Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR


MEMBANTU KLIEN MENGGUNAKAN WALKER
DENGAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

OLEH :

NAMA : MARIA LELO KOTEN

NIM : 225202100558

YAYASAN ST. LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE

AKADEMIK KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA

TAHUN AKADEMIK : 2021 / 2022


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR


MEMBANTU KLIEN MENGGUNAKAN WALKER
DENGAN MENGGUNAKAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

OLEH

MARIA LELO KOTEN


NIM : 22/5/2021/00558

TELAH DISETUJUI SEBAGAI LAPORAN PERSIAPAN


PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DASAR

MAUMERE, 26 JANUARI 2022

PUDIR 1 BIDANG AKADEMIK PEMBIMBING

GABRIEL MANE, S.FIL.,LIC MEDIATIRIX SANTI G, S.Kep.,Ns,M,Kes


NIDN : 0813027603

Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan
St. Elisabeth Lela

MARIA K. RENGGI KUWA, S.ST.,M.KES


NIDN : 0819037801

KATA PENGANTAR

i
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah
dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan yang berjudul “PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS TINDAKAN
KEPERAWATAN DASAR (MEMBANTU KLIEN MENGGUNAKAN WALKER)
DENGAN MENGGUNAKAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK”.

Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan dan
rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan :

1. Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menimbah ilmu menjadi calon perawat Ahli Madya Keperawatan
yang profesional.
2. Bapak Gabriel Mane, S.fil,Lic selaku Pudir 1 Bidang Akademik yang telah meluangkan
waktu,tenaga,dan pikiran dalam memberikan pengarahan ,masukan serta koreksi kepada
penulis untuk menyelesaikan laporan ini .
3. Ibu MEDIATIRIX SANTI G, S.Kep.,Ns,M,Kes selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta awalan arah penulisan
sehingga terselesainya laporan pendahuluan ini.
4. Teman - teman yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan masukan -
masukan terkait dengan penyusunan laporan pendahuluan ini dan juga kebersamaan kita.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh dari kata sempurna,
baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih semoga Laporan
Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maumere, 20 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….…………………...ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………2

BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………….………...…………..3

A. Anatomi dan Fisiologi Ekstremitas Atas & Bawah…………………………….….…...3


B. Konsep Dasar Pengaturan…………………….………………………………………....5
C. Konsep Dasar Tindakan…………………………………………………………….…..6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….10

A. Kesimpulan……………………………………………………………….……………..10
B. Saran……………………………………………………………………….……………10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu klien agar dapat berjalan dan
bergerak, yaitu; walker, tongkat, kruk, dan kursi roda. Untuk penderita stroke atau
kelainan neurologi akibat dari penyakit pembuluh darah otak.dengan mengembalikan
fungsi berjalan maupun berdiri perlu melakukan rehabilitasi menggunakan alat bantu
Walker.Walker merupakan suatu alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang,
terbuat dari pipa logam. Walker digunakan bertahap pada klien setelah penggunaan kursi
rosa. Walker mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh, dimana klien dapat
memegang pemegang tangan pada bagian atas dan melangkah dengan memindahkan
walker lebih lanjut, kemudian melangkah lagi. Walker mempunyai keseimbangan dengan
meningkatkan area dasar penunjang berat badan serta keseimbangan lateral. Walker
mempunyai beberapa kelemahan yaitu sulit digunakan bila melewati pintu dan tempat
yang sempit, mengurangi ayunan lengan dan terjadi abnormal fleksi punggung ketika
berjalan. Secara umum, walker tidak dapat menggunakan di tangga.
Dengan menggunakan metode value engineering dalam penelitian menghasilkan
desain walker yang mudah digunakan.walker terbuat dari pipa besi dengan diameter 16mm
dan ketebalan 2mm. dengan tujuan merangsang permukaan telapak tangan sehingga otot
lengan dapat berkontraksi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan melaksanakan tindakan keperawatan
dasar membantu klien menggunakan walker dengan menggunakan tahapan komunikasi
terapeutik.

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melaksanakan :
a. Anatomi dan Fidiologi sistem muskolokeletal
b. Konsep dasar tindakan membantu pasien menggunakan walker
c. Konsep tindakan membantu pasien menggunakan walker

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH


Ada dua jenis golongan ,yaitu :
a) Kerangka Aggota Gerak Atas

Kerangka anggota gerak atas di kaitkan dengan kerangka badan dengan


perantaraan gelang bahu yang terdiri dari scapula dan klavikula. Tulang-tulang
yang membentuk kerangka lengan antara lain: gelang bhu (skapul dan klavikula),
humeru, ulna dan radius, mertakarpalia dan falangus.

2
1. Gelang Bahu

yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan pergelangan


ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian
belakangnya terbuka.BBagian ini di bentuk oleh dua buah tulang yaitu:
 Skapula (tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah atas,
mempunyai tulang iga I sampai iga VIII, bentuknya hamper segitiga
.
 Klavikula (tulang selangka) bentuknya panjaang,sedikit bengkok
hampir menyerupai huruf S.
2. Humerus
Humerus (tulang pangkal) mempunyai tulang yang panjang seperti tongkat.
3. Ulna
Ulna (tulang hasta), yaitu tulang bawah yang lengkungnya sejajar dengan
tulang jari kelingking arah siku mempunyai taju yang disebut prosesus
olekrani, gunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak
membengkok ke belakang.

3
4. Radius
Radius (tulang pengumpil), letaknya bagian lateral, sejajar dengan ibu jari
yang berhubungan dengan humerus dataran sendinya berbentuk bundar
yang memungkinkan lengan bawah dapat berputar ataau telungkup.
5. Karpakila
Karpakila (tulang pergelangan tangan) terdiri dari delapan tulang tersusun
dalam dua baris:
 Bagian proksimal meliputi: Os navikular (tulang bentuk kepala), Os
lunatum (tulang berbentuk bulan sabit) Os triquetrum (tulang
berbentuk segitiga), Os fisiformis (tulang berbentuk kacang)
 Bagian distal meliputi; Os multangulum mavus (tulang besar
bersegi banyak), Os multangulum minus (tulang kecil segi banyak),
Os kapitatum (tulang berkepala), Os hamatum (tulang berkait).
6. Mertakapalia
Mertakapalia (tulang telapak tangan) terdiri dari tulang pipa pendek,
banyaknya 5 buah setiap batang, mempunyai dua ujung yang bersendi
dengan tulang karpalia dan bersendi dengan falangus atau tulang jari.
7. Falangus
Falangus (tulang jari tangan) terdiri dari tulang pipa pendek yang
banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang yang berhubungan
dengan mertakapalia perantaraan persendian.
b) Kerangka Anggota Gerak Bawah

4
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan pada batang
tubuh dengan perantaraan gelang panggul, terdiri daari 31 pasang tulang koksa
(tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang
betis), patela (tempurung lutut), tarsalia (tulang pangkal kaki), metatarasalia
(tulang telapak kaki), falang (ruas jari kaki).
8. Os Koksa
Os koksa atau tulang pangkal paha turut membentuk gelang
panggul.letaknya di setiap sisi dan didepan bersatu dengan simfisis pubis
dan membentuk sebagian besar tulang pelvis .tulang koksa terdiri dari os
ilium,os pubis dan os iski .os koksa (tulang pangkal paha) terdiri dari 3
buah tulang picak yang masing-masing banyaknya 2buah,kiri dan kanan
yang satu sama lainnya berhubungan sangat rapat sekali sehingga
persendian tersebut tidak dapat digerakan .tulang- tulang tersebut terdiri
dari os ilium (tulang usus),os iski (tulang duduk),dan pubis (tulang
kemaluan).
Os ilium (tulang usus)banyaknya 2 buah ,kiri dan kanan,bentuknya lebar
dan gepeng serta melengkung menghadap ke perut. Bagian yang melekuk
disebut tibia iliaka bagian tepi disebut krista iliaka dan bagian ujung
menonjol disebut spina iliaka.spina iliaka ada empat bagian yaitu spina
iliaka anterior superior,spina iliaka anterior inferior,spina iliaka posterior
superior,spina iliaka posterior interior.
Rongga panggul merupakan sebuah rongga yang dibentuk oleh sambungan-
sambungan antara tulang-tulang panggul.rongga sebelah atas disebut
rongga panggul besar dan yang sebelah bawah disebut rongga panggul
kecil.
9. Os femur
Merupakan tulang terpanjang dan terbesar yang berhubungan denga os
fibula asetabalum membentuk kepala sendi yang disebut kaput
femoris.disebelah atas dan bawah dari koluma femoris terdapat taju yang
disebut trokanter mayor dan trokanter minor.dibagian ujung berbentuk
persendian lutut terdapat dua buah tonjolan yang disebut kondilus
medialisdan kondilus lateralis.Os tibialis merupakan tulang pipa yang
terbesar sesudaah tulang pahaa yang membentuk persendian lutut dengan os
femur.os tibia berbentuk lebih kecil pada bagian pangkal melekat pada os

5
fibula,pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulag pangkal kaki
dan terdapat taju yang disebut os madeolus medialis.
10. Os tarsalia
Yang dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan
kaki.terdiri dari tulang-tulang kecil yang banyaknya 5 buah
yaitu;Talus(tulang loncat),Kalkaneus(tulang tumit),navikular(tulang bentuk
kapal),os kooideum(tulang bentuk dadu) dan kunaiformi(3
buah):kunaiformi laterals,intermedialis dan medialis.
11.Metatarsalia
Tulang telapak kaki terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya 5
buah ,yang masing-masing berhubungan dengaan tarsus dan falaangus
dengan perantaraaan persendian.
12.Falangus
Ruas jari kaki merupakan tulang-tulang pipa pendek yang masing-masing
terdiri atas 3 ruas kecuali ibu jari banyaknya 2 ruas .pada metatarsalia
bagian ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar yang
disebut tulang bijian(os sesamoid).

B. KONSEP DASAR TINDAKAN MEMBANTU PASIEN MENGGUNAKAN


WALKER

1. Pengertian
Walker adalah : sebuah alat untuk berjalan yang kerangkanya terbuat dari bahan
logam ringan, mudah dipindahkan dan setinggi pinggang. Walker mempunyai dua
gagang, empat penyangga dan kaki yang kokoh. Klien memegang pemegang tangan
pada bagian di atas, melangkah dengan memindahkan walker lebih lanjut dan
melangkah lagi. Secara umum walker terbagi menjadi dua jenis yaitu walker standard
dan walker rolling.Walker standard biasanya digunakan untuk orang tua yang masih
kuat mengangkat alat ini untuk berjalan biasanya orang yang menggunakan alat ini
didampingi oleh orang lain.
Walker rolling menggunakan roda yang berfungsi untuk mempermudah pengguna
tanpa harus mengangkat - angkat alat ini, alat ini hanya digerakkan dengan cara
didorong kedepan maupun ke belakang. Walker rolling ini dibagi menjadi dua tipe
yaitu front wheels dan front and back wheels pada front wheels dibagian belakang

6
terdapat dua karet yang berfungsi sebagai tumpuan agar walker menjadi stabil
sedangkan bagian depannya terdapat dua roda yang berfungsi untuk mempermudah
pengguna dalam bergerak.

GAMBAR ALAT WALKER

2. Tujuan
a. Meningkatkan kekuatan otot
b. Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi
c. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
d. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
e. Meningkatkan rasa percaya diri klien
f. Memberikan rasa aman dan sebagai penopang

3. Indikasi
a. Klien dengan nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan trauma
b. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri dan
bengkak sendi
c. Klien amputasi kaki di atas atau bawah lutut

7
d. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri dan
kerusakan muskulokeletal
e. Klien setelah bedah artroskopis lutut
f. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dan
imobilisasi yang diprogramkan

4. KontraIndikasi
a. Klien dengan penurunan kesadaran
b. Klien dengan fraktur yang parah belum ada penyatuan tulang
c. Klien yang mengalami kelemahan
d. Klien dengan kekuatan otot yang sangat lemah

C. KONSEP TINDAKAN MEMBANTU PASIEN MENGGUNAKAN WALKER


1. Persiapan
Pasien
1) Menjelaskan tujuan pelaksanan
2) Mengadakan kontrak waktu pelaksanaan

a. Alat
1) Walker
2) Sandal yang sesuai

b. Lingkungan
1) Pastikan lantainya tidak licin/basah, jauhkan dari benda - benda yang dapat
menghambat mobilisasi selama latihan.
2) Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk
melakukan tindakan.

8
2. Prosedur kerja
a) Pra interaksi
1) Mengkaji identitas klien
2) Mempersiapkan alat

b) Tahap orientasi
1) Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2) Memperkenalkan nama perawat
3) Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga

c) Tahap kerja
1) Memberikan salam
2) Menjelaskan tujuan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
3) Mencuci tangan
4) Menjelaskan kepada klien cara berjalan menggunakan walker
5) Membantu klien berdiri
6) Meminta klien untuk memegang gagang walker
7) Meminta klien untuk berjalan maju menggunakan bantuan walker, dengan tetap
mempertahankan 4 titik walker di atas lantai
8) Memastikan klien mengangkat kakinya pada saat berjalan, bukan menarik
9) Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu menjaga keseimbangan
jika dibutuhkan
10) Mengkaji setiap kemajuan yang dicapai klien, dan lakukan koreksi jika perlu
11) Mencuci tangan

d) Tahap terminasi
1) Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4) Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan klien
5) Mendokumentasikan data- data klien

e) Sikap
1) Berhati - hati dan teliti

9
2) Ramah dan sopan terhadap pasien
3) Peka dan menjaga privasi klien
4) Tidak tergesa - gesa
5) Bekerja dengan cermat dan rapi
3. /Hal - hal yang perlu di perhatikan dalam membantu klien menggunakan walker
a) Pasien harus menggunakan sepatu rata dan tidak licin saat akan latihan
b) Lantai tidak boleh licin
c) Kekuatan otot tangan dan kaki
d) Perhatikan keadaan umum dan keseimbangan berdiri
e) Frekuensi latihan
f) Hindarkan benda - benda yang menghalangi pada saat klien melakukan latihan

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat bantu gerak yang digunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan
bergerak. Jenis - jenis alat bantu gerak yaitu walker, tongkat, kruk, dan kursi roda. Walker
merupakan suatu alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari
pipa dan logam. Walker digunakan bertahap pada klien setelah penggunaan kursi roda.
Walker mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh, dimana klien dapat
memegang pemegang tangan pada bagian atas dan melangkah dengan memindahkan
walker lebih lanjut, kemudian melangkah lagi.tujuan umum ini agar mahasiswa dapat
mengetahui dan melaksanakan tindakan keperawatan dasar membantu klien menggunakan
walker dengan tahapan komunikasi terapeutik.
Walker digunakan pada klien dengan nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan
trauma,kerusakan mobilitas fisik dan bengkak sendi,serta kerusakan muskusloskeletal.hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam membantu klien menggunakan walker pada pasien yang
menggunakan sepatu rata dan tidak licin saat akan latihan,lantai tidak boleh licin,memiliki
kekuatan otot tangan dan kaki secara penuh,memperhatikan keseimbangan berdiri,melatih
frekuensi, serta menghindari benda-benda yang menghalangi klien saat melakukan latihan.

B. Saran
1. Tetap menjalani hubungan kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dan tumah
sakit dan kualitas pembelajaran kompetensi keahlian keperawatan
2. Setiap peserta didik hendaknya mempersiapkan diri dengan matang agar dapat
melaksanakan praktek klinik keperawatan dasar 1 dan 2 sebagai pengalaman yang
sangat berharga di masyarakat kelak jika setelah lulus dari bangku pendidikan

11
DAFTAR PUSTAKA

- Pottret, P. A. & perry, A. G. (1997). Fundamental Of Nursing: Concepts, procces, and practice. 4th
Ed.St.Louise,MI:Elsevier Mosby,Inc.
- Syaifuddin.2009.Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
- Waston, Roger.2002. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat.Jakarta:EGC
- Wartonah, Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:EGC

12

Anda mungkin juga menyukai