Napoleon Bonaparte lahir pada tanggal 15 Agustus 1769 di kota Ajaccio di Corsica, Perancis.
Dia adalah seorang jenderal pada masa Revolusi Perancis, Pertama Konsul Republik Perancis
dan Kaisar Perancis.
Pada tanggal 18 Mei 1804, Napoleon Bonaparte dinobatkan sebagai Kaisar Perancis di
Katedral Notre-Dame. Selama pemerintahannya, Perancis menjadi kerajaan hebat. Napoleon
Bonaparte adalah seorang pejuang besar dan komandan pada saat itu. Penegak keadilan
bermodal semangat dan kepercayaan pada keadilan. Kaisar besar penakluk bangsa Prancis yang
berselimut ketidak adilan. Seorang tokoh panutan para pemimpin militer hingga saat ini. Sifat paling
terkenalnya adalah keyakinannya akan keadilan. Namun, pada tahun 1812, ia menderita
kekalahan pertama dari karir militernya. Dia diasingkan di Elba.
Pada awal 1815, ia kembali ke Perancis mencoba untuk menata kembali tentara untuk
mengalahkan musuh-musuhnya. Ia memenangkan pertempuran pada 16 Juni 1815 dan
berhasil menekan serangan dari Prusia dan sekutu mereka.
Dalam pertempuran di Waterloo, tentara Perancis dikalahkan dan pasukan Napoleon mundur
dari medan perang. Ia meninggalkan Prancis, dilindungi oleh Inggris di Rochefort.
Kemudian, ia dikirim di Pulau St Helen, di mana ia tinggal selama enam tahun.
Pada bulan Mei 1821, Napoleon Bonaparte meninggal karena kanker perut, pada usia 51
tahun. Dia dikenang dalam sejarah sebagai Kaisar Prancis yang membuat Imperium yang
mencakup sebagian besar di Eropa pada waktu itu. Dia meninggal sebagai tawanan Inggris di
Pulau Helen St.
Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2101865-biografi-napoleon-bonaparte/#ixzz2jMWADfys
2. Alasan mengagumi Napoleon Bonaparte adalah karena beliau menegakkan keadilan yang
disertai dengan semangat perjuangan dan kepercayaan kepada keadilan. Beliau dapat
dijadikan contoh untuk pemerintah Indonesia agar keadilan ditegakkan diseluruh lapisan
masyarakat.
6. Agni Brata : Mempunyai semangat yang berkobar-kobar laksana agni dan dapat
pula mengobarkan semangat anak buah yang diarahkan untuk menyelesaikan segala
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
Buktinya : Beliau adalah seorang pejuang besar komandan pada saat itu.
Penegak keadilan bermodal semangat dan kepercayaan pada keadilan.
9. Wira Sarwa Yudha : Pemberani dan pantang menyerah dalam medan perang
Buktinya : Beliau dalam memimpin peperangan dalam menghadapi musuh
Karier militer
Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun,
kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier militernya
menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum
pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di
kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26
tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan
Prusia.
Masa kejayaan
Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh
dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah
Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya
Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang
kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari
Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara
Polandia.
Pernikahan
Menikahi seorang janda bernama Joséphine de Beauharnais, kehidupan
perkimpoian Napoleon penuh dengan ketidakpercayaan dan perselingkuhan
diantaranya perselingkuhan Napoleon dengan gadis Polandia Maria Walewska sampai
akhirnya Joséphine menjadi istri yang setia. Karena usianya yang lebih tua, Joséphine
tidak memberikan keturunan pada Napoleon yang kemudian diceraikannya.
Kemudian menikah lagi dengan Putri Kaisar Austria Marie Louise putri dari Kaisar
Francois I yang mengikat persekutuan Austria dan Perancis yang dilakukan Kaisar
Austria atas nasihat perdana menteri Matternich untuk menyelamatkan negaranya.
Pernikahan itu berakhir dengan kekalahan Napoleon yang pertama dengan jatuhnya
kota Paris akibat diserang Rusia, Austria dan Prusia serta dibuangnya Napoleon ke
pulau Elba. Marie Louise sendiri dibawa pulang oleh ayahnya ke Wina.