Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMASANGAN NASOGASRIC TUBE

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah KMB I yang Dibina Oleh Atik pramesti W,S,Kep. Ns

Disusun Oleh :

1. Rudi Kurniawan ( 2016.010.28 )


2. Siti Nur Fatimah ( 2016.010.29 )
3. Tony Oktareza Putra ( 2016.010.30 )
4. Yenni Surita Sari ( 2016.010.31 )
5. Yuliana Franziska ( 2016.010.32 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
karunia dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah KMB I yang
berjudul pemasangan NGT.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami
selama penyusunan makalah ini, serta teman-teman yang telah mendukung dan menyisihkan
waktu sehingga makalah ini bisa selesai.

Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga dalam penulisan makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi dan semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Banyuwangi, Oktober 2017

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun fisiologis. Memberi makan enteral lebih dipilih
daripada nutrisi parenteral karena ini memperbaiki penggunaan nutrien, lebih aman
untuk klien dan sedikit lebih murah. Tidak semua klien mampu makan secara enteral
tetapi bila sistem GI (gastrointestinal) mampu mencerna dan mengabsorpsi nutrien, maka pemberian
makan dengan cara ini harus digunakan. Indikasi untuk makan dengan selang nasogastrik meliputi klien
yang tidak dapat makan, klien yang tidak ingin makan dan klien yang tidak dapat mempertahankan
nutrisi oral adekuat. (Perry, Anne Griffin, 2005).

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian pemasangan NGT ?
2. Apa saja indikasi dan kotraindikasi pemasangan NGT ?
3. Bagaimana prosedur pemasangan NGT ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian pemasangan NGT
2. Mahasiswa mampu mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemasangan NGT
3. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur pemasangan NGT

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas dan untuk
menambah wawasan pengetahuan khususya tentang pemasangan NGT.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian pemasangan

Selang Nasogastrik atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung
sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada
seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan
secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara
disedot. (Asmadi, 2008).

2.2 Indikasi dan kotraindikasi pemasangan NGT

1. Indikasi
Px Dewasa :
- Px dengan trauma abdomen
- Px dengan perdarahan pada saluran pencernaan atas
- Px dengan keadaan koma
Px Bayi/Balita:
- Bayi yang tidak dapat makan
- Bayi dengan kanker
- Bayi dengan sepsis
- Bayi dengan trauma

2. Kontraindikasi
a. Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung an esofagus
b. Pada pasien yang mengalami cedera serebrospinal
c. Pasien dengan fraktur facialis
d. Pasien dengan trauma cervical

4
2.3 Prosedur pemasangan NGT
1. persiapan alat :
a. Slang nasogastrik sesuai ukuran (ukuran 14-18 fr)
b. Pelumas/ jelly
c. Spuit berujung kateter 50 ml
d. Stetoskop
e. Lampu senter/ pen light
f. Klem
g. Handuk kecil
h. Tissue
j. Spatel lidah
k. Sarung tangan dispossible
l. Plester
m. Bak instrumen
n. Handscoon
o. Gelas dan air

2. Persiapan pasien
a. Memberi salam
b. Jelaskan tujuan prosedur tindakan
c. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

3. Persiapan lingkungan
a. Atur pencahayaan
b. Menutup sketsel/sampiran

4. Persiapan perawat
a. Mencuci tangan
b. Memakai APD

5
5. Prosedur pemasangan
a. Menyiapkan dan mendekatkan alat kedekat pasien
b. Mengatur posisi pasien semi fowler tau fowlwe
c. Memeriksa hidung pasien apa ada infeksi pada hidung dan membersihkan
mukus dan sekret pada hidung pasien
d. Memasang perlak pada dada pasien
e. Persiapkan selang NGT pada bak instrumen
f. Perawat mencuci tangan dan memakai APD
g. Mengukur panjang seang yang akan dimasukkan ke dalam hidung dengan
cara menempelkan ujung selang pada hidung sampai ketelinga dan sampai ke
procesus xifoideus
h. Pasang tanda pada selang yang telah diukur
i. Olesi selang NGT dengan jelly sepanjang 1,5 cm dari ujung selang
j. Masukkan selang perl;ahan dari lubang hidung dan anjurkan pasien untuk
menelan ( jika pasien tidak sadar maka tekan dengan menggunakan tongue
spatel ) masukkan selang NGT sampai pada batas yang ditandai
k. Cek kepatenan pemasangan NGT dengan cara :
- Aspirasi cairan lambung dengsn spuid 10 cc jika cairan bercampur
dengan isi lambung berarti selang sudah masuk ke lambung
- Masukkan ujung selang NGT kedalam gelas yang berisi air, apabila ada
gelembung maka selang tidak masuk ke lambung melainkan masuk
ke paru – paru
- Masukkan spuit yang sudah diaspirasi ke dalam selang NGT bersamaan
dengan pengecekan pada lambung dengan menggunakan stetoskop
l. Masukkan corong yang sudah dibilas dengan air jika sudah yakin selang
masuk ke lambung
m. Lakukkan fiksasiselang pada hidung pasien dengan plaster
n. Kembalikan posisi yang nyaman seperti semula
o. Ambil handuk yang diatas pasien
p. Bereskan alat
q. Melepas APD dan mencuci tangan

6
6. Evaluasi
a. Tanyakan respon pasien

7. Dokumentasi
Catat nama :
a. Pasien
b. Hari, tanggal dan waktu
c. Tindakan yang dilakukan
d. Hasil tindakan
e. Nama perawat
f. Paraf perawat

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah memahami tentang pemasangan NGT. Dan kesimpulannya adalah
kesehatan pada tubuh kita itu sangat penting. Bagaimana prosedur pelaksanaan yang
berperan penting kepada masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah
pengetahuan.

3.2 Saran
Dari penjelasan di atas kita harus lebih teliti untuk mengkaji suatu
pemasangan NGT. Karena kalau kita tidak teliti dalam mengkaji pemasangan NGT
maka kita tidak bisa memberikan evaluasi respon klien terhadap intravena yang
diberikan karena pemeriksaan merupakan bagian dari proses pemeriksaan pasien.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien.
Jakarta : Penerbit salemba medika.

Perry, Anne Griffin. 2008. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai