Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
B. Tujuan
Tujuan tindakan pemasangan kateter urin menurut Potter & Perry (2015)
adalah sebagai berikut :
C. Indikasi
Kateter diindikasikan untuk beberapa alasan. Pemasangan kateter dalam
jangka waktu yang pendek akan meminimalkan infeksi, sehingga metode
pemasangan kateter sementara adalah metode yang paling baik (Japardi,
2009).
a. Indikasi pemasangan kateter sementara:
1. Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi kandung kemih
2. Pengambilan urine residu setelah pengosongan kandung kamih.
b. Indikasi pada pemasangan kateter jangka pendek:
1. Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
2. Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan, seperti vesika
urinaria, uretra dan organ sekitarnya.
3. Prevensif pada obstruksi uretra dari perdarahan
4. Untuk memantau output urine
5. Irigasi vesika urinaria.
c. Indikasi pada pemasangan kateter jangka panjang:
1. Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI
2. Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urin
3. Klien dengan penyakit terminal.
E. Kompetensi Dasar
1. Saat melakukan kateterisasi ada beberapa pengetahuan dasar tentang
system urinarius bagian bawah yang harus dimiliki, yaitu:
a. Kandung kemih secara normal merupakan kantong yang
steril
b. Spincter uretra bagian luar tidak steril
c. Kandung kemih mempunyai mekanisme pertahanan sendiri
dapat mengosongkan urin sendiri secara teratur dan
mempertahankan keasaman lingkungannya
d. Kuman pathogen yang masuk ke dalam uretra dapat
menyebabkan infeksi kandung kemih dan ginjal
e. Kandung kemih yang normal tidak mudah terkena infeksi
kecuali cedera (Potter & Perry, 2010)
2. Tipe, ukuran, bahan kateter
a. Folley kateter/kateter tetap
b. Nelaton kateter/straight catheter/kateter sementara
3. Ukuran Kateter (Brunner & Suddarth, 2015)
a. Wanita Dewasa Kateter No. 14/16
b. Laki-laki Dewasa Kateter No. 18/20
c. Anak-anak Kateter No. 8/10
d. Panjang Kateter: Wanita 3,7 – 7 cm, Pria 14 – 20 cm
e. Kateter yang masuk: Wanita 5 – 7,5 cm Pria 15 – 22,5 cm
f. Kateter yang di beri Jelly: Wanita 3-4 cm, Pria 5-7,5 cm
F. Persiapan Alat Pemasangan Kateter (Marelli, 2010)
1. Sarung tangan steril
2. Kateter sesuai ukuran dan tipe
3. Jelly
4. Urine bag
5. Perlak
6. Bengkok
7. Spuit isi aquadest
8. Kapas dan cairan sublimat
9. Lampu senter atau lampu gooseneck
10. Selimut mandi
G. Anatomi Tindakan
Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh
melalui meatus utetra. Membran mukosa melapisi uretra dan kelenjar uretra
mensekresi lendir ke dalam saluran uretra. Lendir bersifat bakteriostatis dan
membentuk plak mukosa untuk mencegah masuknya bakteri (Muttaqin,
2011;Price & Wilson, 2015). Lapisan otot polos yang tebal mengelilingi
uretra. Panjang uretra pada wanita yaitu 4 sampai 6,5 cm. Sfingter uretra
eksterna yang terletak disekitar setengah bagian bawah uretra memungkinkan
aliran volunteer. Uretra pada pria yang merupakan saluran perkemihan dan
jalan keluar sel serta sekresi dari organ reproduksi memiliki panjang 20 cm.
Pada wanita meatus urinarius terletak di labia minora di atas vagina dan di
bawah klitoris sedangkan pada pria terletak pada ujung distal penis (Sinaga,
2011).
Muttaqin Arif, Sari Kumala. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry (2006) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
Potter & Perry (2010) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
Potter & Perry (2015) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC