Assalamualaikumwarahmatullah Wabarakatuh.
Salam sehat dan tetap semangat, semoga kita dalam lindungan Allah SWT. Materi yang akan
kita pelajari adalah cara pemasangan NGT ( Naso Gastro Tube ) Tujuan pemasangan selang
nasogastrik adalah untuk membantu pemberian makanan dan obat-obatan kepada pasien yang
tidak bisa mengonsumsi makanan atau obat dari mulut, misalnya bayi prematur atau
pasien koma. Selain itu, selang nasogastrik juga bisa digunakan untuk mengeluarkan gas atau
cairan dari dalam lambung.
Selain melalui hidung, selang juga bisa dimasukkan melalui mulut (oral). Selang ini disebut
sebagai selang orogastrik (orogastric tube/OGT).
NGT dan OGT digunakan untuk tujuan yang sama, tetapi selang orogastrik biasanya dipasang
pada pasien yang tidak bisa menggunakan selang nasogastrik, misalnya pasien dengan cedera
pada hidung atau bayi baru lahir yang perlu bernapas sepenuhnya dari hidung.
Salah satu tujuan dilakukannya pemasangan selang nasogastrik adalah untuk pemberian nutrisi,
yaitu pada:
Silahkan dibaca dan dipahami uraian materi serta melakukan simulasi terkait pemasangan NGT
URAIAN MATERI
Selang nasogastrik (nasogastric tube/NGT), yang dikenal juga dengan nama selang makanan atau
sonde, adalah selang plastik lunak yang dipasang melalui hidung (nasal) menuju lambung
(gaster). Agar tidak berpindah posisi, selang akan direkatkan ke kulit di dekat hidung dengan pita
perekat.
Tujuan pemasangan selang nasogastrik adalah untuk membantu pemberian makanan dan obat-
obatan kepada pasien yang tidak bisa mengonsumsi makanan atau obat dari mulut, misalnya bayi
prematur atau pasien koma. Selain itu, selang nasogastrik juga bisa digunakan untuk
mengeluarkan gas atau cairan dari dalam lambung.
Selain melalui hidung, selang juga bisa dimasukkan melalui mulut (oral). Selang ini disebut
sebagai selang orogastrik (orogastric tube/OGT).
NGT dan OGT digunakan untuk tujuan yang sama, tetapi selang orogastrik biasanya dipasang
pada pasien yang tidak bisa menggunakan selang nasogastrik, misalnya pasien dengan cedera
pada hidung atau bayi baru lahir yang perlu bernapas sepenuhnya dari hidung.
Salah satu tujuan dilakukannya pemasangan selang nasogastrik adalah untuk pemberian nutrisi,
yaitu pada:
Selain itu, pemasangan selang nasogastrik juga dapat dilakukan untuk pengambilan sampel isi
lambung dan pengosongan lambung, misalnya untuk mengeluarkan zat beracun.
Efek Samping Pemasangan Selang Nasogastrik
Beberapa efek samping yang dapat muncul dari pemasangan selang nasogastrik adalah rasa mual
dan muntah, perut kembung, serta naiknya makanan dan obat dari lambung. Selain itu, risiko
terjadinya cedera pada hidung, kerongkongan, dan lambung saat pemasangan selang juga dapat
terjadi.
Durasi Penggunaan Selang Nasogastrik
Lamanya penggunaan selang nasogastrik tergantung pada kondisi pasien dan tujuan
pemasangannya, tetapi sebaiknya digunakan hanya dalam jangka pendek. Selang ini bisa
terpasang hingga 4–6 minggu, namun harus diganti setiap 3–7 hari atau sesuai kebutuhan.
LATIHAN
a. Ilustrasi Kasus
Seorang pasien berumur 55 tahun kecelakaan lalu lintas dengan kesadaran menurun GCS 5
pasien mengingau tidak dan kadang berteriak sudah 3 hari dirawat dan tidak pernah makan
baik makanan lunak ataupun padat
b. Tugas :
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 3 orang yang melakukan pemasangan NGT
2. Demonstrasikan cara melakukan tindakan pemasangan NGT
3. Gunakan SOP atau lembar checklist yang disediakan.
NO PROSEDUR
YA TIDAK
1 Salam terapeutik
2 Jelaskan prosedurnya pada pasien
3 Identifikasi pasien
4 Periksa intruksi dokter untuk perhatian khusus seperti posisi
5 Pantau tingkat kesadaran dan kemampuan untuk mengikuti
intruksi
6 Pantau kemampuan pasien untuk mempertahankan posisi yang
diinginkan memasukkan selang
7 Catat riwayat medis pasien apakah ada lesi nasal, polip berdarah
atau sputum nasa
8 Atur ruangan, tutup jendela, dan pintu serta pasang sampiran
9 Cuci tangan
10 Megucapkan basmalah
11 Posisikan pasien pada posisi fowler tinggi (pasien koma pada
posisi semi fowler)
12 Pasang perlak dan handuk di atas dada pasien
13 Ukur Panjang selang, yaitu dari ujung hidung ke daun telinga
dan ke prosesus xiphodeus dan tandai dengan pita.
Intubasi orogastric, selang diukur dari bibir ke ujung prosesus
xiphoideus sternum
14 Siapkan plester sepanjang 10 cm dan siapkan untuk memfiksasii
selang
15 Pakai sarung tangan
16 Lumasi ujung selang sekitar 15-20 CM dengan pelumas yang
larut dalam air dengan menggunakan potongan kasa
17 Memasukkan selang lewat lubang hidung kiri ke bagian
belakang tenggorokan, dengan mengarahkan ke belakang dan ke
bawah menuju telinga
18 Fleksikan kepala pasien kea rah dada setelang selang melewati
nasofaring
19 Intruksikan pasien untuk menelan dengan memberikan seteguk
air bila memungkinkan
20 Dorong selang 7-10 cm setiap kali pasien menelan sampai
Panjang yang diinginkan sudah masuk semua
Jangan memaksa masuk selang, bila ada tahanan atau pasien
mulai muntah, batuk, tersedak, atau menjadi sianosis, berhenti
mendorong selang dan Tarik kembali selang. Periksa posisi
selang pada bagian belakang tenggorokan dengan menggunakan
spatula dan senter
21 Bila ada tanda stres seperti kesulitan bernapas, batuk, atau
sianosis, Tarik kembali selang sedikit dan periksa apakah ada
stress pasien sudah hilang atau belum. Bila sudah hilang, dorong
kembali selang beberapa detik kemudian. Jika oasien kembali
mengalami gangguan pernapasan, segera cabut selang
22 Lakukan salah satu tindakan berikut untuk memeriksa posisi
selang:
a. Aspirasi cairang lambung dan cek pH dengan menggunakan
kertas litmus bila ada
b. Letakkan ujung selang di dalam mangkuk berisi air untuk
melihat apakah ada gelembung udara yang terus menerus
dalam air atau tidak
c. Intruksikan pasien untuk berbicara
d. Dapat dibuat foto rotgen
23 Fiksasi selang dengan plester dan jangan sampai menekan
hidung
a. Gunakan plester 10 cm, belah salah satu ujungnya (rekatkan
ujung plester yang utuh pada batang hidung. Rekatkan dua
ujung yang lai mengelilingi selang
24 Rekatkan ujung selang pada jubah pasien
25 Buat pasien merasa nyaman di atas ranjang dan berikan
perawatan hygiene oral setiap 4-6 jam
26 Buang sampah bersih dan simpan kembali alat yang dapat
digunakan kembali
27 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
28 Lakukan evaluasi tindakan
29 Mengucapkan hamdalah
30 Catat jenis selang yang digunakan, aspirat yang keluar, dan
toleransi pasien