Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK


DI RUANG CANDI IJO RSUD PRAMBANAN

Disusun Oleh :
Sesa Anindya Nur Utami
SN221150

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
DI RUANG CANDI IJO RSUD PRAMBANAN

Pokok Bahasan : Apendiksitis


Sub Pokok Bahasan : konsep penyakit apendiksitis
Sasaran : Pasien dan keluarga
Waktu : ± 15 menit
Tanggal : 31 Desember 2022
Tempat : Kamar A6 di Bangsal Candi Ijo RSUD Prambanan
Edukator : Sesa Anindya Nur Utami

A. LATAR BELAKANG
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai
penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena
itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila
anaknya mengalami appendisitis. Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 2%-
4% pada anak usia 6 bulan – 10 tahun (Puruhito, 2016).
Appendisitis adalah peradangan pada apendiks yang biasa disebut radang usus
buntu,  usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat
di usus besar, tepatnya didaerah pembatasan usus halus. . Apendisitis adalah suatu
peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing,  Penyakit appendisitis sering dijumpai
pada anak yang berumur  6 -10 tahun (Waskhito, 2018).
. Infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa
mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus
buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus
besar atau sekum (cecum) (Puruhito, 2016). . Usus buntu besarnya sekitar kelingking
tangan dan terletak di perut kanan bawah. Strukturnya seperti bagian usus lainnya. Namun,
lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir.Oleh karena
itu, keluarga perlu diberikan sebuah edukasi atau pembelajaran berkaitan dengan konsep
penyakit untuk meningkatkan pengetahuan keluarga.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan selama 1x15 menit, diharapkan
keluarga dapat memahami konsep penyakit kejang demam
2. Tujuan Khusus
Keluarga dapat memahami dan menjelaskan terkait dengan :
a. Definisi Appendiksitis
b. Penyebab Appendiksitis
c. Tanda gejala Appendiksitis
d. Komplikasi Appendiksitis
e. Cara Pencegahan
f. Cara Pengobatan

C. MEDIA
Leaflet (terlampir)
D. METODE
Ceramah dan diskusi tanya jawab
E. PESERTA
Pasien dan keluarga dari pasien atas nama An.S dengan diagnosa medis Suspect
Apendiksitis Akut.
F. SETTING TEMPAT

Educator Keluarga pasien


(Sesa) (Tn.E)

Bed pasien (An.S


& Ny. E)

G. WAKTU PELAKSNAAN
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
2. Waktu : 13.00 WIB
3. Tempat : Kamar A6 di Bangsal Candi Ijo RSUD Prambanan

H. RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Waktu Subyek terapi
1 Persiapan 3 Pasien dan keluarga
a.memberikan salam
b.perkenalan
c.menjelaskan tujuan umum
d.menyebutkan materi yang akan
diberikan
e.menjelaskan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan materi
pendidikan kesehatan
2 Proses 7 Pasien dan keluarga
a. Definisi Apendiksitis
b. Penyebab Apendiksitis
c. Tanda gejala Apendiksitis
d. Komplikasi Apendiksitis
e. Cara Pencegahan
f. Cara Pengobatan

3 Penutup 5 Pasien dan keluarga


a.menyediakan waktu diskusi tanya
jawab
b.melakukan evaluasi kepada keluarga
pasien
c.memberikan afirmasi positif kepada
pasien maupun keluarga
d.mengucapkan salam penutup
e. berpamitan

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan materi
Educator mempersiapkan materi yang telah tercantum dalam Satuan Acara
Pembelajaran (SAP) sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan.
Dalam Satuan Acara Pembelajaran (SAP) terdapat materi yang akan disampaikan
kepada pasien dan keluarga dengan materi singkat yang mudah dipahami oleh
keluarga dan pasien.
b. Persiapan media
Media yang digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan yaitu leaflet.
c. Persiapan tempat
Ruangan yang digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah Kamar A6
di Bangsal Candi Ijo RSUD Prambanan
d. Persiapan alat
Alat yang digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah media dan
kursi untuk duduk educator maupun keluarga pasien.
2. Evaluasi proses
Keluarga pasien mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias.
Selama proses pendidikan kesehatan berlangsung, keluarga menjawab pertanyaan.
3. Evaluasi hasil
Peserta pendidikan kesehatan mengerti apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh
dan materi yang disampaikan.

J. DAFTAR HADIR
No Nama Kehadiran
1 Tn. E (Keluarga pasien) √
2 Ny. E (Keluarga pasien) √
3 An. S (Pasien) √

K. DAFTAR PUSTAKA
Puruhito, 2016. Perawatan anak sakit. EGC. Jakarta
Ingnatavicus, 2017. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Edisi: 3. Jakarta.
EGC

Waskitho, 2018. Ilmu kesehatan anak. Edisi: 11. Jakarta: infomedika

Widagno, 2017. Asuhan keperawatan pada kasus penyakit yang lazim terjadi pada anak,
PERKANI: Surabaya

Wulandari & Erawati, 2016. Standar perawatan pasien. Edisi 5. EGC. Jakarta
L. LAMPIRAN
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
KONSEP PENYAKIT APPENDISITIS
DI RUANG CANDI IJO RSUD PRAMBANAN

1. Pengertian
Appendisitis adalah peradangan pada apendiks yang biasa disebut radang usus
buntu,  usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat
di usus besar, tepatnya didaerah pembatasan usus halus. . Apendisitis adalah suatu
peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing,  Penyakit appendisitis sering dijumpai
pada anak yang berumur  6 -10 tahun (Puruhito, 2016)..

2. Penyebab Appendisitis pada Anak     


Menurut (Ingnatavicus, 2017) Adanya benda asing seperti biji-bijian.Makan cabai
bersama bijinya atau jambu klutuk bersama bijinya  sering kali tak tercerna dalam tinja dan
mnyelinap masuk ke dalam appenddiks sebagai benda asing.begitu pula terjadinya
pengerasan tinja,dalam waktu yang lama sangat mungkin ada bagian yang terselip masuk
kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman bersarang dan berkembang
biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.
 Pada anak-anak biasanya juga dapat disebabkan oleh cacing kremi.anak-anak yang
mengalami penyakit cacingan,apabila cacing yang berternak didalam usus besar tersasar
memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.

3. Tanda dan Gejala Appendisitis pada Anak


 Gejala-gejala awalnya sering hanya menangis dan tidak mau makan. Sering kali
anak tidak mau menjelaskan rasa nyerinya. Dan beberapa kemudian akan terjadi muntah –
muntah dan anak menjadi lemah.tubuh akan panas tinggi,pada bayi dan anak-anak nyerinya
bersifat menyeluruh, disemua bagian perut, buat berjalan jadi sakit sehingga agak
terbengkok  (Puruhito, 2016).
nyeri berkemih atau rasa kebelet dapat terjadi jika apendiks terletak dekat .kandung
kemih atau ureter. Muntah biasanya terjadi sesudah nyeri yang berkepanjangan.tetapi diare
hanya kadang-kadang dijumpai
 Tandanya adalah demam bervariasi antara 37,8 sampai 38,4 C. Demam yang
sangat tinggi,. Anak biasaya gelisah dan berjalan membungkuk, sering memegang sisi
kanan.   
4. Cara pencegahan pada anak agar tidak mengalami penyakit appendicitis
(Widagno,2017) Menghindari makanan-makanan seperti cabai dan jambu
klutuk,usahakan BAB teratur dan lancar sehingga tinja tidak mengeras karena tinja yang
mengeras adalah penyebab penyumbatan,teratur minum obat cacing agar terhindar dari
penyakit  cacingan.sering menjaga kebersihan dan makan makanan berserat.

5. Cara pengobatan pada anak yang mengalami penyakit appendicitis


Pengobatan yang paling baik untuk penyakit usus buntu adalah operasi Operasi
pengangkatan usus buntu  biasanya sederhana dan tidak berbahaya, untuk kasus yang berat
diharuskan di rawat di rumah sakit selama 2 sampai 3 hari. Bila usus buntu pecah, dokter
melakukan pengangkatan dan kemungkinan membersihkan perut dengan cairan, memberi
antibiotik untuk beberapa hari, dan memantau kemungkinan komplikasi, seperti infeksi dan
masalah pada organ perut. Sekitar 10 sampai 20 % kasus ahli bedah menemukan usus
buntu yang normal ketika melakukan pembedahan (Widagno, 2017).
Apabila menunda operasi pada saat radang usus buntu dicurigai serius. Pada saat
usus buntu normal, ahli bedah melihat ke dalam perut untuk melihat penyebab lain rasa
sakit. Dokter biasanya mengangkat usus buntu yang normal sehingga anak tidak
mengalami radang usus buntu. Tanpa operasi dan antibiotik, lebih dari 50 % orang
meninggal karena radang usus buntu.
Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah  terbentuknya abses atau
peradangan pada selaput rongga perut. Pembedahan yang segera dilakukan bisa
mengurangi angka kematian. Anak dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan
penyembuhan biasanya cepat dan sempurna.
 Tanda dan Gejala
Tahap-tahap Appendicitis
1. Nyeri tekan lokal.

Rasa nyeri biasanya terjadi pada daerah


 Pengertian
perut bagian kanan bawah.
Appendicitis adalah suatu peradangan yang
4. Rasa mual dan anoreksi (nafsu makan
mengenai seluruh lapisan dinding organ
turun)
appendik/umbai cacing (usus buntu).
5. Regiditas (pengerasan dinding perut
 Penyebab bagian kanan bawah). 1. Apendicitis akut fokal

1. Penyumba ta n / obstruksi pa da lumen 6. Suhu tubuh tinggi (39,50C – 400C) Edema pada apendik karena aliran limfe

a pendik. 7. Diare (sering menyertai pada anak- terhambat, ditandai nyeri pada

 Penyumba ta n feces ya ng jera s. epigastrium.


anak).
 Penyumba ta n biji-bijia n. 2. Apendicitis supuratif akut.
8. Distensi abdomen (pembesaran perut)
 Tumor Peradangan menyebar ke lapisan perut,
 Ada nya ja ringa n ya ng rusa k.
ditandai nyeri di daerah perut kanan
 Edema (pembengka ka n).
bawah.
2. Infla ma si / pembengka ka n pa da lumen
3. Apendicitis gangrenosa.
a pendik.
Terjadinya kematian jaringan apendik.
3. Infeksi kuma n yersinia .
4. Apendicitis perforasi.

Pecahnya dinding apendik.

 Memasak makanan hingga lunak.

 Istirahat yang cukup.

1. Menghindari makanan terlalu asam,

misalnya jeruk dan mangga muda.

 Hindari makanan yang tinggi serat,

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2022/2023

Anda mungkin juga menyukai