Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN SKILLS LAB BLOK 3.

1
(KELAINAN SISTEM DIGESTIVE)

PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK


(NASOGASTRIC TUBE/NGT)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/202
PROSEDUR PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK
(NASOGASTRIC TUBE/ NGT)

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pelatihan keterampilan berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan pemasangan dan pemberian makanan melalui pipa lambung (NGT) secara
legeartis.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pelatihan keterampilan berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mahasiswa mengetahui indikasi pemasangan NGT
b. Mahasiswa mengetahui kontraindikasi pemasangan NGT
c. Mahasiswa mengetahui komplikasi dari pemasangan NGT
d. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan untuk pemasangan NGT
e. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan NGT secara legeartis

C. RENCANA PEMBELAJARAN
Pra sesi:
 Mahasiswa mempelajari modul yang diberikan.
 Mahasiswa melihat video tentang pemasangan NGT (link terkait video yang telah
ditentukan oleh bagian)
Sesi :
 Introduction dan demo oleh instruktur : 15’
 Praktek oleh mahasiswa = 5 x 14’ : 70’
 Post-test : 15’

2|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


D. SKENARIO KLINIS
Seorang pasien laki-laki, 36 tahun, datang ke IGD dengan nyeri hebat diseluruh lapang
perut sejak 6 jam yang lalu. Pasien tampak gelisah dan kesakitan. Dari pemeriksaan
tampak perut pasien membesar dan tegang sehingga pasien terlihat sesak dan kesulitan
bernafas. Awalnya pasien merasakan nyeri di kanan bawah perut dan ulu hati yang makin
lama makin memberat sejak 1 minggu ini sampai akhirnya terasa nyeri hebat diseluruh
lapang perut, disertai mual dan muntah hebat.

E. KONSEP TEORI

1. PENGERTIAN
Nasogastric terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani.
Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin,”
nasus” untuk hidung atau moncong hidung. Gasrtik berasal dari bahasa Yunani
“gaster” yang artinya the paunch (perut gendut) atau yang berhubungan dengan perut.
Pemasangan selang nasogastrik (NGT) meliputi penempatan selang plastik yang
lentur melalui nasofaring pasien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen
pipa yang memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dan memasukkan
larutan ke dalam lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi
menjadi 3 kategori yaitu:
 Dewasa ukurannya : 16-18 Fr
 Anak-anak ukurannya : 12-14 Fr
 Bayi ukuran : 6 Fr

2. TUJUAN
1. Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis
(decompression)
2. Mencegah/memulihkan mual dan muntah
3. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis
4. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas
5. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
(feeding)
6. Mengambil spesimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium

3|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


3. INDIKASI
1. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (contoh: Stenosis esofagus,
tumor pada mulut, tumor pada faring atau tumor pada esofagus)
2. Pasien dengan kesulitan menelan
3. Pasien pasca bedah mulut, faring atau esophagus
4. Pasien dengan distensi abdomen karena gas, darah dan cairan
5. Pasien yang mengalami hematemesis
6. Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat Organik) dan Keracunan makanan atau minuman
7. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
8. Persiapan sebelum operasi dengan anestesi umum

4. KONTRA INDIKASI
1. Pasien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx
2. Pasien dengan radang tenggorokan
3. Pasien dengan trauma kepala, maxillofacial injury atau fracture basis cranii pada
fossa anterior.
4. Pasien dengan riwayat striktur esophagus, varises esophagus.
5. Pasien koma (merangsang muntah sehingga beresiko terjadi aspirasi pada saat
pemasangan NGT.
6. Pasien dengan gastric bypass surgery (mempunyai kantong lambung yang kecil
untuk membatasi asupan makanan).

5. JENIS-JENIS SELANG NGT

Berdasarkan diameter:

- Berdiameter kecil (8Fr – 12Fr), lunak, fleksibel, sering digunakan untuk pasien
yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu.
- Berdiameter besar (16Fr – 18Fr), kurang fleksibel, lebih kaku, digunakan untuk
pemberian obat, dekompresi/ pengurangan tekanan udara lambung, untuk feeding
jangka pendek (biasanya kurang dari 1 minggu).

6. KOMPLIKASI NASOGASTRIC TUBE (NGT)

1. Komplikasi mekanis
a. selang NGT tersumbat

4|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


b. dislokasi dari selang NGT (karena fiksasi yang tidak kuat)
2. Komplikasi pulmonal
Misalnya aspirasi karena pemberian NGT feeding yang terlalu cepat
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan NGT
a. Menyerupai jerat
b. Menyerupai simpul
c. Apabila selang NGT masuk ke duodenum atau jejunum bisa langsung
menimbulkan diare.
4. Komplikasi yang disebabkan zat nutrisi.

7. ALAT DAN BAHAN


1. Selang nasogastrik (ukuran tergantung kebutuhan pasien)
2. Spuit 20 cc, 10 cc
3. Pinset anatomi 1 buah
4. Kain kasa secukupnya
5. Klem arteri
6. Plester dan Gunting
7. Tissue / kapas lidi
8. Lubricant Gel/ Xylocain gel
9. Stetoskop
10. Cawan ginjal (bengkok)
11. Korentang dalam tempatnya
12. Perlak dan alasnya
13. Spatel lidah
14. Spuit 5cc/3cc
15. Handscoen steril
16. Penlight/Head lamp

8. CARA MELAKUKAN:
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien
c. Bantu pasien untuk posisi Fowler
d. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu
lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang

5|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi
kapas. Periksa adakah infeksi dll
e. Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.
f. Persiapkan tissue dalam jangkauan.
g. Cuci tangan dan atur peralatan
h. Gunakan sarung tangan
i. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung
melingkar selang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke
procsessus xipoideus.
j. Mengolesi ujung selang dengan gel sesuai panjang yang akan dipasang.
k. Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung
yang paling bersih.
l. Pada saat memasukkan selang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan
kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
m. Ketika selang terlihat dan pasien bisa merasakan selang dalam orofaring,
instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan.
n. Masukkan selang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut
tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau selang menggulung di
tenggorokan, tarik selang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara
upaya tersebut dorong pasien untuk menarik nafas dalam.
o. Ketika tanda plester pada selang mencapai appertura nasalis (lubang hidung),
hentikan insersi selang dan periksa penempatannya: minta pasien membuka mulut
untuk melihat selang.
p. Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit
sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan
lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
q. Untuk mengamankan selang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi,
sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan
salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari selang.
r. Plesterkan selang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. Pita karet dapat
Digunakan untuk memfiksasi selang.

6|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


Catatan :
Posisi Fowler : Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat ) , lutut boleh ditekuk
atau lurus.
Ada 3 jenis posisi fowler :
High Fowler : Kepala pasien diangkat 80 – 90 derajat
Semi Fowler : Kepala pasien diangkat 30 – 45 derajat
Low Fowler : Kepala pasien diangkat < 30 derajat

Referensi:
 Dornan T, O’Neill P. Core Clinical Skill for OSCE’s in Medicine. Elsenier:UK.20

CHECKLIST PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

Nama:
NIM :
No KRITERIA SKOR
. 0 1 2 3
1. Pemeriksa memberikan salam dan memperkenalkan diri.

2 Pemeriksa menerangkan secara singkat pemeriksaan yang akan


dilakukan dan meminta izin pada pasien sebelum melakukan
pemeriksaan (Inform consent)
3 Pemeriksa berada disebelah kanan pasien.
4 Meminta pasien untuk duduk atau berbaring dengan posisi
fowler atau semi fowler (jika tidak ada kontraindikasi)
5 Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (selang
NGT,spuit,klem,plester, jelly,dll)
6 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

7|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


7 Mengukur panjang NGT dan memberi tanda dengan
plester(dari ujung hidung ke daun telinga dan dari daun telinga
ke prosessus xipoideus)
8 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang NGT yang
akan dipasang
9 Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan masukkan
perlahan-lahan ujung NGT melalui hidung yang bersih sampai
tanda plester(bila pasien sadar menganjurkan untuk menelan
ludah berulang-ulang)
10 Periksa penempatan NGT dengan menyuruh pasien membuka
mulut untuk melihat selang NGT.
11 Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara:
aspirasi NGT dengan spuit atau memasukan udara 10cc sambil
di auskutasi di region lambung atau memasukan kedalam gelas
berisi air
12 Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan
dengan tujuan pemasangan
13 Melakukan fiksasi NGT didepan hidung dan pipi
NILAI

Keterangan
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = dapat melakukan dengan benar tapi tidak berurutan
3 = dapat melakukan dengan benar dan berurutan

Untuk no.1 dan 3


0= tidak melakukan
1= dapat melakukan

8|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022


9|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai