Oleh :
NIM : 225202000450
TINGKAT 1A/2
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR
KE BRANKAR DAN SEBALIKNYA
DENGAN MENGGUNAKAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
OLEH
HENDRIKA FEBRIANA
NIM : 22/5/2020/00450
PUDIR I PEMBIMBING
MENGETAHUI
DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN
ST. ELISABETH LELA
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat dan karuniannya
sehingga penyusunan Laporan Pendahuluan dalam membantu MEMINDAHKAN KLIEN
DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKAR DAN SEBALIKNYA DENGAN
MENGGUNAKAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK dapat selesai sesuai dengan
yang diharapkan.
Dalam proses penyusunaan Laporan Pendahuluan ini penulis mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak terkait. Dengan itu, penulis ucapkan terima kasih terhadap :
1. Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menimba ilmu menjadi calon perawat Ahli Madya keperawatan
yang profesional.
2. Ibu Klara Meo S. Si.T pembimbing mata kuliah dengan rasa kesabaran yang penuh dan
ketekunn memberikan arahan, perhatian, bimbingan, serta saran.
3. Teman – teman kelasku, atas perhatian dan dukungannya semoga kita tetap menjalin
serta menjaga tali siltuhrahmi antara kita semua
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun penulisnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritikdan
saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan
semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas
tubuh. Abnormalitas postur congenital atau dapat mempengaruhi efisiensi
sintem musculoskeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan
tubuh. Selama pengakajian fisik, perawat mengobservasi kesejajaran tubuh dan
rentang gerak. Abnormalitas postur dapaat menghambat kesejajaran tubuh dan
rentang gerak maksimum pada sendi yang tidak sakit.
Sebelum melakukan semua tindakan yang berkenaan dengan mobilitas,
perawat harus melakukan persiapan termasuk mengkaji kekuatan otot,
mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi artotastik,
toleransi aktivitas , tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan dan kemampuan
untuk mengikuti intruksi. Selain itu menyiapkan alat yang diperlukan untuk
melakukan mobilisasi (kursi roda, brankar, tongkat, kruk, dll). Perawat juga
harus memahami prinsip mekanika tubuh dalam membantu pasien
bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan
muskuoskeletal klien.
Berdasarkan masalah keselamatan pengangkatan dan pemindahan pasien
dibagi menjadi 2 macam, yaitu pemindahan darurat dan pemindahan tidaak
darurat. Pemindahan darurat adalah pemindahan yang hanya jika ada bahaya
segera terhadap pasien maupun penolong, pemindahan ini juga dapat
menimbulkan resiko bertambah parahnya cedera terutama penderita yang
mengalami cedera spinal. Pemindahan biasa adalah pemindahan yang dapat
dilakukan ketika pasien dilakukan penilaian awal,denyut nadi dan nafas stabil,
tidak ada cedera leher.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan melaksanakan tindakan keperawatan
memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar dan sebaliknya dengan
menggunakan komunikasi terapeutik.
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melaksanakan
1. Anatomi dan fisiologi ekstermitas
2. Konsep dasar memindahkan pasien dari tenpat tidur ke brankar dan
sebaliknya.
3. Konsep tindakan teknik memindahkan pasien dari tempat tidur ke
brankar dan sebaliknya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI EKSTERMITAS
a. Anatomi
Tulang ekstermitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan pada batang tubuh
dengan perantara gelang panggul terdiri dari 31 pasang.
1. Os kosta (tulang pangkal paha)
Terdiri dari 3 buah ikat yang masing – masing banyaknya 2 buah kiri dan kanan
yang satu sama lainnya berhubungan sangat rapat sekali sehingga persendian
tersebut tidak dapat digerakan.
3
2. Os femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar didalam tulang kerangka
pada bagian pangkal yang berhubungan dengan asetubulum membentuk kepala
senat yang disebut kaput femoris. Disebelah atas dan bawah dari kolumna femoris
terdapat trankenter mayor dan trankonter minor. Dibagian ujung membentuk
persendian lutut, terdapat 2 buah tonjolan yang disebut kondilus lateralis diantara
kedua kondilus ini terdapat dilakukan tempat letaknya tulang tempurung lutut
(patella) yang disebut fosa kondilus.
3. Os Tibialis dan fiburalis
Merupakan tulang tang terbesar sesudah tulang paha, yang membentuk
persendian lutut dengan os femur, pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang
disebut os Maleolus lateralis atau mata kaki luar.
4. Os tibia
Bentuk lebih kecil pada bagian pangkal melekat pada os fibula pada
bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat laju
yang disebut os maleolus medialis.
5. Os tarsilio (tulang medialis)
Dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri
dari tulng – tulang kecil yang banyaknya 5 yaitu sendi:
1) Fakus (tulang loncat)
2) Kalkansus (tulang tuma)
3) Nevikkular (tulang bentuk kapal)
4) Os kakoideum (tulang bentuk dadu)
5) Kunai formi, terdiri dari 3 : kunaiformi lateralis, kunai formi intermedialis,
kunai formi medialis.
6. Meta torsilia (tulang telapak kaki)
Terdiri dari tulang –tulang pendek yang banyaknya 5 buah. Yang masing –
masing berhubungan dengan falagus dengan perantara persendia.
b. Fisiologi
Sistem musculoskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan berperan
dalam pergerakan. System terdiri dari tulang , sendi, otot, rangka, tendon, ligament,
bursa, dan jaringan – jaringan khususyang menghubungkan struktur tersebut.
B. Konsep dasar memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar dan sebaliknya.
a. Pengertian
1) Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar adalah memindahkan
pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakukan
sendiri, atau tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau
tiga orang perawat.
5
6
C. KONSEP TINDAKAN MEMINDAHAN PASIEN DARI BRANKAR KE
TEMPAT TIDUR & SEBALIKNYA.
1. Persiapan
a. Pasien
1) Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
2) Mengadakan kontrak waktu pelaksanaan
b. lingkungan
1) Lingkungan harus nyaman, bersih, cukup penerangan, aman dan hindari lantai
licin
c. Alat
1) Brankar atau kereta dorong
2) Sarung tangan jika perlu
3) Selimut
2. Prosedur kerja
a. Cara memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar dan dari brankar ke
tempat tidur
1) Tahap Prainteraksi
a. Mengkaji identitas klien
b. Mencuci tangan
2) Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b. Memeperkenalkan diri pada klien
c. Menjelaskaan tujuan dan prosedur tindakapnpadakeluarga klien
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
7
3) Tahap Kerja
Dari Tempat Tidur ke Brankar
a. Atur tempat tidur hingga memperoleh posisi datar dari bagian kepala
hingga kaki
b. Tentukan sisi kekuatan pasien
c. Naikan tempat tidur hingga lebih tinggi dari permukaan brankar untuk
memundahkan pemindahan klien.
d. Pastikan semua roda tempat tidur sudah terkunci dengan aman.
e. Atur posisi klien di tepi tempat tidur dan atur posisi brankar.
f. Posisi klien di tepi tempat tidur. Tutupi klien dengan selimut untuk
memberi kenyamanan dan menjaga privasi.
g. Tempatkan brankar secara paralel disisi tempat tidur dan kunci semua
rodanya.
h. Pindahkan klien dengan aman ke brankar
i. Minta klien untuk menekuk leher jika memungkinkan dan meletakan
kedua tangannya secara menyilang di atas dada. Mencegah cedera
pada bagian tubuh tersebut.
j. Dengan bantuan dua perawat lainnya, lakukan persiapan untuk
mengangkat klien. Letakan kedua tangan anda dibawah punggung atas
klien, perawat pertama meletakan kedua tangannya dibawah tungkai
klien.
k. Condongkan tubuh kedepan dan fleksikan pinggul, lutut, serta
pergelangan kaki. Berikan instruksi kemudian angkat klien bersamaan
dari tempat tidur ke brankar.
l. Pastikan keamanan dan kenyamanan klien
m. Buat klien merasa nyaman. Segera naikan pagar brankar dan atau
kencangkan sabuh pengaman dan melintang diatas tubuh klien.
4) Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
b. Mengucapkan terimakasih kepada klien
c. Berpamitan kepada klien
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan
a. Sebelum melakukan proses pemindahan, rencanakan dengan baik apa yang
akan dilakukan dan bagaimana mengerjakannya. Perawat perlu
mempertimbangkan apakah memerlukan bantuan perawat lain. Pertimbangkan
kekuatan perawat dan berat badan klien.
b. Periksa terlebih dahulu peralatan sebelum dimulai, misalnya ikat pinggang
khusus memindahkan klien ke brankar apakah berfungsi dengan baik.
c. Pindahkan barang – barang yang dapat mengganggu proses pemindahan,
misalnya kursi penunggu pasien.
d. Jelaskan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan kepada klien, termasuk apa
yang harus dilakukan seorang perawat.
e. Jangan lupa memasang brankar atau tempat tidur dalam keadaan terkunci
pada saat klien dipindahkan.
4. Sikap
a. Sopan santun dan ramah
b. Tidak ragu – ragu
c. Teliti dan hati- hati
d. Tidak tergesa – gesa
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pemindahan pasien adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar adalah memindahkan pasien yang
mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakukan sendiri, atau tidak
sadar; dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat.
Memindahkan pasien dari tempat tidur memiliki tujuan, fungsi untuk kesehatan klien
tersebut.
B. Saran
1. Sebagai seorang perawat dapat memahami dengan benar prosedur pelaksanaan
pemindahan klien dari tempat tidur ke brankar dan sebaliknya.
2. Sebagai seorang perawat dapat melakukan prosedur pelaksanaan pengaturan posisi
pasien kepada kliennya dalam praktik keperawatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aziz alimul hidayat, S, Kp; Buku Saku Pratikum KDM
12