Oleh
Ravika
NIM: PO7120115046
A. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1
B. Tujuan
C. Peralatan
2. Air hanggat
3. Waslap
4. Handuk kecil
5. Bengkok 1 buah
D. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
dilakukan
3. Tahap kerja
b. Cuci tanggan
e. Memandikan. Selama tli pusat beum lepas dari perut bayi disarankan
agar bayi baru lahir tidak dimandikan cukup hanya dilap dengan
waslap tali pusat akn leps sendiri dalam jangka waktu 7 hingga 14
hari
h. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
Ravika. 2019. Asuhan Keperawatan pada pasien Ny.M, dengan penerapan tindakan
perawatan tali pusar pada asuhan keperawatan pada pasien bayi baru lahir
diruang peristi rsu anutapura palu. Karya tulis ilmiah prodi d iii keperawatan
palu jurursan keperawatan palu poltekes kemenkes palu. Pembimbing (1)
ismunandar (2) arifudin
ABSTRAK
(vii + 56 halaman + 4 tabel + 10 Lampiran)
Perawatan Berdasarkan data yang diperoleh dari worid health
organization (WHO) menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 di asia
tenggara tahun 2012. Perawatan tali pusat adalah pada bayi baru lahir ialah
menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih.Perawatan tali pusat yang benar
dan lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara bermakna mengurangi
insiden infeksi pada neonates. Dalam penelitian ini yaitu menerapankan tindakan
perawatan tali pusat pada asuhan keperawatan bayi baru lahir diruangan peristi
rsu anutapura palu.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah studi
kasus dengan jenis penelitian yaitu studi kasus dskreptif. Penelitian ini
dilaksanakan dirumah sakit umum anutapura pada September 2019 di mulai
sejak 26 september 2019 sampai dengan tanggal 28 september 2019. Subyek
penelitian adalah By Ny.M yang dirawat di ruangan peristi dengan penerapan
tindakan keperawatan tali pusat pada asuhan keperawatan pasien bayi baru lahir.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Batasan Masalah ........................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian.............................................................................5
E. Manfaat Penelitian............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Bayi Baru Lahir .................................................. 7
1. Difinisi Bayi Baru Lahir ............................................................ 7
2. Kriteria Bayi Baru Lahir............................................................ 7
3. Kebutuhan Bayi Baru Lahir ....................................................... 8
4. Fisiologi Bayi Baru Lahir .......................................................... 9
B. Konsep Keperawatan Bayi Baru Lahir .......................................... 10
1. Asuhan Esensial Neonatus ........................................................ 10
2. Pencegahhan Kehilangan Panas................................................. 12
3. Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas ............................... 13
C. Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir .......................................... 18
1. Pengkajian ................................................................................ 18
2. Diagnosa ................................................................................... 18
3. Interveni.................................................................................... 18
4. Implementasi............................................................................. 21
5. Evaluasi .................................................................................... 22
D. Konsep Keperawatan Tali Pusat.................................................... 23
1. Struktur Tali Pusat .................................................................... 24
2. Perawatan Tali Pusat Steril ........................................................ 25
3. Perawatan Tali Pusat ................................................................. 26
4. Standar Prosedur Operasional .................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 33
C. Subyek Studi Kasus ...................................................................... 33
D. Fokus Studi................................................................................... 34
E. Definisi Operasional ...................................................................... 34
F. Pengumpulan Data ........................................................................ 35
G. Analisa Data ................................................................................. 35
H. Etika Penelitian................................................................................36
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian........................................................................................38
B. Pembahasan.............................................................................................47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................................51
B. Saran........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan)
yang berat. Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan peman-
tauan ketat untuk menentukan bagaimana membuat suatu transisi yang baik ter-
hadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional ne-
2017)
sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di Asia Tenggara Angka
kematian bayi karena infeksi talipusat sebesar 126.000 (salam, Affyus. 2012).
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencapai 32/1000 KH. Salah satu
penyebab kematian tinggi pada bayi adalah sepsis. Rata-rata insiden sepsis neona-
1
2
Plasenta dan tali pusat adalah dua organ yang memiliki peranan penting
tara sirkulasi darah ibu dengan sirkulasi darah bayi,melalui plasenta segalah nutri-
si yang penting dan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi,untuk pertumbuhan dan
bayi, tali pusat bertugas untuk menyalurkan darah, nutrisi dan oksigen yang juga
Perawatan tali pusat adalah pada bayi baru lahir ialah menjaga agar tali
pusat tetap kering dan bersih.Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali
pusat dalam minggu pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada
neonatus.(Sarwono,2009)
perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan mengikat tali pusat
yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaab bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat
yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepas
pada hari ke-5 dan hari ke-7 tampa ada komplikasi. Sedangakan dampak negative
dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit
tetanus neonatorum. Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah ter-
jadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat baik melalui alat, pemakaian obat
obatan, bubuk atau daun yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengaki-
Cara perawatan tali pusat yaitu dengan membiarkan tali pusat terbuka dan
membersihkan luka hanya dengan air bersih. Negara-negara yang beriklim tropis
perlu mewaspadai penggunaan alkohol yang dahulu popular yang terbukti efektif
guap didaerah panas dan dengan demikian efektifitasnya akan menurun. Begitu-
pun dengan bedak antiseptic yang juga dapat kehilangan efektifitasnya terutama
dalam kelembapan tinggi (bila tidak dijaga), sehingga penggunaan bahan tersebut
dapat meningkatkan infeksi, kecuali bila obat tersebut dapat dijaga tetap kering
dan dingin.
feksi berasal dari 2 sumber utama, ibu dan lingkungan, termasuk didalamnya
tempat persalalinan, tempat perawatan dan rumah. Infeksi yang terjadi pada hari
yang berasal dari ibu. Infeksi yang terjadi setelah itu lebih sering berasal dari
lingkungan. Hasil pengobatan akan menjadi jauh lebih baik apabila tanda infeksi
dapat dikenal secara dini dan segera dilakukakan pengobatan yang tetap dan
sesuai.
Saat pertolongan persalinan, dan pemotongan tali pusat serta perawatan ta-
li pusat paska bayi baru lahir harus diperhatikan kebersihanya, karena merupakan
pengekleman, pemotongan dan mengikat tali pusat. Berbagai upaya dilakukan un-
4
tuk mengurangi terjadinya infeksi tali pusat, yaitu meliputi pemotongan tali pusat
dengan alat yang sudah DTT. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
mengering, tidak ditutup, hanya dibersihkan setiap hari dengan air bersih, meru-
pakan cara paling efektif dan murah untuk perawatan tali pusat.(sodikin,2011)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurukan angka kesakitan
yanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi,
ilaku masyarakat terhadap kesehatan dan kemampuan hidup sehat dimulai sejak
bayi karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang menen-
tukan kualitas otak pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka
dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar
B. Batasan Masalah
Pada studi kasus ini “Penerapan Tindakan Perawatan Tali Pusat Pada
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Diruangan Peristi RSU Anutapura Palu”
C. Rumusan Masalah
Tindakan Perawatan Tali Pusat Pada Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir
1. TujuanUmum
tali pusat pada asuhan keperawatan bayi baru lahir diruangan peristi rsu anuta-
pura palu.
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan bagi semua perawat dan tenaga
3. Bagi Peneliti
kan perawatan tali pusat pada asuhan keperawatan pasien Bayi Baru Lahir
keberhasilan yang dicapai untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian se-
lanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir adalah janin melalui proses persalinan dan telah mampu
hidup di luar kandungan (sastroasmoro, 2008). Bayi baru adalah bayi yang ba-
ru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir (liang vagina)
atau melalui tidakan medis dalam waktu 0 sampai 28 hari (walsh, 2007).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letat sungsang
Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria sebagai berikut :
e. Bunyi jantung dalam menit pertama 180 kali/menit, kemudian turun sam-
f. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
i. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki laki) dan labia mayora telah
denyut jantung pada saat lahir dan selama 24 jam pertama adalah
120x/menit dan berkisar dari 100-180x/menit pada waktu bayi tenang. Pa-
da akhir minggu pertama setelah lahir, denyut jantung secara bertahap telah
ini.
