Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 3 MODUL 2 "OSTEOLOGI HEAD and NECK"

Kelompok 2
Tutor: Drg. Joni Saputra
Ketua: Annisa Syifa Fauzia
Sekretaris Meja: Rahmatul Sakinah
Sekretaris Papan : Khairani Putri Nabillah
Nama Anggota:
Claudia Florencita Ediharsi
Dian Lestari
Mebby Putri Insani
Nurhayati
Salsabilla Septia Irsyadi
Tri Wahyuni Fajriah
Zhafirah Muharani Nasution
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2015

Skenario 2 "Harus Dirontgen"

Ani (18 th) datang ke rumah sakit dengan keluhan baru saja terjatuh karena terpeleset di kamar
mandi . Ia menceritakan bahwa saat terjatuh kepalanya terbentur dan lehernya terkilir. Saat dilakukan
pemeriksaan tidak ada luka pada daerah kepala,wajah dan leher Ani.
Untuk melihat kerusakan pada daerah tersebut ,dokter menyarankan untuk melakukan CT scan
untuk melihat keadaan tulang pada cranium ,wajah dan leher Ani. Hal ini dilakukan untuk memastikan
apakah ada fraktur pada tulang tersebut karena anatomi tulang dan bagian bagiannya tidak dapta terlihat
dengan kasat mata.
Bagaimana saudara menjelaskan mengenai kasus di atas ?

Langkah Seven Jumps :


A. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi
B. Menentukan masalah
C. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge
D. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan
interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi
E. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives
F. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
G. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

Uraian:
A. Terminologi
1. CT Scan : * Suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak.
* Melakukan pemeriksaan tanpa adanya bedah dari dokter kepada pasiennya
* Dalam melakukan CT Scan ada aturannya yaitu berat badan pasien minimal 45 kg

B. Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Apa tujuan dilakukan CT Scan ?


Apa saja kelebihan dan kekurangan dilakukannya CT Scan ?
Apa saja sel sel penyusun tulang ?
Apa saja jenis-jenis tulang ?
Bagaimana proses pembentukan tulang ?
Apa saja tulang yang terdapat pada cranium ?
Bagaimana perkembangan cranium ?
Apa saja cavum yang terdapat pada cranium ?
Apa saja jenis-jenis sutura ?
Apa saja fungsi dari skull ?
Apa saja bagian bagian pada tulang leher ?

12. Apa karakteristik dari tulang cervikal ?


13. Apa saja bagian bagian pada tulang wajah ?
14. Apa saja frktur yang terjadi pada Head & Neck ?

C. Analisa masalah, brain storming menggunakan prior knowledge


1. Apa tujuan dilakukan CT Scan ?
Jawabannya :

Menentukan dimana titik rusak pada cranium


Mengurangi rasa ketakutan sebelum di bedah
Frekuensi sinar CT Scan lebih kecil dari pada rontgen
Membantu dokter dalam menganalisa penyakit dari pasiennya
Untuk mendeteksi tumor atau kanker
Menimalisir waktu pemeriksaan
Gambaran dari CT Scan jelas ,tentang bagaimana kondisi pasien

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dilakukannya CT Scan ?


Jawabannya :
a) Kelebihan dari CT Scan
Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat
Waktu perekaman cepat dan sederhana
Dapat dilakukan tanpa operasi
Tidak menimbulkan rasa sakit
Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat
Dampak yang lebih kecil
b) Kekurangan dari CT Scan
Berat pasien harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan yaitu minimal 45 kg
Munculnya artefak (gambar yang tidak diinginkan)karena pasien bergerak selama
perekaman
Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar
Sedikit kemungkinan timbulnya kanker
Sedikit berbahaya bagi ibu hamil, jika ibu ingin melakukan CT scan terlebih dahulu
harus melakukan pemeriksaan kepada dokter
3. Apa saja sel sel penyusun tulang ?
Jawabannya :
I.
Sel Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osreoid,
ditemukan dalam 1 lapisan pada permukaan jaringan tulang
II.
Sel Osteosit : merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Perannya
dalam pembentukan matrik tulang dengan cara pemberian nutrisi pada tulang.
Oateosit berasal dari sel tulang dewasa yang berasal dari osteoblast
III.
Sel Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan
memperbaiki tulang bersama osteoblast
IV.
Sel Osteoprognitor : Sel yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang
dan osteosit pada ermukaan jaringan tulang
4. Apa saja jenis-jenis tulang ?
Jawabannya :
Berdasarkan jaringan pendukung dan sifat fisiknya
a) Tulang rawan (cartilago) : tulang yang tidak memiliki pembuluh darah saraf kecuali pada
pericardium dan disusun oleh kondroblast.

Jenis tulang rawan :


- Hialin : tulang rawan yang transparan , contohnya pada tulang hidung
- Elastis : tulang rawan yang elastis, contohnya pada tulang daun telinga
- Fibrosa : tulang rawan yang kurang lentur, contohnya pada pertemuan
antaruas tulangb belakang
b) Tulang keras (skeleton) : tulang yang menyusun sistem rangka
Berdasarkan matriksnya
a) Tulang Kompak : tulang yang terdiri dari sistem sistem havers. Setiap sisitem havers
terdiri dari saluran havers yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang ,
didalam saluran terdapat pembuluh darah dan saraf.
b) Tulang Spons
5. Bagaimana proses pembentukan tulang ?
Jawabannya :
Manusia memiliki rangka tubuh ketika dalam tahap perkembangan embrio
Rangka yang terbentuk masih berupa tulang rawan/cartilago
Cartilago dibentuk oleh sel sel mesentri
Didalam cartilago tersebut akan diisi Osteoblast (sel sel pembentuk tulang)
Oateoblast akan mengisi jaringan disekelilingnya dan membentuk Osteosit
Sel sel tulang dibentuk secara konsentris ( dari arah dalam ke luar)
Setiap sel sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf
Setiap sel sel tulang terbentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang
Matriks akan mengeras karena ada garam kapur dan garam fosfat
Didalam tulang terdapat sel Osteoklas (menyerap kembali sel tulang yang sudah
rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas s. Osteoklas tulang akan berongga.
Rongga ini akan berisi sumsum tulang.
Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru
kearah permukaan luar
Dengan demikian ,tulang akan bertambah besar dan berongga
Proses pembentukan tulang keras > osifikasi

6. Apa saja tulang yang terdapat pada cranium ?


Jawabannya :
Os Frontal : membentuk dahi, langit langit rongga nasal dan langit langit kantong mata .
terdapat 2 buah lengkungan yang disebut glabella
Os Parietal : membentuk sisi dan langit langit cranium
Os Temporal : membentuk dasar dan sisi samping cranium
Os Sphenoidal: membentuk anterior cranium
Os Occipitalis: membentuk bagian dasar dari cranium
Os Etmoidal : struktur penyangga yang terhubung dengan rongga nasal

7. Bagaimana perkembangan cranium ?


Jawabannya :
Pertumbuhan tengkorak yang signifikan terjadi pada umur kurang dari 5 th, saat otak berkembang
dia akan tumbuh sampai 90% -95%.
Pada bayi antara tulang tengkorak itu terdapat jaringan ikat yang belum mengalami osifikasi dan
yang masih lunak disebut dngan fontanel.
Fontanel terbagi 2 :

a. Anterior : tertutup pada umur 15 bulan


b. Posterior : tertutup pada umur 9 bulan
Perkembangan tengkorak ini lebih cepat dari pada bagian tubuh lainnya. Pada bayi craniumnya
lebih besar dari pada orang dewasa.
8. Apa saja cavum yang terdapat pada cranium ?
Jawabannya :
Cavum orbitalis
Cavum oris
Cavum nassal
Cavum cranium
Cavum timpani

9. Apa saja jenis-jenis sutura ?


Jawabannya :
a. Sutura coronalis : sutura yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal
b. Sutura sagitalis : sutura antara 2 parietal
c. Sutura lambdoid : sutura yang menghubungkan antara os parietal dan os oksipital
d. Sutura squadmosa : sutura yang menghubungkan antara os temporal dan os parietal
e. Sutura nassamaxillaris : antara tulang nassal dan maksila
f. Sutura sphenofrontalis : sphenoid dan frontalis
g. Sutura sphenoskumosa : sphenoid dan squamosa
Jenis sutura berdasarkan bentuk pertemuan tulangnya :
a.

Sutura serrata : tepi dari masing masing tulang berbentuk sebagai gigi gergaji dan ini
berimpitan
b. Sutura skualosa : tepi dari masing masing tulang menipis dan saling menutupi
c. Sutura harmoniana : tepi dari masing masing tulang lurus dan saling tepi menepi
10. Apa saja fungsi dari skull ?
Jawabannya :
Melindungi otak
Memberi bentuk kepala
Tempat perlekatan otot di kepala
11. Apa saja bagian bagian pada tulang leher ?
Jawabannya:
Bagian anterior (depan) terdiri atas :
a) Os Hyoideus
Disebut juga tulang lidah ,karena merupakan tempat lekat otot yang membentuk dan
menyokong lidah. Berfungsi untuk jangkar bagian bagian belakang lidah, berperan dalam
berbicara dan menelan
b) Cartilageneus Laryngeus terdiri dari :
- Cartilago Epiglotica
- Cartilago Arytenoidea
Cartilago Cunriforme
- Cartilago Thyreoida
- Cartilago Cornuculata
c) Cartilago Cricoidea
d) Cartilago Trachea
Bagian posterior ( belakang ) terdiri atas :
Terdiri dari 7 ruas tulang vertebralis yaitu: os cervical 1-7
Cervikal 1 disebut dengan atlas

Cervikal 2 disebut axis


12. Apa karakteristik dari tulang cervikal ?
Jawabannya :
Ada prosesus :
Prosesus transversal : prosesus yang menjorok ke arah lateral
Prosesus spinosal : prosesus yang menjorok ke posterior dan inferior untuk
perlekatan otot
Terbentuk oleh 2 pedikel dan lamina : yaitu membungkus rongga
rongga saraf dan menjadi lintasan untuk medula spinalis
13. Apa saja bagian bagian pada tulang wajah ?
Jawabannya :
2 tulang maksila
2 tulang mandibula
2 tulang arcus zigomatikum
2 tulang palatum
2 tulang nassal
2 tulang laksimal
1 tulang lidah
2 tulang air mta
2 tulang rongga mata
1 tulang ethmoid
4 tulang concha nasalis
14. Apa saja frktur yang terjadi pada Head & Neck ?
Jawabannya :
Fraktur pada bagian kepala
a. Fraktur linea : fraktur terjadi tanpa pergeseran
b. Fraktur depresi
c. Fraktur diastatik : terjadi disepanjang sutura
d. Fraktur basis: melibatkan tulang tulang dasar kepala
Fraktur pada bagian 1/3 wajah
a. Fraktur Le Fort tipe 1 : menyebabkan terpisahnya prosessus alveolaris dan
palatum durum
b. Fraktur Le Fort tipe 2
c. Fraktur Le Fort tipe 3 disebut juga fraktur transversal : remuknya wajah serta
adanya pembentukan tulang zygomatico maxilla

Jenis fraktur ada 3 :


1. Complete Fraktur : patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang .
biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang
2. Closed Fraktur : tidak menyebabkan robeknya kulit,integrasi kulit masih utuh
3. Open Fraktur : fraktur dengan luka pada kulit dan ujung tulang menonjol sampai
menembus kulit / membran mukosa sampai ke patahan tulang
D. Skema

Ani (18th)

Datang ke Rumah
Sakit

Terpeleset

Kepala

Leher

CT SCAN

Keadaan tulang cranium,


wajah dan leher
(osteologi Head and
Neck)

Tulang
Tulang
pada

Tulang
Tulang
pada

Tulang
Tulang
Rongga
Mulut

Jenis jenis
Fraktur
pada Head
and Neck

E. Tujuan pembelajaran/ learning objectives


1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan bagiannya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Leher
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur

F. Kumpulan informasi

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan
bagiannya
Cranium dibentuk oleh beberapa tulang yang dihubungkan sau sama lain oleh tulang berigi
yang disebut dengan sutura ,banyaknya 8 buah dan terdiri dari 3 bagian.
Pembagian tulang cranium berdasarkan letaknya :
A. Kubah tengkorak ; terdiri dari tulang:
i.
Tulang Frontal
Tulang frontal membentuk dahi,langit langit rongga nassal ,dan langit langit orbita
(kantong mata).
Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang
pada masa kanak kanak awal berfungsi denga penuh.
Pada tulang frontal terdapat Tubrositas dan Arkus, yaitu
>Tubrositas Frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar
pada tengkorak muda.
> Arkus Supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial
oleh suatu elevasi halus yang disebut glabella.
> Tepi Supraorbital , yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi
orbita bagian atas. Foramen supraorbital merupakan jalan masuk arteri dan syaraf.
ii.
Tulang Parietal
Tulang parietal membentuk sisi dan langit langit cranium. Yang terdiri dari atas :
- sutura sagital adalah sututra yang menyatukan os parietal kiri dan
kanan
- sutura koronal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan os
frontal
- sutura lamboidal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan
os oksipital
iii.
Tulang Oksipital
Tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os oksipital,terdapat sebuah
lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam uas tulang belakang yang
disebut foramen magnum.
Foramen magnum ini menghubungkan rongga cranial dengan rongga spinal. Tulang
oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium
Protuberans Oksipital Eksternal yaitu suatu proyeksi yang mencuat diatas foramen magnum
Kondilus Oksipital yaitu 2 prosesus oval pada os ooksipital yang berartikulasi dengan os
vertebra serviks pertama (atlas)
B. Dasar Tengkorak ; terdiri dari tulang
i.
Os Spfenoid ( tulang baji )
Tulang ini terdapat pada ditengah dasar tengkorak , bentuknya seperti kupu kupu
yang mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut
kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung .
Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut
sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu hipofisis
Sayap mayor dan minor menonjol ke arah lateral dari badan tulang
Prosesus pterigoid menonjol ke arah inferior dari badan tulang dan
membentuk donding ronga nassal
ii.
Os Etmoidal (tulang tapis)
Terletak disebelah depan dari Os Spenoidal ,diantara lekuk mata, terdiri dari tulang
tapis yang tegak dan mendatar . Bagian yang mendatar yang mempunyai lubang lubang
kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian

yang tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang
diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang tulang lain diantaranya
tulang kepala belakang,tulang dahi, dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar
tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan,
tengah,dan belakang
Juga merupakan struktur penyangga penting dari rongga nassal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata
Tulang ini memiliki 4 bagian :
Lempeng Plate Kribriform
Membentuk bagian langit langit rongga nassla dan terperforasikan untuk
jalur saraf olfaktori. Krista Galli adalah prosesus halus tringular yang menonjol
ke dalam rongga kranial diatas lempeng kribriformi yang berfungsi sebagai
tempat perlekatan pelapis otak
Lempeng Perpendikular
Menonjol ke arah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan
membentuk bagian septum nassal yang memisahkan 2 rongga nassal
Massa Lateral
Mengandung sel sel udara atau Sinus Etmoid tempat mensekresikan mukus
Konka Nasal Sup dan Tengah atau Turbinatum
Menonjol secara medial yang berfungsi untuk memperluas area permukaan
r.nassal
C. Samping Tengkorak ; dibentuk oleh tulang tulang seperti ;
i.

Tulang Temporal ( tulang pelipis)


Temporal dibentuk oleh tulang pelipis dan sebagian dari tulang dahi,ubun
ubun dab baji. Tulang pelipis terdapat disebelah kiri dan kanan samping
kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :
Bagian tulang Karang (Skuamosa) : yang membentuk rongga
rongga yaitu rongga teliunga tengah dan rongga telinga dalam
Bagian tulang Keras ( os Petrosum) : yang menjorok ke bagian
tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus Stiloid
Bagian mastoid : terdiri dari tulang yang mempunyai lubang
lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, disebut prosesus
mastoid
Bagian Timpani : terletak disisi inferior bagian squamosa dan
anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga dan
memiliki Prosesus Stiloid yang ramping untuk melekatmpada
ligamen stiloid

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya
Facial bones terdiri atas 14 tulang, tulang tulang ini tidak bersentuhan dengan otak.
Tulang ini disatukan sutura yang tidak dapat bergerak
a) Tulang tulang Nassal
Membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal. Hampir
semua jaringan pendukungnya terdiri atas kartilago. Merupakan tabung yang menjadi atap
dari cavum nasi , membentuk celah dengan os maksila dan os lakrimal.
Sutura yang ada diantara os frontal dan os nassal ada sutura Frontomaxillaris.
Sutura yang ada diantara os nassal dan os mandibula ada sutura Frontonasallis.
Pada dinding lateral , terdapat lempeng tulang yang melengkung yaitu concha nasalis
b) Tulang tulang palatum
Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian

rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus
Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina dan maksila
Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris
c) Tulang tulang zygomatik (malar)
Membentuk tonjolan pada tulang pipi . Setiap prosesus temporal berartikulasi
dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal .Dan juga sebagai dinding lateral serta
dasar cavum orbita.
Bagian medial berartikulasi dengan Maxilla
Bagian lateral berartikulasi dengan proseseus Zygomatikum
`Lateral atas berhubungan dengan Os. Frontal
d) Tulang tulang maksila
Membentuk rahang atas
Prosesus alveolar : mengandung soket gigi bagian atas
Prosesus zygomatikus : memanjang keluar bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk
mentransmisi saraf dan pembuluh darah ke wajah.
Prosesus palatines, membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
Sinus Maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari sinus
paranasal.
Maksilla membentuk dasar dari orbita, dinding lateral dan dasar dari cavum nasi dan
palatine.
Dibelakang gigi insisivus dan caninus terdapat fossa yaitu fossa insisivus dan fossa caninus
e) Tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang ethmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasa duktus lakrimal, yang
mengalirkan air mata ke rongga nasal. Merupakan tulang yang berpasangan , dan juga
tulang terkecel dari wajah.
f) Tulang Vomer, membentuk bagian tengah dari langit-langit keras diantara pallatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g) Konka nasal inferior (turbinatum)
h) Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah.
Bagian alveolar berisi soket gigi bawah.
Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus
yaitu
- prosesus kondiloid yang berfungsi untuk artikulasi dengan tulang
temporal pada fosa mandibular dan
prosesus koronoid yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
temporal (Sloane, 2004).
Terdiri dari
corpus dan ramus
Foramen mental
Pada mandibula terdapat sendi kondiloid yang berhubungan dengan tulang temporal .
Mandibula membentuk sendi kondiloid dengan masing-masing os temporale. Sendi lain di antara
tulang wajah merupakan sutura. Maksila adalah tulang rahang atas, yang juga membentuk bagian palatum
durum anterior (langit-langit). Soket akar gigi ditemukan pada maksila dan mandibula (Scanlon, 2007).
i)
Sinus Paranasal ( Frontal, Etmoidal, Sfenoidal,Maksilar )

Terdiri dari ruang ruang udara dalam tengkorak yang terhubung dengna rongga nasal.
Fungsi Sinus tersebut :
Untuk memperingan tulang tulang kepala
Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses bicara
Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nassal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk

Gambar 2.3 Aspek anterior sinus paranasal (Bontrager, 2010)


Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.

Right temporal bone


Sinus frontal
Sinus ethmoid
Sinus sphenoid
Sinus maxilary

Gambar 2.2 Cranium Lateral view (Bontrager 2010)


Keterangan gambar :
1. Pariental
2. Occipital
3. Temporal
4. Sphenoid (left greater wing)
5. Ethmoid
6. Frontal

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut
Tulang pembentuk rongga mulut
a) Os Maxilla
Terdiri dari 2 tulang yaitu Os maxilla dextra dan sinistra.
Kedua tulang ini disatukan digaris tengah oleh sutura
Sutura: Adalah nama persendian tulang-tulang pembentuk cranium
Jenis persendian dari sutura adalah syndesmosis (tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat
yang tipis)

Os maxilla
Membentuk sebagian besar kerangka tulang bagian wajah .
Membentuk sebagian besar dari langit-langit mulut (palatum durim/langit-langit keras)
Membantu pembentukan lantai orbita, serta sisi dan dasar rongga hidung
Menyokong 16 gigi permanen rahang atas
Masing-masing maxilla merupakan tulang yang irregular, agak kuboid
Mempunyai satu corpus (body) dan 4 processus:
o Processus zygomaticus
o Processus frontalis
o Processus palatina
o Processus alveolaris
Merupakan tulang berongga: ruang udara simus maxillaris (antrum of highmore)

Bagian penting lainnya yaitu:


o Fossa incissivus
o Fossa caninus
o Foramen infraorbitalis
o Foramina alveolaris posterior
o Tuberositas maxillaris
o Fossa pterygopalatina
o Canalis incisivus
Corpus maxilla mempunyai 4 permukaan:
o Facies anterior (facial surface)
o Facies infratemporalis
o Facies orbitalis
o Facies nasalis
b) Os Mandibula
Seperti tapal kuda
Menyokong gigi rahang bawah
Movable: temporomandibular joint
Tidak berpasangan
terdiri dari :
Corpus mandibulae
Sebetulnya terdiri dari 2 bagian yang telah menjadi satu pada bidang mediosagittal
Penyatuan ini terjadi pada umur 1-2 tahun .Tempat penyatuan ini ditandai oleh suatu
cekungan Batas bawah corpus mandibulae menebal dan disebut basis Mandibulae dan
cranial di atas basis mandibulae ini terletak pars alveolaris mandibulae. Pada bagian yang
terdepan dari basis mandibulae terdapat tonjolan tulang = protuberantia mentalis.
Sebelah kiri dan kanan protuberantia ini terdapat tuberculum mentale.Agak ke
lateral terdapat foramen mentale. Mulai dari foramen mentale ke arah cranial. Berjalan linea
oblique sampai ke permulaan ramus mandibulae. Pars alveolaris adalah tempat dari dentes,
cranial dari lubang-lubang gigi ini dibatasi oleh limbus alveolaris.
Lubang-lubang gigi disebut sebagai alveoli dentales, jumlahnya ada 16. Alveoli
Dentales ini dipisahkan satu sama lain oleh septa interalveolaris.
Pada permukaan luar mandibula terdapat alveoli dentales menonjol ke luar
dan disebut sebagai juga alveolaris.
Pada permukaan dalam dari mandibula
Dekat pada bidang mediosatittal terdapat 1 atau 2 spina mentalis,
sebelah caudal dan lateral masing-masing terdapat fossa digastrica,
yang pada sebelah cranialnya berjalan linea mylohyoidea berbentuk
huruf S.
Cranial dari linea mylohyoidea terdapat fovea sublingualis, caudal dari
linea mylohyoidea sebelah lateral terletak fovea submaxillaris. Mulai dari
foramen
mandibulae
ke
arah
caudoventral
terdapat
sulcus
mylohyoideus.

Rami mandibulae
Lebar dan pipih, terletak dorsal dari corpus mandibulae dan tegak lurus pada corpus tersebut
Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibulae menjadi : processus
coronoideus (muscularis) di sebelah ventral, dan processus articularis (concyloideus) pada
sebelah dorsal processus articularis mempunyai tonjolan yang disebut capitulum mandibulae,
caudal dari capitulum ini bagian dari ramus mandibulae mengecil dan disebut sebagai collum
mandibulae. Pada permukaan medial dari collum mandibulae ini terdapat suatu cekungan =
fovea pterygoidea.
Pada angulus mandibulae sebelah luar terdapat tuberositas masseterica,
pada permukaan dalam dari angulus mandibulae terdapat tuberositas pterygoidea. Crista
buccinatoria berjalan sesuai dengan jalannya linea oblique, tetapi letaknya pada permukaan
medial dari ramus mandibulae. Crista berjalan ke arah corpus mandibulae.
Permukaan lateral ramus mandibulae adalah licin. Permukaan medial ramus mandibulae di
tengah-tengahnya terdapat foramen mandibulare yang meneruskan diri ke dalam canalis
mandibulae dan akhirnya ke luar pada foramen mentale.
Sebelah medial dari foramen mandibulare dibatasi oleh tonjolan tulang = lingual mandibulae.
Dorsal dari gigi molare 3 terdapat trigonum retromandibulare.
Celah-celah yang berada diantara gigi-gigi disebut sebagai spatium interdentale.

c) Tulang tulang palatum


Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian
rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus
Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina dan maksila
Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Leher

Karakteristik dari Vetebra adalah:


Corpus
berukuran keil ,permukaan superior : konkaf
Inferior : konveks
Foramen Vertebrale
besar dan berbentuk segitiga
Prosesus Tranversus
kecil, menjorok ke arah lateral
Prosesus Articularis Inf dan Sup
facies sup mengarah ke superior
posterior.
Facies inf
mengarah ke inferior posterior
Prosesus Spinosus
pendek, menonjol dari lamina ke arah posterior dan
inferior untuk tempat
perlekatan otot

Tulang tulang pada bagian anterior leher

Terdiri atas :
Os. Hyoideus
Cartilageneus Laryngeus :
cart. Epiglotica,

cart. Thyreoidea,
cart. Arytenoidea,
cart. Cornuculata,
cart. Cunriforme
Cartilago Cricoidea
Cartilago Trachea

a) Os. Hyoideus
Disebut juga tulang lidah karena merupakan tempat lekat otot-otot yang membentuk dan
menyokong lidah .Bentuk seperti tapak kuda (U). Asal nama hyoid dari kata Yunani Hyoides yang
berarti bentuknya mirip huruf upsilon huruf ke 20 pada abjad Yunani . Hyoid tidak berartikulasi
dengan tulang yang lain.Secara fungsional hyoid berperan sebagai pelekat untuk musculus cervikal
anterior dan penyangga yang menjaga jalan nafas. Terdiri atas: corpus ossis hyoid, cornu mayus,
cornu minus

Corpus Ossis Hyoid


Merupakan bagian tengah busur, berbentuk Tulang Pipih persegi panjang yg cembung kedepan
Permukaan belakangnya rata-rata cekung. Berhubungan dengan epiglotis
Permukaan lateral berhubungan dengan cornu mayus
Cornu Mayus
Berupa sepasang tonjolan yg melengkung kebelakang seolah-olah berupa tanduk corpus

Cornu Minus
Berupa sepasang tanduk kecil pada pertemuan antara corpus dan cornu mayus

b) Cartilagineus Laryngeus
Cartilago Epiglotica
a. Tulang rawan tipis, berbentuk seperti sendok sepatu
b. Terdapat dibelakang akar lidah dan di depan pintu atas larynx
Cartilago Thyroidea
Terdiri atas :
1. Corpus Thyroidea
terdiri dari 2 lembar sayap (lamina quadrigemina) yg membentuk sudut kedepan
digaris median terdapat tonjolan : Pomum Adam (Adams Apple)
2. Cornu Superior
sepasang taju yang terdapat di tepi dorsal menuju ke cranial
3. Cornu Inferior
tonjolan daerah dorsal dibagianbawah

Cartilago Arytenoidea
berbentuk segitiga dg apex dicranial
terletak (berhubungan) dg pinggir lateral dan atas cartilago cricoid

Cartilago Cornuculata
terdiri atas 1 pasang tulang rawan yang berdempetan masing-masing pada
puncak cartilago arytenoidea
Cartilago Cuneiforme
berbentuk tongkat halus yang terdapat dipuncak lateral atas apex cartilago
arytenoidea
c) Cartilago Cricoidea
tedapat disebelah bawah cartilago thyroidea ( C VI) bentuk seperti cincin kawin
terdiri atas :
1. Bagian Posterior
berhubungan dg oesophagus terdiri atas : Lamina Quadrilateral (belakang),
Arcus Cartilago Cricoidea (1/4 depan bagian post)
2. Bagian Anterior
berupa arcus yang lengkung kedepan dan
bawah
d) CARTILAGO TRACHEA
Bagian depan: susunan tulang rawan yg berbentuk lingkaran
Bagian belakang: disempurnakan oleh jaringan ikat

Tulang tulang pada bagian posterior leher


Terdiri dari 7 ruas tulang vetebralis yaitu: os cervical 1-7
Berfungsi untuk menopang kepala

Vertebra cervikalis
7 vertebra cervikalis membentuk regio cervikalis pada columna vertebralis, yang menutupi medulla

spinalis dan meninges.


Terdapat 3 vertebra cervikalis atipikal:
1. V C1/atlas
Tulang menyerupai ginjal mirip cincin yang tidak memiliki processus spinosus dan
terdiri dari 2 masasa lateral yang dihubungkan oleh arcus anterior atlantis dan
posterior atlantis. Facies artikulasi superior konkafnya menerima condylus
occipitale
Pada atlas di lukiskan adanya Arcus Anterior terdapat permukaan
sendi,fovea,vertebralis.

2. V C2/axis
Beda dari C3- C6 karena adanya Dens Prosesus Odontoid .Pada permukaan
Cranial Corpus Axis memiliki tonjolan seperti gigi. Prosesus odontoid menonjol
keatas dan bersandar pada tulang atlas.
Prosesus odontoideus : tonjolan yang bersendi dengan atlas memungkinkan kepala
untuk menggeleng.

3. V C7/ Vertebra Prominens


Diberinama tersebut karena Prosessus Spinosus panjang , yang tidak terbelah

dua.Prosesus Spinosus dapat dijadikan patokan untuk menentukan letak tulang


vertebrae yang lain
Prosessus Transversusnya besar tetapi Foramina Transversusnya kecil
Vertebra Cervikal tipikal :
1. V C3-C5
Prosesus Spinosus bercabag 2
Foramen Transverium membagi Prosesus Transversus menjadi Tuberculum anterior
dan Tuberculum posterior
Lateral For Transversarium terdapat Sulcus Nervi Spinalis , didahului oleh nervi
spinalis
2. V C6
Perbedaannya dari C1-C5 yaitu adanya Tuberculum Coroticum karena dekat
dengan arteri corotico

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur pada Head and
Neck
Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang , lapisan epifisis atau permukaan sendi tulang
rawan.
Menurut American Acreditation Health Care Commission terdapat 4 jenis fraktur pada kepala :
Simple
Retak pada tengkorak tanpa kecedraan pada kulit
Linear / Hairline
Retak pada cranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,distorsi
Depressed
Retak pada cranial dengan depresi kearah otak
Compound
Retak atau kehilangan kulit dan spilentering tengkorak
Gambaran Fraktur kepala dibedakan atas :
Fraktur linear
Fraktur yang paling sering dittemukan, terjadi retakan pada fraktur linear tetapi tidak terjadi
displacement .umumnya tidak terlalu memerlukan perawatan. Fraktur tengkorak linear pada
umumnya dihasilkan dari energi yang tidak kuat seperti halnya trauma tumpul pada
permukaan yang luar tulang tengkorak. Fraktur linear yang terdapat robekan pembuluh
darah dapat membuat ematom ekstra dural,sehingga diperlukan depresi tulang secepatnya.
Apabila ujung tulang mengeni otak dapat merusak otak tersebut sehingga dapat terjadi
penurunan kesadaran,kejang,koma hingga kematian
Fraktur diastase
Fraktur yang terjadi pada sutura sehingga terjadi pemisahan sutural kranial. Fraktur ini
biasanya terjadi pada anak usia dibawah 3th
Fraktur tengkorak depresi

Terjadi apabila fragmen tulang tertekan. Perlu dioperasi untuk mengoreksi kelainannya
Terapinya : immobilisasi cervical dengan collar plaster selama 3 bulan.

Jenis fraktur pada leher


Fraktur atlas C1
Terjadi pada kecelakaan jatuh dari ketinggian dan posisi kepala menopang badan dan
daerah cervikal mendapat tekanan.
Condylus Occipitalis dapat menghancurkan cincin tulang atlas.Pemeriksaan radiologi yang
dilakukan adalah posisi anteroposterior dengan mulut pasien dalam keadaan terbuka.
Terapinya : immobilisasi cervikal dengan collar plaster selama 3 bulan
Pergeseran C1 dan C2 (Sendi Atlantoaxial)
Atlas dan axis dihubungkan dengan ligamentum tranversalis dari atlas yang menyilang
dibelakang prosesus odontoid pada axis.Fraktur dislokasi termasuk fraktur basis prosesus
odontoid. Umumnya ligamentum tranversalis masih utuh dan prosesus odontoid pindah
dengan atlas dan dapat menekan medulla spinalis. Terapi untuk fraktur geser atlantoaxial
adalah reduksi dengan traksi continues
Fraktur kompresi Corpus Vertebral
Tanpa kerusakan ligamentum spinal , namun dapat mengakibatkan kompresi korpus
vertebralis. Sifatnya tidak stabil. Terapinya : reduksi dengan plastik collar selama 3 minggu
Flexi Subluksasi Vertebral Cervikal
Terjadi pada saat pergerakan kepala kearah dpan yang tiba tiba sehinggga terjadi deselerasi
kepala karena tubrukan atau dorongan pada kepala bagian belakang. Tindakan : ekstensi
cervikal dilanjutkan dengan imobilisasi leher terekstensi dengan collar selama 2 bulan
Fleksi dislokasi dan fraktur dislokasi cervical
Mirip dengan subluksasi ,posterior ligamen robek dan posterior facet pada satu atau kedua
sisi kehilangan kestabilannya dengan bangunan sekitar. Jika fraktur pada C7-Th1 maka
posisi iini sulit dilihat dari posisi foto lateral. Tindakan: traksi skull continu dapat dipakai
sementara
Fraktur pada cervikal ke 7 (processus spinosus)
Proses spinosus C7 lebih panjang dan prosesus ini melekat pada otot. Adanya kontraksi otot
akibat kekerasan yang sifatnya tiba tiba akan menyebabkan avulsi prosesus spinosus yang
disebut clay shovelers fracture fraktur ini tapi tidak berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai