Anda di halaman 1dari 8

PEMASANGAN DAN PERAWATAN NGT

(NASOGASTRIC TUBE)

Oleh :

Muhammad Fahim Halwani Syukron

2063193

Praktikum Laboratorium Keperawatan Dasar


Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Lembar Pengesahan Pembimbing

Nama : Muhammad Fahim Halwani Syukron

Judul : Pemasangan dan Pelepasan NGT

Tanggal : 6 Desember 2021

Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Laboratorium Keperawatan Dasar di Laboratorium


Maternitas Anak Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Pembimbing Penyusun

(Nurul Sri Wahyuni, S.Kep., Ns.,M.kes) (Muhammad Fahim H.S)


A. Pengertian
NGT adalah singkatan dari nasogastric tube atau sering juga disebut nasogastrik,
merupakan istilah yang merujuk pada pemasangan suatu selang yang dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung. Ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan dan obat-
obatan dengan cara biasa atau secara oral. NGT juga digunakan untuk mengeluarkan isi
lambung.

B. Tujuan

1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan cair.


2. Mengeluarkan cairan/isi lambung & gas yang terdapat didalam lambung, misalnya
mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada
lambung.
3. Mengirigasi karena pendarahan/keracunan.
4. Mencegah/mengurangi Nausea Vomitus.
5. Mengambil spesimen pada lambung.

C. Klasifikasi
Komplikasi yang Disebabkan NGT
Komplikasi mekanis
 Sondenya tersumbat.
 Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidak sempurnaan melekatkatnya
sonde dengan plester di sayap hidung
Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak
sempurnanya kedudukan sonde
 Yang menyerupai jerat
 Yang menyerupai simpul
 Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.

D. Indikasi

1. Pasien tidak sadar.


2. Pasien yang keracunan.
3. Pasien yang muntah darah.
4. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut.
5. Dekompresi isi lambung, Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus
paralitik peritonitis dan pankreatitis akut. Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk
bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung)
6. Memasukkan Cairan/Makanan (Feeding, Lavage Lambung), Pasien tidak dapat menelan
oleh karena berbagai sebab Lavage lambung pada kasus keracunan
7. Diagnostik, Membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung.

E. Kontraindikasi
a) Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.
b) Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.
c) Pasien dengan maxillofacial injury atau fraktur basis cranii fossa anterior.
Pemasangan NGT melalui nasal berpotensi untuk misplacement NGT melalui
fossa cribiformis, menyebabkan penetrasi ke intrakranial
d) Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esofagus.
F. SOP

PEMASANGAN DAN PERAWATAN NGT

Pengertian NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan
selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai lambung
Tujuan a. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan
b. Mencegah terjadinya Atropi Esophagus/Lambung pada pasien tidak
sadar
c. Untuk melakukan Kumbang Lambung pada pasien keracunan
d. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah
darah atau pendarahan pada lambung
e. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
f. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung.
g. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
h. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang
melaksanakan operasi Pneumonectomy untuk mencegah muntah
dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu-waktu.
i. Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal
j. Mencegah Regurgitasi dan Aspirasi Isi Lambung

Persiapan 1. Selang NGT


Alat/Bahan 2. Jelly pelumas
3. Plester
4. Disposable spuit 10 cc tanpa jarum
5. Stetoskop
6. Sarung tangan
7. Bengkok
8. Perlak dan handuk pengalas
9. Tissue
10. Gunting plester
11. Kom berisi air
Prosedur  Tahap Persiapan
Tindakan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan

 Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

 Tahap Kerja

1. Membersihkan hidung dengan tissue

2. Mengukur panjang NGT dari pangkal hidung ke telinga sampai ke


prosesus xypoideus
3. jelli atau pelumas pada pipa lambung atau NGT sepanjang 7-10 cm
yang akan dimasukkan serta ujung yang lainnya dijepit

4. Memasukkan pipa lambung kesalah satu lubang hidung secara


perlahan sampai batas yang telah ditentukan sambil memperhatikan
reaksi dari pasien dan menganjurkan pasien untuk menelan ludah.

5. Memastikan selang NGT masuk kelambung tidak keparu-paru dengan


cara:

a) Menghisap cairan lambung dengan disposable spuit bila


keluar sisa makanan berarti pemasangan benar

b) Memasukkan udara 5-10 cc melalui disposable spuit kedalam


selang NGT kemudiah auskultasi daerah lambung dengan
stetoskop, bila terdengar bunyi semburan (brus) berarti
pemangan benar

c) Memasukkan ujung selang NGT kedalam Kom yang berisi


air, bila air tenang dan tidak ada gelembung berarti
pemasangan benar
6. Memfiksasi selang NGT di daerah hidung dengan plaster
7. Melepas sarung tangan

 Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah


dilakukan

 Dokumentasi

1. Mencatat hasil pemeriksaan

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klie

3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai