PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung
mengandung pengertian dimana organisasi media memproduksi dan
menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain
merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan
dikonsumsi oleh audience.
Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi
yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan
mencerminkan budaya dalam masyarakat.
Sebuah model kita beri definisi sebagai “representasi dunia
nyata dalam bentuk yang teoritis dan disederhanakan”. Dalam
pembahasan kali ini, sedikit memiliki persamaan dengan materi-materi
sebelumnya di semester dua. Jika di semester dua, kita hanya belajar
mengenai model-model komunikasi saja. Namun, beda halnya dengan
semester tiga ini, bahasan yang akan dijelaskan mengenai model-model
komunikasi massa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa rumusan masalah:
a. Apa pengertian model komunikasi massa?
b. Apa saja fungsi model komunikasi massa?
c. Apa model komunikasi awal?
d. Apa saja macam-macam model komunikasi massa?
C. Tujuan Pembahasan
a. Menjelaskan pengertian model komunikasi massa
b. Menjelaskan macam macam model komunikasi massa
c. Menjelaskan model komunikasi awal
d. Menjelaskan fungsi model komunikasi massa
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Model
Pengertian model komunikasi banyak dikemukakan oleh pakar
komunikasi diantaranya :
1) Menurut Littlejohn model adalah menunjuk pada representasi simbolis
dari suatu benda proses sistem atau gagasan ide.
2) Sereno dan Mortensen menjelaskan bahwa suatu model komunikasi
merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi.
3) B. Aubrey Fisher, mengatakan bahwa model adalah analog yang
mengabstrakan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau
komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.
2
Khalayak komunikasi massa tersebar luas dan bersifat heterogen.
Pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka, sehingga dibutuhkan
ketelitian, kejujuran, dan tanggung jawab bagi komunikatornya.1
2. Fungsi Model
Deutsch (1952, hlm. 360-361) mengemukakan, model dalam konteks
Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai empat fungsi :
1) Fungsi mengorganisasikan, yaitu model membantu kita
mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara mengurut-ngurutkan serta
mengkaitkan satu bagian atau sistem dengan bagian atau sistem lainnya
sehingga memperoleh gambaran yang menyeluruh. aspek lainnya dari
fungsi ini adalah model memberikan gambaran umum tentang sesuatu
hal dari kondisi-kondisi tertentu.
2) Model membantu menjelaskan. meskipun model pada dasarnya tidak
berisikan penjelasan namun model membantu kita dalam menjelaskan
tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana.
3) Fungsi "heuristik" artinya melalui model, kita akan dapat mengetahui
sesuatu hal secara keseluruhan.
4) Fungsi prediksi, melalui model kita dapat memperkirakan tentang hasil
atau akibat yang akan dicapai.2
Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan tiga fungsi model
yaitu;
1) Melukiskan proses komunikasi.
2) Menunjukkan hubungan visual.
3) Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan
komunikasi.3
Kegunaan model, yaitu Memberikan manfaat kepada para
ilmuwan dan melalui model kita akan dapat memahami secara mudah
dan komprehensif mengenai struktur dan fungsi dari unsur-unsur atau
faktor-faktor yang terlihat dalam proses komunikasi baik dalam
1
Abdul Halik, Buku Daras : KOMUNIKASI MASSA, (UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013), hal. 39
2
Zikri Fachrul Nurhadi, Teori Komunikasi Kontemporer (Depok: Kencana, 2017), hlm.73-74
3
Zikri Fachrul Nurhadi, Teori Komunikasi Kontemporer (Depok: Kencana, 2017), hlm.73-74
3
konteks individual, antara dua orang atau lebih, kelompok/organisasi
ataupun dalam konteks komunikasi dengan masyarakat luas.
3. Model Komunikasi Awal
1) Model Lasswell
4
, Denis, McQuail. McQuail’s Mass Comunication Theory. (London: Sage, 1987, 2000) hlm. 55-56.
5
3) Model Aristoteles
a) Pembicara (speaker/komunikator).
b) Pesan (message).
c) Pendengar (listener/komunikan).
6
b) Pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan)
7
Proses berpikir (mencerna dan memahami suatu
simbol), serta melakukan suatu reaksi atau suatu
stimulus adalah bagian dari proses komunikasi
yang terjadi dalam diri manusia.
8
gembira karena ban mendapat kiriman uang:
atau perasaan senang karena habis maka enak
adalah isyarat pribadi yang bervalensi positif
(Cpr+), dan seterusnya.
M: Message (pesan)
9
dipergunakan bisa bermacam-macam, misalnya
telepon, surat, dan sebagainya. Jika
komunikasinya secara langsung dan tatap muka,
maka salurannya adalah gelombang udara.
