Oleh:
Oleh:
C. Rencana Kegiatan
Target Kegiatan Waktu Kriteria Hasil
1 Melakukan pengkajian pada klien Senin-Sabtu, Mahasiswa mampu
dengan kasus Atrial Septal 9-14 mengidentifikasi
Defect meliputi: Desember karakteristik (tanda dan
- Anamnesa 2019 gejala spesifik) dari klien
- Pengkajian fisik Head to Toe Anak dengan kasus
- Data penunjang (Pemeriksaan Atrial Septal Defect
Laboratorium, foto CT scan,
MRI)
2 Mengenali tanda-tanda dengan : Senin-Sabtu, Mahasiswa mampu
- Mengobservasi TTV dan 9-14 mendefiniskan dengan
keadaan umun klien Desember benar mengaenai kasus
- Mengidentifikasi faktor-faktor 2019 Atrial Septal Defect
presipitasi atau predisposisi
3 Mampu merumuskan dan Senin-Sabtu, Mahasiswa mampu
menganalisis permasalahan 9-14 menentukan prioritas
yang bisa terjadi pada klien Desember tindakan keperawatan
anak dengan kasus Atrial 2019 yang didasarkan pada
Septal Defect rumusan masalah yang
ditemukan
4 Managemen nutrisi dilakukan Senin-Sabtu, Nutrisi yang diberikan harus
dengan cara berkolaborasi 9-14 sesuai dengan
dengan ahli diit untuk : Desember kebutuhan klien.
- Menentukan jumlah kalori dan 2019 Kadarnya harus
protein yang dibutuhkan mencukupi pemenuhan
- Menentukan jenis diit yang kebutuhan nutrisi pada
tepat klien
- Menentukan cara pemberian
nutrisi pada klien
5 Memenuhi kebutuhan ADL : Senin-Sabtu, Klien dapat terpenuhi
- Membantu dressing 9-14 kebutuhan untuk
- Membantu toileting Desember berpakaian, BAK/BAB,
- Membantu bathing 2019 mandi dan
- Membantu nutrisi makan/minum.
OLEH :
190070300111048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1. DEFINISI
Defek septum atrial atau Atrial Septal Defect (ASD) adalah gangguan
septum atau sekat antara rongga atrium kanan dan kiri atau lubang
abnormal pada sekat yang memisahkan kedua belah atrium sehingga terjadi
pengaliran darah dari atrium kiri yang bertekanan tinggi ke dalam atrium
sempurna dan membuat aliran darah atrium kiri dan kanan bercampur.
Defek terjadi pada fosa ovalis dan sering disertai dengan aneurisma fosa
ovalis.
Defek terjadi dekat muara vena kava superior sehingga terjadi koneksi
Bagian dari defek septum atrioventrikular dan pada bagian atas berbatas
atrioventrikular.
a. ASD sederhana dengan defek pada septum dan disekitar fossa ovalis
ovalis. Akibatnya terjadi pirau dari atrium kiri ke atrium kanan, dengan
2. ETIOLOGI
janin. Ini dimulai sebagai tabung hampa, kemudian partisi dalam tabung
sisi kanan jantung dari kiri. Defek septum atrium terjadi ketika proses
partisi tidak terjadi sepenuhnya, meninggalkan sebuah lubang di septum
atrium.
baik yang terjadi karena cacat pada gen, kelainan kromosom, atau
mereka.
a. Adanya dipsnea
b. Kecenderungan infeksi pada jalan nafas
c. Palpitasi
d. Atrium kanan dan kiri membesar
e. Diastolik meningkat
f. Sistolik rendah
4. PATOFISIOLOGI
(Terlampir)
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Thorax
katup mitral misalnya prolapse yang memang sering terjadi pada ASD.
jelas dari bagian inflow dan outflow dari septum atrium dan ventrikel.
gambaran CT scan dan 3-dimensi (3D) ultrafast CT, ukuran atrium dan
5. Kateterisasi Jantung
arteri pulmonalis. Bila telah terjadi penyakit vaskuler paru, tekanan arteri
Pada atrial septal defek primum, terlihat gambaran leher angsa (goose-
neck appearance) pada kasus dengan defek pada septum primum, hal
ini akibat posisi katup mitral yang abnormal. Regurgitasi melalui celah
pada katup mitral juga dapat terlihat. Angiogram pada vena pulmonalis
atrium dirujuk ke ahli bedah untuk penutupan bila diagnosis pasti. Dalam
tahun pertama atau kedua, ada beberapa manfaat menunda sampai pasti
bahwa defek tidak akan menutup secara spontan. Sesudah umur 3 tahun,
terhadap pernafasan).
struktur.
oksigen
dan terapi
Markum.. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem
Sadono. 2013.
eprints.undip.ac.id/44121/3/RATYA_G2A009109_Bab2KTI.pdf. diakses
Windarini. 2011.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf.
Disusun oleh :
Pengkajian
A. Identitas klien
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
1. Keluhan utama
• Saat MRS :
• Saat Pengkajian :
An. D terlihat lemas dan An. D bernafas menggunakan alat bantu
pernafasan berupa nasal canul 2lpm.
2. Lama keluhan : An. D tiba-tiba sesak dan lemas sekitar 10-15
menit dan langsung dibawa ke Rumah sakit Baptis
7. Diagnose medis :
• Pneumonia
• Gizi kurang
1. Prenatal
Pemeriksaan ANC rutin ± 6 x selama kehamilan di Sp. Og
2. Natal
Tidak ada hipertensi, tidak ada DM, tidak ada pendarahan, tidak ada keputihan
3. Postnatal
Melahirkan SC atas indikasi pernah SC sebelumnya di RS Puri Bunda karena air
ketuban berwarna hijau dalam keadaan cukup bulan, tidak ada pendarahan, tidak ada
komplikasi
4. Imunisasi
(√) DPT
(√) Hbo
1. Pertumbuhan
IMT = BB
Pertumbuhan abnormall, BB kurang
(TB)2
TB = 58 cm = 4,2
BB = 4,2 kg (0.58) 2
= 12,48 → gizi kurang
2. Perkembangan
An D sudah bisa tengkurap dan guling-guling pada umur 3,5 bulan
G. Riwayat keluarga
An A tidak memiliki keluarga dengan penyakit serupa maupun penyakit kronis seperti HT,
DM, dll
Genogram:
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal 1rumah
= Pernikahan
= Keturunan
H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : Cukup bersih, namun An. D tinggal di lingkungan jauh dari jalan raya
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada bahaya kecelakaan
3. Polusi : Polusi minimal, jauh dari pabrik maupun jalan raya
4. Ventilasi : Baik, dirumah terdapat banyak jendela dan sering dibuka
: Baik, di rumah menggunakan cahaya matahari pada pagi-siang hari
5. Pencahayaan dan
menggunnakan cahaya lampu pada malam hari
I. Pola aktifitas
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum Disuapi Ibu Disuapi ibu
Mandi Dimandikan Ibu Diseka Ibu
Berpakaian Dibantu Dibantu
Toileting Dibantu Dibantu
Mobilitas ditempat tidur Dibantu Dibantu
Berpindah dan berjalan Dibantu Dibantu
J. Pola nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan - -
Frekuensi makan - -
K. Pola eliminasi
1. BAB
2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 6-7x Sehari setiap 3 jam ganti popok
Warna/bau kuning jernih, bau khas kuning jernih, bau khas
Kesulitan tidak ada tidak ada
Upaya menangani tidak ada tidak ada
2. Tidur malam
O. Konsep diri
1. Gambaran diri : Orang tua An. D sedih melihat anaknya sesak dan sakit
2. Ideal diri : Orang tua An. D ingin segera anaknya sembuh dan pulang
3. Harga diri : An. D selalu didampingi keluarga (ayah dan ibu) selama di RS
4. Peran : sebagai anak ke 2 dari 2 bersaudara
5. Identitas diri : Seorang anak bayi berusia 4 bulan, seorang anak kedua
Q. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
An. D terlihat lemas, posisi berbaring di tempat tidur, compos mentis, pakaian bersih,
terpasang infus di tangan kanan, dan terpasang O2 nasal canul 5Lpm, keadaan
terbangun
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
Nadi: 155 x/menit
Suhu: 36,7 C
RR: 60 x/menit
Tinggi Badan: 58 cm
Berat Badan: 42 kg
b. Paru
▪ Inspeksi
pergerakan dada simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada pembesaran atau
sianosis
▪ Palpasi
tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus sama antara lapang paru kanan dan kiri
▪ Perkusi
suara pada lapang paru resonan
▪ Auskultasi
suara nafas vesikuler dan reguler, tidak terdapat ronkhi maupun whezzing
6. Abdomen
▪ Inspeksi
Tidak terdapat pembesaran pada area perut, warna kulit normal,
▪ Auskultasi
suara bising usus tidak sering (<8 kali per menit)
▪ Palpasi
perut teraba lembut, terdapat nyeri tekan, teraba penonjolan, terdapat massa,
▪ Perkusi
suara abdomen hipertimpani
8. Ekstremitas
▪ Atas
kekuatan otot 5 I 5, tidak terdapat kontraktur, tidak terdapat deformitas, tidak ada
edema, tidak terdapat luka, tidak ada nyeri, pergerakan baik
▪ Bawah
kekuatan otot 5 I 5, tidak terdapat kontraktur, tidak terdapat deformitas, tidak ada
edema, tidak terdapat luka, tidak ada nyeri, pergerakan baik, akral hangat
9. System neurologi
GCS 456, Compos mentis
10. Kulit dan kuku
▪ Kulit
Tidak ada sianosis, tidak ada lesi, turgor kulit normal, jaringan normal, tidak ada
jaringan parut, tekstur normal, akral hangat
▪ Kuku
Kuku bersih, tidak terdapat sianosis, CRT < 3 detik
R. Hasil Pemeriksaan Penunjang
(terlampir)
S. Terapi
IV
Amikacin 1x 75 mg gr (18mg/kg/hr)
PO
Paracetamol 4x50 (10mg/kg/hr)
Furosemid 2x4mg (1mg/kg/x)
Captopril 2x2,5 mg (0,5 gr/kgBB/hari)
Digoxin 2x0,02 mg
KSR 2x100mg
N-asetyl cystein 3x40mg
Cetirifin 1x2,5
Beraprost 1x4mg
3 DS : - ASD+Pneumonia Ketidakseimbang
↓ an nutrisi kurang
DO :
Volume ventrikel kiri dari kebutuhan
- TB = 58 cm
↓ tubuh
- BB = 4,2 kg
COP
- IMT = 12,48 → gizi kurang
↓
- Terlihat menggunakan selang
NGT Kerja jantung melemah
↓
- BBI = (umur (tahun)) x 2 ) + 8 Beban kerja jantung
= (0,33x2) + 8 ↓
= 0,66+ 8 Ketidakadekuatan O2 dan
= 8,66 kg nutrisi ke jaringan
- Minum yang dihabiskan dalam ↓
sehari ± 380 cc Daya hisap
↓
- Anak sulit makan dikarenakan
Intake inadekuat
An. D sesak
↓
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
Ruang : HCU RSSA
Nama Pasien : An. D
Diagnosa : ASD+Pneumonia
Tangal : 9 Desember 2019
Hari/ No
Tanda
Tanggal/ Dx Evaluasi
tangan
Jam Kep
Kamis, 12 1 S:
Desember -
2019
O:
- RR 33 x/mnt
- Retraksi dinding dada(-)
- Otot bantu nafas (-)
- Terpasang nasal kanul 2 lpm
- Nebul ventolin per 4 jam (-)
- Saturasi O2 98%
N Indikator Aw Tar Ak
o l get r
1. RR 3 5 4
2. Irama 3 5 4
pernafasan
3. Kedalaman 3 5 4
Inspirasi
4. Penggunaan 3 5 4
otot bantu
dada
5 Sesak Nafas 3 5 4
6 Tekanan 3 5 4
parsial
oksigen di
darah arteri
(PaO2)
7 Saturasi 3 5 4
Oksigen
2019
O:
NOC: Cardiac Pump Effectiveness
N Indikator Aw Tar Ak
o l get r
1. Murmur 3 5 4
2. Disritmia 3 5 4
3. Pucat 3 5 4
4. CRT 3 5 4
Kamis, 12 S:
Desember -
2019 O:
NOC: Nutrisional status
N Indikator Aw Tar Ak
o l get r
1. intake cairan 3 5 4
2. energi 3 5 4
- - terdengar suara penuru Tujuan : - Mengkaji sirkulasi S: pasien mengatakan masih lemas
murmur perifer Ibu mengatakan anak masih pucat,
nan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
- Kulit, pucat, CRT > - Mengukur TTV lemas
2 detik curah selama 10x24 jam, curah jantung klien - Memonitor disritmia
- N: 139x, RR: terkontrol
jantung jantung O:
45x/m, S: 36,70C
- terlihat lemas dan Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC - Memonitor
pucat keseimbangan cairan NOC: Cardiac Pump Effectiveness
- Tidak ada reaksi (intake dan output) N Indikator Aw Tar Ak
syok ataupun - Kolaborasi o l get r
alergi
pemberian obat 1. Murmur 3 5 4
furosemide, captopril,
digoxin 2. Disritmia 3 5 4
- Memonitor efek 3. Pucat 3 5 4
NIC : Cardiac Care
samping pemberian
4. CRT 3 5 4
1. Monitor hasil EKG obat
- - terdengar suara penuru Tujuan : - Mengkaji sirkulasi S: pasien mengatakan masih lemas
murmur perifer Ibu mengatakan anak masih pucat,
nan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
- Kulit, pucat, CRT > - Mengukur TTV lemas
2 detik curah selama 10x24 jam, curah jantung klien - Memonitor disritmia
- N: 127x, RR: terkontrol
jantung jantung O:
26x/m, S: 36,40C
- terlihat lemas dan Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC - Memonitor
pucat keseimbangan cairan NOC: Cardiac Pump Effectiveness
- Tidak ada reaksi (intake dan output) N Indikator Aw Tar Ak
syok ataupun - Kolaborasi o l get r
alergi
pemberian obat 1. Murmur 3 5 4
furosemide, captopril,
digoxin 2. Disritmia 3 5 4
- Memonitor efek 3. Pucat 3 5 4
NIC : Cardiac Care
samping pemberian
4. CRT 3 5 4
1. Monitor hasil EKG obat
S O A P I E
S O A P I E
- - Sesak (+) Resiko - Monitor klien atas - Memonitor klien atas S: -
- Suhu 37,3oC Perdarahan perdarahan secara perdarahan secara ketat O: Tunggu hasil lab, Suhu 370C, muntah
- Trombosit 52 ketat - Mengatur ketersediaan dan BAB darah sudah berkurang
103/µL - Atur ketersediaan produk-produk darah Indikator Awal Target Akhir
- Klien muntah produk-produk darah untuk transfusi Hematemesis 3 5 4
dan BAB untuk transfusi - Mempertahankan Distensi 2 4 3
darah - Pertahankan kepatenan akses IV abdomen
kepatenan akses IV - Memberikan poduk darah Kulit dan 3 5 4
- Beri produk-produk trombosit membrane
darah (trombosit) - Mengintruksikan keluarga mukosa pucat
- Instruksikan keluarga akan tanda-tanda dan BAB darah 3 5 4
akan tanda-tanda tindakan yang tepat Trombosit 2 5 2
perdarahan dan A: Masalah teratasi sebagian
tindakan yang tepat P: Lanjutkan intervensi
RESUME KEPERAWATAN
S O A P I E
- - Sesak dan batuk Ketidakefektifan - Monitor - Memonitor S: -
- Menggunakan Pola Nafas pernafasan pernafasan O: RR 24x/menit, terpasang nasal canul
pernafasan mulut - Monitor pola - Memonitor pola 3 lpm
- Menggunakan otot nafas nafas (takipnue, Indikator Awal Target Akhir
bantu pernafasan (takipnue, pernafasan 1:1) Frekuensi 5 5 5
dada pernasan - Memonitor pernasan
- Terpasang nasal 1:1) keluhan sesak Penggunaan 3 5 4
canul 3 lpm - Monitor klien otot bantu
- RR 26x/menit keluhan - Memberikan pernafasan
0 sesak klien
- Suhu 35,7 C banuan terapi Dispnea saat 3 5 4
- Nadi 82x/menit - Berikan oksigenasi istirahat
bantuan - Memonitor Pernafasan 3 5 4
terapi kemampuan dengan bibir
oksigenasi batuk efektif mengerucut
- Monitor klien A: Masalah teratasi sebagian
kemampuan P: Lanjutkan intervensi
batuk efektif
klien
Pathway/Patofisiologi Atrial Septal Defek (ASD)
Defek antara atrial dextra dan atrial sinistra