1. Anatomi Skeletal
Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang
h Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow),
dari 206 tulang. Sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Secara garis
besar rangka manusia yang terdiri dari 206 tulang tersebut dibagi menjadi dua yaitu
rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Ada empat fungsi
h Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekat jaringan otot untuk
pergerakan. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak
pasif.
h Fungsi Protektif, Melindungi berbagai alat vital dalam tubuh dan juga sumsum tulang.
h Fungsi Metabolik, Sebagai cadangan dan tempat metabolisme berbagai mineral yang
a. Komposisi Tulang
1) Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)
a) Sel (2%) :
h Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk tulang
h Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang (matrik) / sel yang
menyerap tulang.
(osteoid=tulang muda)
b. Klasifikasi Tulang
6) Os sesamoidea tulang yang terdapat pada persedian misalnya : patella dan beberapa
1) Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan
banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa
banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara
a. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai.
b. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang
c. Fibrokartilago : tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang
keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat
( Ca( PO4 )2 ) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat
saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur
- tulang paha
- tulang lengan
- tulang betis
- tulang selangka
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi dan
menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial meliputi
tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga.
a. Tulang tengkorak
Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ
a) Tulang frontal membentuk dahi, langi-langit rongga nasal, dan langit-langit orbita
(kantong mata).
8 Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada
8 Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar
8 Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh
8 Tepi supraorbital yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi
orbita bagian atas. Foramen supraorbital (takik pada beberapa tengkorak) merupakan
8 Sutura sagital yang menyatukan tulang kiri dan kanan adalah sendi mati yang disatukan
fibrokartilago.
8 Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingi tulang oksipital. Foramen ini
8 Protuberans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang mencuat diatas foramen
magnum.
8 Kondilus oksipital adalah dua prosesus oval pada tulang oksipital yang dengan
8 Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih dan tipis yang membentuk
pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang
temporal. Tonjolan tersebut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang
8 Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari samping.
8 Bagian mastoid terletak di belakang dan di bawah liang telinga. Prosesus mastoid adalah
8 Bagian timpani terletak disisi inferiorbagian squamosa dan sisi anterior dari bagian
mastoid. Timpani berisi saluran telinga (meatus auditori eksternal dan memiliki prosesus
e) Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan
terperforasikan untuk jalur saraf olfaktori. Bagian krista galli (disebut demikian karena
kemiripannya dengan jengger ayam jantan) adalh prosesus halus tringular yang
menonjol kedalam rongga kranial diatas lempeng kribriformis dan berfungsi sebagai
8 Lempeng perpendikular menonjol kearah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan
8 Massa leteral mengandung sel – sel udara atau sinus etmoid tempat mensekresi mukus.
8 Konka nasal superior dan tengah atau turbinatum. Menonjol secara medial dan berfungsi
untuk memper luas area permukaan rongga nasal.(konka nasal inferior merupakan
tulang tersendiri).
membentuk dasar anterior cranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang
temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoit dan tulang frontal.
8 Badan sfenoid memiliki suatu lekukan , sela tursika yang menjadi tempat kelenjar hipofisis.
8 Sayap besar dan sayap kecil menonjol kearah lateral dari badan tulang.
8 Prosesus pterigoid menonjol kearah inferior dari badan tulang dan membentuk dinding
rongga nasal.
g) Oksikel auditori tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kuda). Fungsinya dalam
proses pendengaran.
h) Tulang wormian adalah tulang kecil yang jumlahnya bervariasi dan terletak dalam
sutura.
oleh sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada mandibura atau rahang bawah.
a) Tulang nasal, membentuk penyangga hidung dan berarti kulasi dengan septum nasal.
c) Tulang zigmatik (malar), membentuk tonjolan pada tulang pipi, setiap prosesus
8 Prosesus zigomatikus, memanjang keluar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbital.
8 Sinus maksilar, yang kosong sampai kerongga nasal, merupakan bagian dari empat sinus
paranasal.
e) Tulang lakrimal ,berukuran kecil dan tipis, terletak diantara tulang etmoid dan maksila
pada orbita, berisi suatu celah untuk lintasan duktus lakmiral, yang mengalirkan air mata
kerongga nasal.
f) Tulang vomer, membentuk bagian tengah langi-langit keras di antara palatum dan
b. Tulang hyoid
Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara
laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut
Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae berfungsi menyangga berat
tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan
gerakan misalnya berdiri duduk atau berlari. Tulang belakang terdiri dari beberapa
bagian.
Tulang leher ke-1 bersendi dengan tulang kepala belakang (osipitalis) sehingga
memungkinkan kepala kita dapat mengangguk. Tulang leher ke-2 mempunyai tonjolan
yang bersendi dengan tulang leher ke-1 memungkinkan kepala kita dapat menggeleng.
1) Kolumna vertebra, menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis. Kolumna
sacrum yang menyatu menjadi sacrum dan tiga sampai lima tulang koksigeal yang
8 Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen) intervertebralis diantara
8 Lengkung saraf (vertebra), terbentuk dari dua pedikel dan lamina, membungkus rongga
8 Prosesus spinosa menonjol dari arah lamina kea rah posterior dan inferior untuk tempt
perlekatan otot.
a) Vertebra serviks memiliki foramina tranversal untuk litasan arteri vertebra, vertebra
serviks pertama dan kedua dimodifikasi untuk menyangga dan menggerakkan kepala.
c) Aksis : vertebra serviks kedua, memiliki prosesus odontoid yang menonjol ke atas dan
teraba dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena itu, vertebra ini sering disebut
e) Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke bawah, dan
memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang digunakan untuk artikulasi tulang
iga.
g) Sakrum adalah tulang triangular. Bagian dasar tulang ini berartikulasi dengan vertebra
lumbal kelima.
h) Di arah lateral, banyak terdapat foramen (lubang) pada sakrum untuk lintasan arteri
dan saraf.
i) Tepi anterior bagian atas sacrum adalah promontoilum sakrum suatu tanda obstetric
j) Koksiks (tulang ekor) menyatu dan berartikulasi dengan ujung sakrum yang kemudian
membentuk sendi dengan sedikti pergerakan. Pergerakan ini penting selama melahirkan
a) Lengkung primer, yaitu konkaf atau cembung (berbentuk C) terbentuk pada area
kelahiran saat bayi mulai mengangkat kepalanya, dan pada spina lumbal saat bayi mulai
8 Skoliosis: lengkungan lateral spina pad rotasi vertebra. Muncul selama mas pertumbuhan
8 Kifosis (punggung bungkuk): lengkung posterior yang berlebihan pada bidang toraks.
8 Diskus interverbral terletak diantara dua badan tulang vertebra yang berdekatan dan
8 Setiap diskus mengandung massa sentral, nucleus pulposus, yang tersusun dari jarigan
kartilago bagian luar, anulus fibrosus, anulus ini terdiri dari cincin fibrosa konsentris yang
8 Sejalan dengan pertambahan usia, atau cedera, anulus fibrosus kehilangan daya
elastisitasnya sehingga nukleus pulpolus keluar dari tempatnya dan menekan medulla
b) Spina bifida
Suatu defek congenital yang didalamnya dua lamina pada lengkungan vertebra gagal
Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai
pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada yaitu paru-paru dan jantung.
apendikuler terdiri atas bahu tulang-tulang tangan telapak tangan panggul tungkai dan
telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak tangan dan kaki.
1) Tulang sternum
a) Terbentuk dalam tiga bagian: manubrium atas, badan (gladiolus), dan prosesus sifoid.
b) Artikulasi manubrium dengan klavikula (tulang kolar) adalah pada insisura (takik)
jugular (suprasternal), yang merupakan salah satu tanda khas tulang yang mudah di
palpasi. Dua takik kostal berartikulasi dengan kartilago kostal dari tulang iga 1 dan 2 ke
arah lateral.
c) Badan tulang membentuk bagian utama sternum. Takik kostal lateral berartikulasi
Berartikulasi kearah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus transversa di
vertebra toraks.
a) 1-7 pasang tulang iga adalah iga sejati dan berartikulasi dengan sternum disisi anterior.
b) 8-10 pasang tulang iga adalah iga semu. Tulang ini berartikulasi secara tidak langsung
c) Tulang iga ke-11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perletakan disisi
anterior.
d) Walaupun sebagian tulang iga memiliki karateristik tersendiri, semua tulang memiliki
8 Bagian kepala dan tuberkel berartikulasi dengan faset dan prosesus transversus dari
vertebra
8 Bagian leher memiliki permukaan kasar yang berfungsi untuk perlekatan ligamen.
8 Bagian batang, atau badan, dari tulang iga memiliki permukaan eksternal berbentuk
konveks untuk perlekatan otot dan suatu lintasan kostal untuk mengakomodasi saraf dan
8 Tulang iga mengandung sumsum tulang merah, demikian pula dengan sternum.
Tulang belikat (skapula) terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu.
f. Tulang panggul (Koksa)
terdapat pada bagian kiri dan 1 bagiannya lagi pada bagian kanan. Tulang panggul
membentuk tulang gelang panggul yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Sewaktu
lahir setiap tulang panggul (Koksa) sebetulnya terdiri dari 3 tulang yaitu ileum ischium
dan pubis. Namun setelah dewasa ketiga tulang ini bersatu menjadi tulang panggul
(koksa).
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan telapak tangan dan
jari-jari. Jari tangan terdiri dari tiga ruas kecuali ibu jari yang hanya mempunyai dua ruas.
Telapak kaki manusia melengkung dan tidak kaku sehingga berfungsi sebagai pegas
ketika berjalan.
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan tulang
lengan serta tungkai. Terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan
tulang pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan
8 Anggota gerak atas (64 tulang): terdiri dari 10 tulang bahu dan lengan, 16 tulang
1) Ekstremitas atas
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal,
a) Skapula
Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan
berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid)
yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan
b) Klavikula
Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan
dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan
c) Humerus
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan
skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian
antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus
intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles,
epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi
membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan,
d) Ulna
Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada
humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-
ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi
berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus
styloid. Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada
humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-
ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi
berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus
styloid. Ujung proksimal [ujung atas] tulang ulna tampak seperti yang terurai. Bagian atas
pulinan tersebut adalah prosesus oleklanon, yang masuk dengan pas kedalam fosa
oleknanon humerus saat lengan bawah berekstensi penuh. Bagian bawah pilihan adalah
prosesus kronoid, yang masuk dengan pas kedalam frosa koronoid humerus saat lengan
bawah berefleksi penuh. Takik radial, yang terletak dibawah prosesus koronoid,
Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang yang disebut
kepala. Bagian ini berartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. Bagian kepala
e) Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi
prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi
prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang
scaphoid dan tulang lunate. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk
diskus yang berartikulasi dengan kapitulum homerus dan takik radial tulang ulna.
Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak pada batang radius
tepat dibawah bagian kepala. Ujung distal tulang radius memiliki permjukaan karpal
konkaf yang beraktikulasi dengan tulang pergelangan tangan, sebuah takik ulnar pada
permukaan medialnya untuk berartikulasi dengan tulang ulna, dan sebuah prosesus
f) Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna
dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang
karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate,
Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis terdiri dari
8 Pisiform, yang berarti kacang, dinamakan demikian karena ukuran dan bentuknya
menyerupai kacang.
g) Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel.
Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal
memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan
sangat serupai, kecuali untuk ukuran panjang metakarpal pertama pada ibu jari. Setiap
tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan
distal tulang karpal pergelangan tangan. Sebuah batang, dan sebuah kepala terpilih yang
berartikulasi dengan sebuah tulang falang, atau tulang jari. Kepala tulang metakarpal
h) Tulang-tulang phalangs
jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs
proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat
jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs
proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat
gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu. Tulang
jari (phalanges). Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, medial
dan falang distal. Ibu jari hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial.
Barisan tulang distal terdiri dari:
banyak
8 Kapitatum, dinamakan demikian karena kepala tulang yang berat dan besar
8 Hamatum, berarti kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan menyerupai kait, yang
2) Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang-tulang phalangs.
a) Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium.
Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum,
anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan
antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu
cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium.
Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum,
anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan
antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu
adalah untuk artikulasi dengan tulang femur. Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus
ke bagian tugkai bawah dan melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini
terdiri dari dua tulang punggul (disebut juga ossa koksa, tulang tanpa nama, atau tulang
pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior
dengan sakrum.
Tulang punggul menyerupai bentuk kipas angin listrik dengan sebuah poros
pemegang serta dua baling-baling. Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir,
disebut asetabulum, yang menerima kepala femur, atau tulang paha, dipersendian
panggul. Ilum adalah lempeng tulang lebar, yang menjulang ke atas dan keluar
asetabulum. Bagian ini naik posisinya sampai mencapai Krista iliaka tebal yang dapat
posteriornya pada spina iliaka posterior superior. Spina ini menjadi tempat perlekatan
Spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar dibawah spina iliaka anterior
superior. Sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka posterior superior adalah
spina iliaka posterior inferior. Di bawah spina iliaka posterior superior, tapi posterior
tulang ilium membentuk lekukan yang dalan disebut takik skiakik besar.
Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi
medialnya ikut membentuk takik skiatik besar. Pada sisi inferior takik skiatik besar adalah
bagian spina iskial yang menonjol, yang menjadi tempat melekatnya ligament dari
sakrum. Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil. Tuberositas iskial adalah
tonjolan besar tulang iskium yang menyokong tubuh dalam posisi duduk. Tulang ini
berfungsi sebagai tempat perlekatan otot paha posterior. Dibagian anterior tuberositas
iskial, terdapat ramus iskial ramping yang memanjang ke arah depan dan keatas untuk
menyatu dengan ramus pubis inferioryang bmemanjang kebawah dari tulang pubis.
Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini
terutama terdiri dari dua batang tulang: ramus pubis superior dan inferior. Ramus pubis
superior dan ramus pubis inferior menyatu dengan pasangannya dari sisi lain digaris
tengah simfisis pubis. Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan
ramus iskial ramping iskial, ramus pubis inferior, ramus pubis superior. Foramen ini
merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama hidup dilapisi dengan membran
obturator.
sekitar 50% perempuan memiliki ginekoid, atau pelvis sejati perempuan, yang
diameternya lebih lebar dan lebih panjang disbandingkan pelvis laki-laki, yang memiliki
bentuk dan ukuran pelvis diantara sesama perempuan, dan juga antara perempuan dan
laki-laki.
Pelvis semu (besar) terikat dengan bagian atas yang menjulang dari kedua ilia dan
konkavitasna, serta dengan dua sayap pada dasar sakrum. Pelvis sejati (kecil) terbentuk
dari sekrum dan koksiks, serta ileum, pubis, dan iskium pada kedua sisinya.
Pembatas pada pembukaan pelvis sejati, atau inlet pelvis, disebut brimpelvis.
Diameter rongga pelvis berkaitan erat dengan proses melahirkan. Dimensi dari outlet
pelvis, yang dibatasi tuberositas iskial, rimbawa sifisi pubis, dan ujung koksiks, secara
Saat lahir, ilium, iskium, dan pubis yang tersusun terutama dari jaringan kartilago,
terurai dan mulai terpisah. Iskium dan pubis mulai mengeras menjadi jaringan tulang
yang menyatu pada usia 7-8 tahun : osifikasi total dari semua jaringan kartilago belum
b) Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis
dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal
terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan
oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle
medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis
dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal
terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan
oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle
medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian
distal posterior terdapat fossa intercondylar. Femur (paha) : tulang terpanjang, terkuat,
dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. Ujung proksimal femur memiliki
yang menyangga kepala tulang agar tetap di tempatnya dan membawa pembulu darah
ke kepala tersebut. Femur tidak berada pada garis vertical tubuh.Kepala femur masuk
dengan pas ke asetabulum untuk membentuk sudut sekitar 125 derajat dari bagian
terhalang pelvis saat paha bergerak. Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring
(kurang dari 125 derajat) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek. Di bawah
bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal,yang terus memanjang sebagai
Ujung batas batang memiliki dua prosesus yang menonjol.Trokanter besar dan
Bagian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja. Linea aspera,yaitu
lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot. Ujung bawah batang melebar ke dalam
interkondilar yang terletak di antara keduanya. Area triangular di atas fosa interkondilar
berada di atas dua kondilus besar.Permukaan artikular halus yang terdapat diantara
patela(tempurung lutut).
c) Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding
dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana
keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies
untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas
untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding
dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana
keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies
untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas
untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-
tulang tarsal dan malleolus medial. Tibia adalah tulang medial yang besar;tulang ini
membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki.Bagian kepala tulang tibia melebar ke
kondilus medial dan lateral.Yang berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus
femoral.
Kartilago pipih berbentuk baji, kartilago semilunar (meniskus) medial dan lateral
Krista tibial (anterior),lebih umum disebut tulang kering adalah punggung batang
tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah. Ujung bawah
tibia melebar untuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki.Maleolus medial
adalah tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada sisi medial pergelangan
kaki.
d) Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding
dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian
distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-
tulang tarsal. Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral
dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan
di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan
tulang-tulang tarsal. Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh, panjangnya
proposional,dan tidak menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk
menambah area yang tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai. Bagian
kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus lateral tulang tibia.
Ujung bawah batang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang
tibia,dan memanjang ke arah lateral menjadi maleolus lateral,yang seperti moleolus tibia
e) Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus,
cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang
penyanggah berdiri.
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus,
cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang
penyanggah berdiri.
besar tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan,dan falang pada jari
kaki juga menyerupai falang jari tangan. Tulang talus berartikulasi dengan maleolus
medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian
setengah ke bawah ke arah tumit dan setengah lagi ke depan pada tulang-tulang
pembentuk lengkung kaki. Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di
belakang talus menjadi tulang tumit.Tulang ini menopang talus dan meredam
dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga
tulang tarsal.
Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji,diberi nomor dari sisi medial ke sisi
dengan tulang tarsal bernomor sama;tulang koneiform ketiga juga berartikulasi dengan
tulang tarsal ketujuh,yaitu tulang kuboid tulang koneiform ini membentuk arkus
f) Metatarsal
dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2
proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari)
terdapat 2 tulang sesamoid. Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang
metatarsal keempat dan kelima di sisi posterior,tulang ini berartikulasi dengan kalkaneus.
Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping.
metatarsal dikenal dengan urutan nomor dari satu sampai lima,mulai dari sisi medial ibu
jari kaki. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal. Bagian kepalanya
berartikulasi dengan falang. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk
tumit kaki. Bagian kepala metatarsal pertama memiliki 2 tulang sesamoid yang melekat
pada permukaan plantarnya. Ke – 14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari
tangan. Tersusun dalam barisan proksimal, medial. Ibu jari kaki hanya memiliki falang
g) Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki,
3. Anatomi Muskulo
Otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala sampai
ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sbb:
8 Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar
alis
8 otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di
kelopak mata
8 Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
8 Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
a. Sistem Skeletal
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, yang terbagi dalam 4 kategori : tulang
panjang (misal. Femur), tulang pendek (misal. Tulang Tarsalia), tulang pipih (misal
sternum), dan tulang tak teratur (misal. Vertebra). Bentuk dan konstruksi tulang tertentu
Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus (trabekular atau spongius) atau
kortikal (kompak). Tulang panjang (misal. Femur berbentuk seperti tangkai panjang
dengan ujung yang membulat). Batang, atau diafisis, terutama tersusun atas tulang
kortikal. Ujung tulang panjang dinamakan epifisis dan terutama tersusun oleh tulang
kanselus. Plat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat
Ujung tulang panjang tertutupi oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya. Tulang
panjang disusun untuk penyangga berat badan dan gerakan. Tulang pendek misal
metakarpal terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak, tulang pipih
memberikan perlindungan bagi organ vital. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus
diantara dua tulang kompak. Tulang tak teratur vertebrata mempunyai bentuk yang unik
sesuai dengan fungsinya. Secara umum struktur tulang tak teratur sama dengan tulang
pipih.
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas
tiga jenis dasar osteoblast, osteosit, dan osteoklast. Osteoblast berfungsi dalam
pembentukan tulang denagn mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 98%
ditimbun. Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang
dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang) osteoklast adalah sel multinuklear (berinti
terdapat kapiler di sekeliling kapiler tersebut merupakan matriks tulang yang dinamakan
lamela. Di dalam lamela terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi melalui prosesus
yang berlanjut kedalam canaliculi yang halus (kanal yang menghubungkan dengan
Tulang diselimuti dibagian luar oleh membran fibrous padat dinamakan periosteum.
darah, dan limfatik. Lapisan yang paling lekat dengan tulang yang mengandung
Endosteum adalah membran vaskuler tipis yang menutupi rongga sumsum tulang
panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas, yang melarutkan tulang
Sumsum tulang merupakan jaringan vaskuler dalam ronga sumsum ( batang) tulang
panjang dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah, yang terutama terletak
disternum, ileum, vertebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggung jawab pada
produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh
menerima asupan darah yang sangat banyak melalui pembuluh metafisis dan epifisis.
yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus periosteum dan
memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrien
memasok darah ke sumsum dan tulang. Sistem vena ada yang mengikuti arteri ada yang
keluar sendiri.
adalah proses dimana matriks tulang (di sini serabut kolagen dan substansi dasar)
terbentuk pengerasan mineral (disini garam kalsium) ditimbun di serabut kolagen dalam
pada tulang, dan kalsium memberikan kekuatan terhadap tekanan kepada tulang.
intramembranus dimana tulang tumbuh di dalam membran, terjadi pada tulang wajah
dan tengkorak. Maka ketika tengkorak mengalami penyenbuhan, terjadi union secara
terbentuk dahulu model tulang rawan. Pertama terbentuk jaringan serupa tulang rawan
(osteoid), kemudian mengalami resorpsi, dan diganti oleh tulang. Kebanyakan tulang di
peralihan yang konstan (resorpsi dan pembentukan tulang). Kalsium adalah tulang orang
dewasa diganti dengan kecepatan sekitar 18% per tahun. Faktor pengatur penting yang
menentukan keseimbangan antara pembentukan dan resorbsi tulang antara lain stress
sebagian dengan cara merangsang perpindahan kalsium dari tulang. Sebagai respon
kadar kalsium darah yang rendah, peningkatan kadar hormon paratiroid akan
darah atau hiperemia (kongesti) akan terjadi penurunan osteogenesis dan tulang
mengalami osteoporosis. Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliram
darah.
Otot skelet (otot lurik) berperan dalam gerakan tubuh, postur dan fungsi produksi
panas. Otot dihubungkan oleh tendon (tali jaringan ikat fibrus) atau aponeurosis
(lembaran jaringan ikat fibrus yang lebar dan pipih) ke tulang jaringan ikat, atau kulit.
Kontraksi otot menyebabkan dua titik perlekatan satu sama lain. Otot bevariasi ukuran an
bentuknya bergantung aktivitas yang dibutuhkan. Otot akan berkembang dan terpelihara
bila digunakan secara aktif. Proses penuaan dan disuse menyebabkan kehilangan fungsi
otot sehingga jaringan otot kontraktil akan diganti oleh jaringan fibrotik.
Otot tubuh tsusun oleh kelompok sel otot yang paralel (fasikuli) yang terbungkus
oleh jaringan fibrus yang dinamakan epimisium atau fasia. Semakin banyak fasikuli yang
terdapat dalam otot semakin rinci dalam gerakan yang ditimbulkan. Kecepatan kontraksi
hemoglobin yang terdapat dalam otot lurik. Mioglobin bemanfaat sebagai transpor
oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolik sel dari kapiler darah ke mitokondria sel
otot. Otot mengandung sejumlah besar mioglobulin (otot merah) yang ternyata
berkontraksi lebih lambat dan lebih kuat ( misal otot pernafasan dan postur) . otot yang
sedikit mengandung mioglobulin (otot putih) berkontraksi cepat dan dalam waktu yang
lama (misal otot ekstraokuler di mata). Kebanyakan otot tubuh mengandung baik serat
otot merah maupun serat otot putih. Tiap sel otot (sering juga disebut serabut otot)
mengandung mio fibril yang pada gilirannya tersusun atas seklompok sarkomer, yang
merupakan unit kontrkatil otot skelet yang sebenarnya. Komponen sarkomer dikenal
sebagai filamen tebal dan tipis. Filamen tipis tersusun terutama oleh protein yang dikenal
komponen sarkomer. Kontraksi sarkomer disebabkan oleh interaksi antara miosin dalam
filamen tebal dan aktin dalam filamen tipis, yang saling mendekat dengan adanya
peningkatan lokal kadar ion kalsium. Filamen tebal dan tipis saling meluncur satu sama
lain. Ketika kadar kalsium dalam sarkomer menurun, filamen miosin dan aktin berhenti
berinteraksi dan sarkomer kembali kepanjang istirahat awalnya (relaksasi). Aktin dan
miosin tidak dapat berinteraksi tanpa ada kalsium. Serabut otot akan berkontraksi
sebagai respon terhadap rangsangan listrik. Bila terangsang, sel otot akan
membangkitkan suatu potensial aksi dengan cara serupa dengan yang terlihat pada sel
saraf. Potensial aksi ini akan menjalar sepanjang membran sel dan mengakibatkan
pelepasan ion kalsium kedalam sel otot yang sebelumnya tersimpan dalam organel
interaksi antara aktin dan sarkomer. Segera setelah membran sel mengalami depolarisasi,
membran ini akan kembali ke tegangan membran istirahat. Kalsium dengan cepat
diambil dari sarkomer oleh reakumulasi aktif dalam retikulum sarkoplasmikum, dan otot
kembali relaks.
Depolarisasi sel otot normalnya terjadi sebagai respon terhadap rangsangan yang
dibawa oleh sel saraf. Komunikasi antara sel saraf dan sel otot terjadi dalam motot end
plate. Neuron yang mengatur yang aktivitas sel otot skelet. Dinamakan lower motor
neuron. Neuron ini berasal dari kornu anterior korda spinalis. Dibutuhkan energi untuk
berkontrkasi otot dan relaksasi. Banyaknya energi yang diperlukan oleh otot skelet
berbeda-beda, sangat meningkat selama latihan. Sumber energi untuk sel otot adalah
Kreatinin fosfat yang juga terdapat dalam sel otot, berperan sebagai cadangan kedua
energi metabolisme ; dapat dikonversi menjadi ATP bila perlu pada aktifitas rendah, otot
skelet mensintesis ATP dari oksidasi glukosa menjadi air dan karbondioksida selama rasa
aktivitas tinggi, bila tidak tersedia oksigen yang memadai, glukosa terutama
dimetabolisme menjadi asam laktat. Meskipun ATP juga dapat dihasilkan selama
produksi asam laktat, proses ini tidak efisien bila dibandingkan dengan jalur oksidatif.
Sehingga diperlukan lebih banyak glukosa dan harus disediakan oleh glikogen otot.
Glikogen adalah suatu tepung yang dibuat dari glukosa, disimpan dalam sel selama
periode istrirahat, dan dipergunakan dalam periode aktivitas. Kelelahan otot mungkin
disebabkan oleh pemecahan glikogen dan simpanan energi serta penumpukan asam
laktat sebagai akibatnya, lingkaran kontraksi dan relaksasi otot tak dapat berlanjut.
Selama kontraksi otot, energi yang dilepaskan dari ATP tidak seluruhnya
digunakan oleh aparatus kontraktil. Kelebihan energi ini akan dilepaskan dalam bentuk
panas. Selama kontraksi isometrik, hampir semua energi dilepaskan dalam bentuk panas;
selama kontraksi isotonik, sebagian energi dikeluarkan dalam bentuk kerja mekanis. Pada
keadaan tertentu, seperti pada saat menggigil karena kedinginan, kebutuhan untuk
Pada kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan tetapi tenaga yang dihasilkan oleh
otot meningkat ; contohnya adalah bila kita mendorong dinding yang tak dapat
peningkatan tegangan dalam otot contohnya adalah fleksi lengan atas. Pada aktivitas
normal, kebanyakan gerakan otot adalah kontraksi isotonik dan isometrik. Misalnya
sedang relaksasi menunjukkan suatu keadaan yang selalu siap untuk berespons terhadap
setiap rangsangan kontraksi. Keadaan yang selalu siap ini dikenal sebagai tonus otot dan
disebabkan karena tetap terjaganya beberapa saraf otot dalam keadaan kontraksi. Organ
indra dalam otot ( spindel otot) selalu memantau tonus otot. Tonus otot menjadi paling
minim saat tidur dan meningkat ketika seseorang dalam keadaan cemas. Otot yang
tonusnya kurang dari normal disebut flaksid; otot yang tonusnya lebih tinggi dari normal
spastik. Pada kerusakan lower motor neuon (misal. Polio), otot yang mengalami
Kerja Otot
Penggerak utama adalah otot yang menyebabkan gerakan tertentu. Otot yang
yang berlawanan dengan penggerak utama dikenal sebagai antagonis. Otot antagonis
menghasilkan gerakan. Misalnya, ketika kontraksi bisep menyebabkan fleksi sendi siku,
bisep merupakan penggerak utama dan trisep sebagai antagonis. Bila otot mengalami
paralisis, orang tetap dapat memperoleh kembali fungsi otot melalui kelompok sinergis
ditandai dengan adanya lipatan pada sendi (misal. siku). Gerakan nyang berlawanan
adalah ekstensi, atau peluru sendi. Abduksi adalah gerakan yang menjauhkan diri dari
setengah tutbuh. Gerakan yang mendekati garis setengah tubuh adduksi. Rotasi adalah
gerakan memutar pada sumbu tertentu misal. Sendi bahu. Sirkumduksi adalah gerakan
ibu jari yang berbentuk corong. Gerakan khusus tubuh meliputi supinasi (membalik
telapak tangan keatas), pronasi (membalik telapak tangan keatas), inversi (memutar
telapak kaki kedalam), eversi (lawan gerakan inversi), protraksi ( menarik dagu ke depan),
Otot harus selalu dilatih untuk menjaga fungsi dan kekuatannya. Bila otot
waktu yang lama, seperti pada latihan beban teratur, maka irisan melintang otot akan
otot tanpa peningkatan jumlah serta otot. Hipertrofi hanya bisa dipertahankan selama
latihan dilanjutkan.
Fenomena sebaliknya bila terjadi disus otot dalam waktu yang lama. Pengecilan
ukuran otot dinamakan atrofi. Tirah baring dan immobilisasi akan menyebabkan
kehilangan massa dan kekuatan otot. Bila immbobilisasi karena suatu modalitas
penanganan (misal. Pada gips dan traksi), kita dapat mengurangi efek immbolitas pasien
membantu mempertahankan kelompok otot besar yang penting untuk berjalan. Latihan
aktif dan beban berat badan pada bagian tubuh yang tidak mengalami cedera dapat
mencegah terjadinya atrofi otot. Ketika otot mengalami cedera, harus diistirahatkan dan
immobilisasi sampai terjadi perbaikan . otot yang sudah sembuh kemudian harus dilatih
secara progresif untuk mencapai kemampuan fungsional dan kekutatan seperti sebelum
cedera.
b. Penyembuhan Tulang
mengalami cedera, fragmen tulang tidak hanya ditambal dengan jaringan parut. Namun
tulang mengalami regenerasi sendiri. Umumnya patah tulang sembuh melalui osifikasi
endokondral. Ketika tulang mengalami cidera, fragmen tulang tidak hanya ditambal
dengan jaringan parut,, namun tulang mengalami regenerasi sendiri. Mengutip pendapat
Smeltzer (2002), tahapan penyembuhan tulang terdiri dari: inflamasi, proliferasi sel,
8 Tahap Inflamasi.
pembengkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan
oleh magrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadi
fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi
fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoklast (berkembang dari osteosit, sel
endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai
matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan
(osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar. Kalus tulang rawan tersebut
dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang
berlebihan akan merusak sruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan
potensial elektronegatif.
