Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Mata Kuliah: Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampuh: Ramadani Lubis M.Si

Disusun Oleh

Kelompok 1 MPI-I / Semester VII

Ihsan Akbar Hadinata (0307171029)

Izmi Meiranda Sinaga (0307171006)

Ratna Sari Nasution (0307171016)

Roihatul Jannah (0307171031)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapan kehadirat Allah SWT, dimana rahmat dan karunia-
Nya jugalah akhirnya penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Shalawat beriring salam tak lupa pula Penulis kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kealam yang berilmu pengetahuan seperti yang
kita rasakan saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini, Penulis banyak mendapatkan dorongan dan


bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 01 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................3

A.Latar Belakang Masalah..............................................................................3

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan Makalah..........................................................................................4

BAB II: PEMBAHASAN.............................................................................................5

A.Hakikat Sosiologi..........................................................................................5

B. Sejarah Singkat Sosiologi Pendidikan........................................................5

C. Pengertian Sosiologi Pendidikan................................................................6

D. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan........................................................8

E. Karakteristik Sosiologi Pendidikan............................................................9

F. Tujuan dan Manfaat Sosiologi Pendidikan................................................10

BAB III: PENUTUP.....................................................................................................12

A.KESIMPULAN..........................................................................................................12

B.SARAN.......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang  jauh  dari apa


yang  diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-
macam, meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat, hubungan antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap
perilaku dan kepribadian semua pihak sekolah dan lembaga pendidikan dalam
masyarakat. Untuk itu, para guru dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi
pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan.

Di dalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai ilmu


pengetahuan sendiri. Termasuk disini kegiatan manusia untuk mendidik generasi-
generasi mudanya, ialah dengan memberikan, mewariskan kebudayaannya kepada
anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui
bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari
konstelasi sosial, dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu
cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan. Dewasa ini ilmu pengetahuan
telah berkembang pesat, terutama dalam bidang teknologi modern, Ilmu sosiologipun
tidak mau ketinggalan. Salah satu diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini
masih sangat muda dan masih memerlukan pembinaan, terutama dilingkungan
akademis. Secara garis besar, Plato dalam teori sosialnya amat mementingkan
masyarakat dibanding individu. Bahkan individualisme disamakan dengan egoisme,
dengan egoisme kelompok dengan altruisme. Oleh karenanya Plato memandang
bahwa susunan Negara adalah sintesis antara aristokrasi dengn demokrasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan sejarah Sosiologi Pendidikan?


2. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi Pendidikan ?
3. Apa ruang lingkup Sosiologi Pendidikan?
4. Apa karakteristik Sosiologi Pendidikan?
5. Apa tujuan dan manfaat Sosiologi Pendidikan?
6. Apa pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Sejarah Sosiologi Pendidikan


2. Pengertian Sosiologi Pendidikan
3. Ruang lingkup Sosiologi Pendidikan
4. Karakteristik Sosiologi Pendidikan
5. Tujuan dan manfaat Sosiologi Pendidikan
6. Pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan

A. Hakikat sosiologi
Mengetahui hakikat sosiologi merupakan modal untuk mendalami inti sosiologi
sebagai sebuah disiplin ilmu. Dibawah ini akan dijelaskan hakikat sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan ialah sebagai berikut :

 Sosiologi ialah ilmu sosial,yang bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pasti
(eksakta) sebab yang dipelajari yaitu gejala-gejala kemasyarakatan.

 Sosiologi ialah termasuk disiplin ilmu kategori,yang bukan merupakan disiplin ilmu


normatif sebab sosiologi ini membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang
seharusnya akan terjadi.

 Sosiologi ialah termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) serta dalam


perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).

 Sosiologi ialah  ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret.


Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat
secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.

 Sosiologi ialah bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta


mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat,
hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.

 Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut
metode yang digunakan.

 Sosiologi ialah ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum


yang ada pada interaksi antara manusia

B. Sejarah Singkat Sosiologi Pendidikan

Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak
sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. ia merupakan seorang penulis kebanyakan
konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte.
Comte membagikan sosiologi atas statika sosial dan dinamika sosial dan sosiologi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulatif.

