Anda di halaman 1dari 15

A.

Tujuan pembelajaran/ learning objectives

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan bagiannya

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Leher

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur


B. Kumpulan informasi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan
bagiannya

Cranium dibentuk oleh beberapa tulang yang dihubungkan sau sama lain oleh tulang berigi
yang disebut dengan sutura ,banyaknya 8 buah dan terdiri dari 3 bagian.
Pembagian tulang cranium berdasarkan letaknya :

A. Kubah tengkorak ; terdiri dari tulang:


i. Tulang Frontal
Tulang frontal membentuk dahi, langit langit rongga nassal ,dan langit langit orbita
(kantong mata). Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua
belahan yang pada masa kanak kanak awal berfungsi denga penuh. Pada tulang frontal
terdapat Tubrositas dan Arkus, yaitu
 Tubrositas Frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih
besar pada tengkorak muda.
 Arkus Supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara
medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabella.
 Tepi Supraorbital , yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk
tepi orbita bagian atas. Foramen supraorbital merupakan jalan masuk arteri dan
syaraf.

ii. Tulang Parietal


Tulang parietal membentuk sisi dan langit langit cranium. Yang terdiri dari atas :
 sutura sagital adalah sututra yang menyatukan os parietal kiri dan kanan
 sutura koronal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan os frontal
 sutura lamboidal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan os
oksipital

iii. Tulang Oksipital


Tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os oksipital,terdapat sebuah
lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam uas tulang belakang yang disebut
foramen magnum.
 Foramen magnum ini menghubungkan rongga cranial dengan rongga spinal.
Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium
 Protuberans Oksipital Eksternal yaitu suatu proyeksi yang mencuat diatas
foramen magnum
 Kondilus Oksipital yaitu 2 prosesus oval pada os ooksipital yang berartikulasi
dengan os vertebra serviks pertama (atlas)

B. Dasar Tengkorak ; terdiri dari tulang


i. Os Spfenoid ( tulang baji )
Tulang ini terdapat pada ditengah dasar tengkorak , bentuknya seperti kupu kupu yang
mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum
sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung .
 Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut
sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu hipofisis
 Sayap mayor dan minor menonjol ke arah lateral dari badan tulang
 Prosesus pterigoid menonjol ke arah inferior dari badan tulang dan membentuk
donding ronga nassal
ii. Os Etmoidal (tulang tapis)
Terletak disebelah depan dari Os Spenoidal, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tapis
yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar yang mempunyai lubang lubang kecil
(lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang
tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang diatas
dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang tulang lain diantaranya tulang kepala
belakang,tulang dahi, dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata
tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan, tengah, dan belakang. Juga
merupakan struktur penyangga penting dari rongga nassal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata
Tulang ini memiliki 4 bagian :
 Lempeng Plate Kribriform
Membentuk bagian langit langit rongga nassla dan terperforasikan untuk jalur
saraf olfaktori. Krista Galli adalah prosesus halus tringular yang menonjol ke
dalam rongga kranial diatas lempeng kribriformi yang berfungsi sebagai
tempat perlekatan pelapis otak

 Lempeng Perpendikular
Menonjol ke arah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan membentuk
bagian septum nassal yang memisahkan 2 rongga nassal

 Massa Lateral
Mengandung sel sel udara atau Sinus Etmoid tempat mensekresikan mukus

 Konka Nasal Sup dan Tengah atau Turbinatum


Menonjol secara medial yang berfungsi untuk memperluas area permukaan
r.nassal

C. Samping Tengkorak ; dibentuk oleh tulang tulang seperti ;


i. Tulang Temporal ( tulang pelipis)
Temporal dibentuk oleh tulang pelipis dan sebagian dari tulang dahi,ubun
ubun dab baji. Tulang pelipis terdapat disebelah kiri dan kanan samping
kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :
 Bagian tulang Karang (Skuamosa) : yang membentuk rongga
rongga yaitu rongga teliunga tengah dan rongga telinga dalam
 Bagian tulang Keras (os Petrosum) : yang menjorok ke bagian
tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus Stiloid
 Bagian mastoid : terdiri dari tulang yang mempunyai lubang
lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, disebut prosesus
mastoid
 Bagian Timpani : terletak disisi inferior bagian squamosa dan
anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga dan
memiliki Prosesus Stiloid yang ramping untuk melekatmpada
ligamen stiloid
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya

Facial bones terdiri atas 14 tulang, tulang tulang ini tidak bersentuhan dengan otak.
Tulang ini disatukan sutura yang tidak dapat bergerak

a) Tulang tulang Nassal


Membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal. Hampir
semua jaringan pendukungnya terdiri atas kartilago. Merupakan tabung yang menjadi atap
dari cavum nasi , membentuk celah dengan os maksila dan os lakrimal.
Sutura yang ada diantara os frontal dan os nassal ada sutura Frontomaxillaris.
Sutura yang ada diantara os nassal dan os mandibula ada sutura Frontonasallis.
Pada dinding lateral , terdapat lempeng tulang yang melengkung yaitu concha nasalis
b) Tulang tulang palatum
Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian
rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
 Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
 Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus

Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina dan maksila

Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris

c) Tulang tulang zygomatik (malar)


Membentuk tonjolan pada tulang pipi . Setiap prosesus temporal berartikulasi
dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal .Dan juga sebagai dinding lateral serta
dasar cavum orbita.
 Bagian medial berartikulasi dengan Maxilla
 Bagian lateral berartikulasi dengan proseseus Zygomatikum
 `Lateral atas berhubungan dengan Os. Frontal
d) Tulang tulang maksila
Membentuk rahang atas
 Prosesus alveolar : mengandung soket gigi bagian atas
 Prosesus zygomatikus : memanjang keluar bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk
mentransmisi saraf dan pembuluh darah ke wajah.
 Prosesus palatines, membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
 Sinus Maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari sinus
paranasal.
Maksilla membentuk dasar dari orbita, dinding lateral dan dasar dari cavum nasi dan
palatine.
Dibelakang gigi insisivus dan caninus terdapat fossa yaitu fossa insisivus dan fossa caninus

e) Tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang ethmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasa duktus lakrimal, yang
mengalirkan air mata ke rongga nasal. Merupakan tulang yang berpasangan , dan juga
tulang terkecel dari wajah.
f) Tulang Vomer, membentuk bagian tengah dari langit-langit keras diantara pallatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g) Konka nasal inferior (turbinatum)
h) Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah.
 Bagian alveolar berisi soket gigi bawah.
 Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus
yaitu
- prosesus kondiloid yang berfungsi untuk artikulasi dengan tulang
temporal pada fosa mandibular dan
- prosesus koronoid yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
temporal (Sloane, 2004).
Terdiri dari
➢ corpus dan ramus
➢ Foramen mental
Pada mandibula terdapat sendi kondiloid yang berhubungan dengan tulang temporal .
Mandibula membentuk sendi kondiloid dengan masing-masing os temporale. Sendi lain di antara
tulang wajah merupakan sutura. Maksila adalah tulang rahang atas, yang juga membentuk bagian palatum
durum anterior (langit-langit). Soket akar gigi ditemukan pada maksila dan mandibula (Scanlon, 2007).
i) Sinus Paranasal ( Frontal, Etmoidal, Sfenoidal,Maksilar )
Terdiri dari ruang ruang udara dalam tengkorak yang terhubung dengna rongga nasal.
Fungsi Sinus tersebut :
Untuk memperingan tulang tulang kepala
Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses bicara
Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nassal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk

Gambar 2.3 Aspek anterior sinus paranasal (Bontrager, 2010)


Keterangan gambar :

1. Right temporal bone


2. Sinus frontal
3. Sinus ethmoid
4. Sinus sphenoid
5. Sinus maxilary

Gambar 2.2 Cranium – Lateral view (Bontrager 2010)


Keterangan gambar :
1. Pariental
2. Occipital
3. Temporal
4. Sphenoid (left greater wing)
5. Ethmoid
6. Frontal
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut

Tulang pembentuk rongga mulut

a) Os Maxilla
Terdiri dari 2 tulang yaitu Os maxilla dextra dan sinistra.
Kedua tulang ini disatukan digaris tengah oleh sutura
Sutura: Adalah nama persendian tulang-tulang pembentuk cranium
– Jenis persendian dari sutura adalah syndesmosis (tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat
yang tipis)

Os maxilla

Membentuk sebagian besar kerangka tulang bagian wajah .


Membentuk sebagian besar dari langit-langit mulut (palatum durim/langit-langit keras)
Membantu pembentukan lantai orbita, serta sisi dan dasar rongga hidung
Menyokong 16 gigi permanen rahang atas
Masing-masing maxilla merupakan tulang yang irregular, agak kuboid
Mempunyai satu corpus (body) dan 4 processus:
o Processus zygomaticus
o Processus frontalis
o Processus palatina
o Processus alveolaris
Merupakan tulang berongga: ruang udara simus maxillaris (antrum of highmore)
Bagian penting lainnya yaitu:
o Fossa incissivus
o Fossa caninus
o Foramen infraorbitalis
o Foramina alveolaris posterior
o Tuberositas maxillaris
o Fossa pterygopalatina
o Canalis incisivus
Corpus maxilla mempunyai 4 permukaan:
o Facies anterior (facial surface)
o Facies infratemporalis
o Facies orbitalis
o Facies nasalis

b) Os Mandibula
Seperti tapal kuda
Menyokong gigi rahang bawah
Movable: temporomandibular joint
Tidak berpasangan

terdiri dari :

Corpus mandibulae

Sebetulnya terdiri dari 2 bagian yang telah menjadi satu pada bidang mediosagittal
Penyatuan ini terjadi pada umur 1-2 tahun .Tempat penyatuan ini ditandai oleh suatu
cekungan Batas bawah corpus mandibulae menebal dan disebut basis Mandibulae dan
cranial di atas basis mandibulae ini terletak pars alveolaris mandibulae. Pada bagian yang
terdepan dari basis mandibulae terdapat tonjolan tulang = protuberantia mentalis.

Sebelah kiri dan kanan protuberantia ini terdapat tuberculum mentale.Agak ke


lateral terdapat foramen mentale. Mulai dari foramen mentale ke arah cranial. Berjalan linea
oblique sampai ke permulaan ramus mandibulae. Pars alveolaris adalah tempat dari dentes,
cranial dari lubang-lubang gigi ini dibatasi oleh limbus alveolaris.

Lubang-lubang gigi disebut sebagai alveoli dentales, jumlahnya ada 16. Alveoli
Dentales ini dipisahkan satu sama lain oleh septa interalveolaris.
➢ Pada permukaan luar mandibula terdapat alveoli dentales menonjol ke luar
dan disebut sebagai juga alveolaris.
➢ Pada permukaan dalam dari mandibula
Dekat pada bidang mediosatittal terdapat 1 atau 2 spina mentalis,
sebelah caudal dan lateral masing-masing terdapat fossa digastrica,
yang pada sebelah cranialnya berjalan linea mylohyoidea berbentuk
huruf S.
Cranial dari linea mylohyoidea terdapat fovea sublingualis, caudal dari
linea mylohyoidea sebelah lateral terletak fovea submaxillaris. Mulai dari
foramen mandibulae ke arah caudoventral terdapat sulcus
mylohyoideus.
Rami mandibulae

Lebar dan pipih, terletak dorsal dari corpus mandibulae dan tegak lurus pada corpus tersebut
Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibulae menjadi : processus
coronoideus (muscularis) di sebelah ventral, dan processus articularis (concyloideus) pada
sebelah dorsal processus articularis mempunyai tonjolan yang disebut capitulum mandibulae,
caudal dari capitulum ini bagian dari ramus mandibulae mengecil dan disebut sebagai collum
mandibulae. Pada permukaan medial dari collum mandibulae ini terdapat suatu cekungan =
fovea pterygoidea.
Pada angulus mandibulae sebelah luar terdapat tuberositas masseterica,
pada permukaan dalam dari angulus mandibulae terdapat tuberositas pterygoidea. Crista
buccinatoria berjalan sesuai dengan jalannya linea oblique, tetapi letaknya pada permukaan
medial dari ramus mandibulae. Crista berjalan ke arah corpus mandibulae.
Permukaan lateral ramus mandibulae adalah licin. Permukaan medial ramus mandibulae di
tengah-tengahnya terdapat foramen mandibulare yang meneruskan diri ke dalam canalis
mandibulae dan akhirnya ke luar pada foramen mentale.
Sebelah medial dari foramen mandibulare dibatasi oleh tonjolan tulang = lingual mandibulae.
Dorsal dari gigi molare 3 terdapat trigonum retromandibulare.
Celah-celah yang berada diantara gigi-gigi disebut sebagai spatium interdentale.
c) Tulang tulang palatum

Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian
rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
 Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
 Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus

Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina dan maksila

Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Leher

Karakteristik dari Vetebra adalah:


 Corpus berukuran keil ,permukaan superior : konkaf
Inferior : konveks
 Foramen Vertebrale besar dan berbentuk segitiga
 Prosesus Tranversus kecil, menjorok ke arah lateral
 Prosesus Articularis Inf dan Sup facies sup mengarah ke superior
posterior. Facies inf
mengarah ke inferior posterior
 Prosesus Spinosus pendek, menonjol dari lamina ke arah posterior dan
inferior untuk tempat perlekatan otot

Tulang tulang pada bagian anterior leher


Terdiri atas :
▪ Os. Hyoideus
▪ Cartilageneus Laryngeus :
➢ cart. Epiglotica,
➢ cart. Thyreoidea,
➢ cart. Arytenoidea,
➢ cart. Cornuculata,
➢ cart. Cunriforme
▪ Cartilago Cricoidea
▪ Cartilago Trachea

a) Os. Hyoideus

Disebut juga tulang lidah karena merupakan tempat lekat otot-otot yang membentuk dan
menyokong lidah .Bentuk seperti tapak kuda (U). Asal nama hyoid dari kata Yunani Hyoides yang
berarti “bentuknya mirip huruf upsilon “ huruf ke 20 pada abjad Yunani . Hyoid tidak berartikulasi
dengan tulang yang lain.Secara fungsional hyoid berperan sebagai pelekat untuk musculus cervikal
anterior dan penyangga yang menjaga jalan nafas. Terdiri atas: corpus ossis hyoid, cornu mayus,
cornu minus

Corpus Ossis Hyoid


▪ Merupakan bagian tengah busur, berbentuk Tulang Pipih persegi panjang yg cembung kedepan
▪ Permukaan belakangnya rata-rata cekung. Berhubungan dengan epiglotis
▪ Permukaan lateral berhubungan dengan cornu mayus
Cornu Mayus
▪ Berupa sepasang tonjolan yg melengkung kebelakang seolah-olah berupa tanduk corpus

Cornu Minus
▪ Berupa sepasang tanduk kecil pada pertemuan antara corpus dan cornu mayus

b) Cartilagineus Laryngeus
➢ Cartilago Epiglotica
a. Tulang rawan tipis, berbentuk seperti sendok sepatu
b. Terdapat dibelakang akar lidah dan di depan pintu atas larynx
➢ Cartilago Thyroidea
Terdiri atas :
1. Corpus Thyroidea
▪ terdiri dari 2 lembar sayap (lamina quadrigemina) yg membentuk sudut kedepan
▪ digaris median terdapat tonjolan : Pomum Adam (Adam’s Apple)
2. Cornu Superior
▪ sepasang taju yang terdapat di tepi dorsal menuju ke cranial
3. Cornu Inferior
▪ tonjolan daerah dorsal dibagianbawah

➢ Cartilago Arytenoidea
▪ berbentuk segitiga dg apex dicranial
▪ terletak (berhubungan) dg pinggir lateral dan atas cartilago cricoid
➢ Cartilago Cornuculata
▪ terdiri atas 1 pasang tulang rawan yang berdempetan masing-masing pada
puncak cartilago arytenoidea
➢ Cartilago Cuneiforme
▪ berbentuk tongkat halus yang terdapat dipuncak lateral atas apex cartilago
arytenoidea
c) Cartilago Cricoidea

tedapat disebelah bawah cartilago thyroidea (± C VI) bentuk seperti cincin kawin

terdiri atas :

1. Bagian Posterior
▪ berhubungan dg oesophagus terdiri atas : Lamina Quadrilateral (belakang),
Arcus Cartilago Cricoidea (1/4 depan bagian post)

2. Bagian Anterior
berupa arcus yang lengkung kedepan dan
bawah
CARTILAGO TRACHEA
d)
❖ Bagian depan: susunan tulang rawan yg berbentuk ½ lingkaran
❖ Bagian belakang: disempurnakan oleh jaringan ikat

Tulang tulang pada bagian posterior leher

• Terdiri dari 7 ruas tulang vetebralis yaitu: os cervical 1-7


• Berfungsi untuk menopang kepala

Vertebra cervikalis
7 vertebra cervikalis membentuk regio cervikalis pada columna vertebralis, yang menutupi medulla
spinalis dan meninges.
Terdapat 3 vertebra cervikalis atipikal:
1. V C1/atlas
Tulang menyerupai ginjal mirip cincin yang tidak memiliki processus spinosus dan
terdiri dari 2 masasa lateral yang dihubungkan oleh arcus anterior atlantis dan
posterior atlantis. Facies artikulasi superior konkafnya menerima condylus
occipitale
Pada atlas di lukiskan adanya Arcus Anterior terdapat permukaan
sendi,fovea,vertebralis.

2. V C2/axis
Beda dari C3- C6 karena adanya Dens Prosesus Odontoid .Pada permukaan
Cranial Corpus Axis memiliki tonjolan seperti gigi. Prosesus odontoid menonjol
keatas dan bersandar pada tulang atlas.
Prosesus odontoideus : tonjolan yang bersendi dengan atlas memungkinkan kepala
untuk menggeleng.

3. V C7/ Vertebra Prominens


Diberinama tersebut karena Prosessus Spinosus panjang , yang tidak terbelah
dua.Prosesus Spinosus dapat dijadikan patokan untuk menentukan letak tulang
vertebrae yang lain
Prosessus Transversusnya besar tetapi Foramina Transversusnya kecil

Vertebra Cervikal tipikal :


1. V C3-C5
Prosesus Spinosus bercabag 2
Foramen Transverium membagi Prosesus Transversus menjadi Tuberculum anterior
dan Tuberculum posterior
Lateral For Transversarium terdapat Sulcus Nervi Spinalis , didahului oleh nervi
spinalis
2. V C6
Perbedaannya dari C1-C5 yaitu adanya Tuberculum Coroticum karena dekat
dengan arteri corotico

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur pada Head and
Neck

Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang , lapisan epifisis atau permukaan sendi tulang
rawan.

Menurut American Acreditation Health Care Commission terdapat 4 jenis fraktur pada kepala :

Simple
Retak pada tengkorak tanpa kecedraan pada kulit
Linear / Hairline
Retak pada cranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,distorsi
Depressed
Retak pada cranial dengan depresi kearah otak
Compound
Retak atau kehilangan kulit dan spilentering tengkorak

Gambaran Fraktur kepala dibedakan atas :


 Fraktur linear
Fraktur yang paling sering dittemukan, terjadi retakan pada fraktur linear tetapi tidak terjadi
displacement .umumnya tidak terlalu memerlukan perawatan. Fraktur tengkorak linear pada
umumnya dihasilkan dari energi yang tidak kuat seperti halnya trauma tumpul pada
permukaan yang luar tulang tengkorak. Fraktur linear yang terdapat robekan pembuluh
darah dapat membuat ematom ekstra dural,sehingga diperlukan depresi tulang secepatnya.
Apabila ujung tulang mengeni otak dapat merusak otak tersebut sehingga dapat terjadi
penurunan kesadaran,kejang,koma hingga kematian
Fraktur diastase
Fraktur yang terjadi pada sutura sehingga terjadi pemisahan sutural kranial. Fraktur ini
biasanya terjadi pada anak usia dibawah 3th
Fraktur tengkorak depresi
Terjadi apabila fragmen tulang tertekan. Perlu dioperasi untuk mengoreksi kelainannya
Terapinya : immobilisasi cervical dengan collar plaster selama 3 bulan.

Jenis fraktur pada leher

Fraktur atlas C1
Terjadi pada kecelakaan jatuh dari ketinggian dan posisi kepala menopang badan dan
daerah cervikal mendapat tekanan.
Condylus Occipitalis dapat menghancurkan cincin tulang atlas.Pemeriksaan radiologi yang
dilakukan adalah posisi anteroposterior dengan mulut pasien dalam keadaan terbuka.
Terapinya : immobilisasi cervikal dengan collar plaster selama 3 bulan
Pergeseran C1 dan C2 (Sendi Atlantoaxial)
Atlas dan axis dihubungkan dengan ligamentum tranversalis dari atlas yang menyilang
dibelakang prosesus odontoid pada axis.Fraktur dislokasi termasuk fraktur basis prosesus
odontoid. Umumnya ligamentum tranversalis masih utuh dan prosesus odontoid pindah
dengan atlas dan dapat menekan medulla spinalis. Terapi untuk fraktur geser atlantoaxial
adalah reduksi dengan traksi continues
Fraktur kompresi Corpus Vertebral
Tanpa kerusakan ligamentum spinal , namun dapat mengakibatkan kompresi korpus
vertebralis. Sifatnya tidak stabil. Terapinya : reduksi dengan plastik collar selama 3 minggu

Flexi Subluksasi Vertebral Cervikal


Terjadi pada saat pergerakan kepala kearah dpan yang tiba tiba sehinggga terjadi deselerasi
kepala karena tubrukan atau dorongan pada kepala bagian belakang. Tindakan : ekstensi
cervikal dilanjutkan dengan imobilisasi leher terekstensi dengan collar selama 2 bulan
Fleksi dislokasi dan fraktur dislokasi cervical
Mirip dengan subluksasi ,posterior ligamen robek dan posterior facet pada satu atau kedua
sisi kehilangan kestabilannya dengan bangunan sekitar. Jika fraktur pada C7-Th1 maka
posisi iini sulit dilihat dari posisi foto lateral. Tindakan: traksi skull continu dapat dipakai
sementara
Fraktur pada cervikal ke 7 (processus spinosus)
Proses spinosus C7 lebih panjang dan prosesus ini melekat pada otot. Adanya kontraksi otot
akibat kekerasan yang sifatnya tiba tiba akan menyebabkan avulsi prosesus spinosus yang
disebut “clay shoveler’s fracture” fraktur ini tapi tidak berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai