Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur, kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Sistem
Rangka Pada Manusiab untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan,


berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Imelda Free
Unita Manurung, S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya
dan teman-teman yang senantiasa sudah membantu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Medan, November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB 1 SUMMARY BAB .................................................................................... ..4
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 5
A. PENGERTIAN SISTEM RANGKA .......................................................... 6
B. RANGKA AKSIAL .................................................................................... 7
C. RANGKA APENDIKULAR .................................................................... 11
D. OTOT ........................................................................................................ 14
E. PERSENDIAN .......................................................................................... 15
F. PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM RANGKA……………17

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20


BAB IV DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 21

2
BAB I
SUMMARY BAB

Salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk hidup adalah melakukan aktivitas
dan gerakan. Gerak adalah perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh makhluk
hidup. Pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, fungsi gerak dilaksanakan oleh
fungsi gerak. Sistem ini terdiri dari otot dan juga sistem rangka.

Tulang termasuk ke dalam alat gerak pasif sedangkan otot termasuk dalam alat
gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk sebuah sistem gerak. Karena
lingkungan hidup, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda-beda maka alat gerak pada
hewan dan manusia memiliki struktur yang berbeda.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun system rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang.

Rangka memiliki fungsi Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh,


menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh
seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan
menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Sehingga Sistem Rangka menjadi
sistem yang sangat penting bagi tubuh manusia.

3
4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sistem Rangka

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangkahidrostatik), walaupun system rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang.

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi
tubuh yang lunak dan menunjang tubuh.Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang
belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang
angota badan atas dan bawah.

Fungsi Kerangka adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh,


menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh
seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan
menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk system rangka.Kemudian system


rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh.Sistem rangka membentuk dasar
dari tubuh manusia.Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua
terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang

5
– tulang dalam tubuh membentuk system rangka.Tulang-tulang ini didukung oleh
sumsum tulang, yang dihasilkan olehbentuk energi paling murni di dalam tubuh.

Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan daging
sehingga disebut rangka dalam.Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan member
bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka.Rangka juga berfungsi
sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak.Rongga tulang pada
rangka manusia yang bersumsum merah merupakan pusat penghasil sel-sel darah.

Rangkamanusiaterdiridari ± 206 ruastulang yang mempunyaiukurandanbentuk


yang bervariasi.Rangka pada bagian anggota tubuh manusia memiliki berbagai macam
fungsi, seperti contohnya sebagai berikut :member bentuk tubuh, melindungi bagian-
bagian tubuh yang lemah, menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot-otot rangka,
sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat produksi sel-sel darah merah, sebagai tempat
cadangan kalsium dan fosfat.

Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi tulang tengkorak,


tulang pembentuk tubuh dan tulang anggota gerak.Anggota gerak dikelompokkan
menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.Tulang anggota gerak atas terdiri
dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak
tangan dan tulang jari tangan.Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang paha,
tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki dan tulang jari
kaki.

Susunan dan bentuk tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi lengan,
misalnya untuk mengangkat, melempar, memukul, memegang, menggenggam,
memungut, dan menjumput.Tulang Anggota gerak bawah memiliki bentuk dan
susunan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk berjalan, berlari, dan
menahan beban tubuh.Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya.

6
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial
dan rangka apendikuler (anggotatubuh).

B. RangkaAksial

Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan
tulang rusuk.
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas tulang-
tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya
bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala (tengkorak) adalah
melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang sangat penting. Tulang-
tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan terasa lunak dan belum
berkaitan erat dan rapat. Namun seiring berjalannya waktu, tulang-tulang
tengkorak mengalami pertumbuhan dan bertambah besar, menyatu dan
tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu tulang bagian kepala dan bagian muka.

7
a. Tulang bagian kepala
Bagian bagian tulang bagian kepala adalah:
 Tulang Dahi
 Tulang Ubun-ubun
 Tulang kepala belakang
 Tulang bajie
 Tulang tapis
 Tulang pelipis

b. Tulang bagian muka


Bagian-bagian tulang bagian muka adalah:
 Tulang rahang atas
 Tulang rahang bawah
 Tulang pipi
 Tulang langit langit
 Tulang hidung
 Tulang air mata
 Tulang lidah

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan.Pada


tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan terhadap
tulang rahang atas.Tulang kepala juga berfungsi sebagai pembentuk wajah.

8
2. Tulang Belakang (Vertebra)
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang berfungsi
untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai
jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu :
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang (sakrum)
 4 ruas tulang ekor

3. Tulang dada
Tulang dada mempunyai bagian diantaranya :
 Hulu
 Badan
 Taju pedang

9
4. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang,yang dapat dikelompokan sabagai
berikut :
 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan melekat
pada badan tulang dada dan bagian belakang melekat pad tulang
punggung.
 3 pasang tulang rusuk palsu.tulang rusuk ini bagian depan melekat
pada tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang melekat pada
tulang punggung.
 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang
melekat pada tulang punggung dan bagian depan tidak melekat pada
tulang yang lain.

5. Tulang Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula.Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa
otot mulut dan lidah.

10
C. Rangka Apendikuler

Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-


tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler
menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian
atas dan rangka bagian bawah.Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri
atas beberapa tulang sebagai berikut:
1. Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk
bagian depan bahu.
2. Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan
merupakan bagian pembentuk bahu.
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat
dan 2 buah tulang selangka
3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang
hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4. Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak
tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate,
triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak
tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

11
5. Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah
terdiri atas beberapa tulang yang menyusun
kaki (alat gerak bagian bawah).Kaki terdiri
atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang
kaki disusun oleh tulang paha , tempurung
lutut, tulang kering dan tulang betis.
Pergelangan kaki disusun oleh tulang
tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular,
kuneiformis, dan jari – jari.

D. JenisTulangpadaTubuhManusia

Tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia tersusun sedemikian rupa


sesuai dengan fungsinya. Rangka tubuh manusia sebagian besar tersusun atas
tulang keras dan sedikit tulang rawan.

Struktur tulang pipa

1. Tulang Keras
Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang
pipih, dan tulang pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan jaringan ikat
atau periosteum. yang merupakan tempat melekatnya otot. Saluran Havers pada

12
tulang keras mengandung pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan
makanan bagi sel tulang keras (osteosit).
 Tulang pipa biasanya berbentuk bulat panjang serupa pipa. Ujung-
ujungnya membentuk bonggol yang di dalamnya berisi sumsum
kuning. Contoh tulang pipa misalnya tulang paha, tulang lengan, tulang
kering, tulang betis, dan tulang ruas-ruas jari.
 Tulang pipih bentuknya pipih dengan rongga sumsum merah di
dalamnya tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Contoh tulang pipih yaitu tulang-tulang yang membentuk tengkorak,
tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang
panggul.
 Tulang pendek bentuknya tidak beraturan dengan rongga berisi sumsum
merah. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang yang membentuk
pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan jari-jari
tangan, telapak kaki dan jari-jari kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.

2. Tulang Rawan
Saat masih bayi, rangka manusia masih berupa tulang rawan. Seiring
dengan perkembangannya, tulang rawan berangsur-angsur tumbuh menjadi
tulang keras. Pada bagian tertentu, tulang rawan tidak mengalami perubahan,
seperti pada persendian tulang, ujung hidung, daun telinga. Tulang rawan
mengandung banyak zat perekat (kolagen) yang tersusun atas protein,
sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini menyebabkan tulang rawan bersifat
lentur dan elastis.

E. OTOT

13
Manusia dapat
mengerakkan tubuhnya
karena adanya otot. Otot
atau yang dikenal dengan
istilah sehari-hari "daging"
terdiri atas sel-sel otot. Sifat
sel otot adalah mempunyai
kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi).
Otot mampu memberikan tarikan pada tulang karena dapat melakukan
kontraksi. Saat kontraksi serabut otot akan memendek dan tendon yang melekat
pada tulang akan membuat tulang tertarik ke arah yang lebih dekat searah
kontraksi otot. Untuk mengembalikan tulang pada posisi semula maka otot
mengalami relaksasi, dengan memanjang seperti semula.
Otot yang terdapat pada rangka yang berfungsi sebagai alat gerak aktif
merupakan otot lurik. Kumpulan serabut otot lurik akan membentuk berkas
otot. Berkas otot membentuk otot yang melekat pada tulang. Ujung otot yang
melekat pada tulang disebut sebagai tendon.

F. Persendian

14
Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian.
Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi
gerak, sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak merupakan hubungan antar
tulang dengan kemampuan gerak lebih banyak.
Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat dengan
semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini akan
menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang tidak
terdapat minyak sendi.
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai
jenis sendi, di antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung
dan sendi engsel.

a. Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke
seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada
hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Pada sendi peluru
ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk lekukan berupa

15
lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk pada lekukan
tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul dan tulang paha juga
merupakan sendi peluru.
b. Sendi Putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan
yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi putar. Sendi
putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi putar terdapat
pada hubungan antara tulang hasta dan tulang pengumpil, juga pada
hubungan antara tulang pemutar dan tulang atlas.
c. Sendi Pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah
adalah sendi pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara tulang ibu
jari dengan tulang telapak tangan. Hubungan antara tulang telapak tangan
dengan tulang pengumpil merupakan sendi gulung.
d. Sendi Engsel
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti
engsel pada pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha
dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan tulang
hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan sendi engsel.
e. Sendi Kaku
Sendi kaku merupakan jenis persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar tulang-tulang
pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. Sendi mati merupakan
jenis persendian yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang
lain tanpa dapat digerakkan sama sekali. Persendian jenis ini terdapat pada
hubungan antara tulang pada tengkorak.

G. Penyakitdan Kelainan Pada Sistem Rangka Manusia

16
1. Penyakit pada tulang
a. Osteoporosis
Orang yang menderita penyakit ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan
keropos. Ini disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka kadar kalsium akan
berkurang sedikit demi sedikit. Wanita lebih rentan terkena penyakit tulang
ini. Ketika seorang wanita mengalami menopause, ia akan kehilangan
kalsium dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan tulang keropos. Untuk
menghindari hal ini, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat dianjurkan
untuk ibu-ibu yang berumur di atas 50 tahun. Selain minum susu, sebaiknya
diimbangi pula dengan olahraga yang teratur.

b. Rakhitis
Penyakitinimenyebabkankondisi tulang seseorang yang lunak. Hal
ini disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini
berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolism
kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, dan
minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur
di bawah sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh.

2. Kelainan pada tulang

17
Kelainanterjadikarenabawaan sejak lahir, kecelakaan.Beberapa
kelainan yang terjadi pada anggota gerak tubuh adalah sebagai berikut :
a. Fraktura
Tulangmengalamiretak/patahtulang akibat mengalami benturan
keras, misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu
dengan mengembalikan pada susunan semula secepat mungkin. Pada
kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau
platina. Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu,
pen/platina akan diambil kembali.Tulang lengan yang patah
memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1
bulan, sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
b. Greenstick,apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai
memisah.
c. Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian
tetapi tidak sampai keluar dari otot.
d. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contohkelainaniniadalahbentuk kaki X atau O.
Kelainaninidisebabkanolehfaktorketurunandangangguan–
gangguansaatseorangibumengandung, misalnyaibutersebutkekurangan
vitamin D dankalsium. Olehsebabitu, ibu yang
sedanghamildianjurkanuntukbanyakmakansayurdansusukalsium.
e. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana
pertumbuhan tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala
kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir. Ini disebabkan karena
ketika sedang hamil, seorang ibu kurang mendapat vitamin A dan zat
kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan banyak
mengkonsumsi vitamin A yang banyak terdapat pada sayuran yang

18
berwarna merah dan kuning, kuning telur, mentega, minyak ikan, hati,
dan susu. Sedangkan zat kapur (kalsium) dapat diperoleh dari sayuran
kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
f. Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal
dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar,
disebut juga megalochephalus.
g. Kelainan yang disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah,
kelainan ini antara lain seperti berikut:
 Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.
 Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang,
sehingga badan terlihat bongkok.
 Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping
kiri atau kanan.

BAB III

19
PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun system rangka
hidrostatikdapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang.

Fungsi Kerangka adalah Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh,


menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh
seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan
menghasilkan seldarah di dalam sumsum tulang.Secara garis besar, rangka (skeleton)
manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota
tubuh).

Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan
tulang rusuk sedangkan Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan,
tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki.Secara umum rangka apendikule
rmenyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas
dan rangka bagian bawah.

Jenis Tulang dibagi menjadi dua yaitu Tulang Keras dan Tulang Rawan.Tulang
keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
Tulang keras dibungkus oleh lapisan jaringan ikat atau periosteum. yang merupakan
tempat melekatnya otot. Saluran Havers pada tulang keras mengandung pembuluh
darah yang berfungsi untuk memberikan makanan bagi sel tulang keras (osteosit). .
Pada bagian tertentu, tulang rawan tidak mengalami perubahan, seperti pada
persendian tulang, ujung hidung, daun telinga. Tulang rawan mengandung banyak zat

20
perekat (kolagen) yang tersusun atas protein, sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini
menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.

Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai


persendian.Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam
sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati.

Tulang juga memiliki kelainan dan juga penyakit seperti pengeroposan tulang
(osteoporosis), pelunakan tulang (Rakhitis).Sementara untuk kelainan pada tulang
terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan.Beberapa kelainan yang terjadi pada
anggota gerak tubuh seperti Fraktura, Greenstick, Komminudet. Sementara kelainan
bawaan sejak lahir yaitu Mikrosefalus, Hidrocephalus dan Kelainan ini disebabkan
karena kebiasaan tubuh yang salah seperti lordosis, kifosis dan skoliosis.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://septiantarie.com/2012/10/08/sistem-rangka-pada-manusia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rangka

Rahmah.2012.RangkaManusia danFungsinya.

http://asagenerasiku.com/2012/03/rangka-manusia-dan-fungsinya.html

https://www.academia.edu/11154912/Sistem_Rangka

https://www.academia.edu/26349064/Penjelasan_Sistem_Gerak_Manusia_Rangka_T
ulang_Otot_dan_Persendian

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-rangka-manusia

22

Anda mungkin juga menyukai