Anda di halaman 1dari 14

Struktur dan Fungsi Sel

Penyusun Jaringan pada Sistem


Gerak
Kelompok
6
Anggota Kelompok

Teofilus
Odelin Harefa Ricard Zebua
Nazara

Angel Marcellino Sherrina


Telaumbanua Telaumbanua Zebua
A Alat Gerak Pasif
1. Bentuk Tulang
a. Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa
lempengan lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas
dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna
ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongi
yang dinamakan diploe. Peran tulang pipih adalah
melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya.
Fungsi tulang pipih yaitu sebagai tulang yang
memiliki fungsi untuk melindungi struktur tubuh yang
berada dibawah tulang tersebut, dan sebagai pelindung organ
yang membentuk system transportasi dalam tubuh. Contoh
tulang pipih adalah tengkorak (tengkorak), tulang belikat
(tulang belikat), tulangdada (tulang dada), dan tulang rusuk.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek adalah tulang yang berbentuk seperti kubus, memiliki panjang, lebar,
dan
ketebalan yang kira-kira sama. Satu-satunya tulang pendek di kerangka manusia adalah karpal pada
pergelangan tangan dan tarsal pada pergelangan kaki. Tulang pendek memberikan stabilitas dan
dukungan serta beberapa gerakan terbatas.

c. Tulang Pipa
Berbentuk silinder dengan kedua ujungnya yang bulat. Biasa disebut tulang pipa
karena bentuknya seperti pipa. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas tulang
rawan disebut epifise. Sedangkan pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris
dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise.
Metafise tersusun atas tulang rawan.Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki
kemampuan memanjang.
Fungsi tulang pipa yaitu sebagai tulang yang mempunyai fungsi untuk penyusun
humerus dan juga femur, dan sebagai pembentukan sel darah merah yang memang sangat
diperlukan oleh tubuh manusia. Tulang panjang ditemukan di tungkai atas (humerus, ulna, radius)
dan tungkai bawah (femur, tibia, fibula), serta di tangan (metakarpal, falang) dan kaki (metatarsal,
falang). Tulang panjang berfungsi sebagai batang kaku yang bergerak saat otot berkontraksi.
2. Proses Pembentukan
Tulang
Osifikasi adalah proses pembentukan tulang yang dibedakan menjadi dua :

a. Osifikasi Intramembran

• Osifikasi primer yaitu hanya terjadi satu kali


• Sel asal : Sel-sel mesenkim (sel pada jaringan embrio yang kelak akan menumbuhkan jaringan ikat
dewasa, pembuluh darah, dan otot polos)
• Waktu : terjadi saat minggu kedelapan kehidupan embrio
• Tempat terjadi : pada tulang pipih, seperti tulang tengkorak
• Proses : Sel mesenkim berdiferensiasi menjadi osteoblast dan membentuk pusat osifikasi. Osteoblas
menyekresi osteoid (matriks organic). Osteoid mengalami klalsifikasi karena pengendapan garam garam
mineral. Terbentuk osteosit (osteoblast yang terpendam dalam matriks). Tapi sebelumnya osteoblast
membentuk juluran juluran antarsel yang disebut kanalikuli yang memungkinkan terjadinya transport
nutrisi antarsel. Matriks yang terbentuk akan membentuk trabekula (anyaman-anyaman ditengah tulang).
Trabekula ini akan membentuk tulang spons (bagian Tengah) yang berongga untuk tempat masuknya
pembuluh darah, tulang kompak (bagian tepi), dan periostem (bagian luar).
b. Osifikasi Endokondral

• Proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras


• Sel asal : sel tulang rawan/kondrosit
• Waktu : Berlangsung dua kali yaitu saat embrio (osifikasi primer) dan saat masa remaja usia 18-25 tahun atau
setelah kelahiran (osifikasi sekunder)
• Tempat terjadi : Tulang pipa dan pendek, seperti tulang paha, ruas jari tangan atau kaki.
• Proses : Rangka embrio tersusun dari tulang rawan hialin. Pusat osifikasi primer terbentuk dibagian diafisis
dibagian Tengah tulang. Kondrosit mengalami proliferasi (jumlah sel semakin banyak dan membesar).
Kondrosit yang paling tua mengalami kalsifikasi sehingga sel akan mati. Osteoklas
membersihkan/menghancurkan sel kondrosit yang mati dan ruangan yang kosong diisi oleh osteoblast yang
berasal dari pembuluh darah. Terbentuklah pusat osifikasi primer di diafisis. Osteoblas menyekresi matriks
organic dan osteoblast sendiri juga akan terendam dalam matriks non organic namun tidak mati karena
membentuk saluran kanalikuli untuk transport nutrisi antarsel. Osteoblas yang terendam disebut osteosit yang
sudah tidak bisa mensekresi matriks lagi namun berfungsi dalam pertukaran kalsium antara tulang dengan
darah. Untuk perikondrium yang mengelilingi diafisis akan berubah menjadi periosteum. Zona osifikasi
endokondral ini akan meluas sampai ke epifisis dan terbentuk pusat osifikasi sekunder yang terjadi setelah
kelahiran. Mengapa kita bisa bertambah tinggi ? karena tulang itu bisa mengalami pertumbuhan Panjang oleh
aktivitas kondrosit yang ada di cakram/lempeng epifisis hingga umur 25 tahun. Namun seiring pertambahan
umur diafisis dan epifisis akan menyatu sehingga tidak memungkinkan adanya pertumbuhan Panjang tulang.
Namun ada juga beberapa factor pertumbuhan tulang seperti factor genetic dari orangtuanya, factor nutrisi
tulang, dan factor hormon, ataupun factor penyakit yang menghambat pertumbuhan tulang.
3. Susunan Tulang dalam
Skeleton AksialTubuh

a. Tulang Tengkorak (Skull)


Tengkorak adalah struktur tulang pada makhluk hidup yang merupakan kerangka kepala.
Tengkorak mendukung struktur kepala dan melindungi tubuh dari cedera. tulang tengkorak terdiri atas tulang
pipih yang berjumlah 28 buah. tulang-tulang pembentuk tengkorak dibedakan menjadi 2 yaitu tulang wajah dan
tempurung kepala.

1) Tulang Wajah
Tulang wajah atau tulang muka terdiri atas:
a) Tulang pipi. Berbentuk seperti persegi panjang dan terletak tepat di bawah kedua mata. Bagian
depannya lebih tebal dan berfungsi untuk menyatukan tulang wajah.
b) Tulang hidung. Terletak di bagian tengah atas wajah, tepat di antara tulang dahi dan tulang rahang
atas.
c) Tulang rahang atas. Terdiri dari dua tulang berbentuk piramida yang menyatu di bagian tengah, dan
memisahkan rongga hidung dengan mulut. Fungsinya adalah untuk menegaskan bentuk wajah, tempat
tumbuhnya gigi atas, serta mendukung proses mengunyah dan berbicara.
d) Tulang rahang bawah. Terdiri dari dua bagian, yaitu yang melengkung secara horizontal dan vertikal
yang terhubung pada kedua sisi tubuh. Fungsinya adalah membentuk bagian bawah tengkorak, struktur
gigi bawah, serta membantu pergerakan mulut.
e) Tulang air mata (lacrimal). Tulang air mata merupakan salah satu bagian dari tulang wajah dan
memiliki ukuran kecil dan berbentuk persegi tipis serupa kuku jemari tangan. Tulang air mata berperan
sebagai penyokong organ mata. Selain mempertahankan posisi mata, tulang air mata juga menyokong
saluran air mata dan kelenjar air mata.
f) Tulang langit-langit (palatina).Tulang palatina merupakan tulang yang membantu membentuk
rongga hidung, rongga bawah mata, dan langit-langit mulut. Tulang ini berbentuk huruf L yang
terletak di bagian bawah tengkorak, tepatnya di belakang tulang rahang atas dan di depan langit-langit
mulut. tulang-tulang ini adalah rumah bagi saraf palatine yang berfungsi sebagai pemberi sinyal rasa
sakit pada gigi dan mulut.

2) Tempurung Kelapa
Tulang kepala terdiri atas :
a) Tulang dahi (Tulang Frontal). Fungsi utama dari tulang ini adalah untuk melindungi otak, sekaligus
menopang struktur kepala, termasuk rongga hidung dan mata.
b) Tulang Oksipital (Tulang Kepala Belakang). Bentuknya pipih, tulang oksipital terletak di bagian
paling belakang dari tulang tengkorak. Fungsi tulang oksipital untuk melindungi bagian otak yang
memproses penglihatan.
c) Tulang Parietal (Tulang Ubun-Ubun). Tulang ini berjumlah dua, letaknya di kedua sisi kepala, dan
menyatu di tengah-tengah dan tepat di belakang tulang frontal.
d) Tulang Sphenoid (Tulang Baji). Tulang ini terletak di bawah tulang frontal. Fungsinya adalah
sebagai dasar bagi tulang tengkorak, melindungi struktur otak, dan saraf.
e) Tulang Temporal (Tulang Pelipis). Sama seperti tulang parietal, tulang temporal juga berjumlah
dua, masing-masing di sebelah kiri dan kanan tulang tengkorak dan tepat di bawah tulang
parietal. Fungsi dari tulang temporal adalah membantu membentuk struktur tengkorak dan
melindungi otak besar.
b. Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang belakang terdiri atas Tulang 33 buah ruas tulang. Tulang leher paling atas yang
berhubungan dengan tempurung kepala disebut tulang atlas. Tulang belakang dibedakan atas tulang leher, tulang
punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Tulang kelangkang merupakan fusi dari lima
ruas tulang belakang, sedangkan tulang ekor merupakan fusi dari empat segmen terakhir tulang belakang.
Struktur tulang belakang terdiri dari 3 lengkungan alami yang berbentuk seperti huruf S, jika dilihat dari
samping. Ketiga lengkungan ini meliputi tulang belakang leher (servikal), tulang punggung tengah (torakal), dan
tulang punggung bawah (lumbal).
Lengkungan pada tulang belakang penting untuk memberikan keseimbangan tubuh dan membantu
kita berdiri tegak. Fungsi tulang belakang yaitu menegakkan tubuh dan tengkorak serta sebagai pelekatan
tulang-tulang rusuk. Tak hanya itu, struktur tulang belakang berperan besar dalam melindungi sumsum tulang
belakang dari cedera. Tulang-tulang ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini adalah
penjelasannya:

1) Tulang Belakang Leher (Tulang Leher)


Tujuh ruas tulang belakang pertama dari atas disebut dengan servikal. Tulang-tulang ini berada
di belakang leher, tepat di bawah tengkorak. Tak hanya untuk menopang kepala dan leher, tetapi berfungsi
juga untuk mendukung kemampuan memutar, memiringkan, dan menganggukkan kepala.
2) Tulang Punggung Tengah (Tulang Punggung)
Di bawah servikal terdapat 12 ruas tulang torakal(tulang kecil) yang dimulai dari dada bagian
atas hingga punggung tengah. Tulang ini berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk. Struktur
tulang ini normalnya sedikit menekuk dan membentuk huruf C terbalik.
3) Tulang Punggung Bawah (Tulang Pinggang)
Selanjutnya, di bawah tulang punggung tengah (torakal), ada 5 ruas tulang yang menyusun
struktur tulang belakang bagian bawah. Tulang-tulang ini menekuk ke dalam sehingga terlihat seperti
membentuk huruf C.
Tulang belakang bawah (lumbal) menopang bagian atas tulang belakang dan terhubung ke
panggul. Tulang-tulang ini menjadi tumpuan sebagian besar berat badan serta tekanan saat Anda
mengangkat atau membawa barang.
4) Tulang Kelangkang (Sakrum)
Sakrum terdiri dari 5 ruas tulang belakang yang menyatu menyerupai segitiga. Tulang ini
terhubung ke pinggul dan membentuk cincin yang disebut dengan panggul. Tulang kelangkang berfungsi
menopang dan melindungi organ organ reproduksi dan sistem urinaria.

5) Tulang Ekor
Di bawah sacrum, ada tulang ekor yang merupakan pangkal tulang belakang. Tulang ekor
terdiri dari 4 ruas tulang belakang yang menyatu membentuk 1 tulang kecil. Bagian tulang belakang ini
berperan dalam menahan beban dan menjadi pusat gravitasi yang baik. Jadi tulang ini membantu menjaga
keseimbangan tubuh dan memberikan kekuatan untuk mengangkat beban.
c. Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Stermum)
Tulang rusuk merupakan susunan
tulang berbentuk melengkung dan berukuran
panjang. Bagian depannya tersambung dengan
tulang rawan yang akan menghubungkan tulang
rusuk ke tulang dada atau sternum, sedangkan
bagian belakangnya langsung menempel pada
tulang belakang. Tulang rusuk terdiri dari 12
pasang, yaitu 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang
tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Sternum atau tulang dada adalah tulang
pipih panjang yang melindungi otot, organ, dan
arteri penting di dalam dada. Ini melindungi paru-
paru, jantung, dan perut, bersama dengan semua
pembuluh darah, otot, dan tulang rawan yang
rumit. Sternum juga bertindak sebagai struktur
penghubung ke tulang rusuk bagian atas di kedua
sisi tubuh.
Skeleton Apendikuler

Skeleton apendikuler terdiri atas tungkai atas,


tungkai bawah, tulang bahu, dan tulang pinggul.
Tungkai atas terdiri atas tulang lengan, tulang hasta,
pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak
tangan, dan tulang jari tangan. Pangkal lengan
berhubungan dengan tulang bahu. Tulang bahu terdiri
atas tulang selangka dan tulang belikat. Pada tungkai
bawah, tulang paha ber- hubungan dengan tulang
gelang panggul. Tulang panggul terdiri atas tulang
duduk, tulang usus, dan tulang kemaluan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai