Anda di halaman 1dari 20

STRUKTUR ANATOMI ORGAN TUBUH SECARA GERAK, STRUKTUR

ANATOMI ORGAN TUBUH SECARA BIDANG ARAH, STRUKTUR ANATOMI


ORGAN TUBUH BIDANG TUBUH, STRUKTUR ANATOMI ORGAN TUBUH
LOKASI SECARA ANATOMI DAN MENGAMATI
SEL/JARINGAN MELALUI MIKROSKOP

OLEH :

KELOMPOK VI :
1. RINI ULI MANIK (112022009)
2. TITA THERESIA GINTING (112022010)
3. IMAN ANUGRAH SELAMAT HURA (102022009)
4. SRI ENDANG ASTUTI HUTAURUK (102022017)
5. YOHANES BRIYAN VINCESIUS MENDROFA (102022019)

Dosen Pengampu : Paska R. Situmorang, SST, M. Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI DAN MANAJEMEN INFORMASI


KESEHATAN
STIKes SANTA ELISABETH MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan judul “Struktur anatomi organ
tubuh secara gerak, struktur anatomi organ tubuh secara bidang arah, struktur anatomi organ
tubuh secara bidang tubuh, struktur anatomi organ tubuh lokasi secara anatomi, dan
mengamati sel/jaringan melalui mikroskop”. Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa dituntut
untuk mampu memahami Struktur anatomi organ tubuh secara gerak, struktur anatomi organ
tubuh secara bidang arah, struktur anatomi organ tubuh secara bidang tubuh, struktur anatomi
organ tubuh lokasi secara anatomi, dan mengamati sel/jaringan melalui mikroskop.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Struktur anatomi organ tubuh secara gerak, struktur anatomi
organ tubuh secara bidang arah, struktur anatomi organ tubuh secara bidang tubuh, struktur
anatomi organ tubuh lokasi secara anatomi, dan mengamati sel/jaringan melalui mikroskop.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Medan, Februari 2023


Penulis

KELOMPOK 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI..................................................................................... 2
2.1 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Gerak................................................. 2
2.2 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Bidang Arah....................................... 6
2.3 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Bidang Tubuh.................................... 8
2.4 Struktur Anatomi Organ Tubuh Lokasi Secara Anatomi................................. 9
2.5 Mengamati Sel/Jaringan Melalui Mikroskop................................................... 10
2.5.1 Struktur Sel....................................................................................................... 10
2.5.2 Struktur Jaringan............................................................................................... 11

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17

BAB
iii I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi adalah kajian ilmu yang membahas struktur organ tubuh, berkaitan dengan
bentuk, letak dan susunan tubuh serta hubungan antar setiap struktur tersebut satu sama lain.
Setiap bagian dalam tubuh manusia misalnya kepala, dada, anggota gerak dan sebagainya,
ternyata terdiri dari sejumlah struktur jaringan yang umum di dapat pada semua daerah tubuh
manusia.
Struktur adalah jaringan tulang, jaringan otot, jaringan syaraf, pembuluh dara, dan
lainya. Dalam mempelajari anatomi manusia tidak terpisahkan dari pengamatan tentang fatal
kerja dari setiap struktur jaringan tersebut. Tubuh manusia terdiri dari sejumlah besar tulang-
tulang yang antara beberapa tulang tertentu dihubungkan oleh jaringan penghubung yang kuat
yang disebut “Ligament”. Kemudian tulang-tulang ini dibungkus oleh sejumlah jaringan otot
yang memungkinkan tubuh untuk bergerak disesuaikan dengan fungsi masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana struktur anatomi organ tubuh dan bagaimana bentuk sel/jaringan melalui
mikroskop?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Agar mahasiswa/i mampu mengerti struktur anatomi organ tubuh secara gerak.
2. Agar mahasiswa/i mampu mengerti struktur anatomi organ tubuh secara bidang
arah.
3. Agar mahasiswa/i mampu mengerti struktur anatomi organ tubuh bidang tubuh.
4. Agar mahasiswa/i mampu mengerti struktur anatomi organ tubuh lokasi secara
anatomi.
5. Agar mahasiswa/i mampu mengerti sel/jaringan melalui mikroskop.

BAB
1 II
TINJAUAN TEORI
2.1 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Gerak
Gerak manusia bisa terjadi karena adanya perubahan posisi dari tubuh atau anggota
tubuh dalam ruang dan waktu. Semua bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh
sejumlah gaya. Gaya disini adalah kontraksi otot.
Ada tiga unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan, yaitu:
• Tulang sebagai alat penggerak
• Otot sebagai sumber penggerak
• Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besarolahraga. Gerakan dapat
berbentuk pergerakan seluruh tubuh ataugerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja
tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat horisontal
atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal,
atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran.
Jenis gerakan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Gerakan Menggeser (Gliding Movement)
Gerakan ini sederhana sekali. Sumbu gerakannya sejajar dengan tulang yang bergeser,
misalnya: gerakan pada arthonintercapae dan intertarsale. Gerakannya adalah fleksi-ekstensi
dan abduksi-adduksi.
Macam-macam gerakan menggeser :
 Fleksi adalah gerakan memperkecil sudut antara tulang atau lebih pada persendian
(gerak menekuk atau membengkokkan). Contoh: gerakan fleksi pada sendi siku jari-
jari tangan dan kaki.
 Ekstensi adalah gerakan meluruskan/memperbesar sudut antara dua tulang, atau lebih
pada suatu persendian. Contoh: gerakan pada lengan bawah dan lengan atas.
 Hyperextension adalah gerak ayunan kebelakang lebih lanjutpada persendian.
 Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Contohnya: Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
 Abduksi adalah gerakan kesamping menjauhi garis tengah tubuh. Contohnya: gerakan
membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi
(menjauhi tubuh).

2
Gambar 1 (Fleksi, Ekstensi, Hyperextension)

Gambar 2 (Abduction, Adduction)

2. Gerakan Menyudut (Angular Movement)3


Gerakan menyudut biasanya terjadi pada persendian yangmembentuk tulang-tulang
panjang. Yang termasuk gerakan ini adalah Fleksi, Ekstensi, Abduksi, dan Adduksi.
Macam-macam gerakan fleksi, yaitu:
Ket:
• Dorsal fleksi : fleksi ke arah punggung tangan atau kaki.
• Platar fleksi : fleksi ke arah telapak kaki.
• Volar fleksi : fleksi ke arah telapak tangan.
• Lateral fleksi : fleksi kearah samping badan.
• Ante fleksi : fleksi ke arah depan.
• Retro fleksi : fleksi ke arah belakang.

Gambar 1

Gambar 2

3. Gerakan Berputar (Rotation) 4


Gerakan berputar ialah gerakan mengelilingi poros atau sumbuh secara penuh. Pada
gerakan ini tulang berputar mengelilingi poros gerakan. Apabila gerakan berputar ini kurang
dari 360 derajat, gerakan ini disebut berpilin (torsi). Gerakan pronasi dan supinasi termasuk
gerakan berpilin atau torsi.
Macam-macam berputar atau rotasi:
• Endorotasi : putaran ke dalam (misalnya: gaya bebas pada renang).

Gambar 1 (Endortasi)

• Eksorotasi : putaran ke luar (misalnya: gaya punggung pada renang).

Gambar 2 (Eksorotasi)

2.2 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Bidang Arah


5
Ket. Sikap Anatomi ( Tortora And Derrickson, 2009)

Struktur anatomi organ tubuh secara bidang arah ini terbagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut:

1. Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.


Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
2. Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
3. Anterior (=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa
4. Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
5. Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
6. Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.
7. Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.
8. Lateral (=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
9. Proksimal (=atas): lebih dekat dengan batang
6 tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
10. Distal (=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan
tangan terletak distal terhadap
11. Internal: bagian dalam atau Eksternal: bagian luar
12. Dekstra: bagian kanan atau Sinistra: bagian bagian kiri.
13. Lateral: bagian samping atau Sentral: bagian pusat.
14. Asendens: bagian yang naik atau Desendens: bagian yang turun.
15. Ventral: bagian depan ruas tulang belakang (Ventralis anterior: lebih ke depan
(venter= perut, anticus= depan)).
16. Dorsal: bagian belakang ruas tulang belakang (Dorsalis posterior: lebih ke belakang
(dorsum= punggung, posticus= belakang)).
17. Viseral: selaput bagian dalam atau Parietal: selaput bagian luar.
18. Transversal: melintang.
19. Longitudinal (Longitudinalis): membujur/ ke arah ukuran panjang.
20. Perifer: bagian yang pinggir/ tepi.
21. Sagittalis: tegak lurus pada bidang frontalis.
22. Preaksial: menunjukan sisi radial atau tibial pada anggota badan.
23. Postaksial: menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
24. Volaris: ke arah telapak tangan.
25. Plantral (Plantaris): ke arah telapak kaki/ plantar pedis (anggota gerak bawah).
26. Palmar: ke arah Palmaris manusia (anggota gerak atas).
27. Ulnar (Ulnaris): ke arah ulna (tulang hasta).
28. Radial (Radialis): ke arah radius (tulang pengumpil).
29. Tibial: ke arah tibia (tulang kering).
30. Fibular: ke arah fibula (tulang betis).
31. Fleksor: permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior anggota
badan bawah.
32. Ekstensor: permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior anggota
badan bawah.

2.3 Struktur Anatomi Organ Tubuh Secara Bidang Tubuh


7
Dalam ilmu anatomi dikenal beberapa bidang yang merupakan bidang khayal yang
mempunyai posisi tertentu terhadap tubuh. Bidangbidang tersebut adalah:

a. Bidang median, adalah suatu bidang khayal yang membagi tubuh secara simetris menjadi
separuh bagian kanan dan kiri
b. Bidang sagital atau bidang paramedian, adalah setiap bidang khayal yang sejajar dengn
bidang median. Gerakan yang terjadi adalah fleksi dan ekstensi
c. Bidang frontal, adalah bidang khayal yang tegak lurus dengan bidang median dan
membagi tubuh menjadi dua bagian, depan dan belakang. Gerakan yang terjadi adalah
abduksi dan adduksi
d. Bidang coronal, adalah bidang frontal yang hanya digunakan khusus di daerah kepala
e. Bidang horizontal atau bidang transversal adalah bidang khayal yang tegak lurus terhadap
bidang median, yang membagi tubuh menjadi atas dan bawah. Gerakan yang terjadi
adalah eksorotasi dan endorotas

2.4 Struktur Anatomi Organ Tubuh Lokasi Secara Anatomi


8
Menurut daerah dalam tubuh
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kanan (kandung empedu, hati
dekstra sebelah kanan, ginjal kanan, kelenjar adrenal dan sebagian duodenum)
Daerah ulu hati, bagian tengah atas perut (sebagian hati, lambung,
Epigastrik
pankreas, dan duodenum)
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kiri (limpa, sebagian hati, pankreas,
sinistra bagian atas ginjal kiri, dan kelenjar adrenal
Pinggang kanan (kolon asendens, ginjal kanan bagian bawah, sebagian
Lumbal dekstra
duodenum dan ileum)
Pusar (jejunum, ileum, sebagian duodenum, kolon, ginjal dan pembuluh
Umbilikus
darah abdomen)
Pinggang kiri (kolon desendens, bagian bawah ginjal, sebagian
duodenum dan ileum)
Lumbal sinistra
Inguinal kanan daerah tulang usus kanan (sekum, apendiks, ileum,
uretra kanan dan ovarium kanan)
Ileum dekstra Bagian bawah perut (kadung kemih, ileum, uterus dan sigmoid)
Hipogastrika Inguinal sinistra daerah tulang usus kiri (kolon sigmoid, uretra kiri, dan
Ileum sinistra ovarium kiri)

2.5 Struktur Sel/Jaringan Melalui Mikroskop


9
2.5.1 Struktur Sel
Lebih dari 200 tipe sel yang berbeda memiliki fungsi yang berkontribusi untuk
mempertahankan homeostasis. Dalam bagian ini kita akan mempelajari struktur dan fungsi
sel dalam mempertahankan homeostasis.
Bagian-bagian sel adalah :
1. Membran plasma
Membrane plasma adalah bagian paling luar dari sel, yang membatasi antara lingkungan
internal dengan lingkungan eksternal. Membrane sel bersifat semipermeabel yaitu akan
mengatur zat yang bisa masuk ke dalam sel. Membrane plasma juga berperan penting pada
komunikasi diantara sel-sel dan antara sel dengan lingkungan eksternal. Membrane plasma
hampir seluruhnya tersusun atas protein dan lipid.

Fungsi membran plasma adalah :


1) Sebagai gerbang ion dan lalu lintas zat yang akan masuk ke sel
2) Sebagai reseptor beberapa hormon seperti hormone-hormon peptida.
3) Sebagai protein pengangkut untuk beberapa zat tertentu, jika tidak diangkut maka zat
tersebut sulit menembus lapisa lipid membran sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari semua isi sel diantara membrane plasma dan inti sel (nucleus),
yang terdiri dari dua komponen yaitu sitosol dan organel sel.

2.5.2 Struktur Jaringan 10


Jaringan adalah sekumpulan sel yang membentuk satu kesatuan dan fungsi tertentu.
Fungsi jaringan antara lain:
 Jaringan epitel merupakan penutup permukaan (luar dan dalam) kelenjer
 Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong
 Jaringan otot berfungsi untuk gerak
 Darah: eritrosit berfungsi untuk mengikat O2, leukosit berfungsi untuk fagositosis,
 trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah, plasma berfungsi sebagai
transport
 makanan dan imunitas
 Jaringan saraf berfungsi untuk meneruskan rangsang
2.Macam-macam Jaringan
1. jaringan penutup
Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar dan tubuh bagian
dalam yang terdiri dari jaringan epitel dan jaringan endotel.
a. Jaringan epitel ,adalah jaringan penutup yang mentupi tubuh atau permukaan tubuh
bagian luar dan bagian dalam yang berhubungan dengan udara. Didalam jaringan ini
terdapat pembuluh darah diantara sel-selnya sehingga jaringan epitel banyak terdapat
di permukaan kulit selaput lendir, jalan pernapasan dan pencernaan.
Pada beberpa tempat jaringan epitel memmpunyai bulu getar misalnya pada trakea.
Pada kulit lapisan epitel yang paling luar sifatnya kering dan mati pada waktunya
harus dibuang, lapisan ini disebut lapisan tanduk.
b. Jaringan endotel, yaitu jaringan penutup yang menutupi tubuh bagian dalam yang
tidak berhungan dengan udara. Bentuk dan susunannya hampir sama dengan
jaringan epitel yang kebanyakan sebagai epitel sederhana yang bentuknya gepeng
(skuamosa), terdapat pada permukaan dalam dinding pembuluh darah, pembulh
limfe dan dinding jantung bagian dalam.

2. Jaringan penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya
dan pekerjaanya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang
ada disekitarnya.

a. Jaringan ikat.
11
Jaringan yang diantara sel-selnya terdapat banyak zat interselular yang terdiri dari
serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen, pada jaringan ini bahan-bahan interselular ini
dibuat sendiri oleh sel-selnya. Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi
dua macam yaitu bentuk amorfus dan bentuk fibrosa.
Fungsi jaringan ikat adalah:
1. Membuat bahan-bahan interselular
2. Membuat sel-sel darah
3. Fagositosis, memakan bakteri-bakteri atau benda asing yang masuk kedalam
4. tubuh
5. Membuat antibodi
6. Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama didalam
saluran-salurannya
Sel jaringan ikat dibedakan menjadi 6 macam yaitu:
1. Sel makrofag
2. Sel mast
3. Sel fibrolas
4. Sel lemak
5. Sel plasma
6. Sel pigmen
Macam-macam jaringan ikat terdiri dari:
1. Jaringan ikat embrional
2. Jaringan ikat arcoral
3. Jaringan ikat gembur
4. Jaringan ikat fibrosa
5. Jaringan ikat kenyal
b. Jaringan rawan(kartilago).
Jaringan yang banyak mempunyai lubang-lubang kecil didalamnya banyak terdapat
selsel rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat dari pada jaringan biasa, elastis dan mudah
dibengkokkan, diantara sel-selnya terdapat banyak pembuluh darah. Tulang rawan adalah
jaringan ikat yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa, sel-selnya disebut kondrosit dan sel
yang masih muda disebut kondroblas.

Macam-macam jaringan tulang rawan: 12


 Kartilago hialin, terdapat pada ujung sendi, rawan hidung, antara tulang rusuk dan.
tulang dada, badan embrio, laring, trakea, dan bronkus.
 Kartilago elastis, terdapat di daun telinga epiglottis, tabung eustaki.
 Kartilago fibrosa, terdapat antara ruang tulang belakang dan simfisis.
Fungsi jaringan rawan:
 Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
 Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi.
tulang keras
 Sebagai penyangga, misalnya tulang hidung, telinga.
 Penyambung antara tulang, misalnya sendi-sendi.
c. Jaringan tulang.
Tulang adalah jaringan ikat keras yang zat-zat interselularnya keras. Terutama
mengandung banyak mineral yang mengandung zat perekat dan zat kapur.
Fungsi jaringan tulang yaitu:
 Menjaga berdirinya tubuh.
 Membentuk rongga untuk menyimpan(melindungi) organ-organ yang halus.
 Membentuk persendian.
 Sebagai alat tempat melekatnya ligamen-ligamen dan otot.
Macam-macam tulang:
1) Berdasarkaan bentuknya
 Tulang panjang bentuknya seperti pipa. Contoh : tulang humerus, tulang tibia, tulang
femur
 Tulang pendek, bentuknya pendek dan tidak teratur. Contoh : tulang vertebra
 Tulang pipih, bentuknya lebar tetapi tipis. Contoh : tulang wajah
2) Berdasarkan strukturnya
 Jaringan tulang muda
 Jaringan tulang keras

Jaringan keras ini mempunyai bagian-bagian:


1. Jaringan tulang kompakta, jaringan ini terdapat di bagian tengah dari tulang panjang
2. (diafis)
3. Jaringan tulang spingiosa, jaringan ini terdapat pada bagian tulang panjang, banyak
4. mempunyai lubang-lubang yang jelas, dapat dilihat dengan mata biasa dan bentuknya
13
5. menyerupai spon (busa). Didalam lubang-lubang ini terdapat sum-sum tulang.
6. Jaringan ikat periosteum yang menyelubungi tiap tulang daan mempunyai
serabutserabut
7. kolagen
8. Bagian tengah dari tulang panjang, terdapat ruangan yang disebut medulla osseum
flava
9. Sum-sum tulang merah terdiri dari jaringan retikular dimana terdapat : eritroblast yang
10. kemudian menjadi eritrosit, myoblast yang kemudian menjadi leukosit, dan osteoblast
11. (sel tulang) serta retikulosit
12. Antara jaringan dan sumsum tulang terdapat selaput tulang yang keras, yang disebut
13. endosteum.

3. Jaringan otot
Terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping, tiap-tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat
tubuh yang disebut otot.
Bentuk dan fungsi otot:
1. Otot serat lintang/otot lurik. Terdiri dari sel-sel otot yang didalamnya menyerupai
garisgaris
2. melintang warnanya merah tua dan dapat berkontraksi menurut kemauan kita,
3. terdapat hampir di seluruh badan.
4. Otot polos. Terdiri dari sel otot yang bentuknya licin tidak mempunyai garis lintang, ia
5. dapat berkontraksi tidak menurut kemauan kita, misalnya terdapat pada dinding
saluran
6. pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran alat kandungan.
7. Otot jantung. Ciri-cirinya adalah bentuknya serat lintang tapi berkontraksi tidak
8. dibawah pengaruh kemauan kita. Jika otot bekerja keras lama kelamaan sel otot
menjadi
9. besar (hipertrofi) dan jika otot tidak dipergunakan maka ia akan menjadi kecil. Fungsi
10. umum otot sebagai alat penggerak tubuh, termasuk anggota badan, usus, paru-paru
dan
11. lain-lain.

4. Jaringan saraf
14
Terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus mempunyai inti sel dalam protoplasmanya
yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. Dendrit memiliki
taju sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan
rangsangan dari luar ke dalam sel. Neurit memiliki taju sel saraf yang panjang dan halus,
protoplasmanya menghantarkan rangsangan dari badan sel ke luar sel. Neurit diselubungi oleh
suatu selaput yang disebut selaput schwan (neurolema), selaput bagian dalamnya disebut
mielin. Neurit ini banyak terdapat diluar pusat susunan saraf, kadangkadang sampai ke kulit.
badan selnya hanya terdapat di beberapa tempat terutama diotak dan sum-sum tulang
belakang.kadang-kadang cabang neurit dari suatu neuron berhimpitan atau melingkar pada
badan sel yang lain, keadaan ini disebut sinap. Sel saraf yang menyerupai bintang mempunyai
ekor yang terdiri atas dua bagian yaitu badan sel dan ekor sel.
Macam-macam saraf terdiri dari:
1. Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan ke otak dan sum-sum tulang
belakang menuju ke otot dan kelenjer, akibatnya otot menegang dan kalenjer
mengeluarkan getah
2. Saraf sensorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju pusat
Jaringan saraf ada 3 unsur yaitu:
1. Unsur yang berwarna abu-abu
2. Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf
3. Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam system saraf yang menghimpun serta
menopang sel saraf.

5. Jaringan cairan
Darah sebagai jaringan yang bentuknya cair dan terdiri dari cairan darah dan sel darah
yang terapung dalam cairan darah dan sel darah yang terapung dalam cairan tersebut.
Jika darah ditampung dalam suatu tempat lalu dikeluarkan, maka darah akan membeku
dan akan terlihat :
1. Bagian yang cair warnanya kuning terdapat disebelah atas disebut plasma darah yang
didalamnya mengandung zat makanan dan antibodi.
2. Bagian yang membeku warnanya merah tua disebut bekuan darah, didalamnya terdiri
dari eritrosit, trombosit, leukosit, dan fibrin.

BAB III
15
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Struktur adalah jaringan tulang, jaringan otot, jaringan syaraf, pembuluh dara, dan
lainya. Dalam mempelajari anatomi manusia tidak terpisahkan dari pengamatan tentang fatal
kerja dari setiap struktur jaringan tersebut. Tubuh manusia terdiri dari sejumlah besar tulang-
tulang yang antara beberapa tulang tertentu dihubungkan oleh jaringan penghubung yang kuat
yang disebut “Ligament”. Kemudian tulang-tulang ini dibungkus oleh sejumlah jaringan otot
yang memungkinkan tubuh untuk bergerak disesuaikan dengan fungsi masing-masing.

DAFTAR16
PUSTAKA
Tangkudung James. (2016). “Anatomi”. Jurnal Anatomy Movement Hlm.64-68
Bruno Latour. (2019). “Anatomi & Fisiologi untuk mahasiwa kesehatan”. Journal of
Chemical Information and Modeling, Vol.53 No.9 (2019)
Studid, Program Fisioterapi, I V Surakarta, Stikes Aisyiyah. (2017). “Modul praktikum
bidang gerak tubuh”. Junal Fisioterapi No.1 (2017)

17

Anda mungkin juga menyukai