Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Salah satunya manusia dapat
bergerak karena memiliki anggota tubuh yang dapat menggerakkan anggota tubuh kita.
Alat gerak ada dua macam yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif
ialah rangka badan kita dan alat gerak aktif ialah otot-otot badan. Alat gerak manusia
yaitu sendi, rangka, dan otot. Dari ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing
dan masih terbagi menjadi beberapa macam alat gerak. Jika dari salah satu alat gerak
tersebut tidak berfungsi maka dapat menyebabkan kelainan yang berhubungan dengan
tulang yang kurang normal.
Sebagian orang masih banyak yang tidak memperhatikan cara mereka duduk
dengan posisi yang mereka anggap nyaman. Padahal tanpa mereka sadar itu dapat
mengakibatkan salah tulang atau kerangka badan yang dibiasakan dengan posisi yang
kurang baik. Misalnya dengan posisi duduk dimana badan yang cenderung ke depan
maupun badan cenderung miring atau ke samping. Hal tersebut dapat dihindari dengan
kebiasaan yang sangat mudah, yaitu dengan membiasakan duduk dengan posisi tegap.
Kebanyakan masih banyak orang yang belum paham tentang fungsi-fungsi alat gerak
pada anggota tubuh kita. Kita kadang juga pernah merasakan salah tulang atau sebut
saja keram. Itu juga termasuk kelainan otot dari salah satu.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat gerak manusia ?
2. Apakah fungsi-fungsi dari alat gerak manusia ?
3. Apa saja penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat gerak manusia ?
3. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi macam-macam alat gerak manusia .
2. Menjelaskan fungsi-fungsi alat gerak manusia .
3. Mengetahui penyakit – penyakit yang berhubungan dengan alat gerak.
4. Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang sistem gerak pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. A.    SISTEM  GERAK
1. a.      Pengertian  gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga
melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak
pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam
melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
1. B.     RANGKA
1. a.      Landasan teori rangka
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang,walaupun jumlah ini
dapat bervariasi antara individu.
 (belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).
 
 b. Rangka manusia
                                                                                                                                              
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah.
Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka. Tulang-tulang yang
menyusun rangka ada 2 jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras atau
tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak mengandung zat kapur. Tulang
rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain tulang yang menyusun tulang hidung,
telinga, dan persendian. Tulang rawan tersusun atas kolagen protein yang liat dan
kenyal serta elastin protein yang lentur. Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan
otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan
adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan,
bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.
(belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).
 
1. c.       Fungsi Rangka Pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
1. Menyokong dan menopang tubuh
2. Memberi bentuk tubuh
3. Melindungi alat- alat tubuh yang lunak
4. Melakukan fungsi gerak
5. Tempat melekatnya otot
6. Tempat pembentukan sel- sel darah
7. Tempat menimbun sel darah merah yang lunak
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Bagian Tengkorak (Kepala)
Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah
merah dan sel-sel darah putih. Yang terdiri dari :

1 tulang dahi 2 tulang langit-langit 1 tulang lidah


2 tulang tapis 2 tulang baji 1 tulang tengkorak
2 tulang hidung 2 tulang pelipis 2 tulang rahang bawah
2 tulang ubun-ubun 2 tulang air mata
2 tulang pipi 2 tulang rahang atas
 
2. Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas )
2. Tulang rusuk ( 12 pasang )
– 7 pasang tulang rusuk sejati
– 3 pasang tulang rusuk palsu
– 2 pasang tulang rusuk melayang
1. Tulang dada, terdiri dari :
                            – tulang hulu
                            – tulang badan
                            – tulang pedang-pedangan  
                     d. Gelang bahu terdiri dari :
– 2 tulang selangka (kiri dan kanan)
– 2 tulang belikat (kiri dan kanan)
                       e. Gelang panggul terdiri dari :
– 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
– 2 tulang usus (kiri dan kanan)
– 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
 
3. Bagian Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan) terdiri dari :
– 2 tulang pengumpil
– 2 tulang lengan atas
– 2 tulang hasta
– 16 tulang pergelangan tangan
– 10 tulang telapak tangan
– 28 ruas tulang jari tangan
 
b. anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari :
– 2 tulang paha
– 2 tulang tempurung lutut
– 2 tulang kering
– 2 tulang betis
– 14 tulang pergelangan kaki
– 10 tulang telapak kaki
– 28 ruas tulang jari kaki
 
4. Jenis dan Fungsi Tulang
 
Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak
terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung
tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.
 
b. Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras
banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut
dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 )dan kalsium fosfat ( Ca(PO4)2) yang
diperoleh atau dibawa oleh darah.Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang
didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras :
– tulang paha
– tulang lengan
– tulang betis
– tulang selangka  
e. Bentuk Tulang
Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu :
1. Tulang pipa
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga
Contohnya :
– tulang paha
– tulang lengan atas
– tulang jari tangan
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
2. Tulang pipih
Bentuknya pipih ( gepeng )
Contohnya :
– tulang belikat
– tulang dada
– tulang rusuk
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
3. Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat. Contohnya :
– ruas-ruas tulang belakang
– tulang pergelangan tangan
– tulang pergelangan kaki
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
1.  PERSENDIAN
         Persendian adalah Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot
dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini
memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang
juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan dua tulang adalah
persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa
persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang
berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan
jaringan elastik yang kuat (http://ucix.multiply.com).
1. Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang. berdasarkan
gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak.
2. Sendi mati (sinarthrosis), karakter dari sendi ini adalah hubungan antara tulang
yang satu dengan tulang yang lain sangat dekat, dan hanya dipisahkan oleh serabut
jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat pada hubungan antara tulang-tulang
tengkorak yang dikaitkan oleh sutura.
3. Sendi kaku (Amfiathrosis), karakterisitik dari sendi ini adalah tulang-dengan
tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat pada hubungan
antara tulang rusuk dengan tulang dada yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin.
4. Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh
manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi gerak
yaitu:
1. Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.  Gerakannya
hanya satu arah seperti engsel pintu, contoh sendi siku (hubungan antara tulang lengan
humerus atas dengan tulang radius pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang femur /
paha  dengan tulang tibia fibula atau kering betis) sendi pada mata kaki dan sendi antar
ruas jari.
2. Sendi putar
 Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung tulang lain. Bentuk seperti ini
memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi antara tulang hasta
dengan tulang pengumpil.
3. Sendi Pelana atau sendi sela
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos
dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda. Contoh sendi
antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan tangan.
4. Sendi kondiloid atau ellipsoid
Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke
kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk
kedalam suatu lekuk berbentuk elips. Contoh sendi antara tulang pengumpil dengan
tulang pergelangan tangan.
5. Sendi peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Contoh sendi
antara tulang humerus/lengan atas dengan tulang gelang bahu, dan sendi antara tulang
gelang panggul dengan tulang femur /paha.
  
6. Sendi luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser
dan tidak berporos. Contoh sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang
pergelengan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat.
  
4. OTOT
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang
tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari
600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara
mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat
pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan
satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai
bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan.
 (http://berita-iptek.blogspot.com).
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
 
1. b.      Ciri-Ciri Otot
Ciri-ciri otot polos
a)       bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya
menggelembung
b)       mempunyai satu inti sel
c)       tidak memiliki garis-garis melintang ( polos )
d)       bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot
polos disebut sebagai otot tak sadar.
e)       terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dll.
Ciri-ciri otot lurik
a)      bentuknya silindris, memanjang
b)      tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan
terang secara berselang-seling ( lurik )
c)      mempunyai banyak inti sel
d)     bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot
lurik disebut sebagai otot sadar.
e)      terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot
                                                                                                                                   .          
               
Ciri-ciri otot jantung
a)      otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik,
gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
b)      kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai
dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seper Ti otot lurik dan dari
proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
c)     
1. E.     Kelainan Tulang, Otot, dan Sendi
1. A.    Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya
karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau
kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka,
antara lain :
1. Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh.
Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai
merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus
kulit/otot).
2. Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal
ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium  secara
normal.
3. Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
4.  Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang  melekung pada
daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
5. Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah
lateral. Hal ini akan  menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
6. Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu
membengkok ke  belakang. kelainan tulang punggung membengkok ke depan,
dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
7. Rakhitis
Yaitu  kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk
X atau O.
 
1. i.       Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga kea- daan tulangnya
mengecil dan abnormal.
 ( sumber: http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/)
 
1. B.    Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini
dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat
diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi
karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih. Beberapa
contoh kelainan pada otot, diantaranya :
 Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun
bakteri.
 Trapesius meradang.
 Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus
sehingga otot menjadi kejang.
 Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot
bekerja berlawanan arah.
 Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus
polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
 Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang
menyebabkan otot
(sumber:http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_244/zip/MP_244
.html)
 
A.  Penggolongan Hewan Berdasarkan Struktur Tubuhnya
Secara bahasa klasifikasi memiliki arti mengelompokan atau menggolongkan, jika
diartikan secara umum klasifikasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mengelompokan benda yang memiliki ciri-ciri yang sama dan memisahkan benda
lainnya yang tidak memiliki kesamaan. Menurut Sulistyo Basuki menyatakan bahwa
klasifikasi adalah “proses pengelompokan atau pengumpulan benda yang sama, serta
memisahkan benda atas entitas yang berbeda”

B. Penggolongan Berdasarkan ada tidaknya Jaringan


Hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh,
yaitu parazoa dan eumetazoa.

Parazoa Eumetazoa
Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu hewan-hewan
anggota filum porifera (hewan spons). Sementara eumetazoa adalah hewan yang
memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum hewan lainnya (Cnidaria, Ctenophora,
Platyhelmminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya).
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
1. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan
dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm),
contohnya pada porifera.

2. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh
diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya
Acelomata, pseudocelomata dan celomata.

Diploblastik Triploblastik
C. Penggolongan Hewan berdasarkan Sifat Rongga Tubuh
Yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang antar lapisan tubuh.
Perkembangan selanjutnya rongga ini membentuk sistem organ tubuh, seperti sistem
pencernakan, pernafasan, ekskresi, dan sebagainya.
Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
1. Acoelomata, yaitu hewan yang
tidak memiliki rongga tubuh,
karena hanya memiliki 2
lapisan tubuh (ekstoderm dan
endoderm). Contoh : phylum
Platyhelmintes.
2. Pseudocoelomata, yaitu
hewan yang memiliki rongga
semu, karena hanya sebagian saja
lapisan tubuhnya yang
dibatasi lapisan mesoderm.
3. Coelomata, yaitu hewan yang
memiliki rongga tubuh yang
nyata, karena seluruh tubuh
dibatasi lapisan mesoderm.
Minimal memiliki rongga
gastrovasculer yang berperan
sebagai sistem pencernakan. Contoh : phylum Coelenterata, Annellida,
Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.

Berdasarkan simetris tubuhnya terbagi menjadi 2 yaitu:


1. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang
sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone
laut. Pada gambar dibawah, jika garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian
aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.

Simetri Radial
2. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang
pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama
persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian
tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri
bilateral.

Simetri Bilateral
D. Penggolongan Hewan Berdasarkan Vertebrae
Berdasarkan vertebrae atau biasa yang disebut tulang belakang adalah sebagai
berikut:
1. Vertebrata
Vertebrata sendiri diambil dari kata Vertebra yang artinya Tulang Punggung (tulang
belakang). Klasifikasi hewan yang termasuk kedalam jenis Vertebrata adalah hewan
yang struktur tubuhnya memiliki tulang punggung ( tulang belakang). Karakteristik
vertebrata antara lain: simetri bilateral, segmentasi tubuh, sistem pencernaan lengkap,
sistem peredaran darah tertutup, dan tentunya memiliki endoskeleton atau bertulang
belakang. Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
b. Sistem peredaran darah tertutup.
c. Alat ekskresi berupa ginjal.
d. Alat pernafasan berupa paru-paru atau insang.
e. Sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri.
f. Sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
g. Sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf).
Berdasarkan klasifikasinya hewan vertebrata terbagi atas beberapa bagian
yaitu:
1) Ikan (Pisces)
Ikan memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin
(poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang
biak dengan cara bertelur (ovipar). Karakteristik atau ciri umum Pisces adalah:
a) Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang
tinggal di air.
b) Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup insang).
c) Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
d) Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.
e) Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.
f) Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.
Jenis- jenis ikan sangat banyak, namun dapat kita bagi menjadi tiga kelas
yaitu:
a) Kelas Agatha
Ikan kelas Agnatha merupakan ikan yang tidak memiliki rahang. Agnatha berasal
dari bahasa Yunani yaitu “a” yang berarti tidak dan “gnathos” berarti rahang. Selain
tidak memiliki rahang, ikan kelas Agnatha memiliki beberapa ciri lainnya antara lain
hanya memiliki sirip tunggal, rangka dalam tubuhnya hanya tersusun atas tulang rawan
dan jantungya hanya memiliki satu ventrikel. Ikan kelas ini misalnya ikan lamprey
(Petromyzon sp.).

b) Kelas Condrichthyes
Condrichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “condros” yang artinya tulang
rawan sedangkan “ichthyes” yang berarti ikan. Dari kata tersebut, maka dapat diketahui
bahwa ikan kelas ini memiliki tulang rawan, mulut, lubang hidung berbentuk ventral,
celah pharyngeal berjumlah luma buah atau lebih serta jantungnya memiliki satu
ventrikel. Contoh ikan jenis ini antara lain ikan hiu, dan ikan cucut.

c) Kelas
Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “osteon” yang berati tulang dan
“ichthyes” yang berarti ikan. Ciri ikan kelas ini antara lain memiliki tulang keras, mulut,
lubang hidung ventral, jantungnya memiliki satu ventrikel dan celah-celah pharyngeal
tertutup sehingga tidak bisa dilihat dari luar. Misalnya ikan lele, ikan gurami dan ikan
tongkol.

2) Ampibi (Amphibia)
Jenis hewan yang satu ini yaitu hewan yang dapat bertahan hidup di dua alam,
seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasan nya menggunakan insang tetapi
jika telah dewasa akan berubah dan akan menggunakan paru-paru sehingga katak dapat
hidup di dua alam yaitu di darat dan di air.
Kelas ampibi ini telah di bagi menjadi 3 kelas ordo yaitu :
a) Katak dan kodok (Anura)

b) Amfibi berekor (Urodela)

c) Amfibi tidak berkaki (Apoda).


Ada beberapa ciri – ciri umum dan juga karakteristik yang dapat
menjelaskan mengenai hewan amphibi, yaitu :
a) Merupakan jenis hewan yang bisa hidup di air dan juga di darat,
ataupun daerah dan juga lokasi degnan vegetasi yang lembab.
b) Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bisa bernapas dengan aparu –
paru dan juga dengan kulit.
c) Memiliki jantung yang memiliki tiga ruang, yaitu satu buah bilik dan
juga duah buah serambi
d) Proses perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur dan
melalui proses fertilisasi secara eksternal.
3) Reptil (Reptilia)
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat
dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki
oleh sebagian besar reptil adalah : anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-
paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal,
menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.
Berikut ini adalah beberapa ciri umum dan juga karakteristik dari hewan
yang masuk ke dalam filum melata alias reptilian :
a) Memiliki kulit yang cenderung kering dan juga bersisik.
b) Sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru.
c) Merupakan jenis hewan berdarah dingin (porkoliokonal).
d) Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya.
e) Merupakan jenis hewan yang bertelur dan juga vivipara (beranak
seperti ular).
f) Memiliki empat ruang pada jantung, yang masih belum sempurna
seperti kelas mamalia dan juga aves.
Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu:
a) Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang).
b) Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik).

c) Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang


(perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan
plastron (bagian bawah).

4) Burung (Aves)
Ciri-ciri khusus kelas Aves adalah seluruh tubuh terlindung bulu, anggota
gerak berupa sayap dan kaki, berdarah panas (homoioterm) tidak mempunyai
gigi, mulut berupa paruh, berkembang biak dengan bertelur, dan jantung
terdiri atas empat ruang.  
Karakteristik atau ciri umum Aves adalah sebagai berikut:
a) Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.
b) Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.
c) Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam tubuh).
d) Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik,
strukturnya sudah lebih sempurna.
Aves dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yaitu:
a) Casuariformes (bangsa burung berjalan), contohnya kasuari,
burung unta.
b) Columbiformes, contohnya burung merpati.

c) Psittaciformes, contohnya alap-alap, elang.

d) Galliformes, contohnya ayam kampung, merak, ayam hutan.


5) Hewan Menyusui (Mamalia)
Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu pada betina yang
berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya.
Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan
bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang
hidup di darat dan ada juga hidup di air.
Karakteristik atau ciri umum Mamalia adalah sebagai berikut:
a) Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah panas.
b) Memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
c) Otak berkembang dengan baik dibanding hewan pada filum-filum
lain.
d) Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal (di dalam tubuh).
e) Termasuk ke dalam jenis hewan menyusui.
f) Melahirkan anaknya (tidak bertelur).
g) Bernapas menggunakan paru-paru.
h) Jantung memiliki empat ruang yang sempurna terdiri dari dua
serambi dan dua bilik.
Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba,
Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang
habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.
2. Invertebrata
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau
tulang punggung. Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan
sistem peredaraan  darah. Invertebrata adalah organisme multiseluler dan
kebanyakan membentuk koloni dari sel-sel individu. Semua sel-sel di dalam
koloni tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Mereka tidak memiliki
dinding sel dan banyak yang memiliki jaringan, kecuali porifera atau spons.
Kebanyakan hewan invertebrata berkembang biak dengan reproduksi
seksual. Hewan invertebrata bisa bergerak kecuali porifera dewasa. Banyak
invertebrata yang memiliki bentuk simetris. Invertebrata bersifat heterotrof, yakni
tidak dapat menghasilkan energi sendiri. Invertebrata heterotrof dengan
mengkonsumsi tumbuhan dan hewan lain.
Karakteristik atau ciri umum dari hewan invertebrata adalah sebagai berikut:
a. Termasuk ke dalam jenis hewan yang tidak bertulang dan tidak bertulang
belakang.
b. Anatomi tubuh sangat sederhana.
c. Beberapa diantara hewan invertebrata berkembang biak dengan cara
membelah diri.
d. Sistem pencernaan hewan invertebrata masih sederhana.
Hewan invertebrata terbagi ke dalam beberapa filum. Pembagian filum hewan
invertebrata adalah sebagai berikut:
a. Filum Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja
alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat
dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk
hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter
atau beramai-ramai atau koloni. protozoa memakan tumbuhan dan hewan,
frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan
cara membelah diri dan dengan cara seksual atau generatif konjugasi. Berikut
ini adalah beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum
protozoa :
1) Merupakan hewan invertebrate yang hidup di dalam air
2) Berkembang biak dengan cara membelah diri
3) Memakan tumbuhan dan juga hewan – hewan kecil lainnya

Filum protozoa ini juga memiliki beberapa kelas atau ordo. Berikut ini
adalah beberapa kelas dan juga ordo yang membedakan beberapa jenis
spesies dari filum protozoa :
1) Ordo Ciliata, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke dalam
filum protozoa yang memiliki rambut getar.

2) Ordo Rhizopoda, merupakan hewan invertebrate yang memilki kaki


semu

3) Ordo Sporozoa, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke


dalam filum protozoa dan merupakan jenis hewan yang berspora.
4) Ordo Flagellata, merupakan jenis hewan invertebrate yang memiliki
bulu cambuk.

b. Filum Porifera
Porifera atau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut dengan
bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu
dasar laut dan dapat berpindah tempat dengan bebas. Sumber makanan
Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Ada berebapa karakteristik dan juga ciri
– ciri umum dari hewan yang masuk ke dalam filum porifera. Berikut ini
adalah beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum porifera :
1) Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori.
2) Tinggal di dalam air ataupun laut.
3) Dapat berpindah tempat dengan bebas.
4) Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori.
5) Berbentuk seperti tumbuhan laut.
Secara umum, filum porifera alias hewan berpori ini dibedakan menjadi
tiga kelas atau ordo.
Berikut ini adalah ketiga kelas atau ordo dari filum porifera :
1) Ordo Corcorea, merupakan ordo atau kelas dari filum porifera yang
terdiri dari zat kapur, dan merupakan hewan porifera yang hidup
pada laut dangkal.
2) Ordo Hexactinellida, merupakan hewan pada filum porifera yang
tubuhnya terdiri atas zat kersik, yang memilki habitat tempat tinggal
yang ada di laut dalam.

