Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks. Karena manusia memiliki anggota tubuh
yang lengkap. Seluruh anggota tubuh manusia merupakan hal yang sangat penting, salah satu
organ yang harus dimiliki diantaranya adalah kepala dan leher.Kepala dan leher merupakan
anggota tubuh yang sangat vital yang dimiliki setiap manusia.
Skenario
Seseorang penari balet dapat menggerakan kepalanya ke semua arah pada saat lakukan tarian
balet, tetapi rentang geraknya tidak tanpa batas.
Rumusan Masalah
Penari balet mampu menggerakan tubuh ke semua arah dengan batasan gerak.
Hipotesis
Seorang penari balet dapat menggerakan kepalanya ke semua arah dikarenakan kemampuan
pergerakan dari art. Cranio vertebralis
Isi
Klasifikasi Tulang Berdasarkan Bentuknya
1. Tulang Panjang (Long bones) sebagai pengungkit atau pengangkat beban, contoh: tulang
anggota gerak atas atau bawah (upper and lower extremities) humerus, tibia, femur, ulna,
metacarpals. 1
2. Tulang Pendek (Short bones) contoh: pergelangan tangan (carpals) dan kaki (tarsals)1
3. Tulang pipih (flat bones) permukaannya luas dan berfungsi untuk melindungi organ &
menjadi tempat melekatnya otot, contoh: tulang cranial (cranial bones: frontal, parietal,
occipital, temporal), tulang iga (costa), dan tulang bahu (scapula).1
4. Tulang tidak beraturan (Irregular bones) memiliki bentuk, ukuran dan permukaan yang
bervariasi, contoh: tulang belakang (vertebrae), saccrum, coccyx, temporal, sphenoid,
nasal, zygomatic, maxilla, mandibula.1
5. Tulang sesamoidea sebagai tulang tambahan, contoh: patella 1
Struktur Makroskopik Tulang Tengkorak
Neurocranium , terdiri atas tulang pipih (calvaria) dan basis cranii, meliputi: os frontale, os
occipitale, os ethmoidale, os sphenoidale, dan sepasang os parietale dan os temporale.
1. Os. Frontale
Tulang dahi atau Os. Frontale terletak dibagian depan atas, Tulang ini membentuk
dinding di atas rongga mata.2
2. Os. Parietale
Tulang ubun- ubun atau Os. Parietale erletak di sebelah belakang kiri kanan tulang dahi
dan merupakan dinding rongga otak.2
3. Os. Occipitale
Tulang belakang kepala merupakan bagian dasar dari rongga otak2
4. Os.Temporale
Tulang Pelipis atau Os. Temporale ikut membentuk dinding rongga otak sebelah samping
dan sebagian lagi ikut membentuk dasar tengkorak.2
5. Os. Sphenoidale
Tulang baji atau Os. Sphenoidale bentuknya menyerupai kupu-kupu dan terletak di dasar
tengkorak.2
6. Os. Ethmoidale
Tulang tapis atau Os. Ethmoidale terletak di antara kedua lekuk mata dan terdiri dari
tulang-tulang tipis.2
Viscerocranium , terdiri atas tulang wajah: mandibula, vomer, masing-masing sepasang os
lacrimale, os nasale, os palatinum, os concha nasalis inferior, os maxilla, dan os zygomaticum.
1. Os. Nasale
Tulang hidung atau Os. Nasale ada di bagian atas kiri dan kanan tulang air mata(Os.
Lacrimale).2
2. Os. Maxilla
Tulang rahang atas atau Os. Maxilla kiri dan kanan menjadi satu di bagian muka dan
berhubungan dengan tulang hidung.2
3. Os. Mandibula
Tulang rahang bawah atau Os. Mandibulae kiri dan kanan bertemu di bagian dagu.2
4. Os. Zygomaticum
Tulang pipi atau Os. Zygomaticum di bagian atas tulang ini berhubungan dengan tulang
dahi.2
Disekeliling sistem havers terdapat lamella-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela
adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamella terdapat rongga-rongga yang disebut
lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-
saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.
Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamella interstitial
yang lamella- lamellanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.3
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran Volkmann dan
berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak
lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.3
Otot
Otot terdiri atas 3 yaitu:
- Otot rangka
Otot rangka terdiri atas serabut otot, yang merupakan sel multinuklear silindris yang sangat
paniang dengan diameter 10-100 µm. Inti yang banyak ini terbentuk akibat peleburan sel
mesenkimal embrional yang disebut mioblas.4
- Otot polos
Serabut otot polos merupakan sel panjang yang runcing tanpa garis melintang, dan setiap sel
dibungkus oleh lamina basal dan jejaring serat retikular halus. Jaringan ikat tersebut berfungsi
menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serabut otot polos menjadi aksi
bersama, misalnya gerakan peristaltik usus.Panjang sel otot polos dapat bervariasi dari 20 µm
pada pembuluh darah kecil sampai 500 µm pada uterus di masa kehamilan. Setiap sel memiliki
satu inti di pusat pada bagian sel yang terlebar.5
- Otot jantung
Selama perkembangan embrio, sel-sel mesoderm bumbung jantung primitif tersusun berderet
seperti rantai. Alih-alih menyatu membentuk sel multinuklear seperti pada perkembangan
serabut otot, sel-sel otot jantung membentuk taut yang rumit di antara cabang-cabangnya yang
terjulur. Sel-sel di dalam rantai tersebut sering bercabang, dan berikatan dengan sel di rantai
yang berdekatan. Akibatnya, jantung terdiri atas berkas-berkas sel yang teranyam erat
sedemikianrupa sehingga dapat menimbulkan gelombang kontraksi khas yang berakibat
pemerasan isi ventrikel jantung. Sel otot jantung yang matur berdiameter sekitar 15 µm dan
panjangnya antara 85 sampai 100 µm.4
m. Scalenus Posterior
Scalene posterior , ( bahasa latin : scalenus posterior ) adalah yang terkecil dan paling dalam dari
otot-otot scalene. Timbul, oleh dua atau tiga tendon terpisah, dari tuberkel posterior dari proses
transversal dari dua atau tiga vertebra serviks, dan dimasukkan oleh tendon tipis ke permukaan
luar tulang rusuk kedua, di belakang perlekatan skalen anterior. Ini disuplai oleh saraf serviks
C6, C7 dan C8. Kadang-kadang dicampur dengan sisi tengah.7
Struktur Mikroskopik Otot Rangka
Otot merupakan jaringan peka rangsang. Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik, dan
mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang sel membrannya.
Jaringan otot terdiri dari miosit yang merupakan unit kontraksi otot. Ada tiga jenis otot,yaitu otot
rangka, otot polos, dan otot jantung.3
Otot rangka merupakan massa besar yang menyusun sebagian besar otot tubuh. Otot ini memiliki
gambaran serat lintang yang sangat jelas, berinti banyak, memanjang, berbentuk silindrik, tidak
berkontraksi tanpa adanya rangsangan, dan umumnya dikendalikan secara volunter. Masing-
masing serabut otot tersusun oleh subunit yang lebih kecil, yaitu sarkolema, miofibril,
sarkoplasma,dan retikulum sarkoplasma. Secara mikroskopis otot rangka terdiri dari satuan-
satuan serabut otot.3
Setiap serabut otot diliputi oleh membran sel yang bernama sarkolema. Sarkolema terdiri dari
membran plasma dan sebuah lapisan luar yang terdiri dari satu lapisan tipis materi polisakarida
yang mengandung sejumlah fibril kolagen tipis. Pada ujung serabut otot, sarkolema bergabung
menjadi tendo dan melekat pada tulang.3
Serabut otot tersusun atas miofibril yang terbagi menjadi filamen tipis yang disebut aktin dan
filamen tebal yang disebut miosin. Aktin dan miosin ini merupakan protein kontraktil yang
menghasilkan kontraksi otot dan terdapat dalam jumlah sangat banyak di otot.3
Proses kontraksi dan relaksasi mempunyai beberapa tahapan. Pada mulanya, kontraksi otot
terjadi akibat impuls syaraf. Apabila potensial aksi disampaikan oleh neuron motorik ke serabut
otot rangka, neuron melepaskan asetilkolin/ACh ke dalam taut neuromuskular. Asetilkolin
berdifusi ke daerah khusus di sel otot yang disebut end plate. End plate sel otot dipusatkan pada
reseptor untuk asetilkolin. Potensial aksi yang terhasil melalui tubule T dan merangsang
pelepasan Ca2+ dari reticulum endoplasma. Pelepasan ion kalsium dari reticulum sarkoplasmik
meningkatkan konsentrasi kalsium di sitosol kira 10-7 menjadi 10-5 M.8,9,10
Pasca pelepasan kalsium ion dari reticulum sarkoplasma, tempat pengikatan Ca2+ pada TpC
dalam filamen tipis dengan cepat diduduki oleh Ca2+. Kompleks TpC-4 Ca2+berinteraksi
dengan TpI dan TpT untuk mengubah interaksinya dengan tropomyosin ini. Jadi, tropomyosin
ini hanya keluar dari jalannya atau mengubah bentuk F aktin sehingga kepala myosin ADP-Pi
dapat berinteraksi dengan F aktin untuk mengawali sikluskontraksi. Kepala miosin
menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Pi. Pabila kompleks troponin-tropomyosin berikatan
dengan ion kalsium, active sites pada filament aktin terdedah dan seterusnya kepala miosin akan
berikatan pada kompleks itu. Ikatan pada kompleks tersebut akan menyebabkan perubahan pada
kepala miosin dan akan menyebabkan ia membengkok ke depan. 8,9,10
Ini akan menyebabkan terjadinya power-stroke yang seterusnya akan menarik filament aktin ke
arah tengah sarkomer. Pabila kepala cross-bridge tersebut bergeser, ia akan melepaskan ADP dan
Pi dari kepala kompleks tersebut. Pada daerah yang sama, ATP akan terikat dan ini akan
menyebabkan kepala myosin terlepas daripada aktin. Seterusnya silklus yang sama akan terulang
apabila ATP pada kepala miosin terhidrolisis lagi. 8,9,10
Proses relaksasi pula akan terjadi kalau konsentrasi Ca2+ menurun hingga di bawah 10-7 mol/L.
Retikulum sarkoplasma bertindak sebagai tempat penyimpanan Ca2+ . Jumlah ia menurun
sebagai akibat dari pelepasannya kembali ke dalam retikulum sarkoplasma oleh Ca2+ ATPase
dan apabila TpC-4 Ca2+ kehilangan Ca2+. Ini akan menghambat kepala miosin untuk berikatan
pada aktin. 8,9,10
Mekanisme Kerja Otot
Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan dari mekanisme
kerja otot.11
1. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular junction dan
mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini memicu depolarisasi
yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2 dan reticulum sarkoplasma.11
2. Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan ion ini
terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada troponin.11
3. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi yang akan
menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan
otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.11
4. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus
ketika molekul ATP terikat di kepala miosin. Setelah ATP terurai, kepala myosin dapat
bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.11
5. Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan ion
Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.11
Jaringan ikat longgar, yang terkadang disebut jaringan areolar, memiliki semua komponen
utama jaringan ikat (sel serat dan substansi dasar) dalam proporsi yang kira-kira setara. Sel yang
terbanyak ditemukan adalah fibroblas dan makrofag, tetapi jenis lain sel jaringan ikat juga
dijumpai. Serat kolagen, elastin, dan retikular juga terdapat di jaringan ini.4
Jaringan retikular
Setiap jaringan retikular membentuk jejaring tiga-dimensi halus yang menopang sel di jaringan
retikular. jaringan ikat khusus ini terdiri atas serat retikular dari kolagen tipe III yang dihasilkan
oleh fibroblas khusus yang disebut sel retikular. Serat retikular yang mengalami glikosilasi
membentuk kerangka arsitektural yang menciptakan lingkungan mikro khusus bagi organ
hematopoietik dan organ limfoid (sumsum tuiang, kelenjar getah bening, dan limpa).4
Jaringan Mukosa
jaringan mukosa terutama ditemukan di tali pusat (korda umbilikalis) dan jaringan janin.
jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdiri atas asam hialuronat,
yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung sangat sedikit serat kolagen
dengan sebaran fibroblas. jaringan mukosa merupakan komponen utama tali pusat, yang disebut
Wharton's jelly. Bentuk jaringan ikat serupa juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih
muda.4