Anda di halaman 1dari 7

1.

Tengkorak

http://2.bp.blogspot.com/-PLL9DZ5eoO4/ULv29W-V7pI/AAAAAAAABxE/mDQ1vhRR-
PY/s320/tengkorak1.jpg

Tengkorak adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi dua bagian yaitu kranium dan
kerangka wajah. Fungsi tengkorak antara lain melindungi otak dan indera penglihatan dan pendengaran,
sebagai tempat melekatnya otot yang bekerja pada kepala, dan sebagai tempat penyangga gigi.

Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada
permukaan luar dan pada permukaan dalam ditandai dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat sesuai
dengan otak dan pembuluh darah.

Permukaan bawah dari rongga dikenal sebagai dasar tengkorak atau basis kranii. Ia ditembusi oleh
banyak lubang supaya dapat dilalui serabut saraf dan pembuluh darah.

a. Tulang kranium :

1) Tulang Oksipital terletak di bagian belakang dan bawah rongga kranium. Ia ditembusi oleh foramen
magnum atau lubang kepala belakang, yang dilalui medulla oblongata untuk bertemu dengan medulla
spinalis. Sisi foramen magnum berupa massa tulang yang membentuk kondil-kondil (kondilus) tengkorak
untuk dijadikan permukaan persendian untuk atlas (tulang penjunjung).

2) Kedua tulang parietal membentuk bersama atap dan sisi tengkorak. Permukaan luarnya halus,
tetapi permukaan dalam ditandai oleh kerutan-kerutan dalam yang memuat arteri-arteri kranium.

Sebuah kerutan yang sangat besar kira-kira terletak di sebelah tengah tulang ini memuat arteri
meningealis medialis.

Bila arteri ini robek maka darah yang keluar akan menekan jaringan otak yang lunak itu dan
mengakibatkan kerusakan. Pertama pada sisi yang sama dan kemudian juga pada sebelahnya. Ini akan
mengakibatkan perubahan pupil mata. Hal ini penting untuk diperhatikan sewaktu merawat pasien
dengan cidera kepala.

3) Tulang frontal membentuk dahi dan bagian atas dari rongga mata. Tepi supraorbital ditandai
dengan takik ditengah sebelah dalam. Melalui takik ini pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital
lewat. Permukaan sebelah dalam tulang frontal ditandai dengan lekukan-lekukan yang ditimbulkan oleh
lekukan-lekukan permukaan otak.

4) Dua tulang temporal membentuk bagian bawah dari sisi kanan dan kirI tengkorak. Setiap tulang
terdiri atas :

a) Bagian squama atau bagian pipih menjulang keatas dan memungkinkan otot-otot- temporal berkait
padanya. Dari prosesus zigomatikus (taju lengkung pipi) atau zigoma, ia menjulang kedepan untuk
bertemu dengan os zigomatikus (tulang, lengkung pipi). Dibelakang dan dibawah akar prosesus ini
terletak meatus auditorius eternus (meatus akustikus externus) (liang telinga luar).

b) Bagian mastoid terletak dibelakang dan berjalan kebawah sebagai prosesus mastoideus;
permukaan luar memungkinkan otot sternokleidomastoideus berkaitan padanya. Prosesus mastoideus
mempunyai ruang-ruangyang dikenal sebagai rongga udara mastoid dan sebuah ruangan khusus yang
besar dan terletak sedikit lebih kedepan, disebut antrum timpanik (ruang gendang). Ruangan ini dilapisi
epitel yang bersambung dengan epitel dari rongga telinga tengah atau rongga timpanik. Infeksi yang
penularannya berasal dari rongga telinga tengah dapat menyebabkan antrum timpanik bernanah.

c) Bagian petrosum dari tulang temporal terjepit dalam dasar tengkorak dan memuat alat-alat
pendengaran.

5) Etmoid

Tulang etmoid terletak di antara os frontale di bagian depan dan os sphenoidale di bagian belakang,
membentuk sebagian fossa cranii anterior, cavum nasi dan cavum orbita. Tulang ini memiliki :

a) Lempeng vertikal di garis tengah yang membentuk sebagian septum nasi.

b) Massa lateral pada tiap sisi, membentuk sebagian dinding hidung bagian luar dan dinding bagian
dalam orbita dan mengandung sel-sel udara udara ethmoidalis yang berhubungan dengan bagian dalam
rongga hidung dan pada waktu hidup dilapisi membran mukosa.

Di dalam tengkorak tulang ini menunjukkan crista galli, taji tulang yang yang kecil dan tajam, yang
merupakan tempat melekatnya ujung depan falx cerebri dan pada tiap sisinya terdapat lempeng tulang
datar yang ditembus oleh beberapa lubang yang dilalui oleh serat-serat nelvus olfaktorius (kranialis
pertama) dari hidung ke otak.

6) Sfenoid (tulang baji) berbentuk kelelawar dengan kedua sayapnya direntangkan, tulang ini terdiri
atas badan dan dua sayap yang besar dan dua yang lebih kecil. Badannya memperlihatkan sebuah
lekukan yang dinamai sella tursika (pelana Turki) yang memuat kelenjar hipofisis ( didalam fosa
hipofisealis).

Letaknya pada dasar tengkorak dan bagian besar dari fosa medialis kranii (lekukan tengah tengkorak)
dibentuk olehnya.

b. Kerangka Wajah

1) Maxilla

Dua maxilla membentuk rahang atas dan semua tulang diantara mata dan mulut. Kedua tulang tersebut
membawa gigi dan juga membentuk atap mulut, dasar orbita dan dinding luar rongga hidung.
Antrum maxillaris merupakan sinus udara besaryang mengisi sebagian besar badan maxilla. Rongga ini
berhubungan dengan rongga hidung melalui lubang yang membuka ke atas ke dalam meatus nasi
medial dan pada waktu hidup dilapisi membran mukosa.

2) Mandibula

Mandibula merupakan tulang rahang bawah dan membawa gigi rahang bawah. Terdiri dari:

a) Badan yang horizontal kuat dan melengkung, tulang itu membawa gigi dan bagian depan yang
melengkung membentuk dagu.

b) Rumus vertical, yang mengarah ke atas dari setiap ujung arcus badan yang horizontal dan membagi
ujung atas menjadi (i) prosesa coronoideus tipis yang runcing, tempat musculus temporalis melekat; (ii)
caput sendi yang membentuk sendi dengan permukaan sendi pada permukaan inferior os temporale
membentuk articulatio temporomandibular.

3) Os zygomaticus, kanan dan kiri, membentuk tonjolan pipi dan tiap-tiap tulang membentuk
sebagian lengkungan, yang membentuk persendian di belakang dengan os temporale, di bagian depan
dengan os frentale, dan di bagian bawah dengan maxilla. Tulang ini dapat patah akibat benturan keras
pada pipi.

4) Os nasale, kanan dan kiri, membentuk badan hidung yang membetuk persendian satu sama lain di
garis tengah.

5) Os palatinus, kanan dan kiri, berbentuk L dan membentuk bagian belakang palatum durum dan
sebagian dinding lateral rongga hidung.

6) Os lacrimale, kanan dan kiri, adalah tulang kecil di bagian depan dinding dalam orbita di setiap sisi.
Os lacrimale merupakan cekungan tulang tempat saccus lacrimalis mata.

7) Os vomer membentuk sebagian besar bagian tulangseptum nasi.

ghbh.jpg

c. Persendian

1) Articulatio Temporomandibularis

Sendi ini terletak diantara fossa articularis os temporal dengan caput mandibula. Sendi ini mempunyai
ciri khusus yaitu mengandung discus articularis jaringan fibrosa diantara tulang. Pergerakan sendi ini
sewaktu mulut terbuka dan tertutup, gerakan memutar (menggiling), dan protrusi rahang bawah.

2) Articulatio Columna Vertebralis


Sendi ini terletak di permukaan sendi pada prucessus articularis vertebrae yang saling berdekatan
membentuk sendi tersendiri. Sendi ini mempunya ciri-ciri khusus yaitu terdapat sendi kecil diantara
bagian belakang arcus anterior atlas dan bagian depan prucessus odontoid axis. Pergerakan sendi ini
terutama adalah fleksi dan ekstensi. Kisaran gerak pada setiap sendi adalah kecil, tetapi akumulasi
pergerakan tersebut menghasilkan penekukan dan peregangan dalam kisaran yang luas. Fleksi terjadi
terutama pada regio cervicalis dan paling minimal terjadi pada regio thoracica. Ekstensi terjadi terutama
pada regio lumbalis. Discus intervertebralis memungkinkan satu vertebra bergoyang pada yang lain, satu
tepi discus dikompresi saat ekspansi sisi yang berlawanan. Gerakan lain adalah rotasi columna
vertebralis disekitar aksis panjang dan menekuk dari satu sisi ke sisi lain. Bentuk khusus atlas dan axis
dan sendinya memungkinkan terjadinya gerakan menunduk dan memutar kepala.

3) Gomphosis

Sendi ini merupakan persambungan antara gigi dengan soket pada maksila dan mandibula. Penghubung
fibrosa pada bagian ini disebut dengan ligamen periodontal.

4) Sinostosis

Persendian ini bersifat sangat kaku karena terbentuk dari persambungan tulang tanpa ada jaringan lain
yang menghubungkannya. Contohnya adalah persambungan tulang dahi (tulang frontal) yang
menghubungkan dahi kanan dan kiri.

d. Persyarafan

Nervus kranialis terdiri dari 12 pasang saraf yang memiliki hubungan sentral dengan otak.

1) Nervus olfaktorius

Nervus olfaktorius terdiri dari sejumlah serat pendek yang berjalan dari area olfaktorius pada puncak
rongga hidung melalui lubang-lubang kecil pada lamina cribriformis os ethmoidale untuk memasuki
tengkorak, dan berakhir pada traktus yan mentransmisikan impuls ke daerah penciuman pada otak.

2) Nervus optikus

Sel-sel nervus optikus berada pada retina. Setiap nervus optikus mengandung sekitar satu juta serat,
setiap serat berhubungan dengan batang dan kerucut retina. Saraf berjalan ke belakang melalui foramen
optikum pada begian belakang orbita dan bergabung menjadi satu pada kiasma optikum. Kiasma
optikum adalah persilangan dimana serat dari setengah bagian luar akan tetap berada pada sisi yang
sama. Dari kiasma, traktus optikus setiap sisi berjalan ke belakang dan melalui berbagai sambungan
impuls visual di transmisikan ke area visual otak di lobus occipitalis.

3) Nervus okulomotorius, nervus troklearis, nervus abdusens


Nervus okulomotorius, nervus troklearis dan nervus abdusens adalah saraf pada otot yang
menggerakkan bola mata. Nervus III menginervasi semua otot kecuali obliqus superior (nervus cranialis
IV) dan rectus lateralis (nervus cranialis VI). Saraf ini memasuki orbita melalui foramen orbitalis superior.

4) Nervus trigeminus

Nervus trigeminus berkombinasi dengan pars seneorik yang beras dan pars motorik yang kecil.

Pars sensorik adalah nervus sensorik untuk wajah dan kulit kepala. Saraf ini memiliki tiga cabang
:

nervus ophtalmicus : dari dahi, kelopak mata atas, konjungtiva, ujung atas hidung.

nervus maxillaris : dari pipi, rahang atas, sinus maxillaris

nervus mandibularis : dari rahang bawah.

Cabang motorik menginervasi otot mastikasi (masseter, temporalis, dan pterygoideus).

5) Nervus fasialis

Nervus fasialis adalah saraf motorik untuk otot-otot ekspresi wajah. Saraf ini berjalan melalui saluran
sempit pada os temporale keluar melalui lubang kecil pada dasar tengkorak tepat di belakang kelenjar
parotis. Saraf ini bercabang menjadi cabang yang berjalan melalui kelenjar untuk mencapai otot-otot
wajah.

6) Nervus auditorius

Nervus auditorius berjalan dari otak menuju telinga dalam di dalam pars petrosus os temporale. Saraf ini
memiliki dua bagian :

Nervus koklearis : saraf pendengaran

Nervus vertibularis : saraf keseimbangan dan posisi ruang.

7) Nervus glosofaringeus

Nervus glosofaringeus memberi serat sensorikuntuk faring dan bagian belakang indah

8) Nervus vagus

Vagus adalah sarah panjang yang berjalan ke bawah ke arah leher dan toraks masuk kedalam abdomen.
Sangat penting untuk menyalurkan impuls sistem parasimpatis. Saraf ini memiliki banyak cabang yang
menginervsi laring, faring, jantung, paru ,ginjal, hati, limpa, dan saluranncerna sampai calon descendens.

9) Nervus asesorius
Nevus asesorius berjalan diagonal menyilangi leher untuk menginervasi musculus sternomastoideus dan
trapezius.

10) Nervus hipoglosus

Nervus hipoglosus adalah saraf motorik untuk otot-otot lidah.

e. Pembuluh darah

1) Arteri Karotis Eksterna

Arteri karotis eksterna merupakan percabangan dari arteri karotis komunis pada region region
midservikal. Bagian proksimal dari arteri ini berjalan anteromedial arteri karotis interna, namun selaras
berjalan naik arteri ini menuju posteromedial untuk mensuplai bagian-bagian wajah. Arteri karotis
eksterna mempunyai sembilan cabang utama, yaitu sebagai berikut :

a) Arteri tiroid superior, mensuplai darah untuk laring dan bagian-bagian tiroid.

b) Arteri pharyngeal asending, mensuplai darah untuk meningen, telinga tengah, nervus kranial
bawah, dan nervus servikal bagian atas.

c) Arteri lingualis, mensuplai darah untuk lidah dan faring.

d) Arteri fasialis, mensuplai darah untuk wajah, palatum, dan faring .

e) Arteri oksipitalis, mensuplai darah untuk bagian muskulokutaneus dari SCALP dan leher.

f) Arteri auricularis posterior, mensuplai darah untuk SCALP, kavum timpani, pinna, dan glandula
parotis.

g) Arteri maksilaris, merupakan cabang terbesar yang mempunya tiga bagian mayor yang masing-
masingnya mempunyai cabang-cabang sendiri. Cabang paling pentingnya adalah arteri meningen media,
yang sering terjadi laserasi pada truma kepala dan mengakibatkan epidural hematom.

h) Arteri fasialis transversum, yang bersama arteri fasialis mensuplai darah untuk area buccal.

i) Arteri temporalis superfisialis, merupakan cabang terkecil yang mensuplai darah 1/3 depan dari
SCALP dan bagian wajah.

Sutura (sela) kranium

tulang-tulang tengkorak disambung satu sama lain oleh sambungan yang tak dapat bergerak yang
disebut sutura, kecuali sebuah tulang wajah, yaitu mandibula atau rahang bawah. Mandibula ini
membentuk sendi dengan tulang temporal, yaitu sendi mandibula.
Sutura-sutura yang utama adalah :

1) Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang parietal

2) Sutura sagitalis antara kedua tulang parietal dan berjalan dari depan ke belakang melalui puncak
tengkorak, dan

3) Sutura lamboidalis antara tulang oksopital dan kedua tulang parietal

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0d/Human_skull_side_suturas.svg/524px-
Human_skull_side_suturas.svg.png

Fontanel atau ubun-ubun tulang tengkorak bayi yang baru lahir belum mengeras secra sempurna. Ruang
antar tulang diisi dengan membran dan membran pada sudut-sudut tulang itu disebut fontanel.
Fontanel yang terlebar terletak pada pertemuan tulang frontal dan kedua parietal, dimana sutur
koronalis daan sagitalis bertemu. Tempat ini disebut fontanel anterior, berukuran kira-kira 4 cm dari
belakang ke depan dan merupakan tempat lunak diatas kepala seorang bayi. Dan melalui tempat itu
dapat meraba denyutan otaknya..

Secara normal fontanel ini menutup pada usia delapan belas bulan. Fontanel posterior terletak
dibelakang, pada pertemuan kedua tulang parietal dengan tualang oksipital. Yang menutup segera
sesudah lahir.

Sinus-sinus udara pada tengkorak

tulang-tulang tengkorak mempunyai beberapa tulang atau sinus. Sinus frontalis, maxilaris, etmoidalis
merupakan sinus parasanalis, yang berhubungan dengan hidung. Sinus udara ini meringankan berat
tengkorak dan memperkeras suara pembicaraan.

Sinus frontalis teletak didaam tulang dahi, masing-masing dikiri dan kanan pangkal hidung dan diatas
sudut mata. Sinus maxilaris adakalanya disebut antrum Highmore, terletak kiri dan kanan hidung
didalam tulang maxilaris.

Sejumlah ruang kecil yang dikenal sebagai sel mastoid terletak didalam tulang temporalis : antrum
mastoid adalah yang terbesar diantaranya dan terletak didalam prosesus mastoideus. Berhubungan
dengan rongga timpani.

Anda mungkin juga menyukai