Anda di halaman 1dari 43

PROGRAM STUDI

PROFESI NERS

UMKT

BUKU PANDUAN PROFESI NERS


STASE KEPERAWATAN ANAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


Jalan Ir. H. Juanda No 15 Kompleks Kampus UMKT

www.umkt.ac.id, www.ners.umkt.ac.id

(0541) 748511

ners@umkt.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Anak


Kode/SKS : NERS 1104 / 3 SKS
Nama Koordinator : Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep
NIDN : 1101038301
Fakultas : Ilmu Keperawatan
Program Studi : Profesi Ners
Universitas : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Tim Pengajar : 1. Ns. Enok Sureskiarti, M.Kep
2. Ns. Ni Wayan W.P, S.Kep, M.Pd

Samarinda, Januari 2021

Menyetujui Penyusun
Kaprodi Ners UMKT Koordinator Mata Kuliah

Ns. Enok Sureskiarti, M.Kep Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep


BUKU PANDUAN
PENDIDIKAN PROFESI
NERS
STASE KEPERAWATAN
ANAK

DISUSUN OLEH :
Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep
Tim

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN

TIMUR
VISI DAN MISI
1. VISI DAN MISI FAKULTAS
VISI :
Pada tahun 2037, Menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis teknologi informasi,
unggul di bidang kegawatdaruratan dan bencana, serta berkontribusi terhadap masalah sosial dan
lingkungan
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan yang Islami, berbasis teknologi informasi,
unggul dalam bidang kegawatdaruratan dan bencana yang berstandar nasional dan internasional,
serta berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan di masyarakat.
2. Mengembangkan riset keperawatan dan atau kesehatan untuk berkontribusi dalam mengatasi
masalah sosial dan lingkungan.
3. Menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi keperawatan dan atau kesehatan dalam bentuk
pengabdian masyarakat sebagai upaya penyelesaian masalah sosial dan lingkungan.
4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dan atau kesehatan dengan berbagai pihak yang
saling menguntungkan baik di dalam ataupun diluar negeri
2. VISI KEILMUAN PROGRAM STUDI
VISI KEILMUAN
Menjadi Pusat Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Yang Unggul dalam bidang
keperawatan gawat darurat dan bencana ditingkat Nasional pada tahun 2037
TUJUAN :
Berdasarkan visi keilmuan tersebut, maka tujuan dari Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi
Ners adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan Profesional yang kompeten dan unggul di bidang
keperawatan gawat darurat dan bencana.
2. Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan pengembangan keilmuan bidang
keperawatan..
3. Berkontribusi secara aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu keperawatan
professional Unggul di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar


Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi
profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien anak dan keluarga, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.
Praktik profesi keperawatan anak meliputi anak dengan berbagai tingkat usia( neonatus, bayi,
toddler,pra sekolah, sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk mengoptimalisasi
pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan,
anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan di tatanan klinik.

B. Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa praktikan mampu mencapai kompetensi keperawatan anak melalui implementasi konsep
keperawatan anak dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak secara professional, aman, efektif,
akurat, bagi neonatus yang sakit, bayi, anak, dan remaja sesuai tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menyelesaikan pembelajaran klinik, mahasiswa praktikan mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga
2. Menggunakan ketrampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada berbagai tingkat
usia dalam konteks keluarga di tatanan klinik
a. Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid, Morbili
b.Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Thalasemia
c.Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital : Hirschprung, Atresia Ani,
Hypospadia, Labiopalatoschiziz

3
d. Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit ; Diare, DHF, NS
e. Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi : KEP/ malnutrisi , Juvenile DM, Obesitas
f. Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
g. Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Leukimia, ITP, Trombositopenia, Meningitis,
Hyperbilirubinemia,Kejang
5. Menggunakan langkah- langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam konteks
keluarga
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak dalam
konteks keluarga
7. Mendemonstrasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau
secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien anak
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada
klien anak dalam konteks keluarga
9. Menjalankan fungsi advokasi untuk memepertahankan hak klien dan keluarga agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen
kualitas dan manajemen risiko pada klien anak dalam konteks keluarga
11. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan pendekatan MTBS
12. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan

4
BAB II
STANDAR KOMPETENSI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR diharapkan dapat menghasilkan ners yang dapat
memenuhi kompetensi sebagai berikut :
1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga
2. Mampu menggunakan ketrampilan intepersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Mampu menggunakan langkah- langkah pengambilan
4. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
5. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
6. Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
Untuk membantu pencapaian kompetensi dalam setiap proses pendidikan pembelajaran tahap profesi
setiap bagian maka disusun daftar kompetensi kasus untuk tingkat pencapaian kompetensi pengetahuan
tentang penyakit dan daftar kompetensi skills/keterampilan untuk tingkat pencapaian keterampilan.

A. Daftar Kasus
Mahasiswa praktikan diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan pada anak dengan kasus
sebagai berikut :
1. Gangguan termoregulasi : MAS ,RDS, BBLR, Thypoid, Morbili
2. Gangguan oksigenasi :RDS, Pneumonia, Asma
3. Gangguan Hematologi : Anemia, Thalasemia
4. Gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital ; Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit ; Diare, DHF, NS, GGA,GGK
6. Gangguan nutrisi : KEP / malnutrisi, obesitas, Juvenile DM
7. Peradangan selaput otak : meningitis, enchepalitis,hidrochepalus, kejang
8. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan ; autisme, hiperaktif
9. Kelainan jantung bawaan : TOF, ASD, VSD, PDA
10. Gangguan imun : SLE, HIV/AIDS
11. Keganasan pada anak : SOL,Tumor Wilm’s, retinobalstoma

B. Daftar Kompetensi Skills/Keterampilan & DOPS


Kompetensi keperawatan anak yang harus dicapai oleh mahasiswa program pendidikan profesi Ners

5
adalah :
1. Kompetensi Pengkajian
Mahasiswa praktikan diharapkan mampu melakukan pengkajian :
a. Riwayat kesehatan anak
b. Status nutrisi anak
c. Kebutuhan cairan tubuh anak
d. Pengukuran antropometri dengan menggunakan KMS
e. Pengkajian perkembangan anak dengan menggunakan Denver II, KPSP
f. Pemeriksaan fisik pada anak
g. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
h. Pengkajian APGAR SCORE
i. Pengkajian nyeri anak
j. Pengkajian risiko jatuh
k. Tanda bahaya umum pada pasien anak sesuai MTBS
2. Kompetensi tindakan keperawatan
Mahasiswa praktikan mampu melakukan tindakan keperawatan pada anak berikut ini :
a. Persiapan prosedur pemeriksaan spesimen sputum, darah, dan urine
b. Prosedur menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi pemberian cairan intravena dan
pemasangan infuse
c. Prosedur menjaga keseimbangan nutrisi, meliputi pemasangan NGT, pemberian makanan dan
minuman melalui NGT
d. Prosedur untuk menjaga fungsi respirasi meliputi terapi oksigen, suction, nebulizer, postural
drainage, dan fisioterapi dada
e. Melakukan terapi bermain pada anak selama hospitalisasi dan di rumah saat sakit
f. Melakukan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga
g. Melakukan prosedur MTBS ( pengkajian- tindakan )
h. Menghitung dosis obat pada anak dengan benar
i. Melakukan prosedur pemasangan infuse
j. Memandikan bayi
k. Melakukan pemeriksaan refleks pada BBL
l. Melakukan klisma pada anak
m. Melakukan ganti verban
n. Melakukan deteksi perkembangan anak dengan menggunakan lembar Denver II
6
o. Melakukan deteksi pertumbuhan anak dengan menggunakan KMS
p. Melakukan terapi nyeri non farmakologis
q. Melakukan perawatan metode kanguru
r. Melakukan tindakan imunisasi
s. Mengetahui persiapan prosedur kemoterapi dan pemeriksaan penunjang radiologi lainnya
t. Melakukan perawatan paliatif untuk pasien anak
3. Penugasan
Ruang lingkup praktik keperawatan anak yang didasarkan pada materi yang menjadi prasyarat, yaitu :
a. Penugasan Individu
1) Laporan pendahuluan
2) Log book
3) Laporan asuhan keperawatan
4) Resume asuhan keperawatan
5) Pencapaian kompetensi klinik
6) Presentasi jurnal
7) Presentasi kasus

b. Penugasan kelompok
1) Pendidikan Kesehatan yang dishare di dunia maya ( youtube)

7
BAB III
PROSES BIMBINGAN

A. Metode
Selama praktik klinik stase Keperawatan Anak, mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil. Ada beberapa ruangan yang akan digunakan mahasiswa untuk praktik di klinik
disesuaikan dengan kompetensi yang harus dicapai, yaitu ruang rawat anak, poli anak, poli
imunisasi di 3 rumah sakit dan Puskesmas, meliputi RSUD Taman Husada Kota Bontang, RS AM.
Parikesit Tenggarong, RSIA Aisyiyah Kota Samarinda.
Mekanisme bimbingan program profesi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada setiap tahap tersebut pembimbing dan peserta didik
diharapkan melakukan interaksi. Adapun metode pembelajaran struktural yang terdiri dari :
1. Bimbingan ko-ners (laporan pendahuluan kasus kelolaan), terdiri dari Pre dan Post
Conference dilakukan melalui online ( meet/ zoom )
2. Bedside Teaching (BST) secara online, pembimbing mengupload video tindakan keperawatan
ke open learning
3. Case report session (presentasi kasus) dilakukan by online ( meet/ zoom )
4. Clinical science (presentasi jurnal) dilakukan by online (meet/ zoom), jurnal internasional
5. Evaluasi kasus kelolaan (follow up)
6. Ujian stase (Long Case dan Mini CEX (Mini Clinical/Community Evaluation Exercise)
7. Direct Observation Prosedural Skills (DOPS)
8. Meet the Expert (MTE)
Penjelasan lebh detail mengenai kegiatan bimbingan kegiatan kepaniteraan klinik dapat
dipelajari lebih lanjut pada Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners. Berikut adalah
teknis pelaksanaan untuk masing-masing kegiatan bimbingan :

No Kegiatan Jumlah Kewajiban Materi


1. BST dan Bedside teaching dan tutorial Materi BST
Tutorial klinik dilaksanakan 2x per 1. Pemeriksaan fisik pada anak
klinik kelompok selama stase 2. Pengkajian antropometri
anak. Materi diberikan oleh 3. Pengkajian DDST/Denver II, KPSP
pembimbing akademik 4. Pengisian KMS
berupa video tindakan 5. Pengkajian nyeri anak
diberikan secara online, 6. Pengisian form MTBS
melalui ( meet/ zoom/ open
learning ) Materi Tutorial
Kasus tutorial dipilih untuk kasus yang
kurang dipahami mahasiswa dari daftar
keterampilan BST yang sudah ditetapkan
8
dalam satu stase.

2. Mini-CEX Dilakukan sebanyak 1x 1. Merawat luka


Formatif /mahasiswa selama mengikuti 2. Nebulizer, fisioterapi dada, postural
stase keperawatan anak. Ujian drainage
Mini CEX dilakukan secara 3. Pendidikan kesehatan
live antara mahasiswa dan 4. Manajamen nyeri non farmakologis
pembimbing akademik. Live 5. ROM
video sebaiknya tidak 6. Stimulasi perkembangan
dilakukan di RS guna 7. NGT /OGT
melindungi privacy pasien. 8. Perawatan bayi kanguru
9.

3. DOPS DOPS merupakan observasi


secara langsung untuk menilai 1. Pengambilan darah IV
kegiatan, keterampilan (skills) 2. Pemasangan infuse
procedural. Mahasiswa wajib 3. Prosedur postural drainage dan
memenuhi 6 DOPS selama fisioterapi dada
stase Keperawatan Anak. 4. Imunisasi
Target ini dapat diambil di 5. Ganti Verban
RS/PUSKESMAS. 6. MTBS
upload bukti DOPS berupa 7. Menghitung dosis obat
LEMBAR NILAI DOPS ke 8. Manajemen nyeri non farmakologis
openlearning.

4. Presentasi Setiap mahasiswa wajib Jurnal sesuai kasus kelolaan dipilih yang
Jurnal mencari 1 jurnal internasional paling menarik dan berbahasa Inggris.
dan mempresentasikan hasil
review jurnal 1x dalam stase
Keperawatan Anak.
Judul sesuai dengan jurnal
yang sudah dikumpulkan.
Presentasi dilakukan secara
online ( meet/ zoom). Hasil
review yang telah di acc,
upload ke open learning.

5. Presentasi Setiap mahasiswa wajib Kasus sesuai dengan kasus kelolaan yang
Kasus mempresentasikan kasus 1x dapat ditemukan di RS maupun lingkungan
dalam stase Keperawatan Anak. sekitar mahasiswa
Kasus yang dipresentasikan
adalah kasus kelolaan
mahasiswa.Presentasi
dilakukan secara online ( by
zoom/ meet) dengan
pembimbing akademik.

6. Sesi Ahli Sesi ahli dilaksanakan 1x dalam 1. MTBS


(Meet the stase Keperawatan Anak. Waktu 2. Pengisian KMS
Expert) untuk melakukan sesi ahli 3. Pengkajian nyeri anak
maksimal 120 menit. 4. Deteksi perkembangan dengan

9
menggunakan DDST/ KPSP
5. Pengkajian status pertumbuhan anak
7. Laporan Laporan pendahuluan sudah Mahasiswa harus menemui preceptor/CI
Pendahuluan disiapkan di awal minggu, awal untuk meminta kasus yang akan dibuat
dinas, mahasiswa diharapkan laporan pendahuluannya 1 hari sebelum
telah membawa LP. Konsul masuk ruangan.
dan responsi LP DENGAN
PEMBIMBING AKADEMIK
dapat dilakukan melalui
online (meet/ zoom) maupun
offline.

8. Askep Kasus kelolaan dapat diambil Untuk di RS/ lingkungan sekitar kasus
kelolaan di RS/ lingkungan sekitar kelolaan ditentukan oleh mahasiswa sendiri
Lengkap mahasiswa. Konsul dengan dan 1 hari sebelum masuk ruangan
pembimbing dilakukan secara mahasiswa harus sudah menemui
online (by meet/ zoom) atau preceptor/CI dan meminta kasus
offline. Upload askep yang
telah diacc ke open learning.

9. Resume Resume kasus dilakukan di 2 resume/mahasiswa


Ruang Rawat anak/
Puskesmas sebanyak 2
resume /mahasiswa

10. Long Case Dilaksanakan sebanyak 1x Kasus diambil dan dikelola di akhir stase
/mahasiswa di akhir stase
Keperawatan Anak sebagai nilai
ujian akhir stase. Ujian long
case dilakukan di rumah sakit
dengan pembimbing klinik,
SOCA dilakukan dengan
pembimbing akademik.

B. Tata Tertib
Dalam melaksanakan praktik, mahasiswa praktikan diwajibkan memperhatikan tata tertib sebagai berikut :
1. Waktu
a. Mahasiswa datang tepat waktu sesuai dengan jam dinas di lahan praktik
b. Pencatatan jam datang dan jam pulang, dilakukan pada lembar daftar hadir yang telah dibagikan
prodi.

2. Kelengkapan Praktik
a. Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan praktik perawat untuk pemeriksaan (nursing kit),
APD.
10
-
3. Kehadiran
a. Kehadiran praktik harus 100%
b. Mahasiswa wajib memenuhi target waktu di rumah sakit
c. Ketidakhadiran harus diberitahukan kepada pembimbing dan koordinator praktik MA keperawatan
anak disertai dengan surat keterangan serta harus mengganti hari dinas sesuai kesepakatan dengan
pembimbing.
d. Jika meninggalkan ruangan mahasiswa harus izin kepada penanggung jawab lahan praktik atau
yang berwenang pada saat dinas tersebut.
e. Bila mahasiswa absen satu hari tanpa alasan akan mengganti dinas selama 3 hari dan apabila tidak
hadir karena alasan sakit atau izin mengganti dinas dengan ketentuan :
1) Sakit sesuai hari yang ditinggalkan tidak lebih dari 3 hari dan harus ada surat keterangan dokter
2) Izin 1 hari mengganti dinas 2 hari
f. Ketidakhadiran karena sakit atau izin harus menyertakan surat keterangan dan diberitahukan
kepada koordinator program profesi dan tembusan ke lahan praktik.
g. Ketidakhadiran pada point 6, mahasiswa harus mengganti hari sebanyak ketidakhadiran dan hanya
diperbolehkan karena :
1) Keluarga meninggal (anak, istri atau suami, orang tua) maksimal 2 hari
2) Ketidakhadiran lebih dari 3 hari karena alasan apapun wajib mengulang mata ajar praktik
keperawatan anak (termasuk sakit lebih dari 3 hari)
4. Penampilan di Lahan Praktik
a. Wajib mengenakan seragam klinik sesuai dengan ketentuan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR dan tanda pengenal dari institusi
b. Mahasiswa harus berpakaian rapi, rambut berpotongan rapi dan pendek, tidak menggunakan
perhiasan dan make up berlebihan.
c. Saat melakukan kunjungan rumah, mahasiswa harus meminta tanda bukti kunjungan dari pasien
atau keluarganya, menggunakan APD dan tanda pengenal mahasiswa.
d. Bersikap professional dan melakukan teknik komunikasi dengan benar terhadap klien, kolega, atau
pembimbing. Perhatikan tata tertib, sopan santun, dan peraturan yang berlaku di ruang praktik.

5. Sanksi
a. Setiap pelanggaran tata tertib akan diberikan sanksi akademik berupa teguran, pengurangan nilai,
sampai dengan tidak diluluskan untuk stase anak.
11
BAB IV
EVALUASI

A. Kelulusan Performance Stase


Sebagai pertimbangan untuk kelulusan dalam stase sebagai berikut :
1. Kehadiran : mahasiswa wajib hadir 100%
2. Mahasiswa wajib upload semua tugas stase anak ke open learning (LP, ASKEP, resume, laporan
kelompok, resume MINI CEX, resume longcase, artikel jurnal presjur, PPT PRESUS)
3. Semua lembar penilaian tugas mahasiswa (6 DOPS, 2 BST, mini CEX, long case, presus, presjur, askep,
resume ) harap diupload ke open learning sebelum dinas stase anak berakhir.
4. Mahasiswa wajib menyelesaikan 2 BST-Tutorial, 1 presentasi jurnal, 1 presentasi kasus, 6 DOPS, 1
Mini CEX Formatif dan 1 Long Case

B. Penilaian
Penilaian mahasiswa pada stase Keperawatan Anak menggabungkan dua komponen utama, yaitu :
Komponen Proses (75%) dan Ujian Akhir Stase (25%). Yang termasuk dalam nilai proses adalah tutorial
klinik, laporan kasus, dan resume, presentasi kasus, presentasi jurnal, DOPS dan Mini CEX. Nilai ujian
adalah ujian akhir stase dengan metode long case.
Rangkuman Nilai Bagian
No Nama Kegiatan Bobot Skor rata-rata Hasil
(a) (b) (a) X (b)
A. Proses
1. BST-Tutorial klinik 20%
2. Laporan kasus dan resume 15%
3. Presentasi kasus 10%
4. Presentasi jurnal 10%
5. DOPS 10%
6. Mini- CEX 10%
B. Ujian Akhir Stase
7. Ujian sumatif/long case 25%
Jumlah (A+B) …………………………
C. Perilaku Profesional Baik/Cukup/Kurang

Keterangan :
2,3,4,6 : dilakukan oleh preceptor akademik
1 & 5 : dilakukan oleh preceptor klinik
7 : dilakukan oleh preceptor klinik dan akademik

12
REFERENSI
1. Kyle T. Carman, S.(2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Jakarta. EGC.
2. Perry, SE., Hockenberry, MJ., Lowdermilk, DL., & Wilson, D. (2014). Maternal child nursing care, 4th
edition. California: Mosby Elsevier
3. NANDA (2015). Nursing diagnoses: Definition and clasification. Philadelphia: Wiley & Blackwell
Company
4. Moorhead,S., Johnson, M., Maas, M. (2016). Nursing Outcame Classification (NOC), 5th edition. ed
bahasa Indonesia. Yogyakarta. Moco Media
5. Moorhead,S., Johnson, M., Maas, M. (2016). Nursing intervention classification (NIC), 5th edition. ed
bahasa Indonesia. Yogyakarta. Moco Media
6. WHO ,(2008). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit . Jakarta. DEPKES
7. Nugroho, SW. 2008. Denver Developmental Screening Test. EGC. Jakarta
8. Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika

13
TARGET KOMPETENSI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
N TINDAKAN KOMPETENSI TANGGAL & TTD PEMBIMBING
O JUMLAH 1 2 3 4 5
GENERAL PROSEDUR
1 Mengukur pernapasan pada bayi/anak
2 Mengukur nadi pada bayi/anak
3 Mengukur suhu pada bayi/anak
4 Mengambil darah pada bayi/anak
5 Memasang infus pada bayi/anak
6 Menghitung dosis obat pada bayi/anak
7 MENGKAJI NYERI PADA BAYI- ANAK
USIA REMAJA ( 5)
8 Memberikan obat per oral pada bayi/anak
9 Memberikan makan via NGT pada bayi/anak
10 Memasang NGT pada bayi/anak
11 Memberikan terapi O2 pada bayi/anak
12 Melakukan nebulizer pada bayi/anak
13 MELAKUKAN PENGKAJIAN RISIKO
JATUH PADA PASIEN ANAK ( HUMPTY
DUMPTY) (3)
14 Melakukan persiapan pemeriksaan penunjang
pada pasien anak ( radiologi, laboratorium )
15 Melakukan postural drainage dan fisioterapi dada
16 Melakukan prosedur transfusi darah pada anak
17 Melakukan water tepid sponge pada bayi/anak
18 Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi/anak
19 Melakukan pengkajian Denver II
20 Melakukan terapi bermain
21 Melakukan pendidikan kesehatan
22 Melakukan injeksi obat/vaksin via IV
23 Melakukan injeksi obat/vaksin via IM
24 Melakukan TERAPI BERMAIN
25 Melakukan MANAJEMEN NYERI NON
FARMAKOLOGIS
26 Memberikan obat kemoterapi pada anak
27 Melakukan pengukuran antropometri bayi/anak
28 Melakukan perawatan kolostomi
29 Melakukan prosedur MTBS
30 Melakukan GV pada bayi atau anak
31 Mengkaji kebutuhan cairan pada bayi atau anak
32 Melakukan pemeriksaan Rumple Leed Test
33 Memandikan bayi

14
34 Pemeriksaan refleks pada BBL
35 Merawat tali pusat
34 Melakukan klisma/ drum slang pada anak
35 Melakukan ganti verban
36 MELAKUKAN PENGISIAN KMS
37 MELAKUKAN DETEKSI PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN KPSP/ DENVER II
39 MELAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN
40 Melakukan imunisasi pada pasien anak
41 Melakukan perawartan bayi kanguru
42 Melakukan pengkajian APGAR SCORE

STROBE Statement—checklist of items that should be included in reports of observational studies

Item
No Recommendation
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a commonly used term in the title or the abstract
(b) Provide in the abstract an informative and balanced summary of what was done and what was
found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and rationale for the investigation being reported
Objectives 3 State specific objectives, including any prespecified hypotheses
Methods
Study design 4 Present key elements of study design early in the paper
Setting 5 Describe the setting, locations, and relevant dates, including periods of recruitment, exposure,
follow-up, and data collection
Participants 6 (a) Cohort study—Give the eligibility criteria, and the sources and methods of selection of
participants. Describe methods of follow-up
Case-control study—Give the eligibility criteria, and the sources and methods of case
ascertainment and control selection. Give the rationale for the choice of cases and controls
Cross-sectional study—Give the eligibility criteria, and the sources and methods of selection of
participants
(b) Cohort study—For matched studies, give matching criteria and number of exposed and
unexposed
Case-control study—For matched studies, give matching criteria and the number of controls per
case
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures, predictors, potential confounders, and effect modifiers.
Give diagnostic criteria, if applicable
Data sources/ 8* For each variable of interest, give sources of data and details of methods of assessment
measurement (measurement). Describe comparability of assessment methods if there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address potential sources of bias
Study size 10 Explain how the study size was arrived at
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables were handled in the analyses. If applicable, describe which
groupings were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods, including those used to control for confounding
(b) Describe any methods used to examine subgroups and interactions
(c) Explain how missing data were addressed
(d) Cohort study—If applicable, explain how loss to follow-up was addressed
Case-control study—If applicable, explain how matching of cases and controls was addressed
Cross-sectional study—If applicable, describe analytical methods taking account of sampling
strategy
(e) Describe any sensitivity analyses

15
Results
Participants 13* (a) Report numbers of individuals at each stage of study—eg numbers potentially eligible, examined for
eligibility, confirmed eligible, included in the study, completing follow-up, and analysed
(b) Give reasons for non-participation at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive 14* (a) Give characteristics of study participants (eg demographic, clinical, social) and information on exposures
data and potential confounders
(b) Indicate number of participants with missing data for each variable of interest
(c) Cohort study—Summarise follow-up time (eg, average and total amount)
Outcome data 15* Cohort study—Report numbers of outcome events or summary measures over time
Case-control study—Report numbers in each exposure category, or summary measures of exposure
Cross-sectional study—Report numbers of outcome events or summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if applicable, confounder-adjusted estimates and their precision (eg, 95%
confidence interval). Make clear which confounders were adjusted for and why they were included
(b) Report category boundaries when continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating estimates of relative risk into absolute risk for a meaningful time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg analyses of subgroups and interactions, and sensitivity analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking into account sources of potential bias or imprecision. Discuss both
direction and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation of results considering objectives, limitations, multiplicity of analyses,
results from similar studies, and other relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role of the funders for the present study and, if applicable, for the original
study on which the present article is based

*Give information separately for cases and controls in case-control studies and, if applicable, for exposed and unexposed groups in
cohort and cross-sectional studies.

Note: An Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives methodological background and published
examples of transparent reporting. The STROBE checklist is best used in conjunction with this article (freely available on the Web
sites of PLoS Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at http://www.annals.org/, and Epidemiology at
http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is available at www.strobe-statement.org.

16
17
18
Tingkat Pencapaian Belajar Mahasiswa :
SKOR Label Skala Standar Prosedur Kualitas Penampilan Tingkat bantuan
yang dibutuhkan

1 Tergantung a. Tidak aman Tidak Terampil Membutuhkan


b. Tidak dapat menunjukkan bantuan verbal dan
prilaku yang diharapkan fisik terus menerus.
c. Kurangnya kesadaran akan
prilaku yang sesuai dengan
konteks
2 Marginal a. Aman hanya dengan Tidak Terampil Membutuhkan
bimbingan Tidak Efisien bantuan verbal trus
b. Tidak sepenuhmya akurat menerus dan
sesekali bantuan
c. Pencapaian hasil yang fisik
diharapkan tidak lengkap

3 Dibantu a. Aman Cukup Mahir jika Membutuhkan


b. Akurat dibantu bantuan verbal da
sesekali bantuan
c. Mencapai hamper semua
fisik
hasil yang diharapkan
d. Hasil perilaku umumnya
sesuai dengan konteks
4 Disupervisi a. Aman Mahir Sesekali
b. Akurat Percaya diri membutuhkan
c. Mencapai semua hasil Cakap bantuan
Bijaksana
yang diharapkan
d. Perilaku sesuai degan
konteks

5 Independen a. Aman Mahir Tidak butuh


b. Akurat Percaya diri bantuan atau
c. Mencapai semua hasil bijaksana dukungan
yang diharapkan
d. Perilaku sesuai dengan
konteks

NEONATAL INFANT PAIN SCALE (Skala Nyeri Bayi )


Untuk pasien bayi 0-1 tahun
Parameter Temuan Nilai
Ekspresi wajah - Relaksasi (wajah tenang, ekspresi alami) 0
- Meringis (otot wajah tegang; alis mata, dagu atau rahang berkerut; 1
ekspresi wajah negatif).

