Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)


PUSKESMAS BATURRADEN 2

I. PENDAHULUAN

Kesehatan Gigi dan Mulut memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh
secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam meningkatkan
kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Penyakit gigi yang banyak diderita oleh
masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Karies maupun Periodontitis
adalah penyakit yang terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host
(gigi, gusi, ludah), penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu.
Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi susu/gigi sulung
dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi susu adalah gigi pada anak-anak
yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan s/d 36 bulan. Gigi ini kemudian akan digantikan
oleh gigi permanen yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14 tahun. Gigi Permanen
ini bila hilang/dicabut, maka tidak akan ada gigi penggantinya lagi. Kondisi rongga
mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada kondisi gigi
permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari karies. Sebaliknya, gigi susu yang
banyak mengalami karies, akan membawa pada pertumbuhan gigi permanen yang rapuh
dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga mulut saat ini, adalah
cermin dari kondisi rongga mulut di masa lalu.

Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan sejak dini,
dengan memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku/kebiasaan yang
baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesehatan
yang optimal pada tubuh secara umum, dan khususnya, bertujuan untuk mempertahankan
gigi permanen sebanyak mungkin dan selama mungkin di dalam rahang sampai dengan
lanjut usia, yang sesuai dengan standar kesehatan gigi WHO yaitu 75 % dari jumlah
penduduk usia 65 tahun keatas, memiliki minimum 20 gigi yang berfungsi. Karena itu,
pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, perlu ditanamkan sedini
mungkin, terutama pada anak-anak usia Sekolah Dasar, dimana pada usia tersebut anak-
anak sudah dapat menyerap materi dengan mudah serta dapat mandiri dan membentuk
perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai investasi bagi
kesehatan tubuhnya di masa mendatang
II. LATAR BELAKANG

Anak usia Sekolah adalah kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Untuk
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini, maka pemerintah melalui
Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan
kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan
berkesinambungan (Herijulianti dkk., 2002). Upaya ini diwujudkan dalam program
kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di sekolah binaan . UKGS
menyelenggarakan program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan
mulut, dan program preventif berupa sikat gigi masal (Herijulianti dkk., 2002), ditunjang
dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya kuratif bagi individu yang
memerlukan perawatan Kesehatan gigi dan mulut. Menurut Astoeti dkk. (2006), status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai dengan meningkatkan upaya
promotif dan preventif sedini mungkin.
III. TUJUAN UMUM

Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.

IV. TUJUAN KHUSUS


1. Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.

2. Meningkatnya peran serta guru , dokter kecil, orangtua dalam upaya promotif-
preventif.
3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang
memerlukan.
V. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA
1. Pengorganisasian
a. Kepala Puskesmas sebagai penanggungjawab semua kegiatan puskesmas
b. Dokter Gigi sebagai pelaksana kegiatan UKGS
c. Perawat gigi sebagai petugas pencatatan dan pelaporan kegiatan UKGS
d. Keluarga besar Sekolah sebagai sasaran pelaksanaan
UKGS,
e. mitra kerja pelaksanaan UKGS , termasuk DINDIKPORA.

2. Tata Hubungan Kerja


Ka. Puskemas

Sekolah

Dokter gigi

Perawat/prg

VI. RINCIAN KEGIATAN

No Rincian kegiatan Kriteria peserta Waktu Tempat

1. Skrining/penjaringan Siswa SD kls 1 Sesuai Sekolah


jadwal
Siswa SMP/sederajat kls 7

Siswa SMA/sederajat kls 10

2. Pemeriksaan berkala Siswa SD kls 2-6 Sesuai Sekolah


jadwal
Siswa SMP/ sederajat kls 8, 9

Siswa SMA / sederajat kls 11, 12

3. Pelatihan kesehatan gigi dan Siswa yang terpilih sebagai dokter kecil Sesuai Sekolah
mulut kepada dokter kecil , jadwal
KKR

4. Pelatihan kesehatan gigi dan Guru UKS setiap SD Sesuai sekolah


mulut kepada guru UKS jadwal

5. Rujukan bagi yang Siswa yang memerlukan tindakan lebih Sesuai Sekolah,
memerlukan lanjut berdasarkan hasil jadwal puskesmas
penjaringan/skrining skrining

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan Koordinasi dengan Tim UKS/ UKGS
2. Membuat surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan ke sekolah
3. Mempersiapkan alat dan bahan di Puskesmas
4. Mendatangi lokasi / sekolah bersama Tim dan berkoordinasi dengan kepala sekolah/guru.
5. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : penyuluhan di dalam kelas
dengan metode ceramah dan demonstrasi.
6. Pemeriksaan gigi dan mulut siswa :dengan memeriksa kondisi jaringan keras dan
jaringan lunak pada siswa dan mencatat jenis diagnosanya secara keseluruhan pada
lembar pemeriksaan.
7. Koordinasi dengan kepala sekolah/guru untuk siswa yang memerlukan perawatan lebih
lanjut di Puskesmas : Memberi lembar catatan nama-nama siswa yang perlu dirujuk ke
Puskesmas dan menjelaskan pentingnya perawatan yang perlu dilakukan pada siswa,
meminta ijin melalui inform consent tertulis kepada orang tua / wali murid yang akan
dilakukan tindakan lebih lanjut di puskesmas. Apabila kasus penyakit gigi/ mulut yang
dialami oleh siswa tidak dapat ditangani di puskesmas, kemudian dibuatkan rujukan ke
rumah sakit.
8. Kegiatan sikat gigi masal :
a. Siswa berbaris di halaman sekolah, diprioritaskan di tempat yang teduh/tidak panas
dengan membawa gelas berisi air untuk berkumur dan sikat yang telah diolesi pasta
gigi.
b. Dokter gigi memandu siswa menggosok gigi dengan mendemonstrasikan cara
menggosok gigi dengan phantom yang diikuti oleh seluruh siswa.
c. Setelah selesai, siswa mencuci tangan dan kembali ke kelas masing-masing.
d. Melakukan dokumentasi pada saat pelaksanaan sikat gigi masal.
9. Kegiatan Pelatihan kesehatan gigi dan mulut kepada dokter kecil tingkat SD
a. Membuat kesepakatan antara pihak Puskesmas dengan pihak sekolah berkaitan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Mempersiapkan kelengkapan dokumen, peralatan, materi pelatihan dan sarana
c. Melaksanakan pelatihan
d. Pencatatan dan pelaporan
10. Kegiatan Pelatihan kesehatan gigi dan mulut kepada guru UKS
a. Membuat kesepakatan antara pihak Puskesmas dengan pihak sekolah berkaitan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Mempersiapkan kelengkapan dokumen, peralatan, materi pelatihan dan sarana
c. Melaksanakan pelatihan
d. Pencatatan dan pelaporan
11. Meminta tanda tangan kepala sekolah : Di Kantor guru/kepala sekolah
12. Mengisi buku tamu sekolah : Di kantor guru / kepala sekolah

VIII. SASARAN

Siswa SD, SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Baturraden 2

IX. JADWAL PELAKSANAAN


Pelaksanaan UKGS dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan UKS

N Kegiatan Tahun 2020


o
Ja Feb Mar Ap Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
n r

1. Skrining/penjaringan x x x

2. Pemeriksaan berkala x x x
3. Pelatihan kesehatan x x
gigi dan mulut
kepada dokter kecil,
KKR

4. Pelatihan kesehatan x
gigi dan mulut
kepada guru UKS

5. Rujukan bagi yang x x x


memerlukan

X. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh Tim Audit Internal Puskesmas Baturraden 2 terhadap
ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir kegiatan evaluasi
oleh Tim Audit Internal Puskesmas Baturraden 2

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) harus membuat
laporan tiap kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan kepada Tim Audit Internal dan
evaluasi akhir kegiatan setelah keseluruhan kegiatan selesai dilakukan
Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) melakukan
evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan kegiatan, dan
melaporkan keseluruhan kegiatan dan evaluasinya pada paling lambat satu bulan
setelah kegiatan selesai dilakukan.
Hasil pemeriksaan yang dilaporkan pada lembar laporan hasil perjalanan dinas antara lain
a. Jumlah siswa yang ada
b. Jumlah siswa yang diperiksa
c. Jumlah siswa yang dirujuk
d. Jumlah siswa dengan kasus persistensi
e. Jumlah siswa periodontitis
f. Jumlah siswa dengan kasus pulpitis

Hasil pemeriksaan yang dilaporkan pada laporan bulanan antara lain


a. Jumlah murid yang ada
b. Jumlah murid diperiksa
c. Jumlah murid perlu perawatan
d. Jumlah murid mendapatkan perawatan
Dari laporan hasil pemeriksaan ,petugas petugas dapat menentukan prosentase murid yang
perlu perawatan dan prosentase murid yang mendapat perawatan sehingga petugas dapat
menyimpulkankeberhasilan pelaksanaan UKGS

Mengetahui Baturraden, 30 November 2020


Kepala Puskesmas Baturraden 2 Pengelola Program Kesehatan Gigi Mulut

Fajar Tri Asih S.Kep, Ners., M.M. drg. Previta Ninda Pramukti
NIP. 19680802 198803 2 006 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai