Anda di halaman 1dari 12

TEORI MODERNISASI BARU

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi


Pembangunan

Dosen Pengampu: Wati Nilamsari, M.Si.

Disusun Oleh :

Indry Stefany 11190540000003


Subandi 11190540000013
Wafiq Nur Azizah 11190540000015
Fretzelita Gatra An’nisa 11190540000035
Afdhar Yanuar 11190540000050
Agita Salfayanti 11190540000056
Andini Rahmawati 11190540000063
Dzulaikah Azzhara 11190540000065
Fahrizal Shofyan Maulana 11190540000066
Sri Tanti 11190540000087

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
karena rahmat–Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Modernisasi Baru”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sosiologi Pembangunan.
Penulisan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung oleh
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Jakarta, 29 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................II
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
2.1 SEJARAH LAHIRNYA TEORI MODERNISASI BARU...........................................2
2.2 KARAKTERISTIK TEORI MODERNISASI BARU.................................................3
2.3 PERBEDAAN MENDASAR ANTARA TEORI MODERNISASI BARU DENGAN
KLASIK..............................................................................................................................4
TABEL 1.............................................................................................................................4
2.4 HASIL KAJIAN TEORI MODERNISASI BARU.......................................................4
BAB III...............................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan tidak selamanya akan berhenti disitu saja, berhenti dimana titik
nyaman. Kehidupan pasti akan selalu berlanjut, berjalan dan juga berubah mengikuti
peradaban zaman yang ada. Perubahan ini juga terjadi pada kehidupan sosial
dimasyarakat. Zaman dahulu disebut dengan klasik dan seiring berjalannya waktu
mulai berubah yang disebut dengan era modern, atau nama teorinya adalah teori
modernisasi.
Teori modernisasi ini membahas banyak aspek mulai dari pendidikan, sosial,
teknologi dan lain sebagainya. Hal positif dan juga negatif terdapat di teori
modernisasi ini. Tentunya modernisasi ini tidak terlepas dari sejarah lahirnya. Teori
modernisasi juga memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan teori klasik.
Modernisasi ini memiliki beberapa kajian-kajian dari beberapa tokoh ilmuan
terkemuka. Dalam makalah ini dijelaskan sejarah perubahan teori modernisasi klasik
yang di kritik sehingga menjadi teori modernisasi baru

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah lahirnya teori modernisasi baru?
2. Bagaimana karakteristik teori modernisasi baru?
3. Apa saja perbedaan mendasar antara teori modernisasi baru dengan klasik?
4. Apa saja hasil dari kajian teori modernisasi baru?

1.3 Tujuan Penulisan


2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya teori modernisasi baru;
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik teori modernisasi baru;
4. Untuk mengetahui perbedaan mendasar antara teori modernisasi baru dengan
klasik;
5. Untuk mengetahui hasil dari kajian teori modernisasi baru.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Lahirnya Teori Modernisasi Baru


Teori Modernisasi Baru atau kajian baru dari Teori Modernisasi lahir sekitar
akhir Tahun 1970 sebagai tanggapan atas kritikan yang diberikan oleh penganut teori
dependensia klasik. Kajian baru teori modernisasi juga memberikan kritik balasan
atas kelemahan-kelemahan pada teori dependensia klasik.
Adapun hal-hal yang dikritik dari teori dependensi klasik yaitu sebagai
berikut:
A. Metode Pengkajian
Teori dependensi hanya mengalihkan perhatiannya pada persoalan-persoalan
yang lebih bersifat retorika. Selain itu muncul kecenderungan untuk menganalisa
dan menetapkan persoalan ketergantungan satu negara dunia ketiga dengan negara
lainnya secara tidak berbeda. Hal ini menyebabkan hasil kajian teorinya lebih
menggunakan pendekatan deduktif, yang dengan secara gampang dan sederhana
memilih data dan menganalisanya untuk sekedar disesuaikan dengan apa yang
semestinya secara logis.
Faktor-faktor sejarah yang mungkin justru menjadi faktor yang menentukan
dalam menjelaskan satu bentuk dan atah Pembangunan yang khas di negara dunia
ketia sering dilupakan dalam kajian teori dependensi klasik.
Teori dependensi klasik hanya melihat situasi ketergantungan sebagai satu
fenomena global saja dan hamper tidak menyediakan tempat untuk adanya variasi
tingkat nasional.
B. Kategori Teoritis
Teori dependensi klasik secara berlebihan menekankan factor eksternal dan
melupakan sama sekali dinamika faktor internal seperti peranan kelas sosial dan
negara. Selain itu kajian teori ini memberikan gambaran yang kurang tepat

2
mengenai karakteristik negara dunia ketiga yang dikatakan sebagai negara
pinggiran yang pasif, hanya memiliki ruang gerak yang sempit untuk terciptanya
dinamika politik yang intensif.
C. Implikasi Kebijakan
Rumusan kebijaksanaan yang diajukan teori dependensi klasik tidak
menjelaskan secara detil dan jelas bagaimana negara dunia ketiga harus bertindak.
Tidak jauh berbeda dengan teori modernisasi, kajian baru teori modernisasi
juga memiliki pokok perhatian pada persoalan Pembangunan negara dunia ketiga
yang dikenal dengan negara yang sedang berkembang. Kajian baru ini masih
menggunakan analisa pada tingkat nasional dan menjelaskan Pembangunan Dunia
Ketiga dengan bertitik tolak pada faktor internal, seperti nilai-nilai tradisional dan
modern serta tetap berpegang pada asumsi pokoknya, yaitu bahwa negara dunia ketiga
pada umumnya tetap akan memperoleh keuntungan melalui proses modernisasi dan
hubungan yang lebih erat dan intensif dengan Barat.1

2.2 Karakteristik Teori Modernisasi Baru


1. Teori Modernisasi baru memberikan asumsi bahwa nilai tradisional dan modern
dapat berdampingan dan saling mempengaruhi
2. Teori modernisasi baru tidak lagi bersandar teguh pada analisis yang abstrak dan
tipologi, tetapi cenderung untuk memberikan perhatian yang seksama pada kasus-
kasus nyata.
3. Teori Modernisasi baru tidak memiliki anggapan tentang gerak satu arah
pembangunan yang menjadikan barat sebagai salah satu model, teori ini menerima
kenyataan bahwa negara dunia ketiga dapat memiliki kesempatan untuk
menempuh arah dan menentukan model pembangunannya sendiri.
4. Teori Modernisasi baru ini memperhatikan pada faktor konflik, bahkan sering
diintegrasikan dengan baik faktor konflik, dominasi ideologi, dan peranan agama.2

1
Indrawadi, Teori Pembangunan Modernisasi Baru (Kajian Baru dari Teori Modernisasi),
http://indrawadi.blogspot.com/2009/01/teori-pembangunan-modernisasi-baru.html?m=1
2
Teori-teori Perubahan Sosial,
http://learning.upnyk.ac.id/pluginfile.php/9046/mod_resource/content/1/minggu-9-10-Modernisasi.pdf

3
2.3 Perbedaan Mendasar Antara Teori Modernisasi Baru dengan Klasik
Perbedaan yang mendasar antara Teori Modernisasi Baru dengan Klasik
3
yaitu:

Modernisasi Baru Modernisasi Klasik

Tradisi Faktor positif Sebagai Penghalang


pembangunan Pembangunan

Metode Kajian Studi kasus dan analisis Abstrak dan konstruksi


sejarah tipologi

Arah Berarah dan bermodel Garis lurus dan AS sebagai


pembangunan banyak model

Faktor ekstern & Lebih memperhatikan Tidak memperhatikan


konflik

Tabel 1

2.4 Hasil Kajian Teori Modernisasi Baru


1. Wong : Familisme dan Kewiraswastaan
Wong memberikan kritik terhadap interpretasi para pakar teori modernisasi
klasik tentang pemahaman dan penafsiran pranata famili (keluarga) tradisional
Cina. Ia tidak melihat pranata keluarga sebagai faktor yang menghambat
pembangunan ekonomi. Namun ia berpendapat, bahwa pranata keluarga
tradisional justru akan mampu membentuk etos ekonomi dinamis dengan apa yang
disebut sebagai etos usaha keluarga. Etos melihat keluarga sebagai unit dasar
kompetisi ekonomi, yang akan memberikan landasan untuk terjadinya proses
inovasi dan kemantapan pengambilan resiko. Menurut Wong, ada tiga
karakteristik pokok dari etos usaha keluarga, yaitu:

3
Daru Retnowati,& Eko Murdiyanto Perubahan Sosial: Teguh Kismantoroadji .2015. Hlm. 13

4
a. Konsentrasi yang sangat tinggi dari proses pengambilan keputusan, tetapi
disaat yang sama, juga terjadi rendahnya derajat usaha memformalkan struktur
organisasi.
b. Otonomi dihargai sangat tinggi, dan bekerja secara mandiri lebih disukai.
c. Usaha keluarga jarang berjangka panjang, dan selalu secara ajeg berada dalam
posisi tidak stabil.
Menurut penelitian Wong, ia mengatakan bahwa pranata keluarga memiliki efek
positif terhadap pembangunan ekonomi. Pemikirannya antara lain :
 Adanya praktek Manajemen paternalistic di banyak badan usaha di Hongkong
 Nepotisme juga mungkin memberikan andil terhadap berbagai badan usaha
Hongkong
 Adanya mode pemilikan keluarga yang membantu keberhasilan usaha etnis
Cina di Hongkong

