102020031
Jl. Arjuna Utara No. 6, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510
Email: matthew.102020031@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang sudah ada di Indonesia dari tahun
1968 yang pertama kali ditemukan di Surabaya. Dengan perkembangan zaman virus dengue
telah tersebar luas di daerah-daerah Indonesia. Salah satu vektor demam berdarah dengue adalah
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang tersebar luas di Indonesia. Indonesia
digolongkan sebagai negara yang beriklim tropis dengan ciri-ciri: curah hujan tergolong tinggi
dan cuaca hangat sepanjang hari. Dengan curah hujan yang tinggi Indonesia mempunyai Tempat
penampungan air yang cukup banyak untuk dipakai Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Karena hal tersebut tiap tahunnya jumlah kasus yang didapati oleh pemerintah Indonesia
meningkat dengan jumlah yang cukup signifikan.
Kata kunci: Aedes aegypti, Demam Berdarah Dengue, Indonesia
Abstract
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that has existed in Indonesia from 1968 which
was first discovered in Surabaya. With the development of the era the dengue virus has spread
widely in various parts of Indonesia. One of the dengue hemorrhagic fever vectors is the Aedes
aegypti or Aedes albopictus mosquito, which is widespread in Indonesia. Indonesia is classified
as a country with a tropical climate with characteristics: relatively high rainfall and warm
weather throughout the day. With high rainfall, Indonesia has enough water reservoirs for
Aedes aegypti to breed. Because of this, every year the number of cases found by the Indonesian
government has increased quite significantly.
Keywords: Aedes aegypti, Dengue Hemorrhagic Fever, Indonesia
Pendahuluan
Penyebaran demam berdarah dengue di lndonesia semakin meningkat dari pertama kali
berjangkit di Surabaya pada tahun I968. Selama lebih dari 52 tahun penyakit ini menjadi wabah
di indonesia, dan kasusnya bertambah dengan signifikan dengan jumlah korban meninggal dunia
yang bisa dibilang tidak . Penyakit yang memiliki risiko yang tinggi memiliki peluang lebih
besar untuk terinfeksi pada saat musim-musim hujan . Berdasarkan penelitian, wabah Penyakit
ini di Indonesia bukan lagi siklus lima tahunan tetapi jika curah hujan naik dan banyak genangan
yang bisa mendukung kembang biaknya para nyamuk penyakit ini bisa menjadi penyakit
tahunan.Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebarkan melewati gigitan nyamuk. DBD adalah penyakit yang bisa menyebabkan banyak
komplikasi yang bisa mengakibatkan kematian. Virus ini sudah tersebar luas di daerah-daerah
sekitar Indonesia .
Hampir setiap tahunnya terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa daerah di sekitar
Indonesia terutama pada saat musim-musim hujan. Penyakit Demam berdarah dengue dapat
menyerang semua kalangan usia dari anak-anak hingga orang tua . Tetapi saat ini penyakit
Demam berdarah dengue lebih banyak anak-anak yang terjangkit penyakit ini tetapi dalam
dekade terakhir ini ada kecenderungan kenaikan pada penderita Demam berdarah dengue
terutama orang dewasa .
Setiap tipe virus Dengue mempunyai perbedaan yang cukup banyak sehingga tidak ada proteksi
silang dari wabah yang disebabkan oleh virus ini . Virus masuk ke dalam tubuh manusia pada
saat nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus menggigit dan mentransmisikan virus DBD .2
Seluruh penduduk Indonesia di bagian manapun mempunyai risiko untuk terkena penyakit
Demam berdarah dengue , sebab virus maupun nyamuk yang mempunyai virus DBD sudah
tersebar luas di daerah tempat tinggal penduduk maupun di umum yang sering di pakai oleh
masyarakat umum diseluruh Indonesia kecuali di tempat ketinggian 1000 meter diatas
permukaan laut .
Sejak saat itu , Demam berdarah dengue menyebar luas ke seluruh bagian Indonesia. Pada tahun
2002 (IR: 19,24/100.000 penduduk) , tahun 2003 (IR: 24,34/100.000 penduduk), tahun 2004 (IR:
37,01/100.000 penduduk) , tahun 2005 (IR: 43,31/100.000 penduduk) tahun 2006 (IR:
52,48/100.000 penduduk), tahun 2007 (IR: 57,52/100.000 penduduk) .1 Pada tahun 2008 (IR:
59.02/100.000 penduduk), tahun 2009 (IR: 68,22/100.000 penduduk) , tahun 2010 (IR: 65,70
/100.000 penduduk) , tahun 2011 (IR: 27,67/100.000 penduduk), 2012 (IR: 37,27/100.000
penduduk), 2013 (IR: 45,85/100.000 penduduk) , 2014 (IR: 39,80/100.000 penduduk), 2015 (IR:
50,75/100.000 penduduk), 2016 (IR: 78,85/100.000 penduduk) , 2017 (IR: 26,12/100.000
penduduk) . Pada penilitian ini kita bisa lihat pada tahun 2002-2009 ada kenaikan dan pada tahun
2010 turun dan menanjak lagi pada tahun 2012. Pada tahun 2017 menurun lagi .8
Kesimpulan
Angka Incident rate pada Penyakit DBD memiliki tren yang hampir naik setiap tahunnya. Seperti
yang sudah dibahas di atas IR pada tahun 2002 sampai 2009 naik dikarenakan curah hujan di
Indonesia yang cukup tinggi dan banyak genangan-genangan air yang membuat nyamuk
berkembang biak dan mentransmisikan virus dengue kepada manusia . Pada tahun 2012 IR mulai
menanjak lagi dan pada tahun 2017 menurun . Ini disebabkan curah hujan yang turun di
Indonesia .
Daftar Pustaka
1. Sukohar A. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula. 2014 Feb 17;2(02).
2. Palgunadi BU, Rahayu A. Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue.
Surabaya: Universitas Wijaya Kusuma. 2011.
3. Candra A. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan.
ASPIRATOR-Journal of Vector-borne Disease Studies. 2010;2(2).
4. Hartoyo E. Spektrum klinis demam berdarah dengue pada anak. Sari pediatri. 2016 Nov
30;10(3):145-50.
5. Respati T, Raksanegara A, Djuhaeni H, Sofyan A, Agustian D, Faridah L, Sukandar H. Berbagai
faktor yang memengaruhi kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandung. ASPIRATOR-
Journal of Vector-borne Disease Studies. 2017;9(2):91-6.
6. Sirusan S, Susanto D. Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue di Jakarta. JKdoktMeditek
7. Indrayani Y, Wahyudi T. Situasi penyakit Demam Berdarah Di Indonesia pada tahun 2017.
Pusdatin.kemkes.go.id. 2018 [cited 10 November 2020]. Available from:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Situasi-Demam-
Berdarah-Dengue.pdf