpret)-menyandi ulang (decode)-mentransmisikan
(transmit)-dan menerima sinyal (signal). Menurut Wilburg Schramm, komunikasi
senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message),
dan tujuan (destination) (dalam Suryanto, 2015:233). Sumber boleh jadi seorang
individu atau suatu organisasi seperti surat kabar, stasiun televisi. Menurut
Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder
dan decoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita,
menafsirkan tanda-tanda tersebut, dan menyandi sebagai hasilnya.
Schramm mempunyai tiga versi dari modelnya yaitu:
 Model pertama
 Model komunikasi manusia yang sederhana
 Mirip dengan model komunikasi Shannon & Weaver
 Model kedua
Model komunikasi yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman

13
dua individu yang mencoba berkomunikasi. Kesamaan dalam bidang pengalaman
yang dimiliki sumber dan sasaran yang sebenarnya dikomunikasikan.
 Model ketiga
Model yang menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak yang
menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerimasinyal.
Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan balik atau berbagi
informasi.

Gambar 2.3.6 Diagram Model Schramm

Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi-balik pesan,


berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing. Bila kedua lingkaran
(encoder dan decoder) mempunyai wilayah bersama yang besar, maka komunikasi
mudah dilakukan. Bila kedua lingkaran tidak bertemu –artinya bila tidak ada
pengalaman bersama – maka komunikasi tidak mungkin berlangsung. Bila
wilayah yang bertemu itu sangat kecil – artinya bila pengalaman sumber dan
sasaran sangat jauh berbeda – maka sangat sulit menyampaikan.

14
2.3.7 Model DeFleur

Gambar 2.3.7 Diagram Model DeFleur

Model Melvin L. DeFleur, seperti model Westley dan MacLean,


menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antarpribadi.
Model ini merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli
lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan memasukkan perangkat media
massa (mass medum device) dan perangkat umpan balik (feedback device). DeFleur
menggambarkan sumber(source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan
sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.
Sumber (source) dan pemancar (transmitter) adalah dua fase atau dua fungsi
berbeda yang dilakukan seseorang. Ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol-
simbol untuk menyatakan makna denotatif dan konotatif (merumuskan makna
dalam pesan) dan kemudian mengucapkan secara verbal atau menuliskan simbol-
simbol sedemikian rupa sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat
didengarkan atau dilihat.
Fungsi penerima (receiver) dalam model DeFleur adalah menerima
informasi dan menyandi-baliknya-mengubah peristiwa fisik informasi menjadi
pesan,. Penerima merujuk pada alat pendengaran manusia, yang menerima getaran
udaea dan mengubahnya menjadi impuls saraf, sehingga menjadi simbol verbal
yang dapat dikenal.

2.3.8 Model Gudykunst dan Kim


Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim sebenarnya merupakan
model komunikasi antar budaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal
dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang-orang asing (stranger).

15
Model komunikasi ini dapat merepresentasikan komunikasi antara siapa saja
karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai budaya, sosiobudaya,
dan psikobudaya yang persis sama.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyadian-balik pesan
merupakan proses interaktif yang dipemgaruhi oleh filter-filter konseptual yang
dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya, dan
lingkungan.
Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim adalah
lingkungan. Lingkungan berpengaruh dalam menyandi dan menyandi-balik pesan.
Lokasi geografis, iklim, situasi arsitektural (lingkungan fisik) dan persepsi atas
lingkungan tersebut berpengaruh bagaimana cara menafsirkan rangsangan yang
datang dan memprediksi perilaku orang lain.

Gambar 2.3.8 Diagram Model Gudykunst dan Kim

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

16
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, maka bisa
disimpulkan bahwa model komunikasi adalah suatu pola dari pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Selain itu, model komunikasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan proses komunikasi.
2. Menjelaskan alur komunikasi secara visual.
3. Membantu dalam menemukan kemacetan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

“Macam-macam Model Komunikasi”,

17
http://digilib.uinsby.ac.id/12650/5/Bab%202.pdf, diakses pada 30 Oktober 2020
pukul 20.30
“Model-model Komunikasi”, https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Model-
model_Komunikasi_06.pdf, diakses pada 30 Oktober 2020 pukul 20.30
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yanto, Eprie. 2014. “Model-Model Komunikasi”,
https://issuu.com/eprieyanto/docs/model-model_komunikasi.docx , diakses pada 01
November 2020 pukul 16.00
Kusumaningrum, Faradilla. “Model-model Komunikasi”,
https://www.academia.edu/28694901/Model_model_komunikasi_docx, diakses pada
01 November 2020 pukul 16.00

18

Anda mungkin juga menyukai