2. Michael R. Dove : Kajian Budaya Lokal dan Pembangunan di Indonesia


Dove memandang bahwa banyak kesalahan dari para ilmuwan sosial dan
pengelola pembangunan Indonesia. Mereka melihat budaya tradisional sebagai
tanda keterbelakangan dan penghambat tercapainya kemajuan social ekonomis,
kekayaan nasional yang tidak berharga, sebagai factor yang mengganggu proses
modernisasi, faktor yang bertanggung jawab terhadap kegagalan modernisasi.
Sehingga mereka selalu berusaha melakukan devaluasi, depresiasi, atau bahkan
eliminasi dari keseluruhan bentuk dan isi budaya tradisional. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan lahirnya pandangan tersebut :
 Ciri penelitian yang ada di Indonesia. Jarang dijumapi penelitian budaya
tradisional yang dilakukan secara cermat. Penelitian diatur sedemikian rupa
sehingga tidak didapatkan Analisa dan hasil penelitian yang secara detail
mencerminkan Interaksi komplek yang terjadi antara kelompok masyarakat
pemilik dan pendukung budaya tradisional dengan proyek-proyek
pembangunan.
 Kurang atau bahkan tidak adanya budaya ilmiah yang tinggi di kalangan para
peneliti. Sebagaian besar laporan penelitian proyek pembangunan hanya
diketahui oleh agen dan penanggung jawab penelitian, sehingga terbuka

5
 kesempatan terjadinya persetujuan untuk tidak saling secara kritis menilai
laoran tersebut.4

3. Davis: Teori Barikade


Davis memberikan satu argumentasi dari sudut pandang yang berbeda, yakni
dari sudut pandang tradisionalisme. Bagaimana masyarakat tradisional
menyiapkan barikade untuk melindungi dirinya sendiri dari kemungkinan
gangguan yang ditimbulkan oleh berkembangnya nilai-nilai kapitalisme. Yang
ditakutkan oleh masyarakat tradisional bukan kemajuan dan modernisasi, tetapi
pada kerusuhan social dan kekejian moral yang timbul sebagai akibat dari
tiadanya batas berkembangnya tata niaga perdagangan dan kapitalisme itu sendiri.
Davis melukiskan masyarakat tradisional dalam tiga lingkaran yang terkonsentris.
Lingkaran terdalam merupakan representasi ekonomi dan nilai yang terkait.
(kebutuhan berprestasi dan universalitas) Lingkaran tengah menggambarkan
wujud barikade imunisasi yang ditumbuhkan oleh masyarakat tradisional untuk
menghalangi perkembangan ekonomi. Barikade ini antara lain termasuk nilai-nilai
tabu, kegaiban, agama tradisional, nilai-nilai moral, hukum, filosofi, dan agama
rakyat. Lingkaran luar merupakan representasi masyarakat dan nilai-nilai yang
terkait status, dan hubungan kekuasaan.5

4
Indrawadi, Teori Pembangunan Modernisasi Baru (Kajian Baru dari Teori Modernisasi),
https://www.scribd.com/doc/101202435/Teori-Pembangunan-Modernisasi-Baru (diakses pada 28
maret 2021)
5
Reynaldi Alfajari, Teori Modernisasi Klasik Dan Modern,
https://www.scribd.com/doc/282247069/Teori-Modernisasi-Klasik-Dan-Modern (diakses pada 28
maret 2021)

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Modernisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi. membawa perubahan yang cukup besar dalam perkembangan
manusia. Hal ini dapat dilihat dengan peradaban yang tumbuh di kota-kota
besar. Dengan demikian adanya berbagai karakteristik dalam modernisasi
baru maka munculan perbedaan yang mendasar antara modernisasi baru dan
modernisas klasik, agar dapat lebih memahami teori yang berbeda antara
keduanya.

3.2 Saran
Dengan memperhatikan konsep sejarah pada teori modernisasi baru, maka
saran yang dapat dikemukakan antara lain:
1. Bahwa perlu adanya pemahaman masyarakat modern mengenai teori ini.
Karena pada dasarnya jika tidak mengetahui sejarah maka tidak
mengetahui makna dari teori tersebut.
2. Agar adanya kesamaan dalam pandangan masyarakat modern, serta
memahami berbagai karakteristik yang telah ada.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alfajari, Reynaldi. 2015. Teori Modernisasi Klasik Dan Modern.


https://www.scribd.com/doc/282247069/Teori-Modernisasi-Klasik-Dan-Modern
(diakses pada 28 maret 2021)

Indrawadi. 2012. Teori Pembangunan Modernisasi Baru (Kajian Baru dari Teori
Modernisasi). https://www.scribd.com/doc/101202435/Teori-Pembangunan-
Modernisasi-Baru (diakses pada 28 maret 2021).

Retnowati, Daru & Murdiyanto,2015. Eko. Perubahan Sosial: Teguh Kismantoroadji

Indrawadi. Teori Pembangunan Modernisasi Baru (Kajian Baru dari Teori


Modernisasi). http://indrawadi.blogspot.com/2009/01/teori-pembangunan-
modernisasi-baru.html?m=1

Teori-teori Perubahan Sosial.


http://learning.upnyk.ac.id/pluginfile.php/9046/mod_resource/content/1/minggu-9-10-
Modernisasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai