Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk hidup adalah melakukan aktivitas dan gerakan.
Gerak adalah perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh makhluk hidup. Pada manusia dan
hewan tingkat tinggi lainnya, fungsi gerak dilaksanakan oleh sistem gerak. Sistem ini terdiri dari
otot,sistem rangka dan sendi. Tulang termasuk ke dalam alat gerak pasif sedangkan otot termasuk
dalam alat gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk sebuah sistem gerak. Karena
lingkungan hidup, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda-beda maka alat gerak pada hewan dan
manusia memiliki struktur yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang diatas maka kelompok akan membahas lebih lanjut mengenai
sistem rangka, susunan otot dan sendi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Bagaimana penjelasan mengenai rangka tulang kepala?
2. Apa itu estrimitas inferior?
3. Bagaimakah susunan kerangka otot manusia?
4. Apa itu estrimitas superior?
5. Bagaimanakah penjelasan mengenai tulang kerangka dada?
6. Bagaimanakah pengklasifikasian sendi?
7. Bagaimanakah mekanisme kontraksi otot rangka?
8. Apa itu hipertrofi dan atrofi otot?

1.3 Tujuan Umum


Mengetahui hal-hal yang harus kita ketahui tentang sistem musklularis (kerangka dan sendi)
1.4 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya tentang rangka tulang kepala
2. Diketahuinya tentang estrimitas inferior
3. Diketahuinya tentang susunan kerangka otot
4. Diketahuinya tentang estrimitas superior
5. Diketahuinya tentang kerangka tulan dada
6. Diketahuinya tentang klasifikasi sendi
1
7. Diketahuinya tentang mekanisme kontraksi otot rangka
8. Diketahuinya tentang kelelahan otot

2
BAB II
PEMBAHASAN

Rangka Tulang Kepala


Tulang tengkorak adalah tulang pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun
oleh tulang yang berbentuk pipih. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang, tulang
mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji.
Tulang bagian kepala secara umum terdiri dari 6 tulang penyusun, penjelasan dan fungsi tulang
bagian kepala ialah sebagai berikut :

1. Tulang Dahi
Tulang dahi yaitu tulang bagian wajah yang terletak di bagian depan daerah kepala dan melebar
hingga bagian tengah kepala, dan terletak di atas tulang pelipis. Jumlahnya 1 buah dan membentuk
tengkorak bagian depan kepala. Fungsi dari tulang dahi ialah untuk melindungi otak yang ada di
bagian depan.

2. Tulang Baji

Tulang baji adalah tulang yang berada antara tulang pelipis dan tulang dahi serta berukuran cukup
kecil. Cirinya ialah berbentuk pipih dan cekung ke dalam. Fungsinya untuk melindungi otak pada
bagian sudut atau dari sisi samping bagian wajah.

3. Tulang Pelipis

Tulang pelipis berlokasi tepat di samping dahi dan mata, posisinya di sisi atas dari tulang pipi yang
membentuk lengkungan dan di depan telinga. Cirinya ialah berbentuk pipih dan berukuran lebar.
Berjumlah 2 buah masing masing terletak pada sisi kepala. Fungsinya juga untuk melindungi syaraf
bagian bagian otak manusia. Secara khusus, tulang pelipis merupakan tempat melekatnya otot otot
yang mendukung kinerja otak.

4. Tulang Tapis

10
Tulang tapis yaitu tulang bagian kepala yang terletak di depan
tulang baji dan diantara tulang mata. Ukurannya kecil, berbentuk pipih, dan berjumlah 2 buah.
Fungsinya ialah membentuk dinding belakang lekuk mata dan berperan penting dalam membantu
proses penglihatan manusia serta menjaga kesehatan rongga nasal.

5. Tulang Kepala Belakang

Tulang kepala belakang merupakan tulang yang berbentuk seperti cawan yang berfungsi sebagai
tempurung kepala, berbentuk melengkung dan memiliki rongga. Fungsinya ialah melindungi otak
dari sisi belakang dan bagian bagian telinga dalam. Tulang kepala belakang berperan penting dalam
menjaga keselamatan ketika terjadi benturan atau trauma pada kepala.

6. Tulang Ubun Ubun

Terletak pada bagian tengah atas dan melebar hingga setengah bagian dari kepala, berfungsi sebagai
penopang badan atau pelindung organ organ dalam.

2.1. 1 Estrimitas Inferior

Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang :

1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai
ke lutut.

2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian
ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dibandingkan tulang
betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat
melekatnya beberapa otot.

3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. Patela berfungsi
melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
2
4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah
satunya adalah tulang tumit.

5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.

6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas tulang kecuali tulang ibu jari atas 14
tulang.

2.1. 2 Susunan Kerangka Otot


A. Struktur dan Fungsi Rangka Manusia
Stuktur tulang

Tulang pipa bekerja sebagai pengungkit pada tubuh. Tulang tersebut ternyata tidak lurus seperti
pipa, melainkan membesar pada bagian ujungujungnya. Bagian yang membesar tersebut dinamakan
epifisis. Bagian tulang yang berada di antara epifisis dinamakan diafisis. Pada bagian epifisis
berbentuk bulat serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan
lubang. Masing-masing bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Lekukan dan tonjolan
berfungsi sebagai tempat menempelnya otot. Lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Antara diafisis dan epifisis terdapat cakra epifisis, yang terdiri
atas tulang rawan dan mengandung osteoblas (calon osteosit). Cakra epifisis inilah yang berperan
dalam proses bertambah panjangnya tulang pipa.

Tulang spons dalam tulang pipa terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons kurang kompak dan
mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan. Tulang
panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar. Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang
panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut sumsum.

Sumsum merah berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan
sumsum kuning berada di tulang panjang bagian tengah yang sebagian besar berisi lemak. Pada
orang sehat, sumsum tulang merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan kecepatan sampai tiga
juta sel per detik. Sumsum merah juga menghasilkan sel-sel darah putih dengan jumlah yang lebih
sedikit.

Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut
dengan tulang rawan (kartilago). Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang dikelilingi oleh matriks

2
protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan
juga dapat ditemukan di ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung, dan telinga

Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak bagian kepala (cranium) mengelilingi dan melindungi organ yang sangat vital,
yaitu otak. Ketika kita lahir, bagian-bagian tulang tengkorak kepala belum menyatu sempurna.
Tetapi selama pertumbuhan, tulang-tulang tersebut menyatu membentuk tempurung kepala.

Tulang Badan

Tulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan (tubuh). Tulang badan terdiri
dari 4 kelompok, yaitu:

Tulang dada.
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian hulu (tangkai), bagian badan, dan bagian taju pedang.

Tulang rusuk (iga).


Tulang rusuk terdiri dari tiga jenis tulang, yaitu tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang
rusuk palsu, dan dua pasang tulang rusuk melayang.

 Tulang gelang bahu.

2
Tulang gelang bahu terdiri dari dua. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih dan memiliki tonjolan
yang disebut paruh gagak. Sedangkan tulang selangka melekat pada tulang dada.

 Tulang gelang panggul.


Tulang gelang panggul terdiri dari 2 tulang pinggul, 2 tulang duduk, dan tulang kemaluan. Ketiga
tulang tersebut berkaitan erat sehingga membentuk suatu lingkaran yang berlubang.

Bentuk tulang manusia

Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi empat, yaitu tulang panjang(pipa), tulang pipih, tulang
pendek, dan tulang tak beraturan. Tulang pendek berbentuk seperti silinder kecil (bulat pendek).
Contoh tulang pendek adalah ruas –ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang
pergelangan tangan. Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Contoh tulang pipih adalah tulang
dada, tulang tempurung kepala, tulang rusuk, dan tulang belikat. Tulang panjang/pipa berbentuk
panjang seperti pipa. Contoh tulang panjang adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan
atas. Tulang tak beraturan berbentuk tak beraturan. Contohnya adalah tulang wajah, tulang pada
ruas –ruas tulang belakang, dan tulang rahang.

Hubungan antar tulang

2
Tidak semua hubungan antartulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang pada manusia
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

 Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan yang disebut sinartrosis.
Contohnya, hubungan antartulang pada tengkorak yang dihubungkan oleh jaringan ikat atau sutura.
Pada saat kamu baru lahir terdapat jarak atau ruang antara tulang-tulang tengkorak, fungsinya
memungkinkan otak kita bertambah ukurannya..
 Hubungan antartulang yang menimbulkan sedikit gerakan. yang disebut amfiartrosis. Contohnya,
hubungan antartulang pada tulang belakang (vertebra) oleh tulang rawan.
 Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan yang disebut diartrosis atau persendian.
Persendian inilah yang memungkinkan kamu dapat menggerakkan pangkal lengan atas, lutut,
bahkan ibu jari tanganmu.

Struktur dan Fungsi Otot pada Manusia

Jaringan otot

Otot rangka (lurik)

Sel otot rangka berbentuk panjang dan silindris sehingga lebih tepat disebut serabut otot. Jika
diamati di bawah mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat bergaris-garis melintang, sehingga otot ini
juga disebut dengan otot lurik. Kenampakan lurik disebabkan oleh protein otot yang berbeda, yaitu
aktin dan myosin.

2
Kerja otot rangka tergolong otot sadar, yaitu dipengaruhi oleh kehendak (kesadaran) kita melalui
perintah oleh otak. Kamu bisa mengontrol penggunaan otot ini. Kamu bisa menentukan kapan
berjalan dan kapan tidak. Otot rangka cenderung cepat berkontraksi dan cepat Lelah

Otot Polos

Otot polos terdapat pada dinding organ dalam seperti lambung usus halus, rahim, kantung empedu,
saluran pernapasan, saluran kelamin, dan pembuluh darah. Karena otot polos terdapat pada organ
dalam, maka sering pula disebut otot dalam.

Berbeda dengan kerja otot rangka, kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Oleh
karena itu, otot polos disebut pula otot tak sadar, karena gerakannya tidak kita sadari. Gerak otot
polos lambat, tetapi teratur, dan tidak cepat Lelah

Otot Jantung

Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Bila kita amati di bawah mikroskop, struktur otot jantung
mirip dengan otot lurik tetapi bercabang-cabang dan memiliki banyak inti sel. Inti ini terletak di
tengah serabut.

Kerja otot jantung tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (di luar perintah otak), tetapi dipengaruhi
oleh saraf otonom (simpatetik dan parasimpatetik). Otot jantung bekerja terus menerus selama
seseorang masih hidup. Meskipun kita sedang tidur nyenyak, otot jantung tetap bekerja.

 Fungsi Otot

Tanpa otot, tulang, dan sendi tubuh tidak memiliki kekuatan untuk bergerak. Otot adalah penggerak
bagian-bagian tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa
tubuh adalah jaringan otot. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi (mengkerut) dan relaksasi
(mengendur). Pada saat berkontraksi otot menjadi lebih pendek, dan pada saat berelaksasi otot
menjadi lebih panjang. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagianbagian tubuhmu bergerak. Otot
yang bekerja di bawah kesadaran adalah otot yang kerjanya dikendalikan secara sadar. Contohnya,

2
kerja otot-otot saat kita makan, menulis, berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang dilakukan
secara sadar. Otot yang bekerja di luar kesadaran adalah otot yang tidak dapat kita kendalikan
secara sadar. Prinsip kerja otot ini tidak dapat dikendalikan, artinya kamu tidak dapat
mengendalikan apakah menggerakkan atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut. Otot-otot
tersebut bekerja sepanjang hari, sepanjang hidup di luar kesadaran. Contoh dari aktivitas otot ini
antara lain aktivitas jantung untuk selalu memompa darah ke seluruh tubuh, aktivitas otot-otot
lambung untuk mencerna makanan secara mekanik.

2.1.1 Estrimitas Superior

Berdasarkan ada tidaknya gerakan, sendi dibedakan menjadi tiga :

Sinartrosis (Sendi Mati)

Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak sama sekali antara dua
tulang yang bersambungan. Oleh karena itu, sinartrosis disebut juga sebagai sendi mati.
Persambungan ini sangat kuat, biasanya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa atau kartilago .
Sendi ini biasanya digunakan untuk melindungi bagian tertentu.Terdapat empat tipe sendi
sinartrosis, yaitu sutura, gomphosis, sinkondrosis, dan sinostosis.

Sutura
Sutura yaitu persendian antartulang tengkorak.Sutura membentuk persendian persendian melalui
hubungan dua tulang yang ujungnya kasar saling mengunci dan disatukan oleh jaringan ikat fibrosa.
1) Gomphosis
Gomphosis merupakan persambungan antara gigi dengan soket pada maksila dan
mandibula.Penghubung fibrosa pada bagian ini disebut dengan ligamen periodontal.

2) Sinkondrosis
Sendi sinkondrosis bersifat rigid (kaku).Jembatan kartilago menghubungkan kedua tulang.
Contohnya adalah persendian antara epifisis dan diafisis tulang panjang. Pada tulang yang sedang
tumbuh, persendian disatukan oleh jaringan tulang rawan hialin yang dikenal dengan nama cawan
epifiseal. Setelah tulang berbenti tumbuh, cawan epifiseal diganti oleh jaringan tulang keras

2
sehingga epifisis dan diafisis benar-benar menyatu. Selain itu, sendi ini juga terdapat pada
hubungan antara tulang rusuk (costae) dengan tulang dada (sternum).
3). Sinostosis
Persendian ini bersifat sangat kaku karena terbentuk dari persambungan tulang tanpa ada jaringan
lain yang menghubungkannya. Contohnya adalah persambungan tulang dahi (tulang frontal) yang
menghubungkan dahi kanan dan kiri.

1. Amfiartrosis (Sendi Kaku)


Amfiarrosis adalah persendian yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan antara dua
tulang.Permukaan persendian dibatasi oleh jaringan antara.Jaringan antara ini dapat berupa jaringan
fibrosa dan jaringan tulang rawan. Sendi ini memiliki dua tipe, yaitu sindesmosis dan simfisis.

1) Sindesmosis
Sindesmosis merupakan persambungan antartulang yang dihubungkan oleh ligamen.Contohnya
adalah persendian antara tibia dan fibula.

2) Simfisis
Simfisis merupakan persendian yang dihubungkan oleh fibriokartilago.Contohnya adalah
persendian antara tulang pubis dan antara ruas-ruas tulang belakang.

2. Diartrosis (Sendi Gerak)


Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antartulang.Diartrosis juga
disebut sebagai persendian sinovial (synovial joint).
Persendian diselubungi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrosa yang disebut kapsul sendi (articular
capsule).Kapsul terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan fibrosa eksternal dan lapiran sinovial internal
atau yang sering disebut dengan membrane sinovial.Lapisan fibrosa tersusun atas jaringan yang
tebal dan tidak beraturan, namun fleksibel dan kuat.Fleksibilitas ini memungkinkan pergerakan
yang lebih leluasa.Jaringan yang kuat mencegah terjadinya dislokasi tulang.Kapsul fibrosa kadang-
kadang diperkuat oleh ligament.Membran sinovial terdapat dibagian permukaan kapsul bagian
dalam.Membran sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial. Cairan ini berfungsi:
a Sebagai pemulas untuk megurangi gesekan antartulang,
b Menyalurkan nutrisi dan membuang zat sisa,
c Mengurangi getaran,

2
d Pertahanan.

Tulang Kerangka Dada

Tulang dada dan rusuk berfungsi untuk melindungi paru-paru dan jantung. Tulang dada
berbentuk pipih dan melebar serta berhubungan dengan tulang rusuk yang melalui sambungan
tulang rawan.

Tulang rusuk bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang yang melalui
persendian. Perhubungan tersebut memungkinkan tulang rusuk dapat kembang-kempis sesuai
dengan irama pernapasan.

1. Tulang Dada

Pada tulang dada berjumlah 1 buah, terdiri atas tiga bagian yaitu:

 Manubrium sterni (kepala tulang dada), membentuk persendian dengan tulang selangka, klavikula
dan tulang rusuk pertama.

 Korpus sterni (badan tulang dada), membentuk persendian dengan sembilan tulang rusuk
berikutnya.

 Prosesus xifoid (tulang taju pedang), tulang yang masih berbentuk tulang rawan pada bayi.

2. Tulang Rusuk

Pada tulang rusuk berjumlah 12 pasang di sebelah kiri dan kanan, Tulang rusuk dibedakan
menjadi tiga macam yaitu:

 Tulang rusuk sejati, bagian ujuang depan yang melekat pada tulang dada, sedangkan bagian
belakang melekat pada ruas tulang belakang di bagian punggung.
 Tulang rusuk palsu, bagian ujung depan melekat pada tulang rusuk diatasnya, sedangkan
bagian belakang melekat pada ruas tulang belakang di bagian punggung.

2
 Tulang rusuk melayang, bagian ujung depan tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan
bagian belakang melekat pada ruas tulang belakang di bagian punggung.

3. Tulang Dada Dan Rusuk

Nama Tulang
Dada Dan Nama Lain Jumlah
Rusuk

Sternum Tulang dada 1


Kosta vera Rusuk sejati 7 pasang (14)
Kosta spuria Rusuk palsu 3 pasang (6)
Rusuk
Kosta fluitantes 2 pasang (4)
melayang

2
Jumlah 25

Sendi
Klasifikasi Sendi
Berdasarkan ada tidaknya gerakan yang terjadi, sendi dibedakan menjadi tiga :
1. Sinartrosis (Sendi Mati)
Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak sama sekali antara dua
tulang yang bersambungan. Oleh karena itu, sinartrosis disebut juga sebagai sendi mati.
Persambungan ini sangat kuat, biasanya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
Sendi ini biasanya digunakan untuk melindungi bagian tertentu.Terdapat empat tipe sendi
sinartrosis, yaitu sutura, gomphosis, sinkondrosis, dan sinostosis .

1) Sutura
Sutura yaitu persendian antartulang tengkorak.Sutura membentuk persendian persendian
melalui hubungan dua tulang yang ujungnya kasar saling mengunci dan disatukan oleh jaringan ikat
fibrosa.

2) Gomphosis
Gomphosis merupakan persambungan antara gigi dengan soket pada maksila dan
mandibula.Penghubung fibrosa pada bagian ini disebut dengan ligamen periodontal.

3) Sinkondrosis
Sendi sinkondrosis bersifat rigid (kaku).Jembatan kartilago menghubungkan kedua tulang.
Contohnya adalah persendian antara epifisis dan diafisis tulang panjang. Pada tulang yang sedang
tumbuh, persendian disatukan oleh jaringan tulang rawan hialin yang dikenal dengan nama cawan
epifiseal. Setelah tulang berbenti tumbuh, cawan epifiseal diganti oleh jaringan tulang keras
sehingga epifisis dan diafisis benar-benar menyatu. Selain itu, sendi ini juga terdapat pada
hubungan antara tulang rusuk (costae) dengan tulang dada (sternum).

4) Sinostosis

2
Persendian ini bersifat sangat kaku karena terbentuk dari persambungan tulang tanpa ada
jaringan lain yang menghubungkannya. Contohnya adalah persambungan tulang dahi (tulang
frontal) yang menghubungkan dahi kanan dan kiri.

2. Amfiartrosis (Sendi Kaku)


Amfiarrosis adalah persendian yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan antara dua
tulang.Permukaan persendian dibatasi oleh jaringan antara.Jaringan antara ini dapat berupa jaringan
fibrosa dan jaringan tulang rawan. Sendi ini memiliki dua tipe, yaitu sindesmosis dan simfisis.
1) Sindesmosis
Sindesmosis merupakan persambungan antartulang yang dihubungkan oleh ligamen.Contohnya
adalah persendian antara tibia dan fibula.

2) Simfisis
Simfisis merupakan persendian yang dihubungkan oleh fibriokartilago.Contohnya adalah
persendian antara tulang pubis dan antara ruas-ruas tulang belakang.

3. Diartrosis (Sendi Gerak)


Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antartulang.Diartrosis
juga disebut sebagai persendian sinovial (synovial joint).
Persendian diselubungi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrosa yang disebut kapsul sendi
(articular capsule).Kapsul terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan fibrosa eksternal dan lapiran
sinovial internal atau yang sering disebut dengan membrane sinovial.Lapisan fibrosa tersusun atas

jaringan yang tebal dan tidak beraturan, namun fleksibel dan kuat.Fleksibilitas ini memungkinkan
pergerakan yang lebih leluasa.Jaringan yang kuat mencegah terjadinya dislokasi tulang.Kapsul
fibrosa kadang-kadang diperkuat oleh ligament.Membran sinovial terdapat dibagian permukaan
kapsul bagian dalam.Membran sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial. Cairan ini
berfungsi:
a Sebagai pemulas untuk megurangi gesekan antartulang,
b Menyalurkan nutrisi dan membuang zat sisa,
c Mengurangi getaran,
d Pertahanan.

2
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Dimulai dengan pembentukan kolin menjadi Asetilkolin yg terjadi di dalam otot. Proses itu
akan diikuti dengan penggabungan antara ion kalsium, troponium, dan tropomisin. Penggabungan
ini memacu penggabungan miosin dan aktin menjadi aktonmiosin. Terbentuknya Aktonmiosin
menyebabkan sel otot memendek (Berkontraksi) pada plasma sel, ion kalsium akan berpisah dari
troponium sehingga aktin dan miosin juga terpisah dan otot akan kembali relaksasi.
Pada waktu kontraksi, filamen Aktin akan meluncur atau mengerut diantara miosin kedalam
zona H ( Zona H adalah bagian terang antara 2 pita), dengan demikian serabut otot memendek atau
yang tetap panjang adalah pita A (pita Gelap), sedngkan pita I ( pita terang ) dan zona H bertambah
pendek waktu kontraksi.Lalu ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisis menjadi ADP.
Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yg berubah ke
konfigurasi energi tinggi. Miosin yg berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan
kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah pada saat ini terjadi relaksasi.

Kelelahan Otot
Kelelahan otot dapat didefinisikan sebagai melemahnya kinerja otot akibat aktivitas yang
berat. Ini dapat terjadi karena berbagai macam hal. Mulai dari aktivitas yang dilakukan secara
berulang atau terus menerus, hingga karena kurang tidur. Berikut ini beberapa penyebab
terjadinya kelelahan otot:
 Aktivitas berlebih
Setiap hari kita melakukan beragam aktivitas, yang jika dilakukan secara berlebihan, sadar atau
tidak dapat menyebabkan kelelahan, termasuk kelelahan otot. Mulai dari aktivitas bekerja di kantor,
pekerjaan di luar, ibu rumah tangga yang sibuk mengurus keluarga, dll.

 Kurang tidur
Kurang tidur sebenarnya bisa dialami siapa saja. Karena tuntutan pekerjaan dan hal lain,
mengakibatkan seseorang kurang tidur. Padahal kurang tidur bisa menyebabkan terjadinya
kelelahan otot.
 Olahraga berlebih
Olahraga baik untuk kesehatan, namun jika dilakukan secara berlebihan justru dampak berdampak
buruk terhadap kesehatan, termasuk menyebabkan kelelahan otot. Hal ini terjadi karena tubuh
kekurangan oksigen sehingga produksi asam laktat mengalami peningkatan. Saat asam laktat
meningkat dalam darah, kita dapat mengalami kelelahan otot, nyeri otot, sakit perut, dan mual.
2
 Stres dan depresi
Kelelahan otot bisa dipengaruhi oleh gangguan kesehatan mental, seperti stres dan juga depresi.
Kelelahan otot bisa kita alami akibat dari kecemasan berlebih yang kita rasakan.

 Menstruasi berat
Perubahan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama menstruasi, dapat
menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Saat tubuh mengalami dehidrasi, maka
kemungkinan untuk mengalami kelelahan otot akan semakin besar. Risiko dehidrasi akan
bertambah saat mengalami menstruasi berat, di mana jumlah darah yang dikeluarkan lebih banyak
dari biasanya.

 Menderita penyakit tertentu


Kelelahan otot juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu. Seseorang yang menderita flu,
anemia, penyakit Addison, fibromyalgia, cerebral palsy, tuberkulosis, dan stroke akan lebih berisiko
untuk mengalami kelelahan otot.

Efek yang dirasakan saat mengalami kelelahan otot :


 Tidak termotivasi
Efek dari kelelahan bisa menyebabkan motivasi Anda menjadi berkurang dalam melakukan
suatu kegiatan. Tentu ini akan membuat aktivitas Anda terganggu, karena tidak memiliki semangat
untuk melakukannya.
 Sulit konsentrasi
Sulit konsentrasi dan mengingat suatu hal yang harus dikerjakan juga bisa dialami akibat
kelelahan otot. Ini dapat menyebabkan Anda sulit untuk memulai aktivitas atau pun menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu.

Cara mengatasi kelelahan otot :


Jika mengalami gejala kelelahan otot, hal pertama yang harus dilakukan adalah istirahat yang
cukup dan pastikan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik. Kemudian konsumsi makanan yang bergizi
dan bernutrisi, untuk menjaga kesehatan otot.

Salah satu makanan bergizi yang sangat dianjurkan saat mengalami kelelahan otot adalah
daging ayam. Makanan ini patut dijadikan pilihan karena mengandung protein, vitamin, dan mineral
yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel-sel otot. Anda dapat mengonsumsi daging ayam

2
secara langsung atau mengonsumsinya dalam bentuk saripati ayam.

Minum ayam (saripati ayam), dipercaya lebih bermanfaat ketimbang makan ayam, sebab sari
ayam utuh yang terdapat dalam bentuk saripati ayam mengandung berbagai macam nutrisi. Mulai
dari protein, carnosine, kreatin, hingga asam amino dan peptida bermanfaat untuk mempercepat
pelepasan asam laktat dan amonia dalam tubuh. Sehingga lebih cepat pulih dari kelelahan otot.

Hipertrofi dan Atrofi Otot


Hipertrofi
Hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi adalah
akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan
pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat.
Beberapa rangsangan tertentu bisa meningkatkan volume sel-sel otot. Perubahan ini terjadi sebagai
respon adapatif yang berfungsi meningkatkan kemampuan untuk membangkitkan tenaga atau
menahan kelelahan dalam kondisi anaerobic
Beberapa faktor biologis seperti umur dan nutrisi mempengaruhi hipertrofi otot. Saat lelaki dalam
pubertas, hipertrofi terjadi pada kecepatan yang meningkat. Hipertrofi alami normalnya berhenti
pada pertumbuhan maksimal pada remaja akhir. Hipertrofi otot bisa ditingkatkan melalui latihan
kekuatan dan latihan anaerobik yang berintensitas tinggi serta berdurasi pendek lainnya.Latihan
anaerobik yang berdurasi panjang, berintensitas rendah secara umum tidak menghasilkan hipertrofi
jaringan yang efektif; malah, atlet daya tahan meningkatkan penyimpanan lemak dan karbohidrat
dalam otot, seperti neovaskularisasi. Pada dasarnya suplai asam amino yang cukup sangat
diperlukan untuk menghasilkan hipertrofi otot. Hipertrofi dapat menjadi salah satu dari dua jenis:

Hipertrofi otot sarcoma


Hipertrofi otot sarkoma terjadi ketika protein aktin dan miosin meningkat dalam serat otot tubuh.Ini
menghasilkan pertumbuhan otot yang cukup besar.Pertumbuhan ini memiliki dampak besar pada
kekuatan Anda.Karena karakteristik ini, mereka juga menyebutnya hipertrofi fungsional.
Untuk mencapai tahap ini, atlet harus mengikuti regimen latihan yang ketat:Pengulangan
rendah dengan intensitas tinggi dan beban berat.Ini harus sekitar 80% dari berat yang bisa Anda
angkat, yang harus Anda tingkatkan secara progresif untuk mencapai efek yang diinginkan.Selain
itu, penting untuk beristirahat setidaknya 48 jam agar kelompok otot bekerja.Anda juga harus
mencatat bahwa pelatihan jenis ini menyebabkan kerusakan otot, yang bertanggung jawab untuk
peningkatan serat otot karena regenerasi.

2
1) Hipertrofi otot sarkoplasma
Hipertrofi otot sarkoplasma adalah pertumbuhan karena peningkatan sarkoplasma otot, yaitu
cairan yang menutupi serat otot.Ini menyiratkan bahwa tidak ada peningkatan kekuatan yang
berarti.Jadi, banyak juga menyebutnya hipertrofi estetika, yang merupakan jenis pertumbuhan yang
dicari binaragawan.
1. Artropi otot
Atrofi otot adalah kondisi di mana terjadi penurunan massa otot. Hal ini biasanya akibat dari
cedera atau adanya suatu penyakit, sehingga bagian tubuh tertentu tidak digerakkan dalam jangka
waktu yang cukup lama.
Atrofi otot dapat dikenali melalui tampilan otot, misalnya salah satu otot lengan yang secara
signifikan tampak lebih kecil dibandingkan dengan sisi lain yang normal. Atrofi otot ini dapat
dipulihkan, tetapi tergantung kondisi dan penyebabnya. Sehingga cara penanganan juga bisa
berbeda-beda. Secara umum, ada dua jenis atrofi otot, yaitu:
1) Atrofi yang disebabkan karena otot tidak digunakan

Hati-hati bagi Anda yang pekerjaan sehari-harinya lebih banyak menghabiskan waktu pada
posisi duduk. Atrofi otot jenis ini menyerang orang yang tingkat aktivitasnya rendah. Misalnya pada
Anda yang sehat tetapi terlalu banyak duduk, sehingga otot-otot tubuh melemah karena minimnya
gerakan aktif. Selain itu, atrofi otot juga bisa terjadi karena terlalu lama berbaring akibat mengidap
suatu penyakit, contohnya pada penderita stroke.

2) Atrofi neurogenik

Pada jenis ini, atrofi terjadi karena adanya cedera atau penyakit pada otot maupun saraf-saraf
yang berhubungan langsung dengan otot. Kondisi ini umumnya cenderung lebih cepat terjadi
daripada atrofi karena otot yang lama tidak digunakan, karena sifatnya yang tiba-tiba. Misalnya,
pada penderita polio, cedera saraf tulang belakang dan sindrom carpal tunnel.
Atrofi otot yang terjadi akibat menderita suatu penyakit dapat membuat penderitanya di
UIperlu dirawat inap dalam jangka waktu yang lebih lama. Lebih jauh lagi, pada kondisi tertentu
atrofi otot ini dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup pasien, sehingga perlu dilakukan
upaya untuk melatih otot dan membantu pemulihan fungsi otot yang mengalami atrofi.

Persamaan dari kedua jenis atrofi ini, sekecil apa pun terjadinya penurunan massa otot, akan
berpengaruh pada Anda. Sehingga Anda menjadi sulit bergerak dan kekuatan tubuh pada bagian
tersebut menjadi menurun.

2
Gejala dan Cara Mengatasi Atrofi Otot
Gejala atrofi otot yang timbul bisa berbeda-beda pada tiap orang. Berikut ini adalah
beberapa gejala dan tanda Anda mungkin mengalami atrofi otot, sehingga perlu mendapatkan
penanganan medis:
1. Adanya kelemahan pada salah satu atau beberapa bagian tubuh
2. Memiliki anggota fisik yang tidak digunakan untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang cukup
lama
3. Anggota tubuh, seperti tangan atau kaki, tampak lebih kecil dari yang lain

Cara Mengatasi atrofi otot


Atrofi otot yang disebabkan karena terlalu lama otot tersebut tidak digunakan, dapat diatasi dengan
olahraga secara teratur. Otot-otot yang awalnya mengalami penurunan massa dan menjadi lemah
akibat kurang gerak, perlahan-lahan dapat pulih kembali melalui latihan-latihan otot yang dilakukan
secara rutin.
Sedangkan pada kondisi atrofi otot yang lebih berat, misalnya akibat cedera atau adanya penyakit
tertentu, maka penanganan secara medis perlu disesuaikan dengan penyebabnya dan dilakukan
dengan metode khusus, mulai dari pengaturan pola makan, bantuan fisioterapi, terapi menggunakan
ultrasonografi/gelombang suara, hingga pembedahan.

Pertanyaan

1. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3 yaitu...


a. Tulang kepala, tulang tubuh, dan tulang anggota gerak
b. Tulang tengkorak, tulang belakang, dan tulang anggota gerak
c.Tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek
d. Tulang poros, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah
e. Tulang kepala, tulang pipa, dan tulang badan

2. Untuk mengangkat lengan bawah ke atas sehingga tangan membengkok, maka...


a. Otot bisep dab trisep relaksasi
b. Otot bisep dan otot trisep berkontraksi
c. Otot bisep relaksasi dan otot trisep berkontraksi
d.Otot bisep berkontraksi dan otot trisep relaksasi
e. Otot trisep dan bisep tidak berkontraksi
2
3. Kondisi dimana terjadinya penurunan massa otot disebut dengan....
a. Atrofi
b. Distrofi
c. Hipertropi
d. Arthritis
e. Rakitis

4. Atlet binaragawan yang memiliki otot besar dan kuat sebenarnya mengalami kelainan otot yang
di sebut....
a. Hipertropi
b. Hipertensi
c. Atrofi
d. Distrofi
e. Dialisis

5. Rangka kepala berbentuk bulat karena disusun oleh tulang yang berbentuk ...
a. Pipih
b. Pendek
c. Pipa
d. Bulat

6. Salah satu jenis sendi yang dapat digerakkan ke samping dan ke depan dinamakan sendi ...
a. Pelana
b. Geser
c. Peluru
d. Engsel

7. Kebiasaan membawa beban yang berat pada bahu sebelah kanan dan kiri mengakibatkan ...
a. Kifosis
b. Bengkak
c. Sekoliosis
d. Lordosis
e. Tengeng

2
8. Kerangka tubuh manusia terbentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah ...
a. 204
b. 205
c. 203
d. 206
e. 207

9. Pada saat otot berkontraksi akan terjadi perubahan kimia yaitu ATP menjadi ...
a. ADP + glikogen + energi
b. Oksigen + energi
c. ADP + oksigen + energi
d. Oksigen + uap air + energi
e. ADP + asam fosfat + energi

10. Hubungan antar tulang yang tidak mempunyai celah sendi dan dihubungkan erat oleh jaringan
ikat yang menulang dinamakan ...
a. Sinartrosis
b. Amfiartrosis
c. Sindesmosis
d. Simfisis
e. Sinovial

11. Sumber energi yang penting untuk kontraksi otot yaitu ATP yang bersumber dari oksidasi ...
a. Asam fosfat
b. Protein
c. Asam lemak dan glukosa
d. Kalsium
e. Asam laktat

12. Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga mengakibatkan kelumpuhan dinamakan ...
a. Distrofi
b. Miestenia gravis
c. Atrofi
d. Stiff
e. Tetanus
2
13. Fungsi tulang yang melindungi otak pada bagian sudut atau dari sisi samping bagian wajah
merupakan fungsi tulang...
a. Tulang Dahi
b. Tulang Baji
c. Tulang Pelipis
d. Tulang Tapis
e. Tulang Ubun-Ubun

14. Tulang yang kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat
tulang menjadi ringan adalah tulang..
a. Tulang Rusuk
b. Tulang Femur
c. Tulang Spons
d. Tulang Hasta
e. Tulang Jari

15. Tulang bagian kepala yang terletak di depan tulang baji dan tulang mata adalah
a. tulang pelipis
b. tulang tapis
c. tulang ubun-ubun
d. tulang dahi
e. tulang kepala belakang

2
DAFTAR PUSTAKA
Martini, Frederic H. 2007. Anatomy and Physiology 1st Edition. Jurong: Pearson education South Asia
Pte.Ltd.
Premkumar, Kalyani. 2004. The Massage Connection Anatomy and Physiology 2nd Edition. USA:
Lippincott Williams and Wilkins.
Soewolo, Soedjono Basoeki dan Titi Yudani. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.
Marieb. 2001. Human Anatomy and Physiology 5th Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings.
Premkumar, Kalyani. 2004. The Massage Connection Anatomy and Physiology 2nd Edition. USA:
Lippincott Williams and W.
https://agnesisekar.wordpress.com/materi-3/kelas-vii/rangkaototpesawat-sederhana/
https://dosenbiologi.com/manusia/tulang-bagian-kepala
http://cepipradana.blogspot.com/2013/05/ekstremitas-manusia.html
https://www.gurupendidikan.co.id/fungsi-tulang-dada-dan-rusuk-serta-penjelasannya/
http://www.anatomyatlatsess.org/atlasofanatomy/plate01/01skullfront.shtml

http://people.douglas.bc.ca/mcgregor/project/articulations.html

3
4

Anda mungkin juga menyukai