Disusun Oleh
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan Makalah..........................................................................................4
A.Hakikat Sosiologi..........................................................................................5
A.KESIMPULAN..........................................................................................................12
B.SARAN.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
A. Hakikat sosiologi
Mengetahui hakikat sosiologi merupakan modal untuk mendalami inti sosiologi
sebagai sebuah disiplin ilmu. Dibawah ini akan dijelaskan hakikat sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan ialah sebagai berikut :
Sosiologi ialah ilmu sosial,yang bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pasti
(eksakta) sebab yang dipelajari yaitu gejala-gejala kemasyarakatan.
Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut
metode yang digunakan.
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak
sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. ia merupakan seorang penulis kebanyakan
konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte.
Comte membagikan sosiologi atas statika sosial dan dinamika sosial dan sosiologi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulatif.
2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.
3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada
kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus
4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi
untuk menjelaskan fakta tersebut.
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui
tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan,
metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif ( Soekadijo, 1989:4 ). Setelah selesai perang
dunia II, perkembangan masyarakat berubah secara drastis dimana masyarakat dunia
menginginkan adanya perubahan dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru
terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin sosiologi
pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu
penting dilembaga pendidikan ( Muhyi Batu bara, 2004:5 ). Perkembangan sosiologi
pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dimulai sejak awal abad ke 20 yang merupakan bagian
dari sosiologi. Tetapi sebenarnya sosiologi pendidikan lahir bersamaan munculnya persoalan-
persoalan pendidikan yang tidak teratasi dan kemudian pendidikan tersebut diatasi dengan
menggunakan pendekatan sosiologis.
Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Pada awalnya
sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan.
Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan,
memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan
masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah
satunya adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius” dan kata Yunani
“logos”. “Socius” berarti kawan, sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. “logos” berarti ilmu.
Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. (Chaerudin, dkk, 1995:67).
Sedangkan pengertian pendidikan sendiri diartikan dari istilah paedegogic berasal dari
bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, dan ”again” diterjemahkan
membimbing, jadi paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Secara definitif
pendidikan (paedagogic) diartikan, sebagai berikut:
Terdapat pula pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas bahwa pengertian sosiologi
pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi
manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama
yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
Ruang lingkup sosiologi pendidikan menurut Brookoover dibagi menjadi 4 kategori yaitu:
a. Ciri budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan budaya diluar
sekolah.
b. Ciri pola stratifikasi di dalam persekolahan
c. Hubungan antara guru dan murid
d. Analisis terhadap klik dan struktur kelompok kekeluargaan di dalam sistem
persekolahan
e. Ciri pola kepemimpinan struktur kekuasaan di dalam bermacam-macam
sekolah
4. Pengaruh sekolah terhadap perilaku peserta didik meliputi:
Karakteristik yang membedakan sosiologi dengan disiplin sosial yang lain, yaitu
(Soekamto, 1999)
3. Sosiologi bersifat generalis, yaitu Sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau
hukum-hukum umum interaksi manusia
4. Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau
terpisah-pisah
5. Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada
pada setiap interaksi umum. Yaitu mempelajari gejala-gejala yang khusus
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan para guru harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta
terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan agar pendidikan di
Indonesia dapat mengalami kondisi yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rinitarosalinda.blogspot.com/2019/06/konsep-dasar-sosiologi-pendidikan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/hakikat-sosiologi/