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi
lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan
jaringan fibrus, tulang rawan, dan tulang serat matur. Bentuk kalus dan volume
kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmen
tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus. Secara klinis fargmen tulang
minggu patah tulang, melalui proses penulangan endokondral. Patah tulang panjang
orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tiga sampai empat bulan. Mineral
terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu dengan keras.
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan
yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan
dan remodeling lebih cepat daripada tulang kortikal kompak, khususnya pada titik
kontak langsung.
mengalami remodeling (pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi
batang tulang secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara
deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang secara bersamaan. Proses remodeling tulang
berlangsung sepanjang hidup, dimana pada anak-anak dalam masa pertumbuhan terjadi
fraktur.
c. Sistem Persendian
Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan. Sendi di
diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan
1. Sendi fibrosa
Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya
terikat mis, sutura tulang tengkorak. Kadang sendi dapat sedikit bergerak.
2. Sendi kartilago
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan
fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago mis, antara korpus vertebra dan simfisis
3. Sendi synovial
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umm. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan yang bebas (misalnya : lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll) tetapi
beberapa sendi synovial secara relative tidak bergerak (misalnya : sendi sakroiliaka).
Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membrane synovial tipis.
Membrane ini menskresi cairan synovial kedalam ruang sendi untuk melumasi sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan
Pada beberapa sendi terdapat satu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan
1) Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara structural, persendian ini dibungkus dengan
2) Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya
hialin.
5) Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago,yang
6) Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam
memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang
menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi synovial dilapisi kartilago
artikular.
8 Pada setiap sendi bagian ujung sendi ditutupi oleh tulang rawan hialin yang halus, dilapisi
8 Kapsul dilapisi oleh membran sinovial yang mensekresi cairan pelumas dan peredam
getaran dalam kapsul sendi (cairan synovial), sehingga tidak terjadi kontak/sentuhan
8 Untuk membentuk sendi maka antar tulang dihubungkan dengan ligamen (pita jaringan
ikat fibrus)
8 Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi sehingga jaga kestabilan sendi
8 Sendi Peluru
Kepala sendi yang bulat tepat masuk di dalam rongga cawan sendi sehingga
8 Sendi Engsel/Hinge
Sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak hanya
8 Sendi Pelana
Permukaan sendi berbentuk pelana, arah sumbu yang satu permukaan cembung
dalam arah sumbu yang lain cembung. Contoh: Pada dasar ibu jari
Gerakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk melakukan aktivitas.
8 Sendi Peluncur
pergelangan tangan.
8 Sendi Kondiloid
Mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral ke belakang
dan ke depan sehingga flexi, extensi, abduksi, adduksi (ke samping) Contoh:
Temporomandibula
Kontraksi otot diawali dengan adanya pengantar impuls (potensial aksi) syaraf
motorik alfa menuju motor endplate di membrane otot rangka. Sebelum terjadi potensial
aksi syaraf motorik alfa, pada motor endplate telah terjadi depolarisasi sebagai akibat
terlepasnya asetikolin (ACh) dalam kuantum kecil secara terus menerus. Dengan adanya
potensial aksi di syaraf motoriknya, pelepasan ACh dalam akan sangat banyak sehingga
depolarisasi di endplate menjadi potensial aksi otot yang kemudian menjalar sepanjang
membuka dan melepaskan ion Ca ke sitoplasma sel otot. Ion Ca kemudian menyebar
keseluruh sitoplasma dan berikatan dengan troponin C. Ikatan troponin C dengan ion Ca
terjadinya jembatan silang (cross bridges) antara filament aktin dan myosin. Selanjutnya,
menghasilkan kontraksi otot. Seluruh peristiwa kontraksi otot rangka mulai dari
contraction coupling.
rekaman perubahan listrik dan mekanik di otot rangka maka hasilnya akan terlihat
mekanik berlangsung selama 10 – 100 milidetik bergantung pada tipe serat otot
rangkanya.
otot serta peran ion Ca dalam memulai peristiwa pergeseran miofilamen Jika kemudian
impuls syaraf motorik berhenti, maka ion Ca dalam sitoplasma akan kembali ke reticulum
sarkoplasma melalui kanal ion oleh kegiatan pompa aktif. Ketiadaan ion Ca di sitoplasma
mengakibatkan binding sites di filament aktin tertutup kembali, ikatan aktin dan myosin
DAFTAR PUSTAKA
Guyton and Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC
Lippincott Williams & Wilkins. 2008. Anatomy & Pathologi 5 th edition Published by Anatomical
No comments:
Post a Comment
▼ 2014 (2)
o ▼ January (1)
Anatomi dan Fisiologi Muskuloskeletal
o ► September (1)
► 2015 (3)
Fungsi Mata
DONNY RICHARD MATAPUTUN
View my complete profile
Travel template. Powered by Blogger.