dada pada prakordium dan dengan menghitung denyu. Denyut jantung ab-
hatikan, dicatat dan dilaporkan dengan segera. Bila ini ada, dokter akan
c. Volume darah totalpada bayi aterem pada saat lahir dari sekitar 80ml/kg.
jika tali pusat diklem dengan segera setelah lahir, sampai rata-rata sekitar
d. Kehilangan sejumlah kecil darah pada bayi baru lahir akan merupakan ke-
hilangan presentase besar volume darah total. Oleh karena itu, pe-
orhagi untuk menjamin pengekleman yang aman dan iligasi tali pusat, dan
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga fak-
10
toor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses fital neonatus yaitu
maturasi,daptasi, dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan prses per-
Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dn cepat ber-
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberi-
kan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi baru
lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan deengan sedikit bantuan atau
gangguan. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
pada bayi baru lahir dimulai sejak proses persalinan bayi (dalam 1 jam ke-
hidupan ) dikenal sebagai asuhan esensial neonatal. (Sudarti & Afroh, 2012).
Sebagian besar bayi lahir baru lahir akan menunjukan usaha pernapa-
Asi diberika sejak awal dimulai dalam 30menit stelah bayi lahir. Asi
e. Pencegahan infeksi
Bayi baru lahir sangat rentang terhadap infeksi. Saat melakukan pe-
tingkat tinggi atau steril, pakaian, handuk, dan seluit serta kain akan
f. Pemberian imunisasi
Aspek penting dari asuhan segerah stelah bayi baru lahir adalah:
2. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak kulit bayi dengan
kulit ibu.
3. Ganti handuk / kain yang basa dan bungkus bayi dengan selimut
meni
12
5. Bila telapak tanggan bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi.
hir
11. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap
nyusu.
Kehilangan panas pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui beberapa
mekanisme berikut.
1. Evaporasi
adalah cara kehilangan yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas
bayi lahir karena tubuh bayi tidak segerah dikerinkan. Hal yang sma ter-
2. Konduksi
dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakan diatas meja, tempat
13
tidur atau timbangan dingin akan cepat mengalami kehilangan panas aki-
3. Konveksi
adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam
hilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara
4. Radiasi
Kehilangan panas pada tubuh bayi bisa dihindar melalui beberapa upaya
tubuh bayi.
Segerah setelah tubuh dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti handuk atau
kan telah dipakai kemudian selimuti bayi selimut atau kain hangat, kering
c. Memandikan bayi
Mandi adalah waktu yang peling menyenangkan bagi bayi.lebih baik dengan
suhu kamar 750F-800F derajat untuk bayi yang sedang dimandikan. Dan sen-
mencegah penyebaran infeksi tubuh. Dalam hal ini adabeberapa langkah atau
(2) Popok
(3) Handuk
(4) Sabun
(1). Mandikan bayi ditempat yang aman, tetap, serta yang memudakan an-
(2). Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika 200C-250C jika tidak ada suhu
(3). Jika tali pusat atau bekas suanat belum sembuh bayi tidak boleh man-
(4). Lapisan tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
sperti sabun, sampo bayi lap pembasuh, gumpalan kasa steril untuk mem-
bersikan mata, handuk, popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika
terkotor.
(8).Sabuni tubuh bayi dengan tanggan dan lap pembasuh, gunakan lap
basuh dengan bersih. Penganglah kelapa bayi seperti memegang bla dan
(10).Membersikan wajah bayi. Bahasi kapas dengan air hangat untuk me-
Perlahan dari hidung keara luar. Pada bagian telingga, yang bolah dibersi-
(11). Leher dan dada. Tidak diperlukan sebaun kecuali jika sangat kotor.
dibersihkan. Tekan telapak tangan bayi agar kepala terbuka. Bagian ini
diberikan dan dikeringkan karena bayi dan dikeringan karena bayi suka
(13). Bagian punggun, balikan tubuh bayi dengan kepala yang dimiring-
(17). Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Kemudian tempatkan
(c).Bila tali pusat lebih pendek, letankan bayi ditempat yang memung-
kinkan.
(b). Lakukan ururtan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu.
(c). Dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
(a). Pengang tali pusat dengan satu tangan lindungi bayi dari guting
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pada pengkaian bayi baru lahir dengan perwatan pusat data dapat
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada bayi dengan perwatan tali
pusat ada.
b). Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan trauma jaringan
terpaparnya informasi.
3. Perencanan
Intervensi:
4). Instruksikan pada pengujung untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
berkunjung.
5). Lakukan perawatan tali pusat secara rutin dengan prinsip asertif
Intervensi :
3). Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda infksi.
terpaparnya informasi.
Intervensi :
1). Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan diskusi fisiologi, alasan
3). Lakukan pemeriksaan bayi baru lahir saat rang tua ada
7). Observasi kulit dan tali pusat setiap hari untuk tanda – tanda kemerahan,
adanya cairan.
9). Ajarkan tekhnik mencuci tanggan yang tepat pada ibu sebelum
memegang/merawat bayi
4. Implementasi
dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam mebuat keputusan untuk
keperawatan
g). Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan terapi yang
diberikan. Di rumh sakit, catatan ditulis minimal setiap shif dan diagnosa
keperawatan dicatat rencana asuhan keperawatan . setiap klien harus dikaji dan
vestal,1998)
5. Evaluasi
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil hasil yang diamati dengan kriteria
hasil yang dibuat pada tahap perencanan apabila kriteria hasil dicapai. Keefektifan
tahap – tahap proses keperawatan dan revisi atau treminasi asuahan keperwatan.
Pada evalluasi klien pada perawatan tali pusat, kriteria hasil adalah:
1). Keluarga pasien akan mengukapkan rasional perawata tali pusat dan
2). Suhu tubuh bayi diminimalkan/dikontrol suhu tubuh bayi dalam batas
pusat
4). Tidak ada tanda – tanda infeks, tali pusat sudh mulai kering
5). Keadaan umum bayi baik, bayi tammpak lebih aktif, suhu tubuh bayi
Tali pusat atau dalam istilah medis dikenal dengan funiculus umbilicalis
merupakan sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Tali
pusat berperang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Tali pusat
panjang normal kurang lebih 50-55cm, dengan ketebalan sekitar 1-2 cm. tali
pusat dianggap brukuruan pendek, jika panjangnya kurang dari 40 cm. (Ria
Risksani, 2015).
Merawat tali pusat pada bayi yang belum lepas tali pusatnya atau baru saja
Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7-10 hari setelah bayi lahir
bisa juga 15-28 hari atau lebih,, tali pusat dibersikan dimulai di sekitar hubungan
antara tali pusat dan kuit untuk meningkatkan proses pengeringan dan
penyembuhan pada saat memandikan bayi baru lahir tidak dianjurkan bayi untuk
23
dicelupkan dalam bak mandi sampai tali pusat putus danumbilicus sembuh.
Pada saat tali pusat diklem atau diikat. Tali pusat merupakan luka yang ter-
buka. Oleh karena itu merupakan tempat yang mudah terjadnya infeksi pada bayi
baru lahir. Tali pusat akan mengerut, kering dan terlepas(puput) antara hari ke-6
dan ke-10 stelah bayi lahir.keterlambatan dala pelepasaan atau puputnya tali pusat
dapat disebabkan oleh infeksi tingkat rendah. Area bekas melekatnya tali pusat
masuk ditempat ini dan terjadi infeksi yang disebut omfalitis. Tanda-tanda awal
a) Cairan ketuban
Cairan ketuban atau dikenal dengan sebutan amnion menutupi tali pusat.
b) Pembuluh darah
Peredaran darah jenin dalam rahim tentu berbeda dengan peredaran darah
pada bayi, anak, apalagi dewasa. Selama dalam rahim, paru-paru janin be-
24
plasenta ke janin melalui tali pusat. Jumlah darah yang mengalir memlalui
Oleh karena itu, tapi seluruh aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuh-
kan oleh janin, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
sederhana, yang terpenting adalah tali pusat selalu dalam keadaan bersih dan
kering, serta selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum me-
berikut .
4. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih
Cara perawatan tali pusat dan puntung tali pusat pada masa segera
geografis. Kebersihan tali pusat sangat penting. Mencuci tangan perlu dil-
akukan sebelum dan setelah merawat tali pusat. Tidak ada perawatan tali
pusat khusus yang harus dilakukan, meskipun banyak variasi cara yang dil-
untuk memastikan tali pusat tidak tertutup popok karena kontaminasi oleh
urine dan feses dapat terjadi. Penjepit tali pusat dilepaskan pada hari ketiga
sehingga tali pusat kering dan nekrosis .( Fraser, DM & MA. Cooper. 2009)
b). Prosedur
Persiapaan Alat :
(d). Bersihkan tali pusat dengan alcohol swabkasa alcohol mulai dari
ujung sampai pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya dengan di-
ameter 2cm.
(e). Perhatikan keadaan tali pusat dan kulit sekitarnya dari kemerahan,
(f). Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringan
betul-betul.
(h). Tali pusat selanjutnya dibungkus dengan kasa kering steril dan
difikasi dengan plester, cukup dibalut dan diikat dengan kasa ker-
ing.
(j). Jika tali pusat sudah lepas, bersihan pusar dengan alcohol swab
pusat masih kontroversi dan hasil dari beberapa penelitian masih belum dapat
(a). Perawatan dilakukan setiap selesai mandi atau bila terkena kotoran.
(b). Tali pusat harus selalu dijaga keadaannya kering dan bersih.
(d). Bila tali pusat terlepas sedikit jangan coba-coba menariknya karena
(g). Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau mengole-
pusat tidak steril akan tetapi jangan kompres, karena akan menyebabkan
lembab.
(j). Beri nasihat kepada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayiLipat
(1). Jika putung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-hati dengan air
kain bersih.
(2).Jelaskan pada ibu bawah harus mencari bantuan jika pusat menjadi
(3). Jika pangkai tali pusat menjadi merah, mengeluarkan nanah dan atau
memerlukan biaya besar untuk perawatan tali pusat. Hal yang san-
gat penting untuk tidak membubuhkan apa pun daerah sekitar tali
(5). Bila bayi menggunakan popok sekali pakai, pilihalah pokok khusus
(a). Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau
pemotong tali pusat tidak steril akan tetapi jangan kompres, karena
(7). Beri nasihat kepada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi:
(b). Jika putung tali pusat kotor, bersihkan secara hati-hati dengan
(c). Jelaskan pada ibu bahwa harus mencari bantuan jika pusat
a. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1 kelahiran
b. Tujuan
c. Peralatan
2. Air hanggat
3. Waslap
4. Handuk kecil
5. Bengkok 1 buah
d. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
akukan
3. Tahap kerja
b. Cuci tanggan
e. Memandikan. Selama tli pusat beum lepas dari perut bayi disarankan
agar bayi baru lahir tidak dimandikan cukup hanya dilap dengan
waslap tali pusat akn leps sendiri dalam jangka waktu 7 hingga 14 hari
4. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif yang dipilih untuk studi
kasus yang akan dilaksanakan. Penelitian studi kasus ini adalah mengeksplorasi
suatu masalah keperawatan, penelitian studi kasus ini dibatasi oleh waktu dan
tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas, atau individu.
asuhan keperawatan pada pasien Bayi Baru Lahir yang akan diobservasi selama 3
Penelitian studi kasus ini dilakukan di rumah sakit Anutapura Palu, waktu
penelitian ini dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang/ dirawat
minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien pulang maka akan dilakukan perganti-
Subyek penelitian ini pada pasien Bayi Baru Lahir dan dilakukan hari
32
33
D. Fokus Studi
Fokus studi pada penelitian ini adalah tindakan perawatan tali pusat pada
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu memuat definisi dan cara mengukur setiap vari-
1. Asuhan keperawatan
penelitian ini adalah proses keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian,
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang sekitar 50-55
cm.(Sarwono,2005).
Perawatan tali pusat adalah pada bayi baru lahir ialah menjaga agar tali
pusat tetap kering dan bersih. Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya ta-
pada neonatus.
34
F. Pengumpulan Data
perawat.
system tubuh.
G. Analisa Data
jawaban dari hasil pengumpulan data (wawancara, observasi) yang dilakukan un-
tuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.Urutan dalam analisis ada-
lah :
1. Pengumpulan data
Data yang dikumpul dari hasil wawancara, observasi, studi dokumen ditulis-
kan dalam bentuk catatan lapangan yang selanjutnya disalin bentuk transkip.
Data yang sudah dibuat bentuk transkip dibuat bentuk koding oleh peneliti
3. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk table, gambar, bagan disertai narasi
4. Kesimpulan
si.
5. Etika Penelitian
bahwa rencana kegiatan penelitian yang tergambar dalam protocol, telah dil-
akukan kajian yang telah memenuhi kaidah etik sehingga layak dilaksanakan.
a. Informed concent
Yaitu sebuah lembar persetujuan yang diberikan oleh peneliti kepada re-
b. Anominity
Yaitu jika nama responden tidak ingin dicantumkan pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
c. Confidentiality
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
pukul 12.20 WITA diruang Perisiti (Kamar Bayi) RSU Anutapura Palu
a. Biodata Pasien
perempuan, agama islam, suku kaili, dan alamat di jalan Tagari Lonjo.
c. Riwayat Kesehatan
pada jam 12.20 tiba diruangan bayi terlihat sesak, merinti, Respirasi
e. Data nutrisi
Pola metabolik Ibu Bayi atau Ny.M mengatakan pada saat sehat
klien makan teratur 3 kali sehari, pada saat sakit klien mengatakan
sehat klien minum air putih sebanyak 8 sampai 10 gelas sehari. Dan
f. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
2. Mata
Simetris antara mata kanan dan kiri, sklera putih tidak ada ikhterus,
3. Hidung
oksigen.
4. Telinga
6. Thorax
7. Paru-paru
diparu-paru.
8. Jantung
9. Abdomen
10. Umbilikus
Tali pusat bayi belum lepas, berwarna putih belum kering terdapat
12. Genetalia
13. Anus
g. Data Penunjang
normal 12.2 sampai 18.0, Hematocrit (HCT) 45,1% dengan rentan normal
44,0 sampai 64,0 White Blood Cell (WBC) 14,0 x 103mm3 rentang
cairan dengan selang plastik yang dipasang mellui hidung sampe lambung.
40
kesulitan menela. terpi CPAP berfungsi untuk mengobati bayi yang dalam
pertumbuhan bakteri.
i. Perumusan Masalah
nampak basah.
mendaapatkan dua diagnosa yang cocok dengan keadaan klien karena pada saat
dilakukan pengkajian penulis tidak mendapatkan data yang subjek maupun data
objek yang berkaitan dengan diagnosa yang lain, diagnosa resiko infeksi
disekitaran pusat.
a. Pengumpulan data
2) KU : sedang
5) TTV R : 79 kali/menit
S : 37,5cc
b. Klarisifikasi data
DO :
- KU : Sedang
S : 37,5cc
N: 150 kali/menit
42
c. Analisa data
e. Perencanaan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Resiko infeksi Setelah Obeservasi Untuk
berhubungan diakukan tanda-tanda mengetahui
dengan tindakan vital keadaa umum
kurangnya keperawatan bayi
pertahanan selama 3×24 Lakukan Untuk
imnologi,faktor jam diharapkan perawatan tali mencegah
lingkungan bayi dapat pusat infeksi
DS : - meningkatkan
DO : pertahanan
- KU : sedang tubuh dengan Pertahankan Untuk
- Nampak kriteria hasil thenik isolasi menjaga
kemerahan bayi bebas dari lingkukan
disekitaran tanda dan tetap nyaman
pusat, gejala infeksi
- keadaan tali Instrusikan Agar bayi
pusat nampak pada terhindar dari
basah. pengunjung bakteri atau
- TTV: untuk mencuci kuman begitu
R: 79 tangan saat jugan dengan
kali/menit berkunjung pengunjung
S:37,5cc dan seteah
44
N: 150 berkunjung
kali/menit meninggalkan
pasien.
untuk mempercepat
pemberian penyembuhan
terapi
f. Implementasi Keperawatan
g. Evaluasi
A. Pembahasan
NY. M baru lahir” diruang peristi (kamar bayi) RSU Anutapura Palu. Prinsip
dari pembahasan ini difokuskan pada penerapan tindakan perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir. Dengan membahas asuhan keperawatan mulai dari taahp
1. Pengkajian
3. Intervensi
anti biotik.
1. Implementasi
3×24 jam pada bayi Ny.M yang sedang dirawat diruang peristi RSU
september 2019 pada pukul 06.30 WITA untuk diagnosa pertama yaitu
49
tanda vital. Pada pukul 07.50 WITA melakukan perawatan tali pusat. Pada
1. Evaluasi
Palu dimulai sejak hari kamis 26 september 2019 pukul 14.25 WITA
kemerhan disekitar pusat dan tali pusat masih basah. Analisa masalah
tali pusat.
Palu dimulai sejak hari jumat 27 september 2019 pukul 14.25 WITA
kemerhan disekitar pusat dan tali pusat masih basah. Analisa masalah
tali pusat.
dimulai sejak hari sabtu 28 september 2019 pukul 14.25 WITA untuk
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dari penerapan tindakan perawatan tali pusat pada bayi
kasus.
perbedaan antara teori dan kasus. Tetapi pada teori terdapat empat
diagnosa dan pada kasus ini didapatkan dua diagnosa dari beberapa
peneliti dalam mengumpulkan data pada kasus tersebut yaitu klien sangat
tali pusat dapat membantu bayi mecegah infeksi dan membuat nyaman
52
B. Saran
tentang maternitas.
2. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat dijadikan sebagai salah satu refereni
Johariyah, Ema 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Trans Info Media.
Maryunani, Anik. 2012. Asuhan Bayi Baru Lahir Nornal (Asuhan Neonatal).
Yogyakarta : Nuha Medika
Marmi, Rahardjo, Kukuh. 2016. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Pra Sekolah.
Pustaka Pelajar : Yokyakarta.
Reni, Puspita Dian. 2018. (Perbedaan Perawatan Tali Pusat Terbuka Dan Kasa
Kering Dengan Lama Pelepasaan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir.
(file:///C:/Users/Lilis%20Febrianti/Downloads/22772-52280-1-
PB%20(1).pdf)
Setiani, Elsa Herliani, Yulia dan Rismawati Sariyestaya.2018(Perbandinga Lama
Waktu Pelepasan Tali Pusat Yang Menggunakan Klem Umbillical Cord dan
Benang Tali Pusat. (http://jurnal.ibijabar.org/wp-content/uploads/2019/03/8-
Elsa-2.pdf Volume 5 No. 01,Jan 2019 ).
Saryono, Setiawan Ari, Ari Setiawan . (2015). Metodologi Penelitian Kebidanan DII, DIV, S1,
dan S2. Yogyakarta : Maha Medika.
Nama : Ravika
Kami mohon kesediaan anda untuk mengisi Inform Consent dan menjawab
Palu, 2019
PENELITI
Ravika
PO 7120115046
1. Kepala
Bentuk kepala bronchepalus, Lk: 30 cm,.
2. Mata
Simetris antara mata kanan dan kiri, sklera putih tidak ada ikhterus, konjungtiva merah
muda.
3. Hidung
Kedua lubang hidung simetris, nampak cuping hidung, terpasang oksigen.
4. Telinga
Simetris kiri dan kanan, telinga nampak kotor.
5. Mulut dan lidah
Palatum normal, warna palatum merah muda, mukosa bibir kering.
6. Thorax
Nampak mengembang dan mengempis, Ld: 26 cm
7. Paru-paru
Suara nafas whezing, respirasi 79 kali/menit, terdapat cairan diparu-paru.
8. Jantung
Irama jantung teratur, frekuensi 144 x/menit
9. Abdomen
Bentuk bulat lonjong
10. Umbilikus
Tali pusat bayi belum lepas, berwarna putih belum kering terdapat bau dari tali pusat.
11. Ekstremitas atas dan bawah
Atas: Pergerakan baik, jari tangan kanan kiri lengkap, nampak sianosis, terpasang IFVD
Bawah: Pergerakan baik, jari kaki kanan kiri lengkap, refleks babinski belum ada.
12. Genetalia
Labia mayora menutupi labia minora, tidak ada keluar cairan.
13. Anus
Mempunyai lubang anus
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama : RAVIKA
NIM : PO 7120115046
Bersama ini peneliti mohon kesediaan saudari untuk menandatangani lembar persetujuan dan
saudari berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian,
sehingga tidak akan mempengaruhi/menghambat karier atau hambatan lain yang berkaitan
Demikian pernyataan ini saya tanda tangani tanpa adanya suatu paksaan dari peneliti ataupun
pihak lain.
Palu, 2019
Responden
(..........................................)
Lampiran 3
Nama : Ravika
Nim : PO7120115046
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-benar karya
saya sendiri bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain
yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Ravika
PO7120115046
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata/Identitas
a. Identitas klien
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku : Kaili
Status :-
Bahasa : Kaili/Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Nama : Th.H
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Wirswaasta
2. Riwayat Kesehatan
september 2019 pada jam 12.20 tiba diruangan bayi terlihat sesak,
terdapat bauh.
Lampiran 5
persalinan.
c. Data nutrisi
sehat klien makan teratur 3 kali sehari, pada saat sakit klien
disajikan. Pada saat sehat klien minum air putih sebanyak 8 sampai
d. Data Eliminasi
khas,warna coklat.
e. Pemeriksaan fisik
f. Kepala
g. Mata
Lampiran 5
Simetris antara mata kanan dan kiri, sklera putih tidak ada ikhterus,
h. Hidung
oksigen.
i. Telinga
k. Thorax
l. Paru-paru
diparu-paru.
m. Jantung
n. Abdomen
o. Umbilikus
Tali pusat bayi belum lepas, berwarna putih belum kering terdapat
q. Genetalia
r. Anus
3. Data Penunjang
normal 44,0 sampai 64,0 White Blood Cell (WBC) 14,0 x 103mm3
4. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi NGT
b. Terapi CPAP
c. Cefataxim
d. Gentamicin
Lampiran 5
PENGUMPULAN DATA
- KU sedang
- TTV :
R : 79 kali/menit
S : 37,5cc
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif:
Data Objektif:
- KU sedang
- TTV :
R : 79 kali/ menit
S : 37,5cc
N: 150 kali/menit
Lampiran 5
ANALISA DATA
No Data
Do : pertahanan
disekitaran pusat,
basah.
- TTV:
R: 79 kali/menit S:37,5cc
N: 150kali/menit
bayinya sesak
Do :
- Terdapat penumpukan
cairan
- TTV:
R: 79 kali/menit
S: 37,5cc
N: 150 kali/menit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
imnologi,faktor lingkungan
ekspansi paru.
C. INTERVENSI/PERENCANAAN
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Resiko infeksi Setelah Obeservasi Untuk
berhubungan diakukan tanda-tanda mengetahui
dengan tindakan vital keadaa umum
kurangnya keperawatan bayi
pertahanan selama 3×24 Lakukan Untuk
imnologi,faktor jam diharapkan perawatan tali mencegah
lingkungan bayi dapat pusat infeksi
DS : - meningkatkan
DO : pertahanan
- KU : sedang tubuh dengan Pertahankan Untuk
- Nampak kriteria hasil thenik isolasi menjaga
kemerahan bayi bebas dari lingkukan
disekitaran tanda dan tetap nyaman
pusat, gejala infeksi
- keadaan tali Instrusikan Agar bayi
pusat nampak pada terhindar dari
basah. pengunjung bakteri atau
- TTV: untuk mencuci kuman begitu
R: 79 tangan saat jugan dengan
Lampiran 5
bayi
Kolaborasi Untuk
untuk mempercepat
pemberian penyembuhan
terapi
D. IMPLEMEN`TASI/PELAKSANAAN
Gentamicin nampak
berkurang
E. EVALUASI
a. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1
b. Tujuan
c. Peralatan
2. Air hanggat
3. Waslap
4. Handuk kecil
5. Bengkok 1 buah
d. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
dilakukan
3. Tahap kerja
b. Cuci tanggan
dilap dengan waslap tali pusat akn leps sendiri dalam jangka waktu
7 hingga 14 hari
4. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
Nama : Ravika
Nim : PO7120115046
Agama : Islam
Ibu : Sarini
Riwayat Pendidikan
No Pendidikan Tahun
1. SD Impres 2 Ogtumubu 2009