PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Salah satunya manusia dapat
bergerak karena memiliki anggota tubuh yang dapat menggerakkan anggota tubuh kita.
Alat gerak ada dua macam yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif
ialah rangka badan kita dan alat gerak aktif ialah otot-otot badan. Alat gerak manusia
yaitu sendi, rangka, dan otot. Dari ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing
dan masih terbagi menjadi beberapa macam alat gerak. Jika dari salah satu alat gerak
tersebut tidak berfungsi maka dapat menyebabkan kelainan yang berhubungan dengan
tulang yang kurang normal.
Sebagian orang masih banyak yang tidak memperhatikan cara mereka duduk
dengan posisi yang mereka anggap nyaman. Padahal tanpa mereka sadar itu dapat
mengakibatkan salah tulang atau kerangka badan yang dibiasakan dengan posisi yang
kurang baik. Misalnya dengan posisi duduk dimana badan yang cenderung ke depan
maupun badan cenderung miring atau ke samping. Hal tersebut dapat dihindari dengan
kebiasaan yang sangat mudah, yaitu dengan membiasakan duduk dengan posisi tegap.
Kebanyakan masih banyak orang yang belum paham tentang fungsi-fungsi alat gerak
pada anggota tubuh kita. Kita kadang juga pernah merasakan salah tulang atau sebut
saja keram. Itu juga termasuk kelainan otot dari salah satu.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja alat gerak manusia ?
2. Apakah fungsi-fungsi dari alat gerak manusia ?
3. Apa saja penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat gerak manusia ?
3. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi macam-macam alat gerak manusia .
2. Menjelaskan fungsi-fungsi alat gerak manusia .
3. Mengetahui penyakit – penyakit yang berhubungan dengan alat gerak.
4. Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang sistem gerak pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. SISTEM GERAK
1. a. Pengertian gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga
melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak
pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam
melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
1. B. RANGKA
1. a. Landasan teori rangka
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang,walaupun jumlah ini
dapat bervariasi antara individu.
(belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).
b. Rangka manusia
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah.
Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka. Tulang-tulang yang
menyusun rangka ada 2 jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras atau
tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak mengandung zat kapur. Tulang
rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain tulang yang menyusun tulang hidung,
telinga, dan persendian. Tulang rawan tersusun atas kolagen protein yang liat dan
kenyal serta elastin protein yang lentur. Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan
otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan
adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan,
bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.
(belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).
1. c. Fungsi Rangka Pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
1. Menyokong dan menopang tubuh
2. Memberi bentuk tubuh
3. Melindungi alat- alat tubuh yang lunak
4. Melakukan fungsi gerak
5. Tempat melekatnya otot
6. Tempat pembentukan sel- sel darah
7. Tempat menimbun sel darah merah yang lunak
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Bagian Tengkorak (Kepala)
Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah
merah dan sel-sel darah putih. Yang terdiri dari :
Parazoa Eumetazoa
Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan sejati, yaitu hewan-hewan
anggota filum porifera (hewan spons). Sementara eumetazoa adalah hewan yang
memiliki jaringan sejati, yaitu anggota filum hewan lainnya (Cnidaria, Ctenophora,
Platyhelmminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya).
Berdasarkan jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
1. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan
dasar diantaranya yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm),
contohnya pada porifera.
2. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh
diantaranya yaitu ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya
Acelomata, pseudocelomata dan celomata.
Diploblastik Triploblastik
C. Penggolongan Hewan berdasarkan Sifat Rongga Tubuh
Yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang antar lapisan tubuh.
Perkembangan selanjutnya rongga ini membentuk sistem organ tubuh, seperti sistem
pencernakan, pernafasan, ekskresi, dan sebagainya.
Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
1. Acoelomata, yaitu hewan yang
tidak memiliki rongga tubuh,
karena hanya memiliki 2
lapisan tubuh (ekstoderm dan
endoderm). Contoh : phylum
Platyhelmintes.
2. Pseudocoelomata, yaitu
hewan yang memiliki rongga
semu, karena hanya sebagian saja
lapisan tubuhnya yang
dibatasi lapisan mesoderm.
3. Coelomata, yaitu hewan yang
memiliki rongga tubuh yang
nyata, karena seluruh tubuh
dibatasi lapisan mesoderm.
Minimal memiliki rongga
gastrovasculer yang berperan
sebagai sistem pencernakan. Contoh : phylum Coelenterata, Annellida,
Molusca, Echinodermata, dan Arthrophoda.
Simetri Radial
2. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang
pembelahan yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama
persis, contohnya pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian
tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri
bilateral.
Simetri Bilateral
D. Penggolongan Hewan Berdasarkan Vertebrae
Berdasarkan vertebrae atau biasa yang disebut tulang belakang adalah sebagai
berikut:
1. Vertebrata
Vertebrata sendiri diambil dari kata Vertebra yang artinya Tulang Punggung (tulang
belakang). Klasifikasi hewan yang termasuk kedalam jenis Vertebrata adalah hewan
yang struktur tubuhnya memiliki tulang punggung ( tulang belakang). Karakteristik
vertebrata antara lain: simetri bilateral, segmentasi tubuh, sistem pencernaan lengkap,
sistem peredaran darah tertutup, dan tentunya memiliki endoskeleton atau bertulang
belakang. Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
b. Sistem peredaran darah tertutup.
c. Alat ekskresi berupa ginjal.
d. Alat pernafasan berupa paru-paru atau insang.
e. Sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri.
f. Sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
g. Sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf).
Berdasarkan klasifikasinya hewan vertebrata terbagi atas beberapa bagian
yaitu:
1) Ikan (Pisces)
Ikan memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin
(poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang
biak dengan cara bertelur (ovipar). Karakteristik atau ciri umum Pisces adalah:
a) Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang
tinggal di air.
b) Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup insang).
c) Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
d) Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.
e) Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.
f) Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.
Jenis- jenis ikan sangat banyak, namun dapat kita bagi menjadi tiga kelas
yaitu:
a) Kelas Agatha
Ikan kelas Agnatha merupakan ikan yang tidak memiliki rahang. Agnatha berasal
dari bahasa Yunani yaitu “a” yang berarti tidak dan “gnathos” berarti rahang. Selain
tidak memiliki rahang, ikan kelas Agnatha memiliki beberapa ciri lainnya antara lain
hanya memiliki sirip tunggal, rangka dalam tubuhnya hanya tersusun atas tulang rawan
dan jantungya hanya memiliki satu ventrikel. Ikan kelas ini misalnya ikan lamprey
(Petromyzon sp.).
b) Kelas Condrichthyes
Condrichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “condros” yang artinya tulang
rawan sedangkan “ichthyes” yang berarti ikan. Dari kata tersebut, maka dapat diketahui
bahwa ikan kelas ini memiliki tulang rawan, mulut, lubang hidung berbentuk ventral,
celah pharyngeal berjumlah luma buah atau lebih serta jantungnya memiliki satu
ventrikel. Contoh ikan jenis ini antara lain ikan hiu, dan ikan cucut.
c) Kelas
Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani yakni “osteon” yang berati tulang dan
“ichthyes” yang berarti ikan. Ciri ikan kelas ini antara lain memiliki tulang keras, mulut,
lubang hidung ventral, jantungnya memiliki satu ventrikel dan celah-celah pharyngeal
tertutup sehingga tidak bisa dilihat dari luar. Misalnya ikan lele, ikan gurami dan ikan
tongkol.
2) Ampibi (Amphibia)
Jenis hewan yang satu ini yaitu hewan yang dapat bertahan hidup di dua alam,
seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasan nya menggunakan insang tetapi
jika telah dewasa akan berubah dan akan menggunakan paru-paru sehingga katak dapat
hidup di dua alam yaitu di darat dan di air.
