Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PATOFISIOLOGI ANGGOTA GERAK TUBUH

Dosen Pengampu: dr.Marlin Sinaga,Sp.PA


Mata Kuliah: Patofisiologi

Disusun Oleh:
NICHA FEBRIANA SIPAYUNG(2311402016)

PRODI D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SENIOR
MEDAN

T.A 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Patofosiologi Anggota Gerak Tubuh.
Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai patofosiologi anggota gerak tubuh, yang
meliputi anatomi dan fisiologi tulang, sendi, otot, serta sistem saraf pusat dan perifer. saya
juga akan menjelaskan mekanisme gerak tubuh, termasuk kontraksi otot dan koordinasi
gerakan.

Selain itu, kami juga akan membahas gangguan yang dapat terjadi pada anggota gerak tubuh
seperti cedera pada tulang dan sendi, gangguan pada otot, serta gangguan pada sistem saraf
perifer. saya akan memberikan penjelasan mengenai pencegahan dan perawatan cedera pada
anggota gerak tubuh, termasuk pemanasan sebelum olahraga, penggunaan alat pelindung,
serta metode perawatan seperti RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan fisioterapi.
saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
patofosiologi anggota gerak tubuh dan pentingnya memahami anatomi dan fisiologi tubuh.
saya juga berharap makalah ini dapat menjadi acuan yang berguna bagi pembaca dalam
melakukan pencegahan dan perawatan cedera pada anggota gerak tubuh.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. say juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang
baik bagi pembaca. Mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

MEDAN,12 SEPTEMBER 2023

NICHA FEBRIANA SIPAYUNG

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.1. Rumusan masalah..................................................................................................................4
1.2. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Sistem gerak anggota tubuh.......................................................................................................5
1. Tulang........................................................................................................................................5
2. Sendi..........................................................................................................................................6
3. Otot............................................................................................................................................8
B. Mekanisme angota gerak tubuh.................................................................................................8
C. Gangguan pada sistem gerak tubuh............................................................................................9
1. Cedera pada tulang dan sendi....................................................................................................9
2. Gangguan pada otot.................................................................................................................10
D. Pencegahan dan perawatan anggota gerak tubuh.....................................................................10
1. Pencegahan cedera...................................................................................................................10
2. Perawatan Cedera....................................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Patofisiologi adalah bidang ilmu kedokteran, yang mempelajari tentang perubahan atau
gangguan pada fungsi-fungsi tubuh manusia, yang disebabkan oleh suatu penyakit atau
kondisi medis. Dalam patofisiologi, dipelajari tentang proses-proses biologis yang terjadi
pada tingkat sel, jaringan, organ, dan sistem organ dalam tubuh manusia yang terkait
dengan terjadinya suatu penyakit atau kondisi medis.
Selain itu, patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tubuh
merespons terhadap kondisi tersebut, baik melalui proses alami seperti inflamasi atau
reaksi imun, maupun melalui pengobatan atau tindakan medis. Dengan memahami
patofisiologi, maka diharapkan dapat membantu dokter mendiagnosis, mengobati, dan
mencegah terjadinya suatu penyakit atau kondisi medis pada manusia.

Sistem gerak pada manusia adalah susunan kerangka dan tubuh yang membuat manusia
mampu bergerak sesuai keinginannya.
Tubuh manusia memiliki kerangka, kulit, dan daging yang menjadi alat gerak pasif
sekaligus pelindung tubuh yang lunak, terutama organ dalam tubuh.

1.1.Rumusan masalah
1. Apakah itu sistem anggota gerak tubuh dan pembagiannya?
2. Sebutkan mekanisme anggota gerak tubuh?
3. Sebutkan beberapa gangguan sistem anggota gerak tubuh?
4. Bagaimana pencegahan dan perawatan anggota gerak tubuh?

1.2.Tujuan
1. Mengetahui sistem anggota gerak tubuh dan pembagiannya.
2. Mengetahui mekanisme anggota gerak tubuh.
3. Mengetahui ganguan sistem anggota gerak tubuh.
4. Mengetahui bagaimana cara pencegahan dan perawatan anggota gerak tubuh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem gerak anggota tubuh


Sistem gerak pada tubuh manusia disebut juga sebagai sistem muskuloskeletal yang terdiri
dari otot, sendi, rangka, dan organ lain seperti tulang rawan dan ligamen. Organ-organ yang
menjadi pendukung gerak tubuh manusia akan bekerja sama sesuai fungsinya. Itulah
mengapa organ-organ tersebut merupakan bagian penting dalam sistem gerak pada tubuh
manusia.
Berikut pembagian anggota gerak tubuh:
1. Tulang
Tulang, atau kerangka, adalah jaringan tubuh kaku yang terdiri dari sel-sel yang tertanam
dalam banyak sel keras.tulang terdiri dari dua komponen, kalsium fosfat dan kolagen. Tanpa
tulang, tubuh kita tidak akan mampu berdiri tegak. Pembentukan tulang dimulai saat bayi
berada di dalam rahim dan berlanjut sesuai jadwal normal hingga dekade kedua. Rangka
merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai kerangka dan alat gerak pasif. Tulang juga
melindungi organ dalam dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan mineral dalam tubuh.
Dalam osifikasi, ini adalah proses pembentukan tulang yang terjadi selama perkembangan
janin dan setelah individu lahir.

jenis tulang:
I. Tulang rawan
Tulang rawan adalah kerangka pendukung embrio manusia di semua tahap. Namun, pada
usia dewasa, sebagian besar tulang rawan berkembang menjadi tulang keras, dan pada
orang dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada area yang memerlukan elastisitas, seperti
daun telinga, lubang hidung, dan cincin trakea.
II. Tulang keras

5
Tulang yang menopang sebagian besar tubuh orang dewasa terbuat dari tulang yang
keras. Bagian luar tulang keras ditutupi oleh periosteum, tempat melekatnya otot. Sel
tulang keras disebut osteosit. Lapisan sel tulang membentuk lingkaran konsentris.

2. Sendi
Sendi adalah bagian tubuh tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Kebanyakan persendian
bersifat mobile atau dapat digerakkan, sehingga memungkinkan bagian tubuh untuk bergerak.
Jenis sendi:
I. Sendi geser (plane)
Sendi geser adalah sendi yang memungkinkan satu tulang berpindah satu sama lain untuk
menggantikan tulang lainnya. Misalnya: sendi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

II. Sendi engsel(hinge)


Sendi engsel adalah sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan hanya dalam satu
arah. Sendi engsel terdapat pada tulang lutut dan siku.

III. Sendi gulung (condylar)


Sendi gulung adalah sendi yang punya gerak dua arah Misalnya: persendian antara tulang
radius dan tulang karpal.

6
IV. sendi putar (pivot)
Sendi putar adalah sendi yang gerakan salah satu ujung tulangnya membuat gerakan
berputar pada ujung tulang lain. Contoh sendi putar: Sendi antara tulang leher dan
tengkorak.

V. Sendi peluru (ball and socket)


Sendi putar adalah sendi yang bisa bergerak ke segala arah.. Salah satu tulangnya
berbentuk seperti bola dan tulang lainnya berbentuk seperti mangkuk. Contoh: Hubungan
antara tulang lengan atas dengan korset bahu.

VI. Sendi pelana(saddle)


Sendi ini mampu melakukan gerakan dua arah, yaitu maju dan mundur, serta gerakan
menyamping. Sendi pelana bisa kita temukan di pangkal ibu jari.

7
3. Otot
Otot adalah sekumpulan sel otot yang membentuk jaringan. Otot adalah alat gerak yang
berfungsi menggerakkan tulang. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi
melakukan dan relaksasi. Oleh karena itu jaringan otot disebut sebagai alat gerak aktif.
Jenis jenis otot:
 Otot jantung
 Otot lurik
 Otot polos

B. Mekanisme angota gerak tubuh


Mekanisme sistem gerak manusia itu terdiri dari 2 (dua), yaitu:
I. Mekanisme Gerak Sadar
Mekanisme gerak sadar biasanya bisa kita lihat pada skema sebagai berikut.
Hal pertama yang terjadi adalah rangsangan yang diterima oleh alat indra pada tubuh yang
kemudian diterima oleh alat sensorik dan diteruskan ke otak.
Dari otak kemudian diteruskan ke sensor motorik yang nantinya akan direspon oleh salah
satu komponen tubuh yaitu otot yang akan menghasilkan tanggapan atau respon.
Respon itulah yang hasil akhir dari awal rangsangan yang diterima.
II. Mekanisme Gerak reflek
Gerak reflek, atau sering disebut gerak spontan. Mekanisme yang ada pada gerak ini adalah
rangsangan atau impuls yang diterima oleh reseptor atau alat indera, diteruskan ke saraf
sensorik dan ke sum-sum tulang belakang.
Dari sum-sum tulang belakang kemudian akan diteruskan ke efektor (otot dan kelenjar) dan
menghasilkan hasil akhir yaitu tanggapan (respon)
Contoh yang paling simpel dari gerak reflek adalah, saat mata berkedip dikarenakan cahaya
lampu yang pertama kali dinyalakan.

8
C. Gangguan pada sistem gerak tubuh
1. Cedera pada tulang dan sendi.
I. Fraktur tulang
Fraktur tulang adalah kondisi ketika tulang menjadi patah, retak, atau
pecah sehingga mengubah bentuk tulang.

II. Osteoporosis
Osteoporosis jenis penyakit tulang yang pertama adalah osteoporosis, yaitu
penyakit dimana tulang menjadi rapuh akibat hancurnya jaringan tulang yang
sudah tua dan rusak, lebih didahulukan dari pembentukan jaringan tulang yang
baru.
III. Dislokasi
Dislokasi adalah kondisi ketika tulang di sendi bergeser atau keluar dari
posisi normalnya.
IV. Radang Tulang (Osteomielitis)
Tulang juga bisa mengalami peradangan akibat infeksi bakteri setelah terjadi
cedera, patah tulang, penurunan kekebalan tubuh, atau sebagai akibat dari
penggunaan alat bantu prostetik.

V. Kista Tulang
kista tulang yang juga masuk ke dalam daftar jenis penyakit tulang yang perlu
diwaspadai.
Kista yang berupa benjolan berisi air dengan berbagai ukuran bisa muncul di
sela persendian atau bagian tulang tertentu.
VI. Tumor Tulang
Jenis penyakit tulang ini cukup diketahui banyak orang. Tumor adalah gabungan
sel-sel atau gumpalan jaringan yang tumbuh secara tidak terkendali.
Tumor tulang menyebabkan kerapuhan, sehingga tulang akan lebih mudah
patah.
Pada kondisi terburuk, tumor ini juga bisa terus berkembang menjadi kanker
yang bisa menjalar dan mengganggu kesehatan bagian tubuh lainnya.
VII. Kanker Tulang
Jenis penyakit tulang yang terakhir adalah kanker. Sel kanker bisa saja memang
berasal dari bagian tulang (terutama bagian panggul, lengan, atau kaki) atau
justru dari bagian tubuh lain yang lebih dulu terkena.

9
2. Gangguan pada otot
I. Kram otot
Kram otot adalah kontraksi kuat atau mengencangnya otot, yang terasa sakit
dan muncul tiba-tiba, yang berlangsung selama beberapa saat
II. Cedera otot
Cedera otot dapat terjadi akibat peregangan berlebihan, robekan, atau
kerusakan serius pada serat otot. Patofisiologi cedera otot melibatkan
kerusakan pada serat otot dan peradangan. Proses ini dapat menyebabkan
nyeri, kelemahan, dan pembengkakan otot.
III. Keseleo
Keseleo merupakan salah satu penyebab gangguan pada otot yang paling
umum terjadi, terlebih saat berolahraga dan beraktivitas berat. Kondisi ini
dapat muncul ketika otot tertarik atau terpelintir, baik secara tiba-tiba
maupun perlahan.
IV. Atrofi otot
Atrofi otot merupakan kondisi terjadinya penurunan massa otot. Hal ini
biasanya disebabkan oleh cedera atau penyakit di otot, sehingga bagian
tubuh tertentu tidak bisa digerakkan dalam jangka waktu cukup lama.
V. Miosis
Miositis adalah peradangan otot yang menyerang serat-serat otot,
sehingga otot menjadi lemah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera,
infeksi, atau penyakit autoimun. Gejala miositis dapat berupa kelelahan
yang muncul saat berdiri atau berjalan, mudah terjatuh, demam, ruam
kulit, bahkan sulit bernapas

D. Pencegahan dan perawatan anggota gerak tubuh


1. Pencegahan cedera
 Pemanasan Sebelum Olahraga
 Penggunaan Alat Pelindung
2. Perawatan Cedera
 RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
 Fisioterapi

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Patofisiologi anggota gerak tubuh melibatkan berbagai perubahan yang terjadi pada tulang,
sendi, otot, dan saraf akibat penyakit atau gangguan. Pengetahuan tentang patofisiologi ini
penting untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan masalah kesehatan yang terkait dengan
anggota gerak tubuh. Dengan pemahaman yang baik tentang patofisiologi ini, kita dapat
mengidentifikasi penyebab masalah kesehatan dan merencanakan intervensi yang tepat untuk
meningkatkan mobilitas dan fungsi tubuh.

B. Saran
Dalam penelitian ini, saya telah mengidentifikasi beberapa area penting dalam bidang
kesehatan yang membutuhkan perhatian lebih lanjut. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang mekanisme patofisiologi dan pengobatan penyakit-penyakit ini, kita dapat
mengembangkan terapi yang lebih efektif dan mendorong pencegahan yang lebih baik.
Melalui upaya kolaboratif antara peneliti, praktisi kesehatan, dan masyarakat, kita dapat
mencapai kemajuan yang signifikan dalam upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan
kualitas hidup kita semua.

11

Anda mungkin juga menyukai