Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGINE


( MENGGOSOK GIGI )
MELALUI TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

OLEH :

NAMA : STEVANIA CRISTINA ROSALIA


NIM : 225202000497

YAYASAN ST LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE


AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA
TAHUN AKADEMIK :2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
yang telah dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGINE ( MENGGOSOK GIGI)
MELALUI TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK”
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan dan
rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan :
1. Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menimba Ilmu menjadi calon perawat Ahli Madya
Keperawatan yang profesional.
2. Ibu Klara Meo, S.SiT selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam membimbing, serta arahan awal penulisan sehingga terselesainya
laporan pendahuluan ini.
3. Teman-teman yang banyak membantu dalam memberikan informasi dan masukan-
masukan terkait dengan penyusunan laporan pendahuluan ini dan juga untuk
kebersamaan kita.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh dari
sempurna, baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan terima
kasih dan semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maumere, 17 Juni 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................3
A. Anatomi Dan Fisiologi Gigi.........................................................................3
B. Konsep Dasar Tindakan Menggosok Gigi...................................................5
C. Konsep Tindakan Menggosok Gigi............................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran ............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
Iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan
anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh
mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum,
juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut
merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang berfungsi untuk makan dan
berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana
mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti coklat dan permen.
Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan masalah
kerusakan gigi. Oleh karena itu, kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi
dan gusi yang rusak serta tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Hal ini dapat dicegah
dengan memelihara kesehatan gigi dan mulut , salah satunya menggosok gigi.
Debris merupakan sisa makanan yang tertinggal di permukaan gigi serta gusi pada
individu (Cahyati,2013), penumpukan debris yang terus merusakan mengakibatkan
akumulasi dan retensi plak yang dapat memicu terjadinya karies gigi. Luas permukaan
debris dapat diukur dengan debris indeks. Debris indeks adalah skor debris yang
menempel pada gigi penentu. Perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi , salah
satunya diukur dengan kebiasaan menyikat gigi.
Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia
dini, masa yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai guna membentuk perilaku
positif adalah masa usia sekolah.
1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan tindakan pemenuhan
kebutuhan personal hygine ( menggosok gigi).

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melaksanakan tindakan :
a. Anatomi dan fisiologi Gigi.
b. Konsep dasar tindakan menggosok gigi
c. Konsep tindakan menggosok gigi.
2

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI GIGI

Anatomi gigi dibagi menjadi dua bagian dasar. Bagian pertama yaitu mahkota,
yang merupakan bagian gigi yang berwarna putih dan terlihat. Bagian kedua adalah
akar gigi yang tidak dapat dilihat.
Akar meluas di bawah garis gusi dan membantu mengikat gigi ke tulang. Jumlah
akar tiap jenis gigi berbeda-beda. Pada gigi seri, gigi taring, dan gigi premolar biasanya
memiliki satu akar, sedangkan molar memiliki dua atau tiga akar.
Gigi memiliki beberapa jenis jaringan dan masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda :
1. Enamail
Enamail adalah bagian luar gigi yang paling keras dan putih dari gigi. Enamel
mengandung 95% kalsium fosfat yang berfungsi untuk melindungi jaringan
vital di dalam gigi. Enamel tidak memiliki sel hidup sehingga tidak dapat
memperbaiki dirinya sendiri ketika terjadi pembusukan.

3
2. Dentin
Dentin adalah lapisan di bawah enamel. Ini adalah jaringan keras yang
mengandung tabung kecil. Ketika enamel sebagai sebagai lapisan pelindung
dentin rusak, suhu panas atau dingin dapat masuk gigi melalui jalur ini dan
menyebabkan sensitivitas gigi atau timbulnya rasa sakit.
3. Cementum
Cementum adalah lapisan jaringan ikat berwarna kuning muda yang menyikat
akar gigi dengan kuat ke gusi dan tulang rahang. Cara terbaik untuk
melindunginya dari pembusukan adalah dengan merawat gusi dengan baik. Jika
tidak dirawat dengan baik, gusi bisa menjadi sakit dan menyusut, membuat
cementum tertumpuk plak dan bakteri dapat berbahaya.
4. Pulpa
Pulpa adalah bagian bagian dalam anatomi gigi yang lebih lembut, dapat
ditemukan di pusat dan inti gigi serta berisi pembuluh darah, saraf, dan jaringan
lunak lainnya.
5. Periodontal ligamentum,
Periodontal ligamentum adalah jaringan yang membantu menahan gigi dengan
kuat melawan rahang.
6. Gusi
Gusi adalah jaringan lunak berwarna merah muda. Bertugas melindungi tulang
rahang dan akar gigi.
Fungsi Gigi :
1. Gigi seri
Gigi Seri adalah 8 gigi di depan mulut (4 di atas dan 4 di bawah) . Gigi seri
digunakan untuk menggigit, memotong, merobek, dan menahan makanan. Gigi
seri biasanya merupakan gigi pertama yang muncul, sekitar 6 bulan usia bayi.
2. Gigi taring
Taring adalah gigi yang paling tajam dan digunakan untuk merobek makanan.
Gigi taring muncul antara usia 16-20 bulan dengan gigi taring berada tepat di
atas dan bawah.
4
3. Premolar
Premolar digunakan untuk mengunyah dan menggiling makanan. Orang dewasa
memiliki 8 premolar di setiap sisi mulut, 4 di rahang atas dan 4 di rahang
bawah. Premolar terletak di antara gigi taring dan gigi geraham.
4. Gigi geraham
Gigi geraham digunakan untuk mengunyah dan menggiling makanan. Gigi
geraham merupakan gigi pipih yang berada di bagian belakang mulut.
5. Gigi geraham bungsu
Gigi geraham bungsu merupakan gigi yang paling akhir muncul, terletak di
paling belakang gigi geraham. Biasanya gigi bungsu ini belum akan muncul
hingga menginjak usia 18-20 tahun. Namun, pada beberapa orang gigi ini
mungkin tidak akan tumbuh sama sekali.

B. KONSEP DASAR TINDAKAN MENGGOSOK GIGI


1. Pengertian
Menggosok gigi merupakan tindakan membersihkan gigi dari kotoran atau sisa
makanan menggunakan sikat gigi. Tindakan ini dilakukan pada klien yang tidak
dapat menyikat gigi secara mandiri.

2. Tujuan
Tujuan dari menggosok gigi antara lain :
a. Menjaga mulut dan gigi tetap sehat, bersih, dan tidak bau.
b. Mencegah timbulnya masalah gigi dan mulut, misalnya stomatitis dan karies gigi.
c. Memberi kenyamanan pada klien.
d. Melakukan kebersihan individu sebagai salah satu upaya penyuluhan kesehatan
masyarakat.
e. Meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Indikasi
a. Klien imobilisasi dan masalah pada gigi.
b. Klien yang tidak dapat menyikat gigi secara mandiri.
c. Klien yang penurunan kesadaran.

5
d. Klien anak-anak.
e. Klien yang mengalami fraktur tulang rahang.
f. Klien pascaoperasi yang masih puasa akan dibantu perawat.

4. Kontraindikasi
Klien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi akibat stomatitis atau
mengalami kelainan darah tertentu.

C. KONSEP TINDAKAN MENGGOSOK GIGI


1. Persiapan
a. Pasien
Jelaskan tujuan pada pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.

b. Lingkungan
1) Pasang sampiran, tutup pintu dan gorden.
2) Mengatur ruangan atau tempat yang aman dan nyaman.

c. Alat
1) Perlak jika perlu.
2) Handuk.
3) Sikat gigi dan pasta gigi.
4) Gelas berisi air bersih.
5) 2 buah bengkok.
6) Gelas air kumur.
7) Kertas tissue.
8) Alat pengisap ( sedotan).
9) Sarung tangan bersih.

2. Cara Kerja Menggosok Gigi Melalui Tahapan Komunikasi Terapeutik


a. Tahap pra interaksi
1) Melakukan pengecekan program terapi.
2) Mencuci tangan.
3) Menempatkan alat didekat pasien.
6
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien.
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien.

c. Tahap kerja
1) Kepala pasien dimiringkan.
2) Handuk dan pengalas diletakkan di bawah dagu.
3) Bengkok diletakkan di bawah dagu.
4) Pasien diberi air untuk berkumur-kumur.
5) Sikatlah gigi pasien dengan perlahan-lahan dari atas ke bawah, luar dalam
gerakan atas dan bawah.
6) Pasien diberi air untuk kumur-kumur lagi sampai bersih.
7) Mulut dibersihan atau dikeringkan dengan tisu.
8) Bengkok dengan pengalas diangkat, pasien dibaringkan kembali.
9) Membereskan peralatan.
10) Mencuci tangan.

d. Tahap terminasi
1) Mengevaluasi hasil tindakan.
2) Berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada klien atas kerjasama
selama tindakan berlangsung
3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula.
4) Mencuci tangan.
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

3. Sikap
a. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
b. Menjaga privacy pasien.
c. Bekerja dengan hati – hati dan teliti.
d. Memperhatikan body mechanism.

7
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Pengkajian terkait adanya perdarahan gusi, gigi yang rusak, luka pada bibir dan
lidah harus dilakukan.
b. Gigi sebaiknya digosok sesudah makan.
c. Perawat melakukan perawatan gigi dan mulut pada klien yang tidak dapat
melakukan secara mandiri.
8

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapih, bersih, bercahaya dan didukung oleh gusi
yang sehat, yaitu gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Untuk mencapai
kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara
berkala, sehingga didapatkan kondisi gigi dan jaringan rongga mulut yang sehat. Hal
tersebut dapat dicapai dengan menggosok gigi secara teratur . Karena dengan
menggosok gigi, segala masalah yang berhubungan dengan gigi dapat dicegah.

B. SARAN
1. Sebagai seorang perawat dapat memahami dengan benar prosedur pelaksanaan
menggosok gigi kepada klien.
2. Sebagai seorang perawat dapat melakukan prosedur pelaksanaan menggosok gigi
kepada kliennya dalam praktik keperawatannya.
9

DAFTAR PUSTAKA

Kasyanti, Eni ( 2014 ),Laboratorium Keperawatan Dasar, edisi 2, Jakarta


Asih, N,L,G.Y (1994) , SERI Pedoman Praktis Prosedur Keperawatan Darurat, Jakarta.EGC
Kasyanti, Eni (2014), Keterampilan dan prosedur laboratorium, edisi revisi, jakarta
10

Anda mungkin juga menyukai