Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM


Dosen Pengampu : Ida Aulia Mawaddah, M.Pd.
Makalah ini untuk memenuhi tugas Sosiologi Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
NOVA SUSILAWATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
NAHDATUL WATHAN SAMAWA SUMBAWA BESAR
TAHUN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan -


kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya milki. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sumbawa, 25 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. i


Daftar isi .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Sosiologi Pendidikan Islam ....................................................................... 3
1. Pengertian Sosiologi ........................................................................... 3
2. Pengertian Pendidikan Islam .............................................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12


A. Kesimpulan ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan kepada masalah
sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul
sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat
tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat
perkembangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan
lingkungan alamnya.
Di era globalisasi ini pendidikan sosiologi sangatlah penting apalagi
sosiologi pendidikan islam. Dalam kaitannya dengan hubungan sosial di
lingkungan maka pendidikan sosiologi sangatlah dibutuhkan. Sebab hubungan
sosial membahas adanya iteraksi antar sesama manusia sehingga perlu adanya
pengetahuan tentang sosiologi pendidikan. Selain itu dalam berinteraksi antar
sesama manusia juga tidak boleh melanggar aturan ataupun norma agama yang
ada. Sosiologi memberikan informasi ke dalam dunia pendidikan tentang nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat. Sedangkan pendidikan Islam mempunyai
peran aktif dalam menciptakan generasi yang mampu berinteraksi sosial dengan
baik. 1
Dari semua permasalahan itu maka dibutuhkan suatu lembaga yang
mampu memberikan pengajaran tentang hal – hal tersebut. Lembaga tersebut
bisa merupakan lembaga formal maupun nonformal. Lembaga formal tersebut
adalah sekolah, maka sekolah atau lembaga pendidikan tidak hanya
mengajarkan tentang materi – materi pendidikan saja melainkan juga
mengajarkan bagaimana caranya berinteraksi sosial antar sesama manusia dan
interaksi tersebut juga tidak melanggar norma agama.2

1 Diakses melalui http://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2018/02/makalah-sosiologi-pendidikan-islam.html


pada tanggal 25 september 2021 pukul 20.00
2 Diakses melalui https://makalamu.blogspot.com/2017/07/sosiologi-pendidikan-agama-islam.html pada
tanggal 25 September 2021 pukul 20.13

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari sosiologi pendidikan islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari sosiologi pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM


Sosiologi pendidikan Islam berasal dari dua kata, sosiologi dan
pendidikan Islam. Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan
tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan
masyarakat yang begitu cepat segala aspek kehidupan memerlukan pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan
masyarakat yang sangat komplek memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks
pula. Salah satunya adalah sosiologi pendidikan Islam. 3
Dałam dunia pendidikan Islam, senantiasa memerlukan ilmu-ilmu lain
yang dapat mendukung dan menunjang perkembangan pendidikan Islam,
diantaranya sosiologi. Sesuai dengan subjek dan objek pendidikan Islam, yaitu
manusia dengan fitrahnya, maka secara langsung pendidikan membahas tentang
perilaku manusia, sehingga bisa menjadi manusia yang baik, sebagai makhluk
sosial dan makhluk individual. Sebagai makhluk individual, pendidikan
memerlukan ilmu psikologi, tetapi sebagai makhluk sosial, pendidikan
memerlukan ilmu sosial.4
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang masyarakat. Kata sosiologi
mula-mula digunakan oleh Auguste Comte, bapak sosiologi, dalam
tuliasannya yang berjudul Cours de Philosopie Positive (Positive
Philosophy) tahun 1842. Sosiologi berasal dari bahasa latin yang dari dua
kata; Socius dan Logos. Secara harfiah atau etimologis kata socius berarti;
teman, kawan, sahabat, sedangkan logos berarti ilmu pangetahuan. Jadi
sosiologi berarti ilmu pengetahuan tentang bagaimana berteman, berkawan,
bersahabat atau suatu ilmu yang membicarakan tentang bagaimana bergaul

3
Daimah dan Setyo Pambudi, “Pendekatan Sosiologi Dalam Kajian Pendidikan Islam”, Vol. 9, No. 2, (2018),
hlm. 116.
4 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 12.

3
dengan masyarakat, dengan kata lain sosiologi mempelajari tentang
masyarakat/ilmu pengetahuan tentang hidup masyarakat.5
Secara operasional menurut Auguste Comte (1789-1853)
menjelaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan
umum yang merupakan pula hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan.
Didasarkan pada kemajuankemajuan yang telah dicapai oleh ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya, dibentuk berdasarkan observasi dan tidak pada
spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat serta hasilnya harus disusun
secara sistematis.
Emile Durkheim (1858-1917) pernah menamakan sosiologi adalah
ilmu tentang lembaga-lembaga sosial, yakni pikiran-pikiran dan tindakan-
tindakan yang sudah "tertera" yang sedikit banyak menundukkan para warga
masyarakat.6
Pitirim Sorokin (terjemahan bebas dari Sorokin, Contemporary
Sociological Theories, 1928: 760-761, dalam Soejono Soekanto 1986: 15)
bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya
antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan
ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya. Hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-
sosial, misalnya gejala geografisiologis dan sebagainya. Dan ciri umum dari
pada semua jenis gejala-gejala sosial.
Roucek dan Warren (terjemahan bebas dari Roucek dan Werren,
Sociology an Introduction, 1962: 3) bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
Menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff dalam Tjipto
Subadi, 2008: 4, dijelaskan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya berupa organisasai sosial. 7

5 Syakur, “Sosiologi Pendidikan Islam”, Vol. 7, No. 2, (2015), hlm. 179.


6 Tjipto Subadi. Sosiologi dan sosiologi pendidikan (2009), hlm. 3.
7 Tjipto Subadi. Sosiologi dan sosiologi pendidikan (2009), hlm. 4.

4
J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers, dalam bukunya yang berjudul
"Modern Sociology, Systematic en Analyze, dijelaskam bahwa sosiologi
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.8
Pengertian sosiologi dari ilmuwan sosial yang lain, menurut Mayor
Polak dalam Tjipto Subadi,2008: 4, menjelaskan bahwa sosiologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat, sosiologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan
yakni antar hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok, sosiologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni antara
hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok baik formal maupun material, sosiologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan,
yakni antarhubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik
statis maupun dinamis.9
Pengertian sosiologi yang lain disampaikan juga oleh Alvin Bertrand,
ia mengatakan bahwa sosiologi adalah studi tentang hubungan antar manusia
(human relationship). P. J. Bouwman, juga memberikan sumbangan
pemikiran tentang pengertian sosiologi adalah ilmu masyarakat secara
umum.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial. Pengertian ini hampir sama dengan
pengertian sosiologi yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan prosesproses
sosial termasuk di dalamnya perubahan-perubahan sosial.10

8 Tjipto Subadi. Sosiologi dan sosiologi pendidikan (2009), hlm. 4.


9 Ibid.
10 Ibid.

5
Dr. Bouman memberikan definisi, bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang kehidupan manusia dalam kelompok. Bierens de Haan mengatakan,
sosiologi adalah suatu ilmu tentang pergaulan hidup. Selanjutnya Moris
Ginsberg mengemukakan, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
antar aksi dan antar relasi manusia serta syarat-syarat dan akibatnya.
Fransklin Hendry Gladdings mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang
menguraikan tentang gejala sosial. Dan Kovelevsky mendefinisikan, bahwa
sosiologi merupakan suatu ilmu yang menguraikan tentang organisasi sosial
dan perubahan sosial.11
Pengertian sosiologi dari ilmuwan sosial lain, menjelaskan bahwa
sosiologi adalah:
1. Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat.
2. Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan yakni antar hubungan diantara manusia dengan
manusia, manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
3. Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan yakni antara hubungan diantara manusia dengan
manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik
formal maupun material.
4. Sosiologi adalah suatu ilmu prengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan, yakini antar-hubungan diantra manusia dengan
manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik
formal maupun material, baik statis maupun dinamis.12

Jadi berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa


sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang disebut reality atau
kenyataan yaitu hubungan-hubungan yang stabil antar individu dengan
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat serta
dinamika atau perubahan yang terdapat dalam Struktur sosial. Karena itu
sosiologi juga mempelajari tingkah laku sosial baik dari sudut objektif
maupun subjektif.

11 Bustamam. Pengantar Sosiologi (Padang: 2005), hlm. 5.


12 Tjipto Subadi. Sosiologi (surakarta: 2008), hlm. 8.

6
2. Pengertian Pendidikan Islam
Berdasarkan pengertian sosiologi di atas yang menitikberatkan
kepada hubungan antara manusia, sangat mendukung terhadap proses
pendidikan secara umum. Apabila dilihat dari pengertiannya pendidikan
berasal dari kata didik mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga
menjadi pendidikan yang mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan
sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani,
paedogogie Yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dałam
bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan dari kata education, yang berarti
pengembangan atau bimbingan.13
Pengertian pendidikan telah menjadi bahasan para tokoh pendidikan
yang mempunyai daya tekan yang berbeda. Dari beberapa definisi
pendidikan ini ada titik temu dałam hal tujuan pendidikan. Secara sederhana
pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan Yang diberikan dengan
sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa. Menurut Imam Bernadib
pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok
orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental. Menurut Zuhairini, pendidikan dapat diartikan bimbingan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Definisi lain
dijelaskan dalam ensiklopedia pendidikan, bahwa pendidikan adalah suatu
usaha sadar menfasilitasi orang sebagai pribadi yang utuh sehingga
teraktualisasi dan terkembangkan potensinya mencapai taraf pertumbuhan
dan perkembangan yang dikehendaki melalui belajar.14
Pendidikan dalam pandangan Umdirah (1990: 15) tumbuh
bersamaan dengan munculnya manusia di muka bumi. Pendidikan adalah
kehidupan dan kehidupan memerlukan pendidikan. Pernyataan ini
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang paling
hakiki bagi kelangsungan kehidupan manusia, karena manusia tidak akan

13 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 14.
14 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 15.

7
bisa hidup secara wajar tanpa adanya proses pendidikan. Dalam bahasa
Inggris, istilah pendidikan terutama pendidikan formal dikenal dengan kata
education yang berasal dari kata to educate yakni mengasuh, mendidik.
Dalam Dictionary of Education, makna education adalah kumpulan proses
yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan
bentuk tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarakat. İstilah
education dapat pula dimaknai sebuah proses sosial ketika seseorang
dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga
mereka dapat memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individual
secara optimal.15
M, J. Langeveld mengartikan pendidikan sebagai usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak yang ditujukan
kepada pendewasaan anak atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
mclaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang
dewasa dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.16
Menurut Lawrence A. Cremin, pendidikan adalah sebuah upaya yang
cermat, sistematis, berkesinambungan untuk melahirkan, menularkan dan
memperoleh pengetahuan, nilainilai, keterampilan dan perasaan-perasaan
dalam setiap kegiatan belajar yang dihasilkan dari kegitan tersebut baik
langsung maupun tidak langsung, baik disengaja maupun tidak. Melalui
pendidikan diharapkan kegiatan belajar dimunculkan dan nilai, pengetahuan
dan keterampilan serta perasaan dilahirkan, diperoleh dan ditularkan.17
Berdasarkan (UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal I Ayat (I) pendidikan
diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan Yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari berbagai gambaran di atas, pendidikan dapat dirumuskan
sebagai usaha yang terencana dan sungguh-sungguh dari suatu generasi yang

15 Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam (Sleman: CV Budi Utama, 2018), hlm. 2.
16 Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam (Sleman: CV Budi Utama, 2018), hlm. 2.
17 Ibid, hlm. 3.

8
dianggap telah dewasa untuk mentransformasikan ilmu pengetahuannya,
nilai-nilai dan budaya masyarakatnya kepada generasi yang dianggap belum
dewasa. Usaha ini dilakukan agar peserta didik bisa mengembangkan potensi
dirinya dan bisa mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Atau dalam bahasa Iain, pendidikan menurut pandangan ahli
merupakan suatu proses belajar dan penyesuaian individu secara terus-
menerus terhadap nilai budaya dan cita-cita masyarakat yang meliputi aspek
kehidupan untuk mempersiapkan mereka agar mampu mengatasi segala
tantangan. Pendidikan hendaknya mampu mengembangkan segenap aspek
kemanusiaan dan pewarisan budaya yang menjadi latar manusia hidup dan
berkembang.18
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan
yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat tersebut, Oleh
karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan serta
mentransformasikan nilainilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan
jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula halnya dengan peranan
pendidikan Islam di kalangan umat Islam merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan, mengalihkan dan
menanamkan nilai-nilai Islam tersebut kepada generasi penerusnya sehingga
nilai-nilai kultural-religius dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam
masyarakat.19
Secara terminologi, terdapat beberapa pendapat ahli pendidikan
Islam dalam mengartikan pendidikan Islam, antara lain:
a. Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama menurut
ukuran-ukuran Islam.
b. Ahmad D. Marimba; mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya

18 Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam (Sleman: CV Budi Utama, 2018), hlm. 5.
19 Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam (Sleman: CV Budi Utama, 2018), hlm. 7.

9
kepribadiannya yang utama (insan kamil).12 Juga Ahmad Tafsir;
mendefinisikan pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh
seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran Islam.20
c. Muhammad Quthb memberi pengertian pendidikan Islam, sebagaimana
yang dikutip oleh Abdullah Idi, sebagai usaha untuk melakukan
pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia, baik dari segi
jasmani maupun rohani, baik dari kehidupan fisik maupun mentalnya,
dalam melaksanakan kegiatannya di bumi ini.21
d. Menurut Zakiyah Darajat, pendidikan Islam adalah Sikap pembentukan
manusia yang lainnya berupa perubahan sikap dan tingkah laku yang
sesuai dengan petunjuk agama islam.
e. Menurut Abdul Mujib, pendidikan İslam adalah proses transinternalisasi
pengetahuan dan nilai İslam kepada peserta didik melalui upaya
pengajaran, pembiasaan bimbingan, pengasuhan, pengawasan dan
pengembangan potensinya guna mencapai keselarasan dan
kesempurnaan hidup di dunia dan di akhirat.
f. Menurut Yusuf Qardhawi, sebagaimana yang dikutip oleh Azyumardi
Azra, pendidikan İslam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan
hatinya, rohani dan jasmaninya; akhlak dan ketrampiIannya.22
g. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir setelah melakukan berbagai kajian
mengungkapkan, bahwa pendidikan İslam adalah bimbingan terhadap
seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Menurut Hasan Langgulung, pendidikan İslam adalah proses penyiapan
generasi muda untuk mengisi perman, memindahkan pengetahuan dan
nilai-nilai İslam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal
di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Menurut al-Syaebani,
pendidikan Islam diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku
individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan

20 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam”, Vol. 8, No. 1, (2012), hlm. 2055.
21 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 22.
22 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 23.

10
kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses
kependidikan.23
h. Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Asyraf sebagaimana yang dikutip
Khoiron Rosyadi, mengartikan pendidikan Islam sebagai suatu
pendidikan yang melatih perasaan murid-murid sedemikian rupa,
sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan mereka
terhadap segala jenis pengetahuan mereka dipengaruhi sekali oleh nilai
spiritual, dan sangat sadar akan nilai etis Islam. Hasil rumusan Seminar
Pendidikan Islam se-lndonesia pada tahun 1960 yang dikutip Khoiron
Rosyadi, memberikan pengertian pendidikan Islam, sebagai bimbingan
terhadap pertumbuhan rohanidan jasmani menurut ajaran Islam dengan
mengarah, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya
semua ajaran Islam.24
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa
pendidikan Islam adalah :
a. sebuah proses pemberian bimbingan
b. dilakukan secara sadar
c. materi pendidikan Islam adalah seluruh nilai dan aspek dalam Islam,
baik menyangkut aqidah, syariah (ibadah), maupun muamalah dan
akhlak.
d. pendidikan berorientasi kepada dua sasaran secara integrasi yakni
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Sehingga penulis dapat
menyimpulkan rumusan pengertian pendidikan Islam yaitu suatu proses
pemberian bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik dalam
rangka meningkatkan kualitas potensi iman, intelektual, kepribadian dan
ketrampilan peserta didik sebagai bentuk penyiapan kehidupan ke depan
berdasarkan ajaran Islam.25

23 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 24.
24 Nur Efendi, Islamic Educational Sociologi (Depok: Rumah Media, 2017), hlm. 24.
25 Mappasiara, “Pendidikan Islam”, Vol. 7, No. 1, (2018), hlm. 153.

11
Juga dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam merupakan upaya
mengembangkan selurüh potensi individual dan sosial manusia berdasarkan
ajaran islam. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
seseorang kepada yang Iainnya untuk mengembangkan seluruh potensinya,
sehingga tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya kepribadian
muslim.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Sosiologi Pendidikan Islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam,
mengatur bagaimana seorang individu berhubungan dengan individu yang
lain sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang akan mempengaruhi individu
tersebut dalam mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang disebut reality atau
kenyataan yaitu hubungan-hubungan yang stabil antar individu dengan
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat serta
dinamika atau perubahan yang terdapat dalam Struktur sosial. Karena itu
sosiologi juga mempelajari tingkah laku sosial baik dari sudut objektif maupun
subjektif.
Pendidikan dapat dirumuskan sebagai usaha yang terencana dan sungguh-
sungguh dari suatu generasi yang dianggap telah dewasa untuk
mentransformasikan ilmu pengetahuannya, nilai-nilai dan budaya
masyarakatnya kepada generasi yang dianggap belum dewasa.
Pendidikan islam merupakan upaya mengembangkan selurüh potensi individual
dan sosial manusia berdasarkan ajaran islam. Pendidikan merupakan usaha
sadar yang dilakukan oleh seseorang kepada yang Iainnya untuk
mengembangkan seluruh potensinya, sehingga tumbuh dan berkembang
menuju terbentuknya kepribadian muslim.
Jadi Sosiologi Pendidikan Islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam,
mengatur bagaimana seorang individu berhubungan dengan individu yang lain
sesuai dengan kaidah-kaidah Islam yang akan mempengaruhi individu tersebut
dalam mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Suryadi, Rudi. 2018. Ilmu Pendidikan Islam. Sleman: CV Budi Utama

Bustamam. 2005. Pengantar Sosiologi. Padang.

Daimah, dan Pambudi, Setyo. 2018. “Pendekatan Sosiologi Dalam Kajian


Pendidikan Islam”, 9(2) : 115 -126.

Efendi, Nur. 2017. Islamic Educational Sociologi. Depok: Rumah Media

Makalamu. 2017. Pengertian Sosiologi Pendidikan Agama Islam,


https://makalamu.blogspot.com/2017/07/sosiologi-pendidikan-agama-
islam.html Diakses pada tanggal 25 September 2021 pukul 20.13

Mappasiara. 2018. “Pendidikan Islam”, 7(1) : 147 – 160.

Rahman, Abdul. 2012. “Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam”, 8(1) :
2053-2059

Sarjana, Calon. 2018. Makalah Sosiologi Pendidikan Islam,


http://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2018/02/makalah-sosiologi-
pendidikan-islam.html diakses pada tanggal 25 September 2021 pukul 20.00

Subadi, Tjipto. 2008. Sosiologi. Surakarta.

Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan sosiologi pendidikan.

Syakur. 2015. “Sosiologi Pendidikan Islam”, 7(2) : 177-196.

14

Anda mungkin juga menyukai