Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“SISTEM GERAK”

DISUSUN OLEH :
Rizka Angraeni (200303500001)
Kelas : Ikor-A
Mata Kuliah : Anatomi 2
Dosen Pengampu : dr. MUTMAINNAH, S.Ked., M.Kes. Sp.KJ

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Megetahui dan Maha Bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat-Nya degan suri tauladan-Nya yang baik.
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan
dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan pengetahuan tentang Sistem Gerak, semua ini dirangkup agar
pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah dipahami, lebih singkat, dan
akurat.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk menjadi
lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk
membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi masyarakat terutama Mahasiswa/i
yang ingin memperluas dan memperdalam pemahamannya mengenai Sistem
Gerak.
Terima kasih.

Makassar, 18 Juli 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Alat Gerak.................................................................................... 3
B. Macam-Macam Alat Gerak............................................................................ 3
C. Anatomi Sistem Gerak Pada Manusia............................................................ 4
D. Kerja Otot Manusia........................................................................................ 6
E. Kelainan Tulang dan Otot............................................................................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................................... 9


A. Kesimpulan..................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang mahkluk hidup khususnya
terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia,
sehinga kita perlu mempelajarinya lebih baik agar dapat menambah ilmu
pengetahuan kita. Dalam tubuh manusia terdapat bahagian bahagian tubuh
yang mempunyai fungsi berbeda dan merupakan satau kesatuan yang saling
berhbungan antara satu dengan lainnya. Jika bahagian yang satu tidak
berfungsi maka bahagian lainnya akan terganggu sehingga manusia mngelami
gangguan kesehatan.

Disinilah perlunya kita memahami fungsi dan cara kerja setiap bahagian
dari tubuh manusia agar kita dapat memahami dan mengatahui cara menngani
terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam tubuh manusia. Jika
seluruh bahagian dalam tubuh manusia berkerja dengan baik maka kondisi
kesehatan manusia tetap stabil. Berfungsinya satu bahagian dari tubuh
manusia sangat tergantung dengan berfungsinya bahagian tubuh yang lain hal
ini menunjukkan bahwa interaksi antar bahagian dari tubuh manusia akan
berjalan baik jika setiap bahagian pada tubuh manusia berfungsi dengan baik.

Untuk itu kita perlu mempelajari dan memahami secara sistematik


fungsi dan cara kerja seytiap bahagian tubuh manusia, disamping itu kita
perlu mengetahu apa saja yang dibutuhkan untuk melindungi setiap tubuh
manusia agar dapat berfungsi dengan baik.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian gerak ?
2. Apa macam-macam alat gerak ?
3. Apa itu rangka dan fungsinya ?
4. Apa alat gerak aktif dan pasif ?
5. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian gerak
2. Mengetahui macam-macam alat gerak
3. Mengetahui rangka dan fungsinya
4. Mengetahui alat gerak aktif dan pasif
5. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Gerak


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak
dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh
bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada
impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian
tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia
dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.

Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat


oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk
hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak
yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.

B. Alat Gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua
alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak
pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa
adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada
manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan
yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang
mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu
protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk
aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada

3
saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga
akan bergerak. Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat
yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan
serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya
(pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).

C. Anatomi Sistem Gerak Pada Manusia


Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu:
Bagian tengkorak, Bagian badan, serta Bagian anggota gerak.

1. Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-
tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel
darah merah dan putih. Masing-masing tulang berjumlah 2 buah kecuali
tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah).

2. Bagian Badan
Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5
kelompok yaitu Ruas-ruas tulang belakang, Tulang rusuk, Tulang dada,
Gelang bahu, dan Gelang panggul.

3. Bagian Anggota gerak


Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 bagian yaitu :

 Anggota gerak atas. Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan
dan tangan kiri.

 Anggota Gerak Bawah. Untuk anggota gerak bawah tentunya


merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri. Berdasarkan
kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Tulang Rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel


tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur karena terdapat ruang
pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur

4
dan zat perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung
tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di
antara ruas-ruas tulang belakang.
b. Tulang Keras. Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur
yang lebih padat dan bersifat keras daripada tulang rawan. Jenis
tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang).
Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan
sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang ini menjadi
keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran
havers. di dalam saluran havers ini terdapat pembuluh-pembuluh
darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang kering, tulang
lengan, dan tulang selangka.

Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya,


yaitu:

1. Tulang Pipa. Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di
tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa adalah tulang jari tangan,
tulang paha, dan tulang lengan atas.

2. Tulang Pipih. Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya


adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.

3. Tulang Pendek Tulang yang berbentuk bulat dan pendek.


contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan
kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan
putih.

5
ALAT GERAK AKTIF

D. Kerja Otot Manusia

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan


memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung membesar).
Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik
atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan
tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan


otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu
gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot
yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat
atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu
gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama.

6
1. Gerak Antagonis. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan
trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang
mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang
mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk
menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep
berelaksasi.
2. Gerak Sinergis. Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak
dengan arah yang sama. Contoh : gerak tangan menengadah dan
menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pronator
teres dengan otot pro nator kuadratus. Contoh lain gerak sinergis adalah
gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk
ketika kita bernapas.

E. Kelainan Tulang dan Otot


1. Kelainan Pada Tulang (rangka)

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh


beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir,
infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah.
Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain :

a. Kifosis. Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan,


dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
b. Skoliosis. Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping,
ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang
menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan
tulang pung- gungnya menjadi miring.
c. Lordosis. Yaitu kelainan tulang punggung membengko ke belakang,
dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.

7
d. Rakhitis. Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D,
sehingga kakinya berbentuk X atau O
e. Polio. Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus,
sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
2. Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan


kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun
faktor dalam. Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan
serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau
kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih. Beberapa contoh
kelainan pada otot, diantaranya :

1) tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan


oleh racun bakteri.
2) atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat
serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk
bergerak, akibat lumpuh
3) kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang
menyebabkan otot Trapesius meradang.
4) kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus
menerus sehingga otot menjadi kejang.
5) keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah
satu otot bekerja berlawanan arah.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa
tulang dan aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu system yang disebut system gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya
sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia
yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki
sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.

B. Saran
Tentunya pencipta telah memahami bahwa dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak terdapat kesalahan dan cukup cacat. Untuk selanjutnya
penulis akan segera melakukan penyempurnaan pada susunan makalah
dengan memanfaatkan kaidah-kaidah dari beberapa sumber dan analisis yang
bermanfaat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Andri, Y., & Yeni, L. F. (2011). Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Berbantuan


Media Flipbook Terhadap Hasil Belajar Siswa Sistem Gerak Manusia Di
Smp. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(6).

Kusumahwardani, D., Pramadi, A., & Maspupah, M. (2022). Peningkatan Hasil


Belajar Siswa Menggunakan Video Animasi Audiovisual Berbasis Animaker
Pada Materi Sistem Gerak Manusia. Jurnal Educatio Fkip Unma, 8(1), 110-
115.

Sari, N. Y., Syafruddin, D., & Wahyuni, F. R. E. (2018). Pengaruh Model


Pembelajaran Time Token Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada
Materi Sistem Gerak Manusia. Jpbio (Jurnal Pendidikan Biologi), 3(2), 41-
46.

Sipayung, A. J. B., Susanti, R., & Dewi, N. K. (2019). Pengaruh Model


Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar Materi Sistem Gerak Pada Manusia. Bioma: Jurnal Ilmiah
Biologi, 8(1), 219-233.

Syarif, E. A. (2021). Pengembangan Booklet Sistem Gerak Pada Manusia


Sebagai Suplemen Bahan Ajar Biologi Kelas Xi Ip A Sma/Ma (Doctoral
Dissertation, Universitas Negeri Padang).

Widayaningsih, W. (2018). Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar


Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual Materi Sistem Gerak Pada
Manusia. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 7(1), 95-110.

10

Anda mungkin juga menyukai