Kelas ampibi ini telah di bagi menjadi 3 kelas ordo yaitu :
a) Katak dan kodok (Anura)
4) Burung (Aves)
Ciri-ciri khusus kelas Aves adalah seluruh tubuh terlindung bulu, anggota
gerak berupa sayap dan kaki, berdarah panas (homoioterm) tidak mempunyai
gigi, mulut berupa paruh, berkembang biak dengan bertelur, dan jantung
terdiri atas empat ruang.
Karakteristik atau ciri umum Aves adalah sebagai berikut:
a) Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.
b) Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.
c) Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam tubuh).
d) Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik,
strukturnya sudah lebih sempurna.
Aves dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yaitu:
a) Casuariformes (bangsa burung berjalan), contohnya kasuari,
burung unta.
b) Columbiformes, contohnya burung merpati.
Filum protozoa ini juga memiliki beberapa kelas atau ordo. Berikut ini
adalah beberapa kelas dan juga ordo yang membedakan beberapa jenis
spesies dari filum protozoa :
1) Ordo Ciliata, merupakan hewan invertebrate yang masuk ke dalam
filum protozoa yang memiliki rambut getar.
b. Filum Porifera
Porifera atau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut dengan
bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu
dasar laut dan dapat berpindah tempat dengan bebas. Sumber makanan
Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Ada berebapa karakteristik dan juga ciri
– ciri umum dari hewan yang masuk ke dalam filum porifera. Berikut ini
adalah beberapa karakteristik dan juga ciri – ciri umum dari filum porifera :
1) Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori.
2) Tinggal di dalam air ataupun laut.
3) Dapat berpindah tempat dengan bebas.
4) Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori.
5) Berbentuk seperti tumbuhan laut.
Secara umum, filum porifera alias hewan berpori ini dibedakan menjadi
tiga kelas atau ordo.
Berikut ini adalah ketiga kelas atau ordo dari filum porifera :
1) Ordo Corcorea, merupakan ordo atau kelas dari filum porifera yang
terdiri dari zat kapur, dan merupakan hewan porifera yang hidup
pada laut dangkal.
2) Ordo Hexactinellida, merupakan hewan pada filum porifera yang
tubuhnya terdiri atas zat kersik, yang memilki habitat tempat tinggal
yang ada di laut dalam.
c. Filum Colenterata
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus)
coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang
menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Karakteristik umum dari Coelenterata adalah sebagai berikut:
1) Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun memiliki
sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran
sari-sari makanan.
2) Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur).
3) Tinggal di air laut atau air tawar.
4) Mulut dikelilingi tentakel.
Hewan dari Filum Coelenterata terbagi menjadi empat ordo. Berikut
adalah ordo-ordo dari Coelenterata:
1) Ordo Hydrozoa, berbentuk seperti tabung dengan panjang 5-10 mm
dan garis tengah sekitar 2 mm).
Ordo Platyhelminthes atau filum cacing pipih ini terdiri dari beberapa
ordo alias kelas. Berikut ini adalah ketiga kelas dari filum cacing pipih :
1) Ordo Turbellaria, merupakan jenis cacing pipih yang memilki
rambut getar.
f. Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang
lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan
predator dan gangguan lainnya.
Karakteristik atau ciri umum dari Mollusca adalah sebagai berikut:
1) Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau mantel yang
merupakan sarung pembungkus bagian-bagian yang lunak.
2) Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu hewan yang
memiliki sistem reproduksi jantan dan betina serta memproduksi
telur dan sperma.
3) Mempunyai sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
4) Merupakan jenis hewan lunak
Ada beberapa ordo atau kelas yang membagi hewan invertebrate pada
filum Mollusca ini menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis
ordo atau kelas dari hewan Mollusca:
1) Ordo Amphineura, yaitu hewan yang memiliki bentuk tubuh
memanjang elips dan berkaki pipih.
g. Filum Echinodermata
Berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua
hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk
tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem
ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak
duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar. Beberapa organ tubuh
echinodermata sudah berkembang dengan baik.
Ada beberapa karakteristik dan juga ciri - ciri umum yang dapat
mendefinisikan hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum
enchinodermata, yaitu :
1) Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri.
2) Kebanyakan jenis ini hidup di laut.
3) Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh
melingkar yang sama persis atau simetris.
4) Memiliki sistem ameudakral.
5) Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki
banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya.
Hewan invertebrate yang masuk ke dalam filum enchinodermata ini
memiliki beberapa jenis pengklasifikasian, yang terbagi menjadi beberapa
ordo atau kelas.
Berikut ini adalah beberapa ordo atau kelas yang diklasifikasikan pada
hewan enchinodermata :
1) Asteriodea atau bintang laut
Bentuk tubuh seperti bintang. Bagian bawah disebut permukaan oral
yang memiliki mulut dan permukaan atas disebut permukaan adoral yang
terdapat anus. pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek, di
bagian ujung lengan terdapat bintik mata. Contohnya : Dermaterias
imbricate dan Asterias vulgaris atau bintang laut.
i. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes disebut juga cacing benang, yang berasal dari kata
“nema” yang berarti benang dan “helmins” yang berarti cacing. Karakteristik
atau ciri umum dari Nemathelminthes adalah sebagai berikut:
1) Tubuhnya bulat memanjang.
2) Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang disebut
pseudosol.
3) Tidak mempunyai segmen tubuh.
4) Terdapat mulut dan anus.
5) Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Filum Nemathelminthes terdiri dari dua kelas. Kedua kelas tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Kelas Nematoda (Aschelminthes)
Nematoda merupakan cacing benang yang umumnya berukuran
miksroskopis. Kata Nematoda berasal dari bahasa yunani, “Nema”
artinya benang, dan “toda” artinya bentuk. Hal ini karena nematoda
memiliki tubuh silindris dengan kedua ujung yang runcing sehingga
disebut cacing benang. Mereka telah memiliki sistem pencernaan yang
lengkap dengan faring berkembang denga cukup baik. Dinding tubuhnya
tersusun atas tiga lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar, tengah, dan
dalam dan tubuhnya telah memiliki rongga tubuh pseudoaselomata.
Sistem eksresi merupakan jalur tabung pengeluaran yang akan
membuang limbah melalui rongga tubuh.
Nematoda dapat hidup bebas di perairan atau daratan, adajuga yang
hidup parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Saat ini
Nematoda masih merupakan masalah yang besar bagi kesehatan manusia,
hewan ternak, dan tumbuhan yang sangat merugikan. Nematoda
merupakan hewan yang banyak terdapat di air dan tanah, sehingga tidak
jarang menimbulkan infeksi pada manusia, apalagi bagi mereka yang
tidak menjaga kebersihan dengan baik. Contohnya adalah Ascaris
Lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator Americanus, dll.
2) Kelas Nematophora
Nematophora merupakan cacing yang berbentuk bulat dengan kedua
ujung yang runcing menyerupai bentuk rambut sehingga sering disebut
cacing rambut. Tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang polos yang tidak
bercicin. Dalam keadaan larva mereka hidup parasit dalam tubuh
manusia atau artrophoda, ketika dewasa mereka akan hidup bebas di
perairan atau daratan. Contohnya adalah Nectonema sp.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak
pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja
sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut
sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan
yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin
inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak
dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
DAFTAR PUSTAKA
Munandar,A iktisar anatomi alat gerak & ilmu gerak.1991.
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_244/zip/MP_244.html
(diakses pada tanggal 22 september 2012 )
http:// (belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).html
(diakses pada tanggal 22 september 2012)
http://berita-iptek.blogspot.com).html (diakses pada tanggal september 2012)
http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/html
(diakses pada tanggal 22 september 2012)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Masa Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “STRUKTUR TUBUH MAKHLUK HIDUP” dalam rangka
memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang sistem gerak pada manusia, sehingga manusia
dapat mengetahui lebih mendalam tentang sistem gerak yang terjadi pada manusia. Agar
manusia tahu tentang otot, sendi, tulang, dan penyakit – penyakit yang menyerang
sistem gerak pada manusia.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sebagai balasan atas
amal baik dari semua pihak yang telah disebutkan di atas. Penulis mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaan bagi semua pihak yang membacanya.
Teluk Kuantan,................
Penulis