Anda di halaman 1dari 8

Nama : Neng Jeli

Npm : A422032

Kelas : Ajeng Sukabumi

Matkul : UTS KDM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMASANGANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

No Dokumen No Revisi Halaman

PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan


TETAP
Intubasi nasogastrik (NGT) adalah prosedur di mana
tabung plastik tipis dimasukkan ke dalam lubang hidung,
PENGERTIAN
menuju esofagus, lalu masuk ke perut. Setelah selang NGT
dipasang dan diamankan dengan benar, perawat dapat
memenuhi asupan nutrisi pasien melalui selang atau tabung
NG tersebut dengan menggunakan spuit 10cc sebagai
penampung awalnya.

Teknik ini sering digunakan untuk memberikan


makanan dan obat kepada pasien ketika mereka tidak dapat
makan atau menelan. Tabung NG ini biasanya pendek dan
kebanyakan digunakan untuk menyedot isi dan sekresi
lambung.

TUJUAN Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut :

a. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan


pasien yang mengalami kesulitan menelan.
b. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada
pasien tidak sadar.
c. Untuk melakukan bilas lambung pada pasien
keracunan.
d. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang
mengalami muntah darah atau pendarahan pada
lambung.

INDIKASI 1. Evaluasi adanya dan volume pendarahan saluran cerna


bagian atas
2. Aspirasi cairan lambung
3. Identifikasi esophagus dan lambung pada rontgen thorax
4. Pemberian cairan kontras ke saluran cerna untuk tindakan
radiografik
5. Dekompresi lambung, termasuk mempertahankan keadaan
dekompresi setelah dilakukan intubasi endotrakeal,
seringkali melalui orofaring
6. Mengurangi gejala pada kasus obstruksi usus kecil, ileus,
pankreatitis
7. Aspirasi cairan lambung dan lavage lambung pada kasus
tertelan bahan mengandung racun (toxic) dan overdosis obat
8. Pemberian obat-obatan
9. Pemberian makan (nutrisi)
10. Irigasi saluran cerna
11. Pada keadaan trauma, digunakan untuk mencegah
terjadinya muntah dan aspirasi

KONTRAINDIKASI 1. Trauma wajah/midface yang berat (adanya gangguan pada


cribiform plate) 2. Adanya risiko memasukkan nasogastric
tube ke intrakranial
3. Pada kasus ini sebaiknya gunakan selang orogastrik
4. Riwayat baru dilakukan operasi pada daerah hidung
5. Gangguan koagulasi
6. Sedang konsumsi obat antikoagulan
7. Varises esofagus
8. Striktur esofagus
9. Riwayat baru dilakukan ligasi (banding) varises esofagus
10. Tertelan bahan bersifat basa (risiko terjadinya ruptur
esofagus)

PROSEDUR : 1. Selang lambung (NGT – Ukuran disesuaikan dengan usia)


PERSIAPAN ALAT 2. Jelly

3. Stetoscope
4. Spuit 10cc
5. Bengkok
6. Handuk
7. Penutup selang lambung
8. Plester dan gunting
9. Spatel lidah
10. Tisu
PROSEDUR 1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada
pasien dan keluarga
2. Atur posisi tidur pasien ( Pedoman Pengaturan Posisi
Pasien : https://www.nerslicious.com/posisi-pasien/)
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat
5. Letakan handuk dibawah kepala pasien
6. Ukur panjang selang lambung dengan cara mengukurnya
dari pangkal hidung ke telinga pasien lalu ke prosesus
xipoideus
7. Beri batas panjang selang lambung yang telah diukur
dengan plester
8. Beri jelly pada selang lambung sepanjang 7-10cm
9. Masukan selang lambun ke salah satu lubang hidung
dengan :
a. Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai
orofaring posisi kepala fleksi
b. Bila pasien batuk, berhenti memasukan selang lambung
dan anjurkan pasien nafas dalam
c. Setelah relaks dilanjutkan dengan memasukan kembali
selang lambung
10. Cek apakah selang lambung sudah masuk lambung
dengan cara menghisap cairan lambung / masukan udara
5-10cc melalui spuit 10cc dan dengarkan menggunakan
stetoscope pada perut kiri kuadran atas
11. Jika terdengar suara udara di lambung, plester selang
lambung ke ujung hidung
12. Tutup selang lambung/ sambungkan selang lambung
dengan plastic penampung
13. Rapikan alat, pasien dan lingkungannya
14. Bereskan alat dan cuci tangan
15. Dokumentasikan prosesur di status pasien yang meliputi
jam pemasangan, jumlah dan warna cairan lambung
HAL-HAL YANG Pemasangan NGT dapat menimbulkan ketidaknyamanan
PERLU pada hidung dan kerongkongan. Pasien juga bisa merasa
DIPERHATIKAN ingin muntah.

Bila pasang selang makan dilakukan untuk tujuan


diagnostis, pasien dapat langsung pulang ke rumah setelah
prosedur selesai. Namun jika prosedur ini bertujuan sebagai
langkah pengobatan, pasien mungkin perlu menjalani rawat
inap selama beberapa hari di rumah sakit.

Setelah pasang NGT dan selama perawatan di rumah


sakit, pemantauan rutin akan dilakukan untuk mengawasi:

a. Seberapa banyak cairan yang masuk ke tubuh dan

yang dibuang lewat urine.


b. Ada tidaknya penyumbatan pada selang makan.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyedot keluar


cairan dari selang NGT. Bila terjadi sumbatan,
pembilasan selang dengan cairan saline mungkin
diperlukan.
c. Kondisi kulit di sekitar selang NGT. Perawat akan

mengevaluasi ada tidaknya kemerahan,


pembengkakan, atau perdarahan pada lokasi
pemasangan selang.
d. Ada tidaknya kondisi kembung pada perut pasien.
SUMBER https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pasang-ngt

https://www.nerslicious.com/sop-pemasangan-ngt/

Anda mungkin juga menyukai