Kelompok 2
Tutor: Drg. Joni Saputra
Ketua: Annisa Syifa Fauzia
Sekretaris Meja: Rahmatul Sakinah
Sekretaris Papan : Khairani Putri Nabillah
Nama Anggota:
Claudia Florencita Ediharsi
Dian Lestari
Mebby Putri Insani
Nurhayati
Salsabilla Septia Irsyadi
Tri Wahyuni Fajriah
Zhafirah Muharani Nasution
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
Ani (18 th) datang ke rumah sakit dengan keluhan baru saja terjatuh karena terpeleset di kamar
mandi . Ia menceritakan bahwa saat terjatuh kepalanya terbentur dan lehernya terkilir. Saat dilakukan
pemeriksaan tidak ada luka pada daerah kepala,wajah dan leher Ani.
Untuk melihat kerusakan pada daerah tersebut ,dokter menyarankan untuk melakukan CT scan
untuk melihat keadaan tulang pada cranium ,wajah dan leher Ani. Hal ini dilakukan untuk memastikan
apakah ada fraktur pada tulang tersebut karena anatomi tulang dan bagian bagiannya tidak dapta terlihat
dengan kasat mata.
Bagaimana saudara menjelaskan mengenai kasus di atas ?
Uraian:
A. Terminologi
1. CT Scan : * Suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak.
* Melakukan pemeriksaan tanpa adanya bedah dari dokter kepada pasiennya
* Dalam melakukan CT Scan ada aturannya yaitu berat badan pasien minimal 45 kg
B. Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sutura serrata : tepi dari masing masing tulang berbentuk sebagai gigi gergaji dan ini
berimpitan
b. Sutura skualosa : tepi dari masing masing tulang menipis dan saling menutupi
c. Sutura harmoniana : tepi dari masing masing tulang lurus dan saling tepi menepi
10. Apa saja fungsi dari skull ?
Jawabannya :
Melindungi otak
Memberi bentuk kepala
Tempat perlekatan otot di kepala
11. Apa saja bagian bagian pada tulang leher ?
Jawabannya:
Bagian anterior (depan) terdiri atas :
a) Os Hyoideus
Disebut juga tulang lidah ,karena merupakan tempat lekat otot yang membentuk dan
menyokong lidah. Berfungsi untuk jangkar bagian bagian belakang lidah, berperan dalam
berbicara dan menelan
b) Cartilageneus Laryngeus terdiri dari :
- Cartilago Epiglotica
- Cartilago Arytenoidea
Cartilago Cunriforme
- Cartilago Thyreoida
- Cartilago Cornuculata
c) Cartilago Cricoidea
d) Cartilago Trachea
Bagian posterior ( belakang ) terdiri atas :
Terdiri dari 7 ruas tulang vertebralis yaitu: os cervical 1-7
Cervikal 1 disebut dengan atlas
Ani (18th)
Datang ke Rumah
Sakit
Terpeleset
Kepala
Leher
CT SCAN
Tulang
Tulang
pada
Tulang
Tulang
pada
Tulang
Tulang
Rongga
Mulut
Jenis jenis
Fraktur
pada Head
and Neck
F. Kumpulan informasi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Cranium dan
bagiannya
Cranium dibentuk oleh beberapa tulang yang dihubungkan sau sama lain oleh tulang berigi
yang disebut dengan sutura ,banyaknya 8 buah dan terdiri dari 3 bagian.
Pembagian tulang cranium berdasarkan letaknya :
A. Kubah tengkorak ; terdiri dari tulang:
i.
Tulang Frontal
Tulang frontal membentuk dahi,langit langit rongga nassal ,dan langit langit orbita
(kantong mata).
Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang
pada masa kanak kanak awal berfungsi denga penuh.
Pada tulang frontal terdapat Tubrositas dan Arkus, yaitu
>Tubrositas Frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar
pada tengkorak muda.
> Arkus Supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial
oleh suatu elevasi halus yang disebut glabella.
> Tepi Supraorbital , yang terletak dibawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi
orbita bagian atas. Foramen supraorbital merupakan jalan masuk arteri dan syaraf.
ii.
Tulang Parietal
Tulang parietal membentuk sisi dan langit langit cranium. Yang terdiri dari atas :
- sutura sagital adalah sututra yang menyatukan os parietal kiri dan
kanan
- sutura koronal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan os
frontal
- sutura lamboidal adalah sutura yang menyatukan os parietal dengan
os oksipital
iii.
Tulang Oksipital
Tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os oksipital,terdapat sebuah
lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam uas tulang belakang yang
disebut foramen magnum.
Foramen magnum ini menghubungkan rongga cranial dengan rongga spinal. Tulang
oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang cranium
Protuberans Oksipital Eksternal yaitu suatu proyeksi yang mencuat diatas foramen magnum
Kondilus Oksipital yaitu 2 prosesus oval pada os ooksipital yang berartikulasi dengan os
vertebra serviks pertama (atlas)
B. Dasar Tengkorak ; terdiri dari tulang
i.
Os Spfenoid ( tulang baji )
Tulang ini terdapat pada ditengah dasar tengkorak , bentuknya seperti kupu kupu
yang mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut
kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung .
Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut
sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu hipofisis
Sayap mayor dan minor menonjol ke arah lateral dari badan tulang
Prosesus pterigoid menonjol ke arah inferior dari badan tulang dan
membentuk donding ronga nassal
ii.
Os Etmoidal (tulang tapis)
Terletak disebelah depan dari Os Spenoidal ,diantara lekuk mata, terdiri dari tulang
tapis yang tegak dan mendatar . Bagian yang mendatar yang mempunyai lubang lubang
kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian
yang tegak disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang
diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang tulang lain diantaranya
tulang kepala belakang,tulang dahi, dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar
tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan,
tengah,dan belakang
Juga merupakan struktur penyangga penting dari rongga nassal dan berperan dalam
pembentukan orbita mata
Tulang ini memiliki 4 bagian :
Lempeng Plate Kribriform
Membentuk bagian langit langit rongga nassla dan terperforasikan untuk
jalur saraf olfaktori. Krista Galli adalah prosesus halus tringular yang menonjol
ke dalam rongga kranial diatas lempeng kribriformi yang berfungsi sebagai
tempat perlekatan pelapis otak
Lempeng Perpendikular
Menonjol ke arah bawah disudut kanan lempeng kribriform dan
membentuk bagian septum nassal yang memisahkan 2 rongga nassal
Massa Lateral
Mengandung sel sel udara atau Sinus Etmoid tempat mensekresikan mukus
Konka Nasal Sup dan Tengah atau Turbinatum
Menonjol secara medial yang berfungsi untuk memperluas area permukaan
r.nassal
C. Samping Tengkorak ; dibentuk oleh tulang tulang seperti ;
i.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Fasial dan bagiannya
Facial bones terdiri atas 14 tulang, tulang tulang ini tidak bersentuhan dengan otak.
Tulang ini disatukan sutura yang tidak dapat bergerak
a) Tulang tulang Nassal
Membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum nasal. Hampir
semua jaringan pendukungnya terdiri atas kartilago. Merupakan tabung yang menjadi atap
dari cavum nasi , membentuk celah dengan os maksila dan os lakrimal.
Sutura yang ada diantara os frontal dan os nassal ada sutura Frontomaxillaris.
Sutura yang ada diantara os nassal dan os mandibula ada sutura Frontonasallis.
Pada dinding lateral , terdapat lempeng tulang yang melengkung yaitu concha nasalis
b) Tulang tulang palatum
Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan bagian
rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan pembuluh darah :
Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus
Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mayus dan For Palatinum
Minus
Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina dan maksila
Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian posterior dari palatum
durum dimana merupakan tempat terpisahnya nassal cavity dengan cavum oris
c) Tulang tulang zygomatik (malar)
Membentuk tonjolan pada tulang pipi . Setiap prosesus temporal berartikulasi
dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal .Dan juga sebagai dinding lateral serta
dasar cavum orbita.
Bagian medial berartikulasi dengan Maxilla
Bagian lateral berartikulasi dengan proseseus Zygomatikum
`Lateral atas berhubungan dengan Os. Frontal
d) Tulang tulang maksila
Membentuk rahang atas
Prosesus alveolar : mengandung soket gigi bagian atas
Prosesus zygomatikus : memanjang keluar bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk
mentransmisi saraf dan pembuluh darah ke wajah.
Prosesus palatines, membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
Sinus Maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari sinus
paranasal.
Maksilla membentuk dasar dari orbita, dinding lateral dan dasar dari cavum nasi dan
palatine.
Dibelakang gigi insisivus dan caninus terdapat fossa yaitu fossa insisivus dan fossa caninus
e) Tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang ethmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasa duktus lakrimal, yang
mengalirkan air mata ke rongga nasal. Merupakan tulang yang berpasangan , dan juga
tulang terkecel dari wajah.
f) Tulang Vomer, membentuk bagian tengah dari langit-langit keras diantara pallatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g) Konka nasal inferior (turbinatum)
h) Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah.
Bagian alveolar berisi soket gigi bawah.
Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus
yaitu
- prosesus kondiloid yang berfungsi untuk artikulasi dengan tulang
temporal pada fosa mandibular dan
prosesus koronoid yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
temporal (Sloane, 2004).
Terdiri dari
corpus dan ramus
Foramen mental
Pada mandibula terdapat sendi kondiloid yang berhubungan dengan tulang temporal .
Mandibula membentuk sendi kondiloid dengan masing-masing os temporale. Sendi lain di antara
tulang wajah merupakan sutura. Maksila adalah tulang rahang atas, yang juga membentuk bagian palatum
durum anterior (langit-langit). Soket akar gigi ditemukan pada maksila dan mandibula (Scanlon, 2007).
i)
Sinus Paