Teofilus
Odelin Harefa Ricard Zebua
Nazara
c. Tulang Pipa
Berbentuk silinder dengan kedua ujungnya yang bulat. Biasa disebut tulang pipa
karena bentuknya seperti pipa. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas tulang
rawan disebut epifise. Sedangkan pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris
dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise.
Metafise tersusun atas tulang rawan.Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki
kemampuan memanjang.
Fungsi tulang pipa yaitu sebagai tulang yang mempunyai fungsi untuk penyusun
humerus dan juga femur, dan sebagai pembentukan sel darah merah yang memang sangat
diperlukan oleh tubuh manusia. Tulang panjang ditemukan di tungkai atas (humerus, ulna, radius)
dan tungkai bawah (femur, tibia, fibula), serta di tangan (metakarpal, falang) dan kaki (metatarsal,
falang). Tulang panjang berfungsi sebagai batang kaku yang bergerak saat otot berkontraksi.
2. Proses Pembentukan
Tulang
Osifikasi adalah proses pembentukan tulang yang dibedakan menjadi dua :
a. Osifikasi Intramembran
1) Tulang Wajah
Tulang wajah atau tulang muka terdiri atas:
a) Tulang pipi. Berbentuk seperti persegi panjang dan terletak tepat di bawah kedua mata. Bagian
depannya lebih tebal dan berfungsi untuk menyatukan tulang wajah.
b) Tulang hidung. Terletak di bagian tengah atas wajah, tepat di antara tulang dahi dan tulang rahang
atas.
c) Tulang rahang atas. Terdiri dari dua tulang berbentuk piramida yang menyatu di bagian tengah, dan
memisahkan rongga hidung dengan mulut. Fungsinya adalah untuk menegaskan bentuk wajah, tempat
tumbuhnya gigi atas, serta mendukung proses mengunyah dan berbicara.
d) Tulang rahang bawah. Terdiri dari dua bagian, yaitu yang melengkung secara horizontal dan vertikal
yang terhubung pada kedua sisi tubuh. Fungsinya adalah membentuk bagian bawah tengkorak, struktur
gigi bawah, serta membantu pergerakan mulut.
e) Tulang air mata (lacrimal). Tulang air mata merupakan salah satu bagian dari tulang wajah dan
memiliki ukuran kecil dan berbentuk persegi tipis serupa kuku jemari tangan. Tulang air mata berperan
sebagai penyokong organ mata. Selain mempertahankan posisi mata, tulang air mata juga menyokong
saluran air mata dan kelenjar air mata.
f) Tulang langit-langit (palatina).Tulang palatina merupakan tulang yang membantu membentuk
rongga hidung, rongga bawah mata, dan langit-langit mulut. Tulang ini berbentuk huruf L yang
terletak di bagian bawah tengkorak, tepatnya di belakang tulang rahang atas dan di depan langit-langit
mulut. tulang-tulang ini adalah rumah bagi saraf palatine yang berfungsi sebagai pemberi sinyal rasa
sakit pada gigi dan mulut.
2) Tempurung Kelapa
Tulang kepala terdiri atas :
a) Tulang dahi (Tulang Frontal). Fungsi utama dari tulang ini adalah untuk melindungi otak, sekaligus
menopang struktur kepala, termasuk rongga hidung dan mata.
b) Tulang Oksipital (Tulang Kepala Belakang). Bentuknya pipih, tulang oksipital terletak di bagian
paling belakang dari tulang tengkorak. Fungsi tulang oksipital untuk melindungi bagian otak yang
memproses penglihatan.
c) Tulang Parietal (Tulang Ubun-Ubun). Tulang ini berjumlah dua, letaknya di kedua sisi kepala, dan
menyatu di tengah-tengah dan tepat di belakang tulang frontal.
d) Tulang Sphenoid (Tulang Baji). Tulang ini terletak di bawah tulang frontal. Fungsinya adalah
sebagai dasar bagi tulang tengkorak, melindungi struktur otak, dan saraf.
e) Tulang Temporal (Tulang Pelipis). Sama seperti tulang parietal, tulang temporal juga berjumlah
dua, masing-masing di sebelah kiri dan kanan tulang tengkorak dan tepat di bawah tulang
parietal. Fungsi dari tulang temporal adalah membantu membentuk struktur tengkorak dan
melindungi otak besar.
b. Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang belakang terdiri atas Tulang 33 buah ruas tulang. Tulang leher paling atas yang
berhubungan dengan tempurung kepala disebut tulang atlas. Tulang belakang dibedakan atas tulang leher, tulang
punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Tulang kelangkang merupakan fusi dari lima
ruas tulang belakang, sedangkan tulang ekor merupakan fusi dari empat segmen terakhir tulang belakang.
Struktur tulang belakang terdiri dari 3 lengkungan alami yang berbentuk seperti huruf S, jika dilihat dari
samping. Ketiga lengkungan ini meliputi tulang belakang leher (servikal), tulang punggung tengah (torakal), dan
tulang punggung bawah (lumbal).
Lengkungan pada tulang belakang penting untuk memberikan keseimbangan tubuh dan membantu
kita berdiri tegak. Fungsi tulang belakang yaitu menegakkan tubuh dan tengkorak serta sebagai pelekatan
tulang-tulang rusuk. Tak hanya itu, struktur tulang belakang berperan besar dalam melindungi sumsum tulang
belakang dari cedera. Tulang-tulang ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini adalah
penjelasannya:
5) Tulang Ekor
Di bawah sacrum, ada tulang ekor yang merupakan pangkal tulang belakang. Tulang ekor
terdiri dari 4 ruas tulang belakang yang menyatu membentuk 1 tulang kecil. Bagian tulang belakang ini
berperan dalam menahan beban dan menjadi pusat gravitasi yang baik. Jadi tulang ini membantu menjaga
keseimbangan tubuh dan memberikan kekuatan untuk mengangkat beban.
c. Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Stermum)
Tulang rusuk merupakan susunan
tulang berbentuk melengkung dan berukuran
panjang. Bagian depannya tersambung dengan
tulang rawan yang akan menghubungkan tulang
rusuk ke tulang dada atau sternum, sedangkan
bagian belakangnya langsung menempel pada
tulang belakang. Tulang rusuk terdiri dari 12
pasang, yaitu 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang
tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Sternum atau tulang dada adalah tulang
pipih panjang yang melindungi otot, organ, dan
arteri penting di dalam dada. Ini melindungi paru-
paru, jantung, dan perut, bersama dengan semua
pembuluh darah, otot, dan tulang rawan yang
rumit. Sternum juga bertindak sebagai struktur
penghubung ke tulang rusuk bagian atas di kedua
sisi tubuh.
Skeleton Apendikuler