ANATOMI MANUSIA
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan Karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dan tak lupa ucapan terima kasih sebesar-besarnya.
Kepada teman-teman kami telebih terhadap Dosen mata kuliah kami Hanisu, S.Pd,
M.Pd atas kepedulian dan bimbingannya kami menghaturkan banyak kata terima
kasih, kiranya makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua
dalam menambah ilmu pengetahuan terkhususnya dalam bidang anatomi.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………...…...... i
KATA PENGANTAR……………………………………………...…. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….… iii
A. Latar Belakang….………………………………….………... 1
B. Rumusan Masalah….…………………….…………………... 1
C. Tujuan….………………………….……………….………... 2
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………….. 3
C. Sistem Saraf...……………………………………………........6-7
D. Sistem Respirasi……………………………………..………...8-10
E. Sistem Indra………………………………………...………...10-11
F. Sistem Pencernaan…………………………………..………...11-15
A. Kesimpulan …………….…………..……..…….………..…... 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ.
Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri
atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem
organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling
tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
manusia, mengenal anatomi tubuh diri kita sendiri sangat diperlukan. Mengapa ?
Karena dengan mengenal dan memahami setiap bagian tubuh kita, kita bisa tahu
pola hidup sehat dan lebih peduli dalam menjaga kesehatan tubuh. Jadi, sangatlah
penting bagi kita untuk mempelajari tentang Anatomi Manusia.
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Rangka
Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar
bentuk tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan
berbagai organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi.
Manusia umumnya terlahir dengan 300 tulang. Namun, seiring dengan
bertambahnya usia, beberapa jaringan tulang akan menyatu. Dengan demikian,
seseorang hanya akan memiliki sekitar 206 tulang di dalam tubuh saat mencapai
usia dewasa.
Setiap tulang memiliki peran penting untuk memastikan semua mekanisme tubuh
berfungsi dengan baik.
Selain itu, ada persendian yang merupakan tempat bertemunya dua tulang. Ada
sendi yang bisa digerakkan, ada pula yang tidak. Sendi bergerak memungkinkan
manusia untuk melakukan gerakan seperti membungkuk, menulis, menekuk, dan
berputar.
Salah satu jenis sendi yang paling utama adalah sendi engsel. Sendi engsel
terdapat pada siku dan lutut, sedangkan yang berukuran kecil terdapat pada jari
tangan dan kaki. Sendi ini hanya bisa membuka atau menekuk secara satu arah.
Jenis lain dari sendi bergerak adalah sendi peluru di bagian pinggul dan bahu,
serta sendi pelana di telapak tangan. Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke
segala arah, sedangkan sendi pelana membuat tubuh dapat bergerak, tetapi
pergerakannya terbatas.
B. Sistem otot
Otot berfungsi sebagai alat gerak penyokong tubuh dan membantu homeostatis.
Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga kemampuan yaitu kontraktibilitas
(kemampuan untuk memendek/berkontraksi), ekstensibilitas (kemampuan untuk
memajang/relaksasi), dan elastisitas (kemampuan untuk kembali ke keadaan
semula).
Jaringan otot dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
a) Otot polos
Otot polos bekerja di luar kesadaran karena tidak di pengaruhi oleh system syaraf
pusat sehingga sering disebut otot tak sadar. Otot polos berbentuk seperti
gelendong yang merincing pada kedua ujungnya, mempunyai serat memanjang,
dan setiap sel mempunyai satu nucleus di tengah.
Ransangan kontraksi otot polos berasal dari system saraf autonom. Otot polos
dapat di temukan pada kulit, organ-organ dalam, sistem reproduksi, pembuluh
darah utama, dan system ekskresi.
b) Otot lurik
Otot lurik atau otot rangka tersusun dari susunan miofibril. Serabut otot berbentuk
memanjang, mempunyai banyak nucleus dan serat-serat yang melintang dan
memanjang.
Otot lurik bekerja di bawah pengaruh system saraf pusat atau di bawah kendali
sadar. Oleh karena itu, otot lurik sering di sebut otot sadar (otot volunteer).
Kontraksi otot lurik menyebabkan terjadinya gerakan pada berbagai tulang dan
tulang rawan pada rangka tubuh. Otot lurik merupakan penyusun sebagian besar
daging pada manusia.
c) Otot jantung
Jaringan otot jantung merupakan penyusun sebagian besar jantung manusia. Sel-
sel otot jantung mempunyai serat memanjang dan serat melintang, tetapi tidak
sempurna, mempunyai inti sel di tengah dan serat-serat yang bercabang pada
sambungan antarselnya.
Otot jantung bekerja secara tidak sadar (involunter). Sumber ransangan berasal
dari system saraf otonom. Rangsang otonom tersebut hanya berfungsi untuk
mempercepat atau memperlambat kontraksi jantung.
C. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi untuk mengatur setiap tindakan yang dilakukan tubuh
dengan cara saling mengirimkan sinyal dari berbagai bagian tubuh. Misalnya,
saraf bekerja memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberitahu paru-paru
untuk bernapas tanpa kamu sadari. Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum
tulang belakang, organ-organ sensorik, dan seluruh saraf yang saling terhubung
dengan organ di dalam tubuh.
Sistem saraf juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan saraf
tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf
tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom. Kedua sistem bekerja sama
untuk mengumpulkan informasi dari dalam tubuh dan dari lingkungan luarnya.
Sistem memproses informasi yang dikumpulkan, kemudian mengirimkan instruksi
ke seluruh tubuh dan memfasilitasi tanggapan yang sesuai.
Pernapasan merupakan salah satu tanda vital yang paling utama di tubuh.
Seseorang bisa bernapas berkat kerja sistem pernapasan yang baik. Untuk
mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, simak penjelasan di
bawah ini.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam
proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat
dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bisa bernapas sebanyak 12–
20 kali per menit dan berlangsung secara berkesinambungan.
E. Sistem Indra
1. Hidung
Saraf pembau yang terletak pada selaput lendir dirongga hidung atas, kerang
hidung atas dan permukaan atas kerang hidung tengah.Sel saraf pada hidung
berfungsi menangkap zat kimia yang terdapat dalam udaraSaraf pada hidung
terdiri atas nervus, olfaktorius (saraf pembau), nervus trigeminus, nervus
ethmoidalis anterior, dan nervus palatinus anterior
2. Lidah
Memiliki palayanan pensyarafan yg majemuk. Otot-otot lidah mendapat
pensyarafan dari urat syaraf hipoglusus (syaraf otak ke 12).
3. Telinga
Saraaf kranial dalam telinga berperan dalam proses mendengar dan menjaga
keseimbangan tubuh.
4. Mata
Saraf optikus merupakan kumpulan jutaan saraf yang membawa pesan visual dari
retina ke otak. Rangsangan berupa cahaya bisa di interpretasikan di otak melalui
saraf optikus. Berarti saraf optikus meribah cahaya menjadi struktur kimia atau
listrik agar bisa di hantarkan di sistem saraf pusat (otak). Bagian saraf yang
mengandung saraf optikus pada bagian retina .retina megandung saraf cahaya dan
pembulu cahaya.
5. Saraf akulomotoris adalah saraf mata yang bertanggung jawab
terhadap pergerakan bola mata, membua kelopak mata dan menggatur kontrasi
upil mata. Saraf ini berperan untuk mendukung proses penglihatan yang
sempurna. Misalnya jika jumlah cahaya yang masuk ke mata, maka saraf optikus
akan menggerakan iris untuk mengecilkan pupil.
6. Kulit
Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan atau
saraf perasaan tekanan kuat letak nya di sekitar akar rambut. Ruffini merupakan
ujung saraf pada kulit yang peka rehadap rangsangan panas. Meisner erupakan
ujung saraf perasaan pada kulit yang peka terhaadap sentuhan. Klause
merupakanujung saraf perasaan yang peka terhadap rangsangan dingin. Ujung
saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf pada nyeri.
F. Sistem Pencernaan
Organ Pencernaan Manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanis
dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus
agar mudah dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi
dan kimiawi oleh enzim amilase.
Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil
makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong
makanan ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).
Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi
mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang
terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam
mulut.
Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembabkannya, dan
membuat makanan lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat
dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim
ptialin/amilase.
Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada
persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama
epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Kerongkongan
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung.
Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini
adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti
gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.
Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-
otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian
menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan
tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian
atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu
menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan
pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke
dalam usus kecil.
Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung (zat gizi dari
makanan harus menjalani proses penguraian dahulu). Dinding otot lambung
melakukan proses pencernaan kimiawi dengan mencampur dan mengocok
makanan bersama asam dan enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel
kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:
Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton
Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makananan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang
disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi
sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus.
Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian
pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar
makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
4. Hati, Pankreas, dan Empedu
Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk
cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut
lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.
Kantung empedu berfungsi untuk menyalurkan empedu ke usus halus. Hati
merupakan organ yang akan menghasilkan empedu.
Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna
karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga
menghasilkan senyawa bikarbonat yang akan menetralkan makanan dari lambung
yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.
5. Usus Halus
Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter.
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum
(usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).
Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan
secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan
dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, makanan tersebut
dicerna dengan bantuan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta
enzim maltase yang dihasilkan usus halus sendiri.
Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi
lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan
zat gizi. Saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah
diserap untuk diedarkan oleh darah.
Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.
Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai
di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah
pati dan gula.
Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu
memecah karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu,
yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak
sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian
dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-
tonjolan ini meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran
sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.
6. Usus Besar
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat.
Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah.
Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum,
kolon, dan rektum.
Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil
pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar. Kolon
adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.
Fungsi utama usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas
makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat
dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang tidak
tercerna tersebut.
7. Rektum dan Anus
Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum.
Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat
penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk
mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Sobat merasa mulas dan ingin buang
air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.
Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang
berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai
tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali untuk
mengatur pengeluaran feses.
A. Kesimpulan
Sistem rangka
Sistem otot
Sistem saraf
Sistem respirasi
Sistem indera
Sistem pencernaan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010.http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sistem-
saraf-manusia/.(Online) 14 Desember 2021.
StaffLIPI.2010.http://www.bit.lipi.go.id/pangankesehatan/documents/artikel_kole
sterol/sistem peredaran_darah_dan_sistem_ekskresi.pdf (Online) 7 Desember
2015.
http://athoenk46.wordpress.com/2010/02/26/anatomi-tubuh-manusia/