Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH SISTEM GERAK DAN FUNGSINYA PADA MANUSIA

DAN HEWAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Sains SD, yang
diampu oleh Ibu Ketut Sri Kusuma Wardani, M.Pd

OLEH KELOMPOK 9:

1. RISMA DODIYANTI (E1E021288)


2. ROSY SYATIBI (E1E021291)
3. SINTIA KHAIRANI (E1E021296)
4. SYAFA FITRI SRIARDANI (E1E021302)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak henti-hentinya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan izin-nya kelompok kami dapat menyeleseaikan makalah ini sesuai
dengan kurun waktu yang ditargetkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Sains SD, yang diampu oleh Ibu Ketut Sri Kusuma Wardani, M.Pd
yang sangat kami hormati. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih atas kerja sama pihak
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca sekalian. Tentunya makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami selaku penulis sangat terbuka atas kritik dan saran yang dapat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Gerak Manusia


2.2 Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia
2.3 Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Hewan
2.4 Fungsi Organ Penyusun Sistem Gerak Pada Manusia dan Hewan
2.5 Kelainan Sistem Gerak Pada Manusia

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak merupakan rangsangan utama bagi pertumbuhan. Seperti halnya makanan,


gerak juga merupakan kebutuhan untuk setiap individu. Dengan bergerak, otot dan tulang
dalam tubuh akan semakin terlatih. Mengenai gerak, tentu saja gerak tidak terlepas dari yang
namanya sistem gerak. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sistem gerak
pada manusia dan hewan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian sistem gerak manusia?
b. Apa organ penyusun sistem gerak pada manusia?
c. Apa organ penyusun sistem gerak pada hewan?
d. Apa fungsi dari organ penyusun sistem gerak pada manusia dan hewan?
e. Apa jenis kelainan sistem gerak pada manusia?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian sistem gerak manusia
b. Mengetahui organ penyusun sistem gerak pada manusia
c. Mengetahui organ penyusun sistem gerak pada hewan
d. Mengetahui fungsi dari organ penyusun sistem gerak pada manusia dan hewan
e. Mengetahui jenis kelainan pada sistem gerak
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM GERAK MANUSIA

Sistem muskuloskeletal atau yang biasa dikenal dengan sistem gerak, merupakan
sistem pada tubuh yang memberikan manusia kemampuan untuk bergerak dengan
menggunakan tulang dan ototnya. Sistem gerak pada manusia meliputi sistem rangka dan
sistem otot. Selain memberikan kemampuan bergerak pada manusia, sistem gerak ini juga
dapat mendukung bentuk postur tubuh, menahan berat badan, menjaga stabilitas pergerakan
tubuh dan lain sebagainya. Selain membantu pergerakan tubuh pada manusia, sistem gerak
juga dapat mengontrol agar tubh tidak melakukan pergerakan berlebih karena adanya kerja
sama dari tulang dan otot.

2.2 ORGAN PENYUSUN SISTEM GERAK PADA MANUSIA

A. RANGKA

Rangka merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia, karena sifatnya yang
hanya sebagai tempat melekatnya otot. Secara keseluruhan, rangka manusia dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu rangka tengkorak, rangka badan, dan rangka anggota gerak.

1. Rangka Tengkorak

Rangka tengkorak tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah merah dan sel sel darah putih. Rangka tengkorak meliputi
tulang-tulang tengkorak wajah dan tulang pelindung otak.

a. Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas 2 tulang hidung, 2 tulang pipi, 2 tulang
rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang air mata, 2 tulang langit-langit, dan 1
tulang lidah.
b. Tulang pelindung otak terdiri atas: 1 tulang dahi, 1 tulang tengkorak, 2 tulang pelipis,
2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan 2 tulang tapis.
2. Rangka Badan

Rangka badan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu tulang belakang, tulang


rusuk, tulang dada, tulang gelang bahu, dan tulang gelang, panggul.

a. Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas), terdiri atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang
punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.

b. Tulang rusuk (12 pasang), terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang
rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

c. Tulang dada terdiri atas tiga bagian yaitu tulang hulu, tulang badan, dan tulang
pedang-pedangan.
d. Tulang gelang bahu terdiri atas 2 tulang selangka (kiri dan kanan) dan 2 tulang belikat
(kiri dan kanan).

e. Tulang gelang panggul terdiri atas 2 tulang duduk (kiri dan kanan), 2 tulang usus (kiri
dan kanan), dan 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan).

3. Rangka Anggota Gerak

Rangka anggota gerak berbentuk pipa, dan beruas-ruas. Rangka anggota gerak
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Tulang anggota gerak atas (kiri dan kanan) terdiri dari 2 tulang pengumpil, 2 tulang
lengan atas, 2 tulang hasta, 16 tulang pergelangan tangan, 10 tulang telapak tangan,
dan 28 ruas tulang jari tangan.
b. Tulang anggota gerak bawah (kiri dan kanan) terdiri dari 2 tulang paha, 2 tulang
tempurung lutut, 2 tulang kering, 2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki, 10 tulang
telapak kaki, dan 28 ruas tulang jari kaki.

B. TULANG

Tulang disebut alat gerak pasif karena perannya yang relatif lebih pasif dalam
terwujudnya sebuah gerakan. Agar dapat bergerak, tulang digerakkan oleh otot. Tulang
sendiri dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni berdasarkan bentuk, berdasarkan sel penyusun
dan berdasarkan rangka tubuh.

1. Jenis Tulang Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu tulang pipa,


tulang pipih, tulang sesamoid, tulang pendek, dan tulang tak beraturan.
a. Tulang Pipa

Tulang pipa adalah tulang yang memiliki bentuk panjang dan bulat, seperti
pipa. Ujung tulang pipa membulat dan berupa tulang spons yang berongga. Dalam
tulang ini terdapat sum-sum merah yang memproduksi sel darah merah dan bagian
tengahnya terdapat sum-sum kuning yang berupa jaringan lemak.
Tulang pipa bisa ditemukan pada anggota gerak atas, yaitu tulang lengan atas,
tulang hasta dan tulang pengumpil. Tulang pipa juga tedapat pada anggota gerak
bawah, yaitu tulang paha, tulang kering, dan tulang betis. Selain itu, di jari-jari kita
juga terdapat tulang pipa, yaitu telapak tangan (metakarpus) dan ruas tulang di jari
tangan serta telapak kaki (metatarsus) dan ruas tulang di jari kaki. Tulang pipa bekerja
seperti tuas yang bergerak saat ada kontraksi otot. Kontraksi adalah kondisi saat otot
menjadi tegang atau mengeras.

b. Tulang Sesamoid

Tulang sesamoid merupakan tulang yang tertanam pada tendon atau jaringan
ikat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Tulang bulat kecil ini pada
umumnya dapat ditemukan pada tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid
berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan
efisiensi sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella).

c. Tulang Pipih
Tulang pipih adalah tulang yang tipis, namun juga kadang-kadang
melengkung. Bagian dalam tulang ini padat, keras, dan tidak berongga. Pada bagian
bawah tulang pipih terdapat tulang spons yang berisi sum-sum yang memproduksi sel
darah merah. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang belikat, tulang
dada, dan tulang rusuk. Kelompok tulang pipih biasanya jadi tempat menempelnya
otot dan menjaga organ yang penting di tubuh.
d. Tulang Pendek

Tulang pendek bentuknya seperti kubus. Sehingga ukuran panjang, lebar dan
ketebalannya sama. Tulang ini juga padat dan tidak berrongga seperti tulang pipih.
Pada tulang pendek terdapat bagian sum-sum yang memproduksi sel darah merah. Di
dalam tubuh manusia, tulang pendek bisa ditemukan di pergelangan tangan, yaitu
delapan tulang carpus. Dan juga tulang tarsus di pergelangan kaki. Tulang pendek di
pergelangan tangan dan kaki itu bertugas menjaga keseimbangan dan melakukan
beberapa gerak terbatas. Selain itu, tulang pendek juga terdapat pada ruas jari tangan
dan ruas jari kaki.

e. Tulang Tak Beraturan


Tulang yang termasuk dalam kelompok ini artinya tidak memiliki bentuk
seperti kelompok tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Misalnya tulang
belakang yang menokong dan melindungi saraf tulang belakang.

2. Jenis Tulang Berdasarkan Sel Penyusun

Berdasarkan sel penyusunnya, tulang dibagi menjadi 2 jenis yaitu tulang rawan
dan tulang belikat.

a. Tulang Rawan

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Ruang antar sel tulang rawan
banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan
banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada
ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, dan ruas-ruas antara
tulang belakang.

b. Tulang Keras

Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel
tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Dalam
tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang
berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun
sistem rangka. Contoh tulang keras: tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang
selangka.

3. Jenis Tulang Berdasarkan Rangka Tubuh

Berdasarkan rangka tubuh, tulang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Rangka Aksial

Tulang yang tergolong rangka aksial adalah tulang tengkorak yang terdiri dari
tulang tempurung kepala dan tulang wajah.

b. Rangka Apendikular

Jenis rangka apendikular diisi oleh tulang-tulang yang menjadi anggota gerak.
Tulang-tulang yang masuk dalam jenis ini di antaranya adalah tulang anggota gerak
atas dan tulang anggota gerak bawah.

C. OTOT

Otot disebut alat gerak aktif karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi,
melakukan relaksasi hingga menggerakkan sesuatu. Sebagai sistem gerak aktif, otot
bekerja secara spontan di bawah kesadaran. Otot adalah jaringan di dalam tubuh manusia
yang berfungsi sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang supaya dapat bergerak.
Tanpa otot, tubuh manusia tidak akan dapat bergerak karena otot lah yang dapat membuat
tulang bergerak.

Otot yang ada dalam tubuh manusia terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis otot ini
dapat dibedakan berdasarkan cara kerjanya, yang terbagi menjadi otot sinergis dan otot
antagonis. Selain itu, jenis otot juga dibedakan berdasarkan bentuknya, yakni otot polos,
otot lurik, dan juga otot jantung.
1. Jenis Otot Berdasarkan Cara Kerjanya
a. Otot Sinergis
Otot Sinergis mempunyai karakteristik gerakan yang cenderung satu arah.
Ketika terjadi suatu gerakan yang bersifat sinergis, maka otot ini akan
berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. Gerakan yang menjadi contoh
akibat otot sinergis ini adalah gerakan ketika tangan sedang menelungkup.

b. Otot Antagonis
Berbeda dengan jenis otot sinergis, otot antagonis memiliki peranan
penting dalam gerak otot yang berlawanan. Contoh dari gerakan otot berlawanan
ini adalah gerakan lengan atau kaki yang sedang menekuk. Adapun yang termasuk
dalam golongan otot antagonis ini di antaranya adalah otot bisep dan trisep.

2. Jenis Otot Berdasarkan Bentuknya

a. Otot Polos
Otot polos bekerja di luar kesadaran manusia atau tidak diperintah oleh
otak. Otot polos terdapat dalam saluran pencernaan, pembuluh darah, hingga
dinding rahim.
b. Otot lurik
Otot lurik sering disebut sebagai otot rangka. Otot lurik bekerja atas
kesadaran atau diperintah oleh otak.
c. Otot jantung
Otot jantung bekerja di luar kesadaran manusia atau tidak diperintah
oleh otak.

D. SENDI

Pada sistem gerak manusia, sendi mempunyai peranan penting dalam proses
terjadinya gerak. Menurut sifat gerakannya sendi dapat dibedakan menjadi 3 macam
yaitu:

1. Sendi Mati (Sinarthrosis)


Sendi mati adalah persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pergerakan. Contohnya, persendian antar tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiarthrosis)
Sendi kaku adalah persendian yang masih memungkinkan adanya sedikit
gerakan antara dua tulang yang bersendi dan permukaannya dibatasi oleh jaringan
tulang rawan. Contohnya, sambungan antara ruas-ruas tulang belakang dan
sambungan antara tulang rusuk dengan tulang dada.

3. Sendi Gerak (Diartrosis)


Persendian yang memungkinkan adanya gerak yang bebas antara tulang yang
dihubungkan oleh sendi. Sebagian besar persendian pada rangka tubuh manusia
adalah sendi gerak. Sendi gerak dibedakan menjadi 6 macam, yaitu:

a. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah persendian yang dapat digerakan ke satu arah
seperti engsel jendela dan pintu. Contohnya, persendian antara tulang paha
dengan tulang betis, dan persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta.

b. Sendi Putar
Sendi putar adalah persendian yang dapat digerakan secara berputar.
Contohnya, persendian antara tulang leher dengan tulang atlas, dan persendian
antara tulang hasta dengan tulang pengumpil.

c. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah persendian yang dapat digerakan ke segala arah.
Contohnya, persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas, dan
persendian antara gelang panggul dengan tulang paha.

d. Sendi Pelana
Sendi pelana adalah persendian yang dapat digerakan kedua arah.
Contohnya, persendian pada ibu jari tangan, dan persendian antara tulang
pergelangan tangan dengan tulang tapak tangan.

e. Sendi Geser
Sendi geser adalah persendian yang memungkinkan gerakan antara
tulang yang satu menggeser tulang yang lain. Conntohnya, sambungan antara
pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.

f. Sendi Gulung
Sendi gulung adalah persendian yang dapat menggerakan tulang untuk
dapat berotasi pada porosnya. Contohnya, tulang telapak tangan dengan tulang
jari tangan.

2.3 ORGAN PENYUSUN SISTEM GERAK PADA HEWAN

A. HEWAN VERTEBRATA

Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Organ penyusun sistem
gerak pada hewan vertebrata terdiri atas rangka dan otot. Tulang pada vertebrata terdiri
atas tulang keras dan tulang rawan (kartilago). Pada masa embrio, kartilago merupakan
penyusun tulang pada semua vertebrata. Pada beberapa jenis vertebrata, kartilago ini tidak
berubah menjadi tulang, sehingga tetap sebagai kartilago, misalnya pada ikan hiu dan
ikan pari. Kedua jenis ikan ini disebut ikan bertulang rawan. Akan tetapi pada jenis
vertebrata lainnya, dalam masa perkembangannya tulang sejati secara berangsur akan
segera menggantikan kartilago. Namun ada kartilago yang tetap bertahan sebagai
kartilago karena dibutuhkan untuk memudahkan pergerakan atau sebagai tudung tulang
keras.

Meski sama-sama tergolong vertebrata, faktanya hewan-hewan tersebut memiliki


cara gerak yang tidak sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan habitat sehingga
hewan-hewan ini juga bergerak dengan anggota tubuh yang berbeda.

Berikut beberapa contoh jenis hewan vertebrata dan cara mereka bergerak:

1. Hewan Vertebrata di Darat

Contoh hewan vertebrata yang hidup di darat adalah kelinci, sapi, kucing,
dan lain-lain. Hewan-hewan ini bergerak menggunakan kaki yang didukung oleh
otot dan tulang yang kuat. Selain karena faktor kekuatan organ gerak, kelincahan
dan kecepatan gerakan pada hewan darat juga dipengaruhi oleh massa tubuh.

2. Hewan Vertebrata di Air

Contoh hewan vertebrata yang hidup di air adalah ikan dan lumba-lumba
yang dapat bergerak menggunakan sirip. Hewan-hewan ini juga memiliki struktur
tulang yang memungkinkan mereka dapat berenang dengan lincah di dalam air.
Otot dan tulang belakang hewan air sangatlah fleksibel. Paduan antara gerakan
lateral tubuh dan sirip ekornya dapat menghasilkan gaya dorong ke depan
sehingga ikan dapat berenang.

3. Hewan Vertebrata di Udara

Burung dan beberapa jenis unggas dapat melakukan gerakan terbang di


udara berkat adanya sayap. Sayap burung terdiri dari tulang yang kuat namun
ringan. Bentuk sayap burung umumnya sedikit melengkung agar udara di bagian
atas sayap mengalir lebih cepat. Hal inilah yang kemudian menghasilkan gaya
angkat dan gaya dorong sehingga burung dapat bergerak.

B. HEWAN INVERTEBRATA

Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Setiap jenis
hewan invertebrata memiliki sistem gerak yang berbeda-beda. Berikut beberapa contoh
invertebrata dan cara mereka bergerak:

1. Protozoa (hewan bersel tunggal): bergerak dengan kaki semu pseodopodia, silia,
dan flagellum.
2. Ubur-ubur: bergerak dengan sel epitelliomuskuler yang berfungsi untuk
kontraksi otot. Namun untuk jenis ubur-ubur sisir, mereka bergerak dengan silia.
3. Cacing: bergerak dengan otot longitudinal yang dapat berkontraksi memendek
dan berbelok.
4. Planaria (cacing pipih): bergerak dengan otot dibantu bulu getar di sekujur
tubuh.
5. Siput: bergerak dengan kaki yang dapat bergelombang akibat adanya aktivitas
otot dan syaraf.
6. Cumi-cumi: bergerak dengan kaki jerait (2 tentakel dan 8 lengan) yang juga
berfungsi menangkap mangsa Bulu babi: bergerak menggunakan duri dan kaki
tabung.

2.4 FUNGSI ORGAN PENYUSUN SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN


HEWAN

A. FUNGSI RANGKA

Sistem rangka manusia merupakan kumpulan dari tulang tlang yang saling
berhubungan satu sama lain, yang membentuk sistem gerak. Rangka memiliki fungsi
yang sangat penting, yaitu:

1. Sebagai penegak tubuh


2. Sebagai pembentuk tubuh
3. Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
4. Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
5. Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
6. Sebagai alat gerak pasif

B. FUNGSI OTOT

Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot lurik, otot jantung, dan
otot polos. Fungsi dari jaringan otot beragam sesuai dengan penggunaan otot pada
bagian tubuh tertentu.

Berikut beberapa fungsi dari jaringan otot, yaitu:

1. Melakukan gerakan tubuh


Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Jenis
otot ini melekat pada tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf
pusat (SSP). Anda dapat melakukan gerakan karena aktivitas otit rangka. Otot
mengikuti arah gerakan yang Anda inginkan, bersama-sama dengan tulang dan
tendon.

2. Menjaga tubuh tetap stabil


Jaringan otot lurik yang berada di area perut hingga punggung, berperan
sebagai penopang tubuh sekaligus melindungi tulang belakang. Otot yang berada
di area ini, disebut juga sebagai otot core. Semakin kuat otot core Anda, maka
tubuh Anda juga akan semakin stabil.

3. Membangun postur tubuh


Jaringan otot di tubuh juga berperan dalam mengatur postur. Untuk
mendapatkan postur yang baik, kita perlu memiliki kelenturan dan kekuatan yang
baik. Otot leher dan paha yang kaku serta otot punggung yang lemah, bisa
menyebabkan postur tubuh menjadi kurang baik. Postur tubuh yang kurang baik,
bisa menyebabkan nyeri di area persendian.

4. Membantu pernapasan
Otot yang perannya sangat penting dalam pernapasan adalah diafragma.
Diafragma, terletak di bawah paru-paru dan akan berkontraksi saat kita
mengambil napas, lalu kembali relaksasi saat kita menghela napas. Saat otot
diafragma menarik napas, ruang yang ada di paru-paru akan membesar, dan
memungkinkan tubuh untuk menangkap udara sebanyak-banyaknya. Lalu, saat
otot ini kembali relaksasi, udara yang sudah diolah di paru-paru, akan didorong
keluar.

5. Memompa darah
Otot jantung berperan dalam sirkulasi tubuh dengan memompa darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Sementara itu, otot polos yang ada di pembuluh darah,
berperan melancarkan aliran tersebut sekaligus menjaga kadar tekanan darah.

6. Membantu proses pernapasan


Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat kita
bernapas lebih berat, seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan
bantuan dari otot lain, seperti otot perut, otot leher, dan otot punggung.

7. Membantu proses pencernaan


Sistem otot manusia juga berfungsi dalam membantu proses pencernaan.
Ya, saat tubuh mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos
yang ditemukan di saluran pencernaan. Otot polos melemas dan menegang saat
makanan melewati tubuh selama proses pencernaan berlangsung. Otot-otot ini
juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh melalui buang air besar,
atau muntah ketika sakit.

8. Membantu proses persalinan


Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini
membesar dan meregang saat janin tubuh di dalam rahim. Saat proses melahirkan,
otot polos di rahim berkontraksi dan relaksasi untuk membantu mendorong bayi
melewati vagina.

9. Menjaga kemampuan melihat


Enam jenis otot lurik yang berada di sekitar mata, turut berperan dalam
menjaga pergerakan mata. Otot-otot ini bekerja dengan cepat sehingga kita dapat
menjaga kestabilan gambar yang kita lihat, memindai sekeliling dengan
pandangan, serta mengikuti pergerakan suatu objek.

10. Melindungi organ di dalam tubuh


Otot yang berada di area perut, melindungi banyak organ dalam dari sisi
depan, samping, hingga belakang. Otot juga bekerja sama dengan tulang untuk
memberikan perlindungan yang terbaik bagi organ tubuh.

11. Mengatur suhu


Otot berperan penting dalam mengatur suhu di dalam tubuh. Sebab, sekitar
85% dari panas tubuh, berasal dari otot yang sedang berkontraksi. Saat suhu tubuh
turun, otot akan bekerja lebih keras untuk dapat menghasilkan panas. Ketika otot
bekerja lebih keras seperti ini, tubuh menjadi bergetar atau menggigil.

C. FUNGSI SENDI

Sendi digambarkan layaknya bantalan di antara tulang-tulang. Fungsinya


tergantung pada macam-macam sendi yang cukup beragam. Fungsi utama sendi yakni
memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota
gerak. Selain itu sendi berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh.

2.5 KELAINAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Berikut ini beberapa kelainan alat gerak, penyebab dan cara mengatasinya adalah:

1. Kifosis
Kifosis adalah kelaianan ruas tulang belakang bengkok ke belakang sehingga
badan menjadi bungkuk. Penyebabnya adalah posisi duduk yang sering membungkuk.
Cara mengatasi dengan terapi dan olah raga.

2. Lordosis
Lordosis adalah kelainan ruas-ruas tulang belakang bengkok kedepan.
Penyebabnya adalah posisi duduk yng salah. Cara mengatasi dengan terapi dan olah
raga.

3. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping.
Penyebabnya adalah posisi duduk yang sering menyamping. Cara mengatasi dengan
terapi dan olah raga.

4. Osteoporosis
Osteoporosis adalah tulang rapuh. Osteoporosis disebabkan kekurangan
kalsium. Cara mengatasinya adalah mengkonsumsi makanan dan minuman kaya
kalsium seperti susu, keju, telur.

5. Osteomalacia dan Rakitis


Osteomalacia dan rakitis adalah penyakit kelaianan pertumbuhan tulang tidak
sempurna. Rakitis disebabkan kekurangan vitamin D. Cara mengatasinya adalah
dengan mengkonsumsi suplemen vitamin D, berjemur matahari dan makan makanan
bergizi.

6. Dislokasi
Dislokasi adalah posisi tulang yang bergerak atau berubah karena cedera atau
benturan benda. Cara mengatasinya adalah dengan terapi fisik.

7. Fraktur
Fraktur adalah patah tulang karena cedera. Cara mengatasi dengan operasi
penyambungan tulang.

8. Fisura
Fisura adalah retak tulang karena cidera. Cara mengatasi dengan operasi
penyambungan tulang.

9. Tendonsitis
Tendonsitis adalah radang atau infeksi pada tendon (penghubung otot dan
tulang). Tendonsitis disebabkan karena kegiatan fisik yang berlebihan. Cara
mengatasi dengan fisioterapi atau konsumsi obat anti nyeri.

10. Atrofi
Atrofi adalah pengecilan ukuran otot. Atrofi disebabkan karena otot kurang
digunakan untuk beraktifitas karena kelumpuhan. Cata mengatasinya adalah
melakukan gerak (olahraga) secara teratur.
BAB 3

PENUTUP

3 1 KESIMPULAN

Organ penyusun sistem gerak manusia terdiri atas rangka, tulang, otot, dan sendi. Rangka
manusia dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu rangka tengkorak, rangka badan, dan rangka anggota
gerak. Tulang dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni berdasarkan bentuk, berdasarkan sel penyusun dan
berdasarkan rangka tubuh. Otot yang ada dalam tubuh manusia terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis
otot ini dapat dibedakan berdasarkan cara kerjanya, yang terbagi menjadi otot sinergis dan otot
antagonis. Selain itu, jenis otot juga dibedakan berdasarkan bentuknya, yakni otot polos, otot lurik,
dan juga otot jantung. Menurut sifat gerakannya sendi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu sendi
mati, sendi kaku, dan sendi gerak. Organ penyusun gerak pada hewan dikelompokan berdasarkan 2
jenis yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata.
DAFTAR PUSTAKA

Cega, P. C. 1986. Science in Elementary Education. New York: Macmillan


Publishing Company.

Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta : Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia

Dafriani, Putri. 2019. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Padang : CV Berkah Prima.

George H. Fried dan Gega, P.C. (1994). Science in Elementary Education, 7th
Edition. New York: Mc Millan Publishing Co.

George J. Hademenos.1999. Schaum‟s Outlines of Theory and problems of biology


Edisi kedua alih bahasa 2006. Erlangga

https://bsd.pendidikan.id/

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/

Indrastuti, Noor. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Setara SD/MI Kelas V
Modul Tema 6 : Misteri Rangka dan Tarikan Nafas Kita. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

NSRC. 1997. Science for All Children. Washington, D.C.: National Academy Press.

Purnomo, Eddy. 2019. Anatomi Fungsional. Yogyakarta : Lintang Pustaka Utama.

Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VIII. Sistem Gerak Pada Manusia dan Vertebrata.

https://www.kelaspintar.id/ – Gerak Pada Makhluk Hidup

https://hellosehat.com/ – Sistem Gerak Pada Manusia dan Gangguannya

https://bobo.grid.id/ – 3 Macam Rangka Manusia: Rangka Kepala, Rangka Badan,


dan Rangka Anggota Gerak – 4 Macam Tulang Manusia Berdasarkan Bentuknya:
Penjelasan Tulang Pipa, Pipih, Pendek dan Tak Beraturan

https://pyfahealth.com/ – Macam-Macam Sendi Pada Manusia dan Contohnya

https://www.halodoc.com/ – Informasi Lengkap Tentang Sendi dan Tulang – Cara


Kerja Otot pada Tubuh Manusia Yang Perlu Diketahui

https://trito.id/ – Mengenal Sistem Gerak Pada Vertebrata dan Invertebrata –


Rangkuman Sistem Gerak Manusia: Struktur-Fungsi Tulang, Otot, Sendi
https://www.gramedia.com/ – Sistem Rangka pada Manusia: Pengertian, Fungsi, dan
Jenis Tulang – Seluk Beluk Sistem Gerak Aktif Manusia

https://aido.id/ – Seluk-Beluk Sistem Gerak Aktif Manusia dan Fungsinya Bagi


Tubuh

Anda mungkin juga menyukai