19
Menangis - Tidak menangis (diam; tidak menangis). 0
- Merengek (sebentar-bentar merintih ringan). 1
- Menangis hebat (berteriak kencang, melengking, terus-menerus). 2

Pola napas - Relaks 0


- Perubahan dalam napas (ireguler, lebih cepat daripada biasa, tersumbat, 1
menahan napas)
Lengan - Relaks (tanpa rigiditas otot; kadang-kadang menggerakkan lengan tidak 0
sengaja)
- Fleksi/ ekstensi (tegang, lurus, atau ekstensi atau fleksi cepat) 1

Tungkai - Relaks (tanpa rigiditas otot; kadang-kadang menggerakkan tidak sengaja) 0


- Fleksi/ ekstensi (tegang, lurus, kaki, atau ekstensi atau fleksi cepat)
1

Tingkat - Tidur/ terjaga (diam, tenang; diam) 0


kesadaran - Rewel (waspada, gelisah, memukul-mukul) 1

Sumber : Lawrence, Alcock, MacGrath, Kay, MacMurray, Dullberg (1993, dalam Kyle & Carman, 2015)

Interpretasi:
Skor 0 tidak perlu intervensi
Skor 1-3 intervensi non-farmakologis
Skor 4- 5 terapi analgetik non-opioid
Skor 6-7 terapi opioid

FLACC Behavioral Tool (Face, Legs, Activity, Cry and Consolability)


Indikasi: anak usia < 3tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau pasien anak yang tidak dapat di nilai dengan skala lain.

0 1 2
Face= wajah Tidak ada perubahan Menyeringai, berkerut, Menyeringai lebih
ekspresi (senyum) menarik diri, tidak sering, tangan mengepal,
tertarik menggigil, gemetar

Legs = tungkai Posisi normal atau Tidak nyaman, gelisah, Mengejang/ tungkai
relaksasi tegang dinaikkan ke atas

Activity = Posisi nyaman dan Menggeliat, tegang,


Posisi badan
aktivitas normal, gerakan ringan badan bolak balik,
melengkung, kaku atau
bergerak menghentak
pelan, terjaga dari tidur
tiba tiba, tegang,
menggesekkan badan
Cry = tangisan Tidak Mengerang, merengek, Menangis keras
menangis/merintih kadangkala menangis, menjerit, mengerang,
(posisi terjaga atau rewel terisak,
tertidur menangis rewel setiap
pulas) saat

Consolability Tenang, relaks, ingin Minta dipeluk, rewel Tidak nyaman dan tidak
bermain ada kontak mata

*) Tim Nyeri RSS, 2012


20
Interpretasi:
Skor total dari lima parameter di atas menentukan tingkat keparahan nyeri dengan skala 0-10. Nilai 10 menunjukan tingkat
nyeri yang hebat.

Wong Baker Pain Rating Scale


Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas
nyerinya dengan angka

SKALA NYERI VAS


dapat digunakan untuk pasien usia > 8 tahun dan dewasa

Verbal Rating Scale (VRS )


Skala numerik ini dapat digunakan pada pasien pasca bedah yang belum mampu melakukan koordinasi visual dan motorik.
Skala yang digunakan dapat berupa tidak ada nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali
tidak hilang, sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/ nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata
pasien, skala ini tidak dapat membedakan berbagai tipe nyeri.

21
22
SOP PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dengan benar
Tujuan khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
2. Menjelaskan tahapan prosedur pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
3. Menerapkan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir secara benar.
Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan secara teratur, terarah dan sistematis untuk mengetahui kondisi fisik pada bayi baru
lahir secara benar.
Tujuan Pemeriksaan
1. Mengetahui kondisi fisik pada bayi baru lahir
2. Mengetahui kondisi fisiologis pada bayi baru lahir
3. Mengetahui kondisi patologis bayi baru lahir
Nama Mahasiswa :
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi umum fisik pada bayi baru lahir

2 Kaji kesiapan klien, keluarga dan perawat

3 Diagnosa Keperawatan :
Kesiapan menjadi orang tua

Fase pre interaksi

4 Siapkan alat :
 Handschoon bersih 1 pasang
 Penlight/senter
 Stetoskop
 Termometer
 Timbangan
 Meteran (midline)
 Pakaian bayi
 Kapas sublimat
 Kassa steril
 Alat tulis

Fase Orientasi

23
5 Memberikan salam dan panggil nama ibu klien dengan
namanya sebagai pendekatan teraupetik.

Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada ibu


6
klien dan keluarga

7
Menanyakan kesiapan ibu klien sebelum kegiatan dilakukan

Memperhatikan kondisi bayi sebelum melakukan tindakan


8

Mendekatkan alat-alat, bila ibu klien siap dilakukan tindakan.


9

Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga untuk


bertanya sebelum kegiatan dimulai
10

Fase Kerja

11 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

12 Pastikan penerangan cukup terang dan ruangan cukup


hangat untuk mencegah hipotermi

Mencuci tangan
13

Pasang handshoon
14

Hangatkan tangan sebelum memulai tindakan


15

Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik


16

17
Kepala, Wajah dan Leher
Amati secara seksama pada wajah dan keseluruhan tubuh
bayi, apakah ada kelainan mayor pada kepala, wajah, badan,
thorakal, abdomen dan ektrimitas anak.

18 Tentukan apakah wajah simetris, gerakan simetris, ada tanda


bekas forcef

Amati adanya vernik caseosa, lanugo, acral syanosis, milia,


19
24
mongolian spot, desquamosa, erytema taxicum, joundice,
nevus flameus, stowberry hemangioma, cavernous
hemangioma

Lakukan pengukuran atropometri (lingkar kepala, lingkar


20 dada, panjang badan dan berat badan)
 Untuk mengukur kepala: Balik midline dengan bagian
inch di atas. Lingkarkan midline tepat di atas pinna
dan ukur secara sistematis, pegang tepat pd
pertemuan midline, lalu balik dan baca hasil
pengukuran
 Untuk mengukur lingkar dada: cara yang sama
seperti mengukur lingkar kepala, dimana midline
diletakkan mengelilingi prosessus xypoideus, lalu
hasilnya dibaca.
 Untuk mengukur berat badan: siapkan timbangan
khusus bayi, pastikan alas timbangan cukup hangat
(jika diperlukan alas, pastikan alas ditimbang
terlebih dahulu). Amati hasil dengan melihat jarum
yang mengacu pada besaran berat badan bayi
(gram)
 Untuk mengukur panjang badan: gunakan meteran
kayu yang tersedia atau alat khusus untuk
mengukur panjang badan bayi. Pastikan ukuran
kepala mulai dari bagian tertinggi kepala sampai
dengan tumit bayi. Baca dalam ukuran centimeter.

Lakukan pengukuran tanda-tanda vital (Suhu, Nadi, respirasi)


 Untuk mengukur nadi: hitung pada apex jantung
dalam satu menit penuh. Hangatkan stetoskop
dengan menggosokkan ke tangan sebelum
digunakan. Dilakukan segera mungkin setelah bayi
lahir
 Untuk mengukur suhu: gunakan termometer digital
atau air raksa, letakkan pada axial bayi. Setelah
terdengar bunyi “bip”, baca hasilnya. (biasanya tdk
langsung dilakukan, dan diobservasi setiap 30 menit
21 sampai stabil, lalu dilanjutkan setiap 2 jam sekali)
 Untuk mengukur pernafasan: hitung dalam satu menit
penuh dengan mengawasi pergerakan dada bayi.
Usahakan bayi dalam kondisi tenang/ istirahat. Bila
bayi menangis, pernafasan akan bertambah cepat

Kepala
Kaji kondisi umum kepala dan bentuk kepala bayi

Kaji kepala yang meliputi kondisi sutura, fontanel mayor dan


minor, molase, bulging, cephal hematoma, caput
sacsedenum

25
Wajah, Mata dan Hidung, mulut
Periksa kesimetrisan wajah bayi. Pastikan gerakan pada
wajah saat bayi menangis, adakah gerakan wajah yang
asimetris

Perhatikan mata bayi. Mata harus simetris dan jernih. Jika


terdapat kotoran mata yang berlebihan, pastikan kondisi
kesehatan reproduksi ibu. Kelopak mata agak edema, namun
normal. Lakukan test kedip dan test pupil. Air mata belum
keluar. Mata belum bisa mengikuti obyek. Pastikan tidak ada
kelainan pada mata misalkan katarak, perdarahan pada sub
22
conjungtiva

23
Perhatikan mulut bayi. Apakah ada labioskiziz sampai
palatoskizis. Masukkan secara perlahan kelingking jari
tangan untuk memastikan apakah palatum utuh. Pastikan
warna bibir, adakah pecah-pecah. Saliva sedikit. Adakah
angkyloglosia, kondisi geraham dan pertumbuhan gigi
24
Perhatikan kemampuan bayi untuk menyusu. Jika banyak
ASI yang menetes keluar, pastikan kondisi payudara ibu. Jika
produksi ASI tidak banyak, perhatikan kemampuan
menghisap bayi dengan memperhatikan kedua pipi, adakah
sisi yang tertinggal

Periksa kondisi lubang hidung klien, kepatenan septum


25
nasal. Adakah lesi, cairan (mucus). Pastikan tidak ada
sumbatan karena adanya mukosa yang berlebihan

Perhatikan kondisi telinga: Ukuran telinga, bentuk, kondisi


kulit, letak, kartilago, kepatenan saluran pendengaran.
Telinga hrs lunak, bisa dilipat & dpt kembali dg cepat &
mudah ketika dipegang & dilepaskan. Telinga hrs sejajar dg
mata, pinna lebih tinggi dr outer countous mata. Pinna yg
lebih pendek dr outer countous mata menunjukkan adanya
syndrome & abnormalitas genetik spt trisomy 13 and 18, &
abnormalitas organ internal termasuk renal system
26

Perhatikan kondisi leher bayi, kemampuan menyangga


kepala, gerakan terbatas pada sisi tertentu. Leher biasanya
27 tidak terlalu panjang.

Dada dan Abdomen


Perhatikan: Ukuran dada, bentuk & kesimetrisan, dada harus
28 bulat, simetris, ukuran < 2 – 3 cm dari lingkar kepala. Putting
susu mungkin membesar dan biasanya mengeluarkan cairan.
Perhatikan adakah retraksi dinding dada

Perhatikan abdomen bayi: bentuk agak membuncit. Pastikan


kondisi tali pusat kering dan tidak kemerahan

26
29 Palpasi secara perlahan area abdomen dengan membuat
garis imaginasi dengan membuat 4 kuadran. Adakah distensi
abdomen. Bagaimana kondisi bising usus.

Daerah Genital dan anus


Perhatikan:
 Pada anak laki-laki: apakah uretral berada pada
ujung penis dan testis telah turun ke dalam
sacrotum, rugae dan berwarna lebih gelap. Adakah
hipospadia, hidrocele, dan hernia inguinalis.
Gunakan senter untuk memastikan apakah ada
hidrocel. Pada anak yg lebih besar, bisa digunakan
balon atau peluit untuk mengetahui adanya hernia
inguinalis.
30  Pada anak perempuan: apakah labia mayora
menutupi labia minora, adakah vernik caseosa pada
lipatan labia, kadang ditemukan pseudomenstruasi.
Biasanya clitoris dan vulva sedikit edema
Pastikan adanya anus. Biasanya akan tampak dalam 24 jam
pertama dengan adanya pengeluaran mekoneum.

Ekstrimitas
Perhatikan:
 Ekstrimitas Atas: bentuk, postur, gerakan. Periksa
kondisi tangan, kelengkapan jumlah jari, garis
31 tangan. Perhatikan gerakan spontan pada lengan
 Ekstrimitas bawah: bentuk, postur, gerakan, ukuran
dan kesimetrisan. Perhatikan bentuk telapak kaki
bayi.

Reflex Primitif
Lakukan pemeriksaan reflek primitip:
 Moro/ stratle : berikan gerak akan mengagetkan, bayi
akan terjingkat
 Sucking: reflek menghisap: berikan bayi putting susu
ibu atau jari, bayi akan menghisap
 Blinking: dekatkan obyek ke mata bayi, hasil + jika
bayi mengedip
 Grasping : berikan obyek ke tangan bayi (misalkan
jari), bayi akan menggenggam
 Stepping : berdirikan bayi, maka bayi seakan-akan
melakukan gerakan berjalan
 Tonick neck: putar kepala bayi ke satu sisi dalam
posisi diterlentangkan, akan tampak gerakan
berlawanan
 Sneezing

27
 Rotting
 Gag reflex
 Cough reflex
 Babinski reflek
 Stepping

Fase Terminasi

38 Baca hamdalah

39 Rapikan bayi dan atur kembali pada posisi yang nyaman

40 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan


yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

Beri reinforcement positif pada klien


41

Kontrak pertemuan selanjutnya


42

Kumpulkan dan bersihkan alat-alat


43

Mencuci tangan
44

Evaluasi

45 Evaluasi kondisi/respon bayi setelah dilakukan pemeriksaan


fisik

Evaluasi hasil pemeriksaan fisik pada bayi


46

28
Evaluasi tanda-tanda vital pada bayi
47

Dokumentasi

48 Catat waktu dan tanggal prosedur pemeriksaan fisik

49 Catat reaksi/respon bayi saat/setelah dilakukan pemeriksaan


fisik

Catat hasil pemeriksaan fisik pada bayi


50

Keterangan :
Tidak = 0 Ya = 1
Jumlah nilai yang didapat X 100
Nilai Akhir =
Jumlah keseluruhan poin yang dinilai
Evaluasi Diri/Penguji
........................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................
........................................................................................................

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Referensi
SOP dalam praktik klinik keperawatan dasar, sujono

FORMULIR PENCATATAN BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5


TAHUN

Tanggal Kunjungan : Alamat :


Suhu: oC
cm
Anak sakit apa? Kunjungan Pertama Kunjungan
Ulang

PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN

29
MEMERIKSA TANDA
BAHAYA UMUM • Letargis atau tidak sadar
• Tidak bisa • Ada stridor
minum/menyusu • Biru ( cyanosis )
• Memuntahkan • Ujung tangan dan kaki pucat dan
semuanya dingin
• Kejang

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS ? Ya Tidak


• Berapa lama? hari • Hitung napas dalam 1
menit
kali / menit.
Napas Cepat ?
• Ada tarikan dinding
dada kedalam
• Ada wheezing
• Saturasi oksigen

APAKAH ANAK DIARE ? Ya Tidak


• Berapa lama? • Keadaan umum anak :
har - Letargis atau tidak sadar
i - Gelisah atau rewel
• Adakah darah dalam
• Mata cekung
tinja?
• Beri anak minum :
- Tidak bisa minum atau malas
minum
- Haus, minum dengan lahap
• Cubit kulit perut, apakah
kembalinya :
- Sangat lambat (lebih dari 2
detik)
- Lambat (masih sempat terlihat
lipatan kulit)

APAKAH ANAK DEMAM ? Ya Tidak


(anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu= 37,5oC)
Tentukan Daerah Risiko Malaria :
Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko Jika
Daerah Tanpa Risiko, tanyakan riwayat
bepergian ke daerah resiko malaria
dalam 2 minggu terakhir dan
tentukan daerah risiko sesuai
tempat yang dikunjungi.
• Sudah berapa lama? hari • Lihat dan periksa
adanya kaku kuduk
• Jika lebih dari 7 hari, apakah • Lihat adanya pilek
demam terjadi setiap hari? • Lihat adanya
penyebab demam oleh bakteri
• Apakah pernah sakit malaria • Lihat adanya
tanda-tanda Campak saat ini: atau minum obat malaria?
- Ruam
kemerahan di kulit yang menyeluruh
• Apakah anak sakit campak DAN
dalam 3 bulan terakhir? - Terdapat

30
salah satu
tanda
berikut:
batuk,
pilek, mata
merah,
dan/atau
diare

LAKUKAN TES MALARIA jika tidak ada klasi?kasi penyakit


berat :
• pada semua kasus demam di daerah risiko tinggi
• pada daerah risiko rendah jika tidak ditemukan penyebab pasti
demam
Jika anak sakit
campak saat ini • Lihat adanya luka di mulut
atau dalam 3 bulan Jika ya, apakah dalam atau luas ?
terakhir : • Lihat adanya nanah di mata
• Lihat adanya kekeruhan di kornea

Jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari, tanya dan periksa :


• Apakah demam mendadak tinggi • Periksa tanda-tanda syok :
dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba dingin
• Apakah ada bintik merah di kulit DAN nadi sangat
lemah atau tidak teraba atau perdarahan hidung/gusi? • Lihat
adanya perdarahan dari hidung/gusi
• Apakah anak sering muntah? atau bintik perdarahan di kulit
(petekie)
• Apakah muntah dengan darah • Jika petekie sedikit DAN
tidak ada tanda lain atau seperti kopi? dari DBD, lakukan uji
torniket, jika mungkin
• Apakah berak berwarna hitam? Hasil uji torniket: positif
negatif
• Apakah nyeri ulu hati atau gelisah? • Jika petekie sedikit TANPA tanda
lain dari DBD
DAN uji torniket
tidak dapat
dilakukan,
klasifikasikan
sebagai DBD.

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ? Ya Tidak


• Apakah ada nyeri telinga? • Lihat adanya cairan atau nanah
• Adakah rasa penuh di telinga? keluar dari telinga
• Adakah cairan/nanah keluar dari • Raba adanya
pembengkakan yang nyeri telinga? Jika ya, berapa hari?
hari di belakang telinga

MEMERIKSA STATUS GIZI


• Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki
• Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan
(TB)
- BB menurut PB atau TB : < -3 SD
- BB menurut PB atau TB : -3 SD sampai -2 SD
31
- BB menurut PB atau TB : = -2 SD
• Tentukan lingkar lengan atas (LiLA)
- LiLA < 11,5 cm
- LiLA 11,5 cm - 12,5 cm
- LiLA = 12,5 cm
• Jika BB menurut PB atau TB < -3 SD ATAU Lingkar Lengan
Atas < 11,5 cm, periksa komplikasi medis :
- Apakah ada tanda bahaya umum?
- Apakah ada klasifikasi berat?
Jika tidak ada komplikasi medis, nilai pemberian ASI pada anak umur < 6
bulan
- Apakah anak memiliki masalah pemberian ASI?

MEMERIKSA ANEMIA
• Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan, apakah tampak: -
Sangat pucat?
- Agak
pucat?

MEMERIKSA STATUS HIV


Tentukan Daerah Risiko HIV : Epidemi Meluas - Epidemi Terkonsentrasi
Jika Daerah Epidemi Meluas,
• Apakah anak atau ibu pernah diperiksa HIV? Ya Tidak
Jika Ya, tentukan status HIV
- Ibu : Positif Negatif
- Anak : Tes Virologis Positif Negatif
Tes Serologis Positif Negatif
• Jika Ibu HIV positif & Anak HIV negatif ATAU tidak diketahui, tanyakan :
- Apakah anak mendapatkan ASI pada saat
dilaksanakan tes atau dalam 6 minggu
sebelum tes? Ya Tidak
- Apakah anak masih mendapatkan ASI? Ya Tidak
Jika Ya, tanyakan: Apakah Ibu dan anak dalam ARV profilaksis? Ya
Tida
k
Jika Tidak, - periksa ibu, apabila status ibu dan anak tidak diketahui
- periksa anak, apabila ibu HIV positif dan status anak
tidak diketahui

Jika Daerah Epidemi Terkonsentrasi,


• Lihat klasifikasi anak, apakah terdapat klasifikasi berat lain ?
• Apakah terdapat Gizi Buruk Tanpa Komplikasi yg tidak membaik dg
pengobatan standar?
• Apakah terdapat minimal 2 dari :
- Oral thrush
- Pneumonia berat
- Sepsis berat
- Kematian ibu yang berkaitan dengan HIV atau penyakit HIV
yang lanjut pada ibu
• Apakah anak pernah menderita Tuberkulosis atau mendapat OAT
berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Gizi Buruk berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Pneumonia berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Diare Kronis atau diare berulang?
• Apakah anak pernah dites HIV? Ya Tidak

32
Jika Ya, bagaimana hasilnya? Tes Virologis Positif Negatif
Tes Serologis Positif Negatif
Jika Tidak, lakukan Test.

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini, beri tanda v jika sudah diberikan.

BCG HB 0 Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4

DPT-HB-Hib 1 DPT-HB-Hib 2 DPT-HB-Hib 3 IPV

Campak DPT-HB-Hib (lanjutan)


Campak (lanjutan)

MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan vitamin A : Ya Tidak

MENILAI MASALAH ATAU KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN


Jika anak berumur < 2 TAHUN atau GIZI KURANG atau GIZI BURUK TANPA
KOMPLIKASI
atau ANEMIA DAN anak tidak akan dirujuk segera.
• Apakah ibu menyusui anak ini? Ya Tidak
Jika ya, berapa kali sehari? kali
Apakah menyusui juga di malam hari? Ya Tidak
• Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya
Tidak Jika ya, makanan atau minuman
apa? Berapa kali sehari? kali
Alat apa yang digunakan untuk memberi minum anak?
• Jika anak GIZI KURANG atau GIZI BURUK TANPA
KOMPLIKASI :
Berapa banyak makanan atau minuman yang diberikan pada anak?
Apakah
anak mendapat makanan tersendiri? Ya Tidak
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
• Selama sakit ini, apakah ada perubahan pemberian makan? Ya
Tidak Jika ya, bagaimana?

Nasihati kapan
kembali
segera.
Kunjungan
Ulang : hari.

33
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN

Tanggal Kunjungan Rumah: Alamat:

Nama Bayi: L/ P Nama Ibu:

o
Tgl Lahir/Umur: BB: gram PB: cm Suhu: C

Bayi sakit apa? Kunj.Pertama Kunj.Ulang KN : 1 / 2 / 3

PENILAIAN TINDAKAN /
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT


BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI

• Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semua.


• Ada riwayat kejang.
• Bayi bergerak hanya ketika distimulasi.
• Bayi tidak bergerak sama sekali.
• Hitung napas dalam 1 menit kali / menit
Ulangi jika = 60 kali / menit
Hitung napas kedua kali / menit
Apakah: - Napas cepat ( =60 kali/menit), atau
- Napas lambat (<30 kali/menit)
• Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
• Suhu tubuh = 37,5 oC
• Suhu tubuh < 35,5 oC
• Mata bernanah banyak.
• Mata bernanah sedikit.
• Pusar kemerahan meluas ke dinding perut >1 cm.
• Pusar kemerahan atau bernanah.
• Ada pustul di kulit

34
MEMERIKSA IKTERUS

• Kuning timbul hari pertama (< 24 jam) setelah lahir.


• Kuning pada umur = 24 jam sampai dengan 14 hari.
• Kuning pada umur lebih dari 14 hari.
• Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki.
• Kuning tidak sampai telapak tangan atau kaki.
• Tinja berwarna pucat.

APAKAH BAYI DIARE ? Ya Tidak

• Bayi sudah diare selama hari.


• Keadaan umum bayi:
- Letargis atau tidak sadar.
- Gelisah atau rewel.
• Mata cekung.
• Cubitan kulit perut kembalinya:
- Sangat lambat (> 2 detik)
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)

MEMERIKSA HIV
• Apakah bayi muda atau ibu pernah diperiksa HIV?

Bayi: ya tidak Ibu: ya tidak

35
• Jika Ya, tentukan status HIV :
- Ibu : Positif Negatif
- Bayi: Virologis Positif Negatif
Serologis Positif Negatif
• Jika ibu positif HIV dan tidak ada hasil tes virologis
positif pada anak, tanyakan :
- Apakah bayi mendapat ASI saat ini ? Ya Tidak
Jika Tidak, kapan bayi berhenti menyusu ?
= 6 minggu > 6 minggu
- Apakah bayi mendapat ASI pada saat pemeriksaan
atau sebelumnya ? Ya Tidak
- Apakah ibu dan bayi mendapatkan ARV ?
Ibu : Ya Tidak
Bayi : Ya Tidak
• Jika status HIV Ibu dan Bayi tidak diketahui, lakukan
Tes Serologis HIV pada Ibu.

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN


RENDAH DAN MASALAH PEMBERIAN ASI/MINUM

• Berat badan menurut umur - Rendah: = -2 SD :


- Tidak rendah: > -2 SD :
• Apakah bayi diberi ASI? Ya Tidak
Jika bayi diberi ASI
- Berapa kali dalam 24 jam? kali.
- Apakah bayi diberi makanan atau minuman lain
selain ASI? Ya Tidak
Jika Ya, apa yang diberikan?
berapa kali dalam 24 jam? kali.
alat apa yang digunakan, botol atau cangkir?
- Khusus ibu HIV positif, tanyakan:
Apakah ibu memberi ASI penuh? Ya Tidak
Jika tidak, cairan apa yang diberikan untuk
menambah atau menggantikan ASI?
Jika bayi tidak diberi ASI
- Minuman atau cairan apa yang diberikan?
- Berapa kali dalam 24 jam? kali.
- Alat apa yang digunakan, botol atau cangkir ?

• Terdapat luka atau bercak putih (thrush) di mulut.


• Terdapat celah bibir / langit-langit.

Jika bayi diberi ASI DAN tidak akan dirujuk,


LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI.
• Bersihkan hidung bayi jika tersumbat.
• Amati dengan seksama ketika ibu menyusui bayi.
• Tentukan apakah bayi menyusu dengan baik?
a. posisi benar - posisi salah
b. melekat dengan baik- tidak melekat dengan baik
- tidak melekat sama sekali
c. mengisap dengan efektif - tidak efektif mengisap
- tidak mengisap sama sekali

Jika bayi tidak diberi ASI DAN tidak akan dirujuk,


LAKUKAN PENILAIAN TENTANG PEMBERIAN MINUM.
• Amati cara ibu menyiapkan dan memberikan minum:
a. Apakah higienis? Ya Tidak
b. Jumlah cairan yang diberikan? Cukup Tidak
c. Membersihkan perlengkapan? Sesuai Tidak

MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1 Vit K1 diberikan hari ini


Diberikan segera setelah lahir ya tidak

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (Lingkari yg dibutuhkan hari ini) Imunisasi yang diberikan
HB-0 BCG POLIO 1

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati kapan kembali segera


Kunjungan ulang : hari

36
MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU

37
38
39
40
41

Anda mungkin juga menyukai