OLEH :
KELOMPOK 10
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
yang telah dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
(TETES TELINGA)”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Pendahuluan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan terima
kasih dan semoga Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dalam dunia farmasi sediaan tetes yang sangat diperlukan dalam dunia
kesehatan.Obat tetes merupakan sediaan cair yang mengandung obat dan sediaan obat
dalam keadaan terlarut, tersuspensi atau teremulsi, digunakan secara diminum dalam
dosis tetesan dan disimpan dalam wadah untuk dosis banyak.
Dari semua obat tetes hanyalah obat tetes telinga yang tidak menggunakan air
sebagai pembawanya. Karena obat tetes telinga harus memperhatikan kekentalan.
Agar dapat menempel dengan baik kepada dinding telinga. Guttae auriculares ini
sendiri merupakan obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan
obat kedalam telinga. Zat pembawanya biasanya menggunakan gliserol atau
propilenglikol.
Salah satu bentuk sediaan steril adalah obat tetes telinga. Dalam dunia farmasi
sediaan obat tetes sangat diperlukan dalam dunia kesehatan. Obat tetes merupakan
sediaan cair yang mengandung obat dan atau sediaan obat dalam keadaan terlarut,
tersuspensi atau teremulsi, digunakan secara di minum dalam dosis tetesan dan
disimpan dalam wadeah untuk dosis banyak.
Obat tetes tertentu yang digunakan pda hidung disebut obat tetes hidung
(Rhinoguttine). Obat tetes tertentu yang digunakan pada telinga disebut obat tetes
telinga (Otoguttae).
Dari semua obat tetes hanyalah obat tetes telinga yang tidak menggunakan air
sebagai zat pembawanya. Karena obat tetes telinga harus memperhatikan kekentalan.
Agar dapat menempel dengan baik kepada dinding telinga. Guttae auritulares ini
sendiri merupakan obat tetes yang di gunakan untuk telinga dengan cara meneteskan
obat ke dalam telinga. Zat pembawanya biasanya menggunkan gliserol dan
propilenglikol.
Mengingat pentingnya pengetahuan mengenai cara pembuatan obat tetes
telinga yang baik dan benar serta apa saja yang harus diperhatikan saat pembuatan,
dan banyaknya manfaat dari sediaan obat tetes telinga dalam pengobatan maka di
lakukan praktikum steril mengenai pembuatan sediaan tetes telinga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan tindakan
pemberian obat topikal (tetes telinga)
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami:
a. Anatomi dan fisiologi Telinga
b. Konsep dasar pemberian obat topikal telinga
c. Konsep dasar tindakan pemberian obat topikal telinga
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kesimpulan
Obat tetes telinga adalah sediaan yang ditujukan untuk pengobatan
telinga, dengan meneteskan kedalam telinga, pembawanya bukan air,
ditujukan untuk membersihkan telinga, mengobati radang atau rasa sakit.
Sebelum memberikan obat kepada pasien , ada beberapa persyaratan
yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat,
yang meliputi 6 benar yaitu benar obat, benar dosis, benar waktu, benar
pasien, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi
B. Saran
Pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan untuk itu kami
harapkan kritik dan saran yamg membangun dari para pembaca. Terima
kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,A.Azis Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Kasyanti, Eni ( 2014 ),Laboratorium Keperawatan Dasar, edisi 2, Jakarta