3) Ordo Demospangiae, merupakan filum porifera yang memiliki tubuh


yang sangat lunak dan tidak mempunyai rangka. Contoh hewan
berpori atau porifera adalah spongia SP

c. Filum Colenterata
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus)
coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang
menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Karakteristik umum dari Coelenterata adalah sebagai berikut:
1) Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun memiliki
sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran
sari-sari makanan.
2) Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur).
3) Tinggal di air laut atau air tawar.
4) Mulut dikelilingi tentakel.
Hewan dari Filum Coelenterata terbagi menjadi empat ordo. Berikut
adalah ordo-ordo dari Coelenterata:
1) Ordo Hydrozoa, berbentuk seperti tabung dengan panjang 5-10 mm
dan garis tengah sekitar 2 mm).

2) Ordo Scyphozoa, berbentuk seperti payung yang tidak terlalu


cembung, transparan, dan berdiameter 7,5-30 cm.

3) Ordo Anthozoa, berbentuk sepeti tabung dengan panjang 5 atau 7 cm


dan ada juga yang berukuran raksasa (1 m).

4) Ordo Ctenophora, merupakan ordo dari Coelenterata yang tidak me


miliki knidoblast (sel racun atau sel penyengat).
d. Filum Playhelminthes
Kata playhelminthes berasal dari bahasa Yunani yaitu plays (pipih)
dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih
dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat
syaraf yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya
penyakit karena hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Ada
beberapa ciri – ciri dan karakteristk umum dari cacing pipih ini.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik umum dari filum cacing pipih
ini :
1) Merupakan jenis cacing atau hwan yang pipih.
2) Mempunyai anatomi tubuh yang bentuknya simetris bilateral, yang
artinya memiliki dua sisi yang simetris.
3) Memiliki tubuh yang luas, namun tidak tersegemen.
4) Tidak memilki peredaran darah

Ordo Platyhelminthes atau filum cacing pipih ini terdiri dari beberapa
ordo alias kelas. Berikut ini adalah ketiga kelas dari filum cacing pipih :
1) Ordo Turbellaria, merupakan jenis cacing pipih yang memilki
rambut getar.

2) Ordo Trematoda, merupakan jenis cacing pipih yang merupakan


jenis cacing isap.
3) Ordo Cestroda, merupakan jenis cacing pipih yang dikenal dengan
istilah cacing pita. Contohnya antara lain seperti planaria, cacing
pita, cacing hati dan polikladida.

e. Filum Annelida atau Cacing Gelang


Annelida atau cacing gelang yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas
segmen- segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik
dengan sistem peredaran darah tertutup. Karakteristik atau ciri umum dari
Annelida adalah sebagai berikut:
1) Tubuhnya terdiri dari sederetan segmen.
2) Setiap segmen mempunyai organ tubuh dan saling terkoordinasi
antara satu segmen dengan segmen lain.
3) Sistem peredaran darah dan sistem saraf telah berkembang dengan
baik.
Filum Annelida memiliki tiga kelas. Ketiga kelas tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Oligochaeta, yaitu jenis yang memiliki sedikit setae (bulu-bulu yang
membantu pergerakan).
2) Polychaeta, yaitu jenis yang memiliki banyak setae.

3) Hirudinea, yaitu jenis yang memiliki hirudin (zat yang menghalangi


terjadinya pembekuan darah). Contoh cacing jenis Filum Annelida
diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan
lintah.

f. Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang
lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan
predator dan gangguan lainnya. 
Karakteristik atau ciri umum dari Mollusca adalah sebagai berikut:
1) Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau mantel yang
merupakan sarung pembungkus bagian-bagian yang lunak.
2) Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu hewan yang
memiliki sistem reproduksi jantan dan betina serta memproduksi
telur dan sperma.
3) Mempunyai sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
4) Merupakan jenis hewan lunak
Ada beberapa ordo atau kelas yang membagi hewan invertebrate pada
filum Mollusca ini menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis
ordo atau kelas dari hewan Mollusca:
1) Ordo Amphineura, yaitu hewan yang memiliki bentuk tubuh
memanjang elips dan berkaki pipih.

2) Ordo Gastropoda, yaitu hewan sejenis siput-siputan atau keong-


keongan.

3) Ordo Scaphopoda, yaitu hewan memiliki cangkok berbentuk tubular


seperti taring atau gading gajah.
4) Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata), yaitu hewan sejenis kerang
dan tiram.

5) Ordo Cephalopoda, yaitu hewan yang kakinya berada di kepala,


seperti cumi-cumi.

g. Filum Echinodermata
Berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua
hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk
tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem
ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak
duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar. Beberapa organ tubuh
echinodermata sudah berkembang dengan baik. 
Ada beberapa karakteristik dan juga ciri - ciri umum yang dapat
mendefinisikan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum
enchinodermata, yaitu :
1) Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri.
2) Kebanyakan jenis ini hidup di laut.
3) Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh
melingkar yang sama persis atau simetris.
4) Memiliki sistem ameudakral.
5) Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki
banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya.
Hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum enchinodermata ini
memiliki beberapa jenis pengklasifikasian, yang terbagi menjadi beberapa
ordo atau kelas.
Berikut ini adalah beberapa ordo atau kelas yang diklasifikasikan pada
hewan enchinodermata :
1) Asteriodea atau bintang laut
Bentuk tubuh seperti bintang. Bagian bawah disebut permukaan oral
yang memiliki mulut dan permukaan atas disebut permukaan adoral yang
terdapat anus. pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek, di
bagian ujung lengan terdapat bintik mata. Contohnya : Dermaterias
imbricate dan Asterias vulgaris atau bintang laut.

2) Ophiuroidea atau bintang ular laut


Hewan berbentuk bintang dengan lengan lurus, panjang dan
fleksibel. Sering disebut bintang ular laut. lengan Ophiuroidea apabila
putus dapat tumbuh kembali karena memiliki daya regenerasi yang
tinggi. Contohnya: Ophioderma brevispinum atau bintang ular laut.
3) Echinoidea atau landak laut
Bulu babi tidak memiliki lengan, tetapi memiliki lima baris khaki
tabung yang berfungsi sebagai alat gerak yang lambat. Bulu babi
memiliki duri-duri yang berguna untuk bergerak. Contohnya: Diadema
antillarum atau landak laut, Echinos esculentus/bulu babi berbulu
pendek.

4) Holothuroidea atau teripang


Holothuroidea disebut juga mentimun laut/taripang. Memiliki tubuh
yang lunak dan tidak berdiri. Mulut dan anus terletak pada bagian kutub
yang berlawanan. Bagian mulut dikelilingi oleh tentakel-tentakel pendek.
Tentakel tersebut berfungsi membantu memasukkan makanan ke dalam
mulut. Contohnya: Holothuria scabra atau teripang, Curcuma planci atau
mentimun laut. 

5) Crinoidea atau lili laut


Crinoidea disebut juga lili laut. memiliki morphologi seperti
tumbuhan. tubuh simetris radial. hewan ini juga memiliki lengan
berjumlah lima atau kelipatannya dan terdiri atas cabang-cabang kecil
yang disebut pinula. Contohnya : Lamprometra palmata atau lili laut.
h. Arthropoda atau Herwan Berbuku-buku
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf
tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi
atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah
terbuka. Ada beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum yang dapat
membedakan hewan tanpa tulang belakang berjenis antophoda ini dengan
jenis hewan invertebrate lainnya.
Berikut ini adalah beberapa karaktersitik dan juga ciri – cirinya:
1) Berukuran lebih besar diantara filum-filum lainnya.
2) Bentuk kaki beruas-ruas.
3) Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak berwarna.
4) Pada proses pertumbuhannya mengalami metamorphosis atau
perubahan bentuk.
Antrophoda sendiri dapat dibagi menjadi 4 kelas atau ordo, sesuai dengan
klasifikasinya masing – masing.
Berikut ini adalah kelas atau ordo pada filum antrophoda :
1) Kelas atau ordo Insecta, yang termasuk ke dalam kelas serangga.
Contohnya Hetaerina america (capung).

2) Kelas atau ordo Arachnoidiae, yang merupakan golongan laba laba


dan juga tarantula. Contohnya Eurypelma californica ( laba- laba).
3) Kelas atau Ordo Crustacea, yang merupakan golongan udang –
udangan dan lobster. Contohnya Ceonobita clypeatus.

4) Kelas atau ordi Myriapoda, yang merupakan golongan lipan.


Contohnya Scolopendra subspinipes dan kecoa.

i. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes disebut juga cacing benang, yang berasal dari kata
“nema” yang berarti benang dan “helmins” yang berarti cacing. Karakteristik
atau ciri umum dari Nemathelminthes adalah sebagai berikut:
1) Tubuhnya bulat memanjang.
2) Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang disebut
pseudosol.
3) Tidak mempunyai segmen tubuh.
4) Terdapat mulut dan anus.
5) Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Filum Nemathelminthes terdiri dari dua kelas. Kedua kelas tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Kelas Nematoda (Aschelminthes)
Nematoda merupakan cacing benang yang umumnya berukuran
miksroskopis. Kata Nematoda berasal dari bahasa yunani, “Nema”
artinya benang, dan “toda” artinya bentuk. Hal ini karena nematoda
memiliki tubuh silindris dengan kedua ujung yang runcing sehingga
disebut cacing benang. Mereka telah memiliki sistem pencernaan yang
lengkap dengan faring berkembang denga cukup baik. Dinding tubuhnya
tersusun atas tiga lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar, tengah, dan
dalam dan tubuhnya telah memiliki rongga tubuh pseudoaselomata.
Sistem eksresi merupakan jalur tabung pengeluaran yang akan
membuang limbah melalui rongga tubuh.
Nematoda dapat hidup bebas di perairan atau daratan, adajuga yang
hidup parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Saat ini
Nematoda masih merupakan masalah yang besar bagi kesehatan manusia,
hewan ternak, dan tumbuhan yang sangat merugikan. Nematoda
merupakan hewan yang banyak terdapat di air dan tanah, sehingga tidak
jarang menimbulkan infeksi pada manusia, apalagi bagi mereka yang
tidak menjaga kebersihan dengan baik. Contohnya adalah Ascaris
Lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator Americanus, dll.

2) Kelas Nematophora
Nematophora merupakan cacing yang berbentuk bulat dengan kedua
ujung yang runcing menyerupai bentuk rambut sehingga sering disebut
cacing rambut. Tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang polos yang tidak
bercicin. Dalam keadaan larva mereka hidup parasit dalam tubuh
manusia atau artrophoda, ketika dewasa mereka akan hidup bebas di
perairan atau daratan. Contohnya adalah Nectonema sp.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak
pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja
sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut
sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan
yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin
inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak
dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
DAFTAR PUSTAKA
 
Munandar,A iktisar anatomi alat gerak & ilmu gerak.1991.
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_244/zip/MP_244.html
(diakses pada   tanggal 22 september 2012 )
http:// (belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).html
(diakses pada tanggal 22 september 2012)
 http://berita-iptek.blogspot.com).html (diakses pada tanggal september 2012)
http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/html
(diakses pada tanggal 22 september 2012)
 
 
 
 
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Masa Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “STRUKTUR TUBUH MAKHLUK HIDUP” dalam rangka
memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam tepat pada waktunya.
            Makalah ini membahas tentang sistem gerak pada manusia, sehingga manusia
dapat mengetahui lebih mendalam tentang sistem gerak yang terjadi pada manusia. Agar
manusia tahu tentang otot, sendi, tulang, dan penyakit – penyakit yang menyerang
sistem gerak pada manusia.
            Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sebagai balasan atas
amal baik dari semua pihak yang telah disebutkan di atas. Penulis mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaan bagi semua pihak yang membacanya.
 
 
                                                                                Teluk Kuantan,................
Penulis
 
 

Anda mungkin juga menyukai