2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.

3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada
kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus

4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi
untuk menjelaskan fakta tersebut.

Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui
tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan,
metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif ( Soekadijo, 1989:4 ). Setelah selesai perang
dunia II, perkembangan masyarakat berubah secara drastis dimana masyarakat dunia
menginginkan adanya perubahan dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru
terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin sosiologi
pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu
penting dilembaga pendidikan ( Muhyi Batu bara, 2004:5 ). Perkembangan sosiologi
pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dimulai sejak awal abad ke 20 yang merupakan bagian
dari sosiologi. Tetapi sebenarnya sosiologi pendidikan lahir bersamaan munculnya persoalan-
persoalan pendidikan yang tidak teratasi dan kemudian pendidikan tersebut diatasi dengan
menggunakan pendekatan sosiologis.

C. Pengertian Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Pada awalnya
sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan.
Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan,
memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan
masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah
satunya adalah sosiologi pendidikan.

Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius” dan kata Yunani
“logos”. “Socius” berarti kawan, sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. “logos” berarti ilmu.
Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. (Chaerudin, dkk, 1995:67).

Adapun menurut para ahli pengertian sosiologi diartikan sebagai berikut: 

1. Menurut W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam buku mereka “A Handbook of


Sociology”, memberikan definisi sosology is the scientific of social life; yang
maksudnya : sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap kehidupan sosial. (Ahmadi,
1984:9)

2. Menurut Roucek dan Wafren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan


antara manusia dalam kelompok-kelompok. (Soekanto, 1989:16).

3. Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi adalah mempelajari tentang masyarakat manusia


dalam bentuknya yang bermacam-macam, watak dan ciri-ciri dari pada tiap-tiap
bentuk itu dan hukum yang menguasai perkembangan.

Sedangkan pengertian pendidikan sendiri diartikan dari istilah paedegogic berasal dari
bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, dan ”again” diterjemahkan
membimbing, jadi paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Secara definitif
pendidikan (paedagogic) diartikan, sebagai berikut:

1. Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan


fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
(Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69).
2. Menurut Ki Hajar Dewantara, Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya.
(Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69).

3. Menurut Undang-undang Republik Indonesia SISDIKNAS No.20 tahun 2003,


pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Terdapat pula pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :

1. F.G. Robbins, pengertian sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya


menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung
pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni
proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan
kesemuanya dengan proses pendidikan.

2. H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi


pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.

3. E.B Reuter, pengertian sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk


menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan
perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga
pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi
prinsipnya antara individu dengan lembaga-lembaga sosial itu selalu
saling mempengaruhi.

4. Dr. Ellwood, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang


mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang  yang satu dengan
orang yang lain.

5. Pro f. DR S. Nasution,M.A., pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu yang


berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.

6. F.G Robbins dan Brown, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu yang


membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi
individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan
mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
7. Drs. Ary H. Gunawan, pengertian sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas  bahwa pengertian sosiologi
pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi
manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama
yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.

D. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Ruang lingkup sosiologi pendidikan menurut Brookoover dibagi menjadi 4 kategori yaitu:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem social lain meliputi:

a. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan


kebudayaan
b. Fungsi sistem pendidikan formal didalam proses pembaharuan social
c. Hubungan antara sistem pendidikan didalam proses pengendalian social
d. Hubungan antara sistem pendidikan dengan publik opini
e. Hubungan antara pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status
f. Keberartian pendidikan sebagai simbol terpercaya didalam kebudayaan
demokratis
2. Hubungan sekolah dengan komuniti seekolahnya meliputi:

a. Analisis terhadap struktur kekuasaan dimasyarakat beserta implikasinya


terhadap sekolah
b. Analisis terhadap hubungan antara sistem sekolah dengan sistem sosial
dimasyarakat.
c. Struktur masyarakat beserta pengaruhnya terhadap organisasi sekolah
3. Hubungan antar manusia dengan sistem persekolahan meliputi:

a. Ciri budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan budaya diluar
sekolah.
b. Ciri pola stratifikasi di dalam persekolahan
c. Hubungan antara guru dan murid
d. Analisis terhadap klik dan struktur kelompok kekeluargaan di dalam sistem
persekolahan
e. Ciri pola kepemimpinan struktur kekuasaan di dalam bermacam-macam
sekolah 
4. Pengaruh sekolah terhadap perilaku peserta didik meliputi:

a. Peranan sosial guru


b. Ciri kepribadian guru
c. Dampak kepribadian guru terhadap perilaku peserta didik
d. Peranan sekolah di dalam pertumbuhan, penyesuaian atau penyimpangan
peserta didik
e. Ciri-ciri perilaku yang timbul karena tingkat keotoriteran dan kedemokrasian
di lingkungan sekolah
Dari penjelasan diatas jelaslah apa yang dimaksud dengan sosiologi pendidikan
dan apa ruang lingkup garapannya. Secara singkat sosiologi pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu analisis ilmiah tentang interaksi antara manusia dalam sistem
pendidikan dan dengan luar sistem pendidikan, serta hubungannya antara pendidikan
sebagai sebuah institusi sosial dan instusi sosial lainnya.

E. Karakteristik Sosiologi Pendidikan

Karakteristik yang membedakan sosiologi dengan disiplin sosial yang lain, yaitu
(Soekamto, 1999)

1. Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang


mempelajari peristiwa atau gejala-gejala social

2. Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya


secara apa aqdanya (des sein) dan bukan bagaimana seharusnya (das sollen)

3. Sosiologi bersifat generalis, yaitu Sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau
hukum-hukum umum interaksi manusia

4. Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau
terpisah-pisah

5. Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada
pada setiap interaksi umum. Yaitu mempelajari gejala-gejala yang khusus

6. Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian Sosiologi semata-mata


demi perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan
praktis

F. Tujuan dan Manfaat Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-


cara dalam pengendalian proses pendidikan agar nantinya memperoleh perkembangan
kepribadian individu yang lebih baik. Adapun menurut Francis Broun mengemukakan
bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya
sebagai tempat dan cara individu memproleh dan mengorganisasi pengalamannya.
Sedang S. Nasution mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
memproleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari beberapa
pengertian yang telah dikemukakan dapat ini beberapa tujuan dari sosiologi
pendidikan:
a. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam
keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan
pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan
pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang
religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula.
Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung
memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya.

b. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social.


Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan
kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki
ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih
tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah
kesejahteraan social). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang
banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas social.

c. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam


masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat sering
disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada.
Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal
kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang
bonafid.

d. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang


terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga yang
berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang
kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama dalam memajukan
kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari
peningkatan taraf hidup social.

e. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan.


Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak
dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia,
Pancasila sebagai filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi
dasar untuk menentukan tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan
lainnya. Dinamika tujuan pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan
GBHN, yang tiap 5 (lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR,
dan disesuaikan dengan era pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan
masyarakat dan kebutuhan manusia.

Dari beberapa konsep tentang tujuan dan manfaat sosiologi pendidikan di atas dapat


disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk
mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena
itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapaian tujuan dan
fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri. Serta sosiologi pendidikan
memberikan tujuan dan manfaat sebagai cara untuk menciptakan masyarakat madani, yaitu
suatu masyarakat yang berpradaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang
sadar akan hak dan kewajibannya, demokratis, bertanggung jawab, berdisiplin, menguasai
sumber informasi dalam bidang iptek dan seni, budaya dan agama (Tilaar, 1999).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan
peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara
manusia dengan pendidikan. Untuk itu, para guru dan calon guru harus paham dan
dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan
pendidikan.

B. Saran

Diharapkan para guru harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta
terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan agar pendidikan di
Indonesia dapat mengalami kondisi yang  diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://rinitarosalinda.blogspot.com/2019/06/konsep-dasar-sosiologi-pendidikan.html

https://www.gurupendidikan.co.id/hakikat-sosiologi/

Ahmadi, Abu, sosiologipendidikan,cet. II, Jakarta: RINEKA CIPTA, 2007

Supriyatno, Moh. Padiltriyo, sosiologipendidikan,cet.II,Malang:UIN-Maliki Press, 2010

Anda mungkin juga menyukai