OLEH :
MILIANI NUR
NIM : P07124118212
B. Indikasi
1. Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan
2. Keracunan makanan minuman
2
3. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
4. Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung
C. Kontraindikasi
Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan
kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu
memasang NGT,seperti:
1. Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa
skull fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial
akan melewati criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.
2. Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali
ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.
3. Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu
memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti
airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT.
4. Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai
kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan.
3
2. Nutrisi enteral harus dihentikan sementara sampai kesukaran-kesukaran
ditanggulangi, bila:
a. muntah-muntah
b. pilek (rinitis) yang berat
c. kalau simtom-simtom dari A dalam waktu 48 jam tidak mereda
Selama penghentian ini, perawat atau pasien harus secara teratur
membersihkan sonde dengan menyemprotkan air atau teh agar sonde
tidak tersumbat.
3 Nutrisi enteral harus langsung dihentikan dan konsultasi ke
dokter, bila:
a. muntah-muntah yang berat
b. diare yang berat
c. diduga aspirasi
4
G. Pengkajian Secara Umum
1. Pengkajian harus berfokus pada:
a. Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang
b. Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada
c. Riwayat masalah sinus atau nasal
d. Distensi abdomen, nyeri atau mual
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan pemasangan
NGT adalah sebagai berikut :
a. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
b. Gangguan Rasa Nyaman : mual muntah
c. Kurang pengetahuan
5
H. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan NGT
Pengertian Pemasangan pipa lambung ( NGT = Naso Gastric Tube)
adalah memasukan pipa melalui hidung ke dalam lambung
Tujuan 1. Dekompresi lambung dan duodenum untuk mengeluarkan
cairan dan gas ( pada pasien yang puasa, post operasi besar)
2. Pemberian makanan cair dan pengobatan ke lambung (klien
yang tidak mampu menelan, disfagia, kesadaran menurun)
3. Kompresi: memberi tekanan internal dengan menggunakan
balloon untuk mencegah perdarahan gastrointestinal.
4. Lavage (bilas lambung) untuk membersihkan lambung
untuk operasi lambung untuk mengurangi perdarahan aktif
dilambung, tindakan darurat untuk keracunan.
5. Aspirasi cairan lambung untuk pemeriksaaan laboratorium.
6
Pipa lambung ukuran dewasa 12-16
Pelumas yang larut dalam air
Stetoskop dan spuit 10 cc
Handuk
Penutup pipa lambung
Kantong penampung plester dan gunting
Spatel lidah
Lampu senter
Tissue
Gelas berisi air dan sedotan
Sarung tangan bersih
Piala ginjal
Alat tulis
Persiapan klien:
Memberitahu tujuan pemasangan NGT dan
partisipasi klien selama pemasangan NGT:
- Posisi kepala ekstensi lalu fleksi
- Nafas dalam bila ingin muntah
- Menelan untuk membantu pipa masuk dalam
esophagus
- Bila terasa tidak nyaman beri kode dengan
menunjukan jari
Menutup tabir di lingkungan klien
Mengatur posisi tidur (semi flower)
K/p kom muntah, kertas pH dan suction
B. PENATALAKSAAN
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Letakkan handuk melintang diatas dada
4. Dekatkan piala ginjal dan tissue pada klien
7
5. Siapkan plester perekar untuk fiksasi
6. Mengukur panjang pipa lambung yang akan di
masukkan ( dari cuping hidung ke telinga bawah
lalu ke peosessus xiphoideus)
7. Memberi tanda panjangnya pipa yang harus
dimasukkan
8. Melumasi pipa lambung sepanjang 7,5-10 cm
9. Instruksikan posisi kepala ekstensi, bila pipa sudah
masuk sampai dengan oropharynx anjurkan posisi
kepala fleksi
10. Kaji kedudukan NGT di mulut dan
tenggorokandengan menggunakan senter dan spatel
11. Lanjutkan memasukan pipa lambung dengan
menganjurkan klien menelan atau memberikan
minum dengan sedotan ( bila tidak ada
kontraindikasi) dampai batas yang telah di tentukan.
12. Bila klien batuk-batuk, hentikan pemasangan dan
anjurkan nafas dalam. Setelah klien relaks,lanjutkan
pemasangan pipa lambung.
13. Fiksasi sementara dengan plester.
14. Lakukan tes dengan cara :
Menghisap cairan lambung
K/p periksa dengan kertas pH untuk
menentukan keasaman isi lambung
15. Memasukkan udara 5-10cc dan diauskultasi pada
perut sebelah kiri kuadran atas.
Memasukan ujung pipa lambung kedalam gelas
berisi air TIDAK DIANJURKAN karena dapat
menyebabkan aspirasi. Adanya gelembung
udara pada permukaan air tidak menjamin
8
bahwa posisi NGT tepat.
16. Kaji warna cairan lambung yang keluar melalui
NGT.
17. Fiksasi pipa lambung pada hidung dengan plester.
18. Tutup pipa lambung dengan spuit atau kantong
penampung
19. Lepaskan sarung tangan, rapikan klien dan bereskan
serta kembalikan alat-alat ketempar semula.
20. Cuci tangan.
C. EVALUASI
Respon klien terhadap pemasangan NGT :
Refleks muntah yang terus menerus (pesisstens
gagging).
Mendadak batuk-batuk ( Paroxysmal of
Coughing)
Kaji karakteristik cairan lambung (warna,jumlah).
D. DOKUMENTASI
Jenis dan ukuran NGT
Panjang NGT yang di masukan
Lubang hidung mana yang di gunakan.
Respon dan toleransi klien selama prosedur.
Tes kepatenan posisi pipa lambung yang dilakukan
Nama dan paraf perawat.
Tanggal dan waktu melakukan.
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Hari / Tanggal : Rabu 09 Oktober 2019
Pukul : 10.30
No. RM : 319950
Identitas
Pasien Identitas penanggung jawab
Nama Ny. F Tn. Y
Umur 60 tahun 55 tahun
Agama ISLAM Islam
Pendidikan SMP S1
Pekerjaan IRT SWASTA
Alamat Komplek multi edia, RT 09 Komplek multi edia RT.09
NO.07, liang anggang, bati- NO.07, liang anggang, bati-bati,
bati, tanah laut tanah laut
Prolog
Ny. F datang ke RSUD Idaman Banjarbaru pada tanggal 19-10-2019 pada pukul 08.50
WITA, dengan keluhan lemah tubuh sebelah kanan sejak 1hari, pasien jatuh dikamar
mandi setelah itu dilakukan pemeriksaan, diperoleh data GCS : E4V5M6, TD 206/116
mmHg, GDS 152gr/dL, Nadi 107x/m, Skala nyeri 0, suhu 36,2°c, SPO2 97%, RR
20×/m, kemudian pasien dirawat inap, dan dilakukan tindakan pemasangan NGT
Subjektif
Kelemahan tubuh sebelah kanan sejak 1hari, awalnya dari kamar mandi setelah itu tidak
bisa duduk, batuk darah sejak tadi malam 2kali
10
Objektif
Analisa
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan tentang pemasangan NGT kepada keluarga pasien
2. Menjelaskan kondisi NGT kepada keluarga pasien dan keluarga pasien memahami.
3. Pengkajian dan pencatatan cairan yang keluar pada selang NGT.
4. Perawatan serta pemantauan yang dilakukan setelah NGT terpasang.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Insersi selang nasogastrik meliputi pemasangan selang plastik lunak
melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen berongga
yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke
dalam lambung.
Pelaksana harus seorang professional kesehatan yang berkompeten
dalam prosedur dan praktek dalam pekerjaannya. Pengetahuan dan ketrampilan
dibutuhkan untuk melakukan procedure dengan aman adalah :
1) Anatomi dan fisiologi saluran gastro-intestinal bagian atas dan system
pernafasan.
2) Kehati-hatian dalam procedure pemasangan dan kebijaksanaan
penatalaksanaan NGT.
Pengetahuan mendalam pada pasien ( misalnya : perubahan anatomi dan
fisiologi yang dapat mambuat sulitnya pemasangan NGT tersebut).
12
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari kasus diatas dapat disimpulkan pada Ny. F didiagnosa stroke, dan Kelemahan
tubuh sebelah kanan sejak 1hari, awalnya dari kamar mandi setelah itu tidak
bisa duduk, batuk darah sejak tadi malam 2kali, dan dilakukan tindakan
pemasangan NGT, pasien dianjurkan rawat inap dikarenakan pasien
membutuhkan perawtaan intensif.
B. SARAN
Lalukan tindakan pemasangan NGT sesuai SOP yang sudah ada selalu pastikan
tindakan yang kita lakukan sudah tepat terhadap indikasi pemasangan NGT. Hindari
komplikasi atau kesalahan ssat prosedur pemasangan NGT dilakukan. Pastikan
membuat inform consent di setiap tindakan pemasangann NGT.
13
DAFTAR PUSTAKA
14