Dosen Pembimbing :
Kharisma Ayu Febriana, S.I.Kom, M.I.Kom
Disusun Oleh :
NAMA : EZA PUTRI NOVITASARI
NIM : G.331.20.0071
PRODI : ILMU KOMUNIKASI B (SORE)
UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS TEKNOLOGI, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan kemampuan dan
kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesainkan tugas ini.
Dalam menyelesaian tugas penulis berusaha semaksimal mungkin agar tulisan
ini dapat mencapai kesempurnaan, namun sebagai hambah Allah SWT yang
menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan, kehilafan dan kesalahan. Oleh
karenanya itu, penulis menerima kritikan dan saran dari semua pihak dalam
penyempurnaan tugas ini. Semoga apa yang terdapat dalam penulisan tugas ini
dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi kami sendiri dalam pengembangan
pengetahuan di masa yang akan datang dan segalanya bernilai ibadah disisi Allah
SWT. Aamiin.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas tujuan dari
makalah ini adalah:
1. Memahami apa itu model dan model komunikasi
2. Mengetahui berbagai macam model komunikasi yang ada
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu
model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat
berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan
teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep.
5
yang sangat popular.
2.3.1 Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini
terdiri dari model verbal dan model dragmatik. Model Verbal adalah seseorang
memersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi itu melalui berbagai pemaknaan
untuk membuat bahan-bahan yang dibutuhkan Model verbal Gerbner adalah
sebagai berikut:dalam beberapa bentuk dan konteks dalam suatu isi dan
kosekuensi yang ada.
a. Seorang sumber
b. mempersepsi suatu kejadian
c. dan bereaksi
d. melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan
kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
e. untuk menyediakan materi
f. dalam suatu bentuk
g. dan konteks
h. yang mengandung isi
i. yang mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu kejadian
dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya
mengirimkan sinyal pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal
menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination). Model
ini berbicara dalam dua konteks, yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi
massa. Perbedaan yang paling penting di antara keduanya adalah umpan balik
(feedback).
6
Gambar 2.3.1 Model Piktorikal Gerbner
7
Gambar 2.3.1 Model Diagramatik Gerbner
8
Gambar 2.3.1 Model Komunikasi Newcomb
Orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganya
merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus
didekati atau dihindari dan atribut kognitif.
2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yan sama.
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A
9
penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, system sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan
elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salah satu kelebihan model Berlo
adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi public atau komunikasi
massa namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi
tertulis.
10
2.3.4 Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua
orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi
sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus
penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik komunikator satu atau dua terus
menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar
dirinya yang sudah berlalu baik yang sudah berlangsung juga semua pengalaman
fisik maupun social yang sudah mereka peroleh Akan tetapi komunikator satu dan
komunikator dua adalah manusia yang unuk yang mempunyai latar belakang
social-budaya yang berbeda. Jadi, filter atau penyaring mereka masing-masing
baik fisiologis maupun psikologis juga dapat berbeda. (Deddy Mulyana, 2000).
Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal juga nonverbal, disengaja
ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra terutama indra pendengaran,
penglihatan, dan peraba. Pada model Tubbs komunikator satu dan komunikator
dua memiliki unsur gangguan. Pada model ini, terdapat dua jenis gangguan yaitu
gangguan teknis dan gangguan sematik. Gangguan teknis adalah factor yang
menyebabkan penerima merasakan perubahan dalam informasi dan rangsangan.
Gangguan sematik adalah pemberian makna yang berbeda akan unsur bahasa dan
lambing yang disampaikan pengirim.
Meskipun dalam model Tubbs komunikator satu dan komunikator dua
mempunyai unsur yang didefinisikan sama yaitu; masukan, penyaring, pesan,
saluran dan gangguan, uansur-unsur tersebut tetap berbeda dalam muatannya.
11
2.3.5 Model Westley dan MacLean
Bruce Westley dan Malcolm MacLean memperkenalkan model
komunikasinya untuk membantu menjelaskan komunikasi interpersonal dan media
komunikasi massa. Melalui teorinya bentuk komunikasi sederhana maupun
kompleks dapat dimodelkan dan dipelajari. Teori Westly dan MacLean diwakili
dengan empat versi. Masing-masing versi berisi variabel yang mewakili peran
yang berbeda-beda dalam komunikasi. Variabel “X” mewakili informasi yang
akan disampaikan. “C” merupakan pemancar kurang tujuan dari “A” , bertindak
sebagai saluran untuk informasi (X). “B” merupakan penerima atau penonton
komunikasi
a. Versi pertama B memiliki koneksi langsung ke berbagai titik X. Dalam versi
ini, penerima harus mengambil informasi, X. dalam versi ini penerimaan
informasi bersifat langsung, tidak ada interpreter atau mediator
b. Versi kedua dari model untuk mengumpulkan informasi, X, proses data
kemudian mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan ke B. Dalam versi
ini ada umpan balik dari B ke A, sehingga A dapat mengetahui seberapa
banyak informasi yang diserap oleh B.
Gambar 2.3.5 Diagram Model Westly Mclean Versi Pertama dan Kedua
12
Gambar 2.3.5 Diagram Model Westly Mclean Versi Ketiga
13
dua individu yang mencoba berkomunikasi. Kesamaan dalam bidang pengalaman
yang dimiliki sumber dan sasaran yang sebenarnya dikomunikasikan.
Model ketiga
Model yang menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak yang
menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerimasinyal.
Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan balik atau berbagi
informasi.
14
2.3.7 Model DeFleur
15
Model komunikasi ini dapat merepresentasikan komunikasi antara siapa saja
karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai budaya, sosiobudaya,
dan psikobudaya yang persis sama.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyadian-balik pesan
merupakan proses interaktif yang dipemgaruhi oleh filter-filter konseptual yang
dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya, dan
lingkungan.
Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim adalah
lingkungan. Lingkungan berpengaruh dalam menyandi dan menyandi-balik pesan.
Lokasi geografis, iklim, situasi arsitektural (lingkungan fisik) dan persepsi atas
lingkungan tersebut berpengaruh bagaimana cara menafsirkan rangsangan yang
datang dan memprediksi perilaku orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, maka bisa
disimpulkan bahwa model komunikasi adalah suatu pola dari pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Selain itu, model komunikasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan proses komunikasi.
2. Menjelaskan alur komunikasi secara visual.
3. Membantu dalam menemukan kemacetan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
17
http://digilib.uinsby.ac.id/12650/5/Bab%202.pdf, diakses pada 30 Oktober 2020
pukul 20.30
“Model-model Komunikasi”, https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Model-
model_Komunikasi_06.pdf, diakses pada 30 Oktober 2020 pukul 20.30
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yanto, Eprie. 2014. “Model-Model Komunikasi”,
https://issuu.com/eprieyanto/docs/model-model_komunikasi.docx , diakses pada 01
November 2020 pukul 16.00
Kusumaningrum, Faradilla. “Model-model Komunikasi”,
https://www.academia.edu/28694901/Model_model_komunikasi_docx, diakses pada
01 November 2020 pukul 16.00
18