10
Model komunikasi yang dikemukakan oleh Gerbner ini
hamper sama bentuknya dengan model Lasswell. Hanya
prosesnya lebih kompleks karena melibatkan elemen-
elemen komunikasi yang lebih banyak. Modelnya ada dua,
yaitu model verbal dan gambar.
11
M : Manusia atau Mesin
S : Bentuk
E : Peristiwa
E1: Persepsi
E2: Isi
Model ini menjelaskan bahwa proses
komunikasi diawali dengan suatu tindakan
pemahaman (persepsi). Pendekatan Gerbner ini
dilukiskan melalui dua pendekatan, yakni
pendekatan transaksional dan pendekatan
psychophysical (psikologi fisik). Model verbal dari
Gerbner memberikan gambaran bahwa komunikasi
mencakup sebelas komponen: pelaku komunikasi
(komunikator dan komunikasi), objek peristiwa,
persepsi terhadap objek peristiwa, reaksi, situasi,
saluran/media, distribusi, bentuk/struktur/pola,
konteks, makna isi pesan, dan akibat/hasil. Dengan
demikian, komunikasi menurut Gerbner adalah
suatu proses di mana seseorang (komunikator atau
komunikan) mempersepsikan suatu objek peristiwa,
dan bereaksi dalam suatu situasi, dengan
menggunakan alatatau saluran tertentu agar sesuatu
yang disampaikan itu menjadi ada dalam bentuk dan
konteks tertentu, dengan makna atau arti tertentu
dan dengan tujuan memperoleh suatu akibat atau
hasil tertentu. Model gambar yang dibuat Gerbner
menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali
dengan suatu tindakan pemahaman (persepsi).
Dimensi pendekatan Gerbner terhadap persepsi ini
dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan
transaksional dan pendekatan psychophysical
(psikologi fisik).
Pendekatan transaksional: E1 semata-mata
dianggap sebagai fungsi asumsi, pandangan
12
pengalaman dan faktor lain yang berkaitan dengan
pengalaman si manusia. Seperti apa E1 bagi
manusia tergantung pada faktor yang ada dalam diri
manusia sendiri. Pendekatan psychophysical: E itu
sendiri merupakan faktor terpenting, yang
menimbulkan persepsi yang jelas dan akurat dalam
kondisi yang menguntungkan. Bagaimana
pemahaman manusia ditentukan oleh caranya
memilih, konteksnya, serta ketersediaan E
(persepsi).
7) Model Komunikasi Riley &Riley
John W. Riley dan Matilda W. Riley mengatakan bahwa
manusia sebagai homo comunicas sebenarnya merupakan
bagian dari suatu lingkungan atau sistem dengan struktur
yang berbeda-beda. Untuk itu pengamatan terhadap tingkah
laku komunikasi manusia perlu dipandang secara
sosiologis. Riley&Riley mengatakan bahwa komunikan
dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator
tidak langsung bereaksi begitu saja. Ada faktor-faktor di
luar dirinya yang turut memengaruhi dan bahkan
mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu pesan
yang diterimanya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah
terutama berkaitan dengan peran dari kelompok primer
(misalnya keluarga) dan kelompok lainnya yang menjadi
rujukan (referensi) dari si komunikan.
8) Model Newcomb
13
dipersoalkan mereka. Model Newcomb kemudian disebut
model keseimbangan, pola komunikasi yang terjadi antara
dua individu mempunyai dua bentuk atau situasi
"seimbang" dan "tidak seimbang". Situasi komunikasi
seimbang akan terjadi apabila apabila dua orang vang
berkomunikasi tentang suatu hal/objek sikap menyukai atau
selera yang sama dibicarakan. Keadaan tidak seimbang
terjadi apabila terdapat perbedaan sikap di antara kedua
orang tersebut. Namun, apabila keadaan tidak seimbang ini
terjadi, umumnya masing-masing pihak berupaya untuk
mengurangi perbedaan sehingga keadaan relatif seimbang
bisa tercapai.
M: Mesage (pesan)
T: Transmitter (alat/saluran/penyampaian).
14
R: Receiver (penerima)
15
4. Macam-macam Model Komunikasi Massa
6
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Op, Cit., hal. 64
16
Gambar 1. Model Jarum Hipodermik
7
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Op, Cit., hal. 64
8
https://slideplayer.info/slide/3657434/
17
Respons dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi
secara langsung dan segera. Tetapi melalui perantaraan dan
dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tersebut.
Ada dua proses yang berlangsung,pertama menegenai
penerimaan dan perhatian; dan kedua berkaitan dengan
response dalam bentuk persetujuan atau penolakan terhadap
upaya memengaruhi penyampaian informasi.
Individu tidak bersikap sama terhadap pesan/kampanye media
melainkan memiliki berbagai pesan yang berbeda dalam proses
komunikasi dan khususnya dapat dibagi atas mereka yang
secara aktif menerima dan meneruskan/menyebarkan gagasan
dari media dan mereka yang semata-mata hanya mengandalkan
hubungan personal dengan orang lain sebagai panutannya.
Individu-individu yang berperan aktif (pemuka pendapat)
ditandai dengan penggunaan media massa yang lebih besar,
tingkat pergaulan yang lebih tinggi, anggapan bahwa dirinya
berpengaruh terhadap orang-orang lain dan memiliki pesan
sebagai sumber infiormasi dan panutan.9
9
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, hal. 5- 17.
18
mencapai semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama
pada setiap komunikan.10
Model ini sebenarnya adalah seperti model nomor satu yang
dimurnikan, tetapi model ini mengakui bahwa :
a) Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat.
b) Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan dan penahanan
dalam ingatan yang selektif memengaruhi suatu pesan.
c) Untuk semua komunikan terjadi efek yang berbeda.
10
Onong U. Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Op, Cit., hal. 65
19
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin defleur pada dasarnya
merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh
shannon dan Weaver. Model tokoh ini cocok untuk menggambarkan
proses komunikasi melalui media massa. Didalamnya tercakup 8
komponen proses komunikasi massa, yaitu :
* Channel. : saluran.
* Receiver : penerima.
* Destination : tujuan.
11
Hj. Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Depok : PT. Raja Grafindo,2019), hal. 94-95
20
Dalam proses komunikasi ini, suara dapat terjadi pada tahap apa
saja. DeFleur menggambarkan bahwa sumber (source), pemancar
(transmitter), penerima (reciever) dan sasaran (destination) merupakan
tahapan – tahapan yang terpisah dalam proses komunikasi massa.12
S----------O----------R
Model S-R ini ada kaitan nya dengan asumsi dari model "jarum
suntik" yang berpandangan bahwa media massa mempunyai pengaruh
langsung kepada khalayaknya. Isi media massa di ibaratkan sebagai
jarum yang disuntikkan ke tubuh khalayak sehingga menghasilkan
pengaruh yang sesuai dengan isinya.13
12
http://nurmuminatisuradi.blogspot.com/2016/12/model-komunikasi-defleur-tokoh-melvin.html
13
Abdul Halik, Buku Daras : KOMUNIKASI MASSA, (UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013), hal.
29-30.
21
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber
media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna
bahwa pengguna mempunyai pilihan alternative untuk memmuaskan
kebutuhannya.14
Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media
oleh orang itu dan kepuasan yang diperoleh. Gratifikasi yang sifatnya umum
antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan
emosional, perolehan informasi, dan kontak social.
14
Nurudin, M. Si. : Pengantar Komunikasi Massa (Ed 1 Jakarta PT. RajaGrafindo Persada) 2007
22
Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali
memperkenalkan teori agenda setting ini. Teori ini muncul sekitar tahun 1973
dengan publikasi pertamanya berjudul ‘’ The Agenda Setting Function of The
Mass Media’’ Public Opinion Quartely
Mengikuti pendapat Chaffed dan Berger (1997) ada beberapa catatan yang
perlu dikemukakan untuk memperjelas teori ini.
23
a) Visibility,yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita.
b) Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak). Yakni relevansi
isi berita dengan kebutuhan khalayak.
c) Valence, yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara
pemberitaan bagi suatu peristiwa.
2. Agenda khalayak, terdiri dari dimensi-dimensi berikut.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Komunikasi Massa adalah representasi simbolis atau bisa
dikatakan dengan gagasan ide yang berisi hubungan antara komunikator dalam
menyampaikan pesan melalui media ke pada komunikan secara luas.
Model komunikasi dirancang untuk memudahkan menjelaskan
fenomena komunikasi dan mengurangi fenomena komunikasi. Model adalah
gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dalam
penerapan model komunkasi massa ini, lebih dominan mengandalkan Opinion
Leader. Karena, ia dapat mempengaruhi sikap atau perilaku sesorang.
Macam-macam model komunikasi juga memiliki pengembangan-
pengembangan dari komunikasi interpersonal sehingga bisa digunakan pula
menjadi model untuk komunikasi massa.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/3657434/
McQuail, Denis. McQuail’s Mass Comunication Theory. London: Sage, 1987, 2000.
26