Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan Islam Pada Dinasti Fatimiyah

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pembimbing: HM. Ya’qub, MA


Penyusun:
Halimatusya’diyyah (
Muhammad Febiandri Satya Ananda (11180510000019)
Siti Humaeroh (11180510000020)

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2019/1440
Kata Pengantar

Alhamdulillah, tidak ada kata yang patut kami sampaikan, kecuali rasa syukur yang tidak terhingga
kepada Allah SWT, karena Dia masih memberikan karunia kepada kami sehingga kami masih
dapat menyusun makalah ini. Shalawat dan salam, tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, Sahabat dan keluarganya, serta para pengikutnya. Semoga syafaat beliau
menyertai kita sepanjang masa. Amin.
Terima Kasih yang tak terhingga, kami haturkan kepada dosen pembimbing kami, Bapak H.M.
Ya’qub, MA atas bimbingannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Tak lupa, terima kasih kami sampaikan kepada seluruh teman sejawat dan seperjuangan,
atas dukungan baik moril dan materil sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun bukan hanya sekedar untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam saja, melainkan harapan terbesar kami adalah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh masyarakat Indonesia dan dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana
termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi sumbangsih bagi perkembangan pendidikan di
Indonesia. Kritik dan saran yang membangun tentu sangat kami harapkan demi kemajuan makalah
ini dimasa yang akan datang. Terima kasih.

Jakarta, 14 Mei 2019

Penyusun
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sejarah kemunculan dinasti Fatimiyah tidak terlepas dari gerakan-gerakan militan dan frontal
yang dilakukan oleh Syi’ah Ismailiyah yang dipimpin oleh Abdullah ibn Syi’i dengan terampil
dan terorganisir. Pada tahun 909, gerakan tersebut berhasil mendirikan dinasti Fatimiyah di
Tunisia (Afrika Utara) dibawah pimpinan Sa’id ibn al-Husain setelah mengalahkan dinasti
Aghlabiah di Sijilmasa. Dinasti Fatimiyah merasakan tiga ibu kota yaitu Raqadah, al-
Mahdiyah dan Kairo dibawah 14 khalifah selama 262 tahun yaitu sejak tahun 909 hingga 1171.
Kejayaan itu dapat dilihat dalam bidang agama dengan toleransi yang tinggi, pendidikan
dengan pembangunan universitas dan perpustakaan. kebudayaan dan peradaban dengan kota
Kairo sebagai bukti, arsitektur dengan masjid al-Azhar dan kesenian dengan produk tekstil,
tenunan, keramik dan penjilidan. Kemunduran dinasti Fatimiyah dimulai dari masa
pemerintahan al-Hakim ((996-1021) yang membuat kebijakan kontroversial dalam bidang
agama dan terus merosot pasca pemerintahan al-Zhahir ((1021-1035) dan musnah pada masa
alAdid (1160 M - 1171 M), kemunduran itu karena faktor eksternal berupa ronrongan dari
penguasa luar dan ronrongan internal, perilaku al-Hakim yang kontroversi, khalifah yang
masih belia, 3 suku bangsa yang bertikai, ajaran Syi’ah Ismailiyah yang belum sepenuhnya
diterima masyarakat dan perebutan antara Nuruddin Zinki dengan pasukan salib di Yerussalem
terhadap Mesir.
B. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana proses terbentuknya Dinasti Fatimiyah?
2. Siapa pendiri Dinasti Fatimiyah?
3. Apa saja perkembangan peradaban Islam di masa Dinasti Fatimiyah?
4. Kapan periode emas Dinasti Fatimiyah?
5. Apa saja penyebab kemunduran Dinasti Fatimiyah?

C. Tujuan:
1. Mengetahui proses terbentuknya Dinasti Fatimiyah
2. Mengetahui peradaban dan perkembangan Islam dimasa Dinasti Fatimiyah
3. Mengetahui penyebab kemunduran Dinasti Fatimiyah
4. Mengambil pelajaran dari Dinasti Fatimiyah
Bab 2
Pembahasan
A. Awal Mula Berdirinya Dinasti Fatimiyah
Ubaidillah Al-Mahdi mendirikan dinasti Fatimiyah pada masa menjelang abad ke 10, dilatar
belakangi oleh melemahnya dinasti Abbasiyah. Dinasti ini mengklaim sebagai keturunan garis
lurus dari pasangan Ali bin Abi thalib dan Fatimah Az-Zahra binti Muhammad bin Abdullah.
Menurut mereka, Abdullah Al-mahdi sebagai pendiri dinasti ini adalah cucu dari ismail bin
ja’far Ash shadiq. Sedangkan ismail merupakan imam syi’ah yang ketujuh.1 Pada tahun 874
M, Abdullah ibn Maimun menunjuk pengikutnya yang paling bersemangat yaitu Abu Abdullah
al-Husain sebagai pemimpin gerakan syi’ah Isma’iliyah. Kemudian dia menyebarang ke
Afrika Utara. Berkat propagandanya yang bersemangat, dia berhasil menarik suku Barbar,
khususnya dari kalangan suku khithamah menjadi pengikut setia gerakan ahlul bait ini.

B. Asal Usul Nama Dinasti Fatimiyah


Fatimiyah, atau al-Fāthimiyyūn (Arab: ‫الفاطميون‬, translit. al-Fāthimiyyūn) ialah penguasa Syiah
yang berkuasa di berbagai wilayah di Maghreb, Mesir, dan Syam dari 5 Januari 910 hingga
1171. Negeri ini dikuasai oleh Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah. Pemimpinnya juga para
imam Syiah, jadi mereka memiliki kepentingan keagamaan terhadap Isma'iliyyun. Kadang
dinasti ini disebut pula dengan Bani Ubaidillah, sesuai dengan nama pendiri dinasti.
C. Perkembangan Islam dimasa Dinasti Fatimiyah

1
Drs.syamsul muniramin M.A, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), hal. 254.

Anda mungkin juga menyukai