1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan bagiannya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut
Cranium dibentuk oleh beberapa tulang yang dihubungkan sau sama lain oleh tulang berigi
yang disebut dengan sutura ,banyaknya 8 buah dan terdiri dari 3 bagian.
Pembagian tulang cranium berdasarkan letaknya :
Lempeng Perpendikular
Menonjol ke arah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan membentuk
bagian septum nassal yang memisahkan 2 rongga nassal
Massa Lateral
Mengandung sel sel udara atau Sinus Etmoid tempat mensekresikan mukus
Facial bones terdiri atas 14 tulang, tulang tulang ini tidak bersentuhan dengan otak.
Tulang ini disatukan sutura yang tidak dapat bergerak
Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris
e) Tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang ethmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasa duktus lakrimal, yang
mengalirkan air mata ke rongga nasal. Merupakan tulang yang berpasangan , dan juga
tulang terkecel dari wajah.
f) Tulang Vomer, membentuk bagian tengah dari langit-langit keras diantara pallatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g) Konka nasal inferior (turbinatum)
h) Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah.
Bagian alveolar berisi soket gigi bawah.
Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus
yaitu
- prosesus kondiloid yang berfungsi untuk artikulasi dengan tulang
temporal pada fosa mandibular dan
- prosesus koronoid yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
temporal (Sloane, 2004).
Terdiri dari
➢ corpus dan ramus
➢ Foramen mental
Pada mandibula terdapat sendi kondiloid yang berhubungan dengan tulang temporal .
Mandibula membentuk sendi kondiloid dengan masing-masing os temporale. Sendi lain di antara
tulang wajah merupakan sutura. Maksila adalah tulang rahang atas, yang juga membentuk bagian palatum
durum anterior (langit-langit). Soket akar gigi ditemukan pada maksila dan mandibula (Scanlon, 2007).
i) Sinus Paranasal ( Frontal, Etmoidal, Sfenoidal,Maksilar )
Terdiri dari ruang ruang udara dalam tengkorak yang terhubung dengna rongga nasal.
Fungsi Sinus tersebut :
Untuk memperingan tulang tulang kepala
Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses bicara
Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nassal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk
a) Os Maxilla
Terdiri dari 2 tulang yaitu Os maxilla dextra dan sinistra.
Kedua tulang ini disatukan digaris tengah oleh sutura
Sutura: Adalah nama persendian tulang-tulang pembentuk cranium
– Jenis persendian dari sutura adalah syndesmosis (tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat
yang tipis)
Os maxilla
b) Os Mandibula
Seperti tapal kuda
Menyokong gigi rahang bawah
Movable: temporomandibular joint
Tidak berpasangan
terdiri dari :
Corpus mandibulae
Sebetulnya terdiri dari 2 bagian yang telah menjadi satu pada bidang mediosagittal
Penyatuan ini terjadi pada umur 1-2 tahun .Tempat penyatuan ini ditandai oleh suatu
cekungan Batas bawah corpus mandibulae menebal dan disebut basis Mandibulae dan
cranial di atas basis mandibulae ini terletak pars alveolaris mandibulae. Pada bagian yang
terdepan dari basis mandibulae terdapat tonjolan tulang = protuberantia mentalis.
Lubang-lubang gigi disebut sebagai alveoli dentales, jumlahnya ada 16. Alveoli
Dentales ini dipisahkan satu sama lain oleh septa interalveolaris.
➢ Pada permukaan luar mandibula terdapat alveoli dentales menonjol ke luar
dan disebut sebagai juga alveolaris.
➢ Pada permukaan dalam dari mandibula
Dekat pada bidang mediosatittal terdapat 1 atau 2 spina mentalis,
sebelah caudal dan lateral masing-masing terdapat fossa digastrica,
yang pada sebelah cranialnya berjalan linea mylohyoidea berbentuk
huruf S.
Cranial dari linea mylohyoidea terdapat fovea sublingualis, caudal dari
linea mylohyoidea sebelah lateral terletak fovea submaxillaris. Mulai dari
foramen mandibulae ke arah caudoventral terdapat sulcus
mylohyoideus.
Rami mandibulae
Lebar dan pipih, terletak dorsal dari corpus mandibulae dan tegak lurus pada corpus tersebut
Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibulae menjadi : processus
coronoideus (muscularis) di sebelah ventral, dan processus articularis (concyloideus) pada
sebelah dorsal processus articularis mempunyai tonjolan yang disebut capitulum mandibulae,
caudal dari capitulum ini bagian dari ramus mandibulae mengecil dan disebut sebagai collum
mandibulae. Pada permukaan medial dari collum mandibulae ini terdapat suatu cekungan =
fovea pterygoidea.
Pada angulus mandibulae sebelah luar terdapat tuberositas masseterica,
pada permukaan dalam dari angulus mandibulae terdapat tuberositas pterygoidea. Crista
buccinatoria berjalan sesuai dengan jalannya linea oblique, tetapi letaknya pada permukaan
medial dari ramus mandibulae. Crista berjalan ke arah corpus mandibulae.
Permukaan lateral ramus mandibulae adalah licin. Permukaan medial ramus mandibulae di
tengah-tengahnya terdapat foramen mandibulare yang meneruskan diri ke dalam canalis
mandibulae dan akhirnya ke luar pada foramen mentale.
Sebelah medial dari foramen mandibulare dibatasi oleh tonjolan tulang = lingual mandibulae.
Dorsal dari gigi molare 3 terdapat trigonum retromandibulare.
Celah-celah yang berada diantara gigi-gigi disebut sebagai spatium interdentale.
c) Tulang tulang palatum
Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian
rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus
Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris
a) Os. Hyoideus
Disebut juga tulang lidah karena merupakan tempat lekat otot-otot yang membentuk dan
menyokong lidah .Bentuk seperti tapak kuda (U). Asal nama hyoid dari kata Yunani Hyoides yang
berarti “bentuknya mirip huruf upsilon “ huruf ke 20 pada abjad Yunani . Hyoid tidak berartikulasi
dengan tulang yang lain.Secara fungsional hyoid berperan sebagai pelekat untuk musculus cervikal
anterior dan penyangga yang menjaga jalan nafas. Terdiri atas: corpus ossis hyoid, cornu mayus,
cornu minus
Cornu Minus
▪ Berupa sepasang tanduk kecil pada pertemuan antara corpus dan cornu mayus
b) Cartilagineus Laryngeus
➢ Cartilago Epiglotica
a. Tulang rawan tipis, berbentuk seperti sendok sepatu
b. Terdapat dibelakang akar lidah dan di depan pintu atas larynx
➢ Cartilago Thyroidea
Terdiri atas :
1. Corpus Thyroidea
▪ terdiri dari 2 lembar sayap (lamina quadrigemina) yg membentuk sudut kedepan
▪ digaris median terdapat tonjolan : Pomum Adam (Adam’s Apple)
2. Cornu Superior
▪ sepasang taju yang terdapat di tepi dorsal menuju ke cranial
3. Cornu Inferior
▪ tonjolan daerah dorsal dibagianbawah
➢ Cartilago Arytenoidea
▪ berbentuk segitiga dg apex dicranial
▪ terletak (berhubungan) dg pinggir lateral dan atas cartilago cricoid
➢ Cartilago Cornuculata
▪ terdiri atas 1 pasang tulang rawan yang berdempetan masing-masing pada
puncak cartilago arytenoidea
➢ Cartilago Cuneiforme
▪ berbentuk tongkat halus yang terdapat dipuncak lateral atas apex cartilago
arytenoidea
c) Cartilago Cricoidea
tedapat disebelah bawah cartilago thyroidea (± C VI) bentuk seperti cincin kawin
terdiri atas :
1. Bagian Posterior
▪ berhubungan dg oesophagus terdiri atas : Lamina Quadrilateral (belakang),
Arcus Cartilago Cricoidea (1/4 depan bagian post)
2. Bagian Anterior
berupa arcus yang lengkung kedepan dan
bawah
CARTILAGO TRACHEA
d)
❖ Bagian depan: susunan tulang rawan yg berbentuk ½ lingkaran
❖ Bagian belakang: disempurnakan oleh jaringan ikat
Vertebra cervikalis
7 vertebra cervikalis membentuk regio cervikalis pada columna vertebralis, yang menutupi medulla
spinalis dan meninges.
Terdapat 3 vertebra cervikalis atipikal:
1. V C1/atlas
Tulang menyerupai ginjal mirip cincin yang tidak memiliki processus spinosus dan
terdiri dari 2 masasa lateral yang dihubungkan oleh arcus anterior atlantis dan
posterior atlantis. Facies artikulasi superior konkafnya menerima condylus
occipitale
Pada atlas di lukiskan adanya Arcus Anterior terdapat permukaan
sendi,fovea,vertebralis.
2. V C2/axis
Beda dari C3- C6 karena adanya Dens Prosesus Odontoid .Pada permukaan
Cranial Corpus Axis memiliki tonjolan seperti gigi. Prosesus odontoid menonjol
keatas dan bersandar pada tulang atlas.
Prosesus odontoideus : tonjolan yang bersendi dengan atlas memungkinkan kepala
untuk menggeleng.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur pada Head and
Neck
Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang , lapisan epifisis atau permukaan sendi tulang
rawan.
Menurut American Acreditation Health Care Commission terdapat 4 jenis fraktur pada kepala :
Simple
Retak pada tengkorak tanpa kecedraan pada kulit
Linear / Hairline
Retak pada cranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,distorsi
Depressed
Retak pada cranial dengan depresi kearah otak
Compound
Retak atau kehilangan kulit dan spilentering tengkorak
Fraktur atlas C1
Terjadi pada kecelakaan jatuh dari ketinggian dan posisi kepala menopang badan dan
daerah cervikal mendapat tekanan.
Condylus Occipitalis dapat menghancurkan cincin tulang atlas.Pemeriksaan radiologi yang
dilakukan adalah posisi anteroposterior dengan mulut pasien dalam keadaan terbuka.
Terapinya : immobilisasi cervikal dengan collar plaster selama 3 bulan
Pergeseran C1 dan C2 (Sendi Atlantoaxial)
Atlas dan axis dihubungkan dengan ligamentum tranversalis dari atlas yang menyilang
dibelakang prosesus odontoid pada axis.Fraktur dislokasi termasuk fraktur basis prosesus
odontoid. Umumnya ligamentum tranversalis masih utuh dan prosesus odontoid pindah
dengan atlas dan dapat menekan medulla spinalis. Terapi untuk fraktur geser atlantoaxial
adalah reduksi dengan traksi continues
Fraktur kompresi Corpus Vertebral
Tanpa kerusakan ligamentum spinal , namun dapat mengakibatkan kompresi korpus
vertebralis. Sifatnya tidak stabil. Terapinya : reduksi dengan plastik collar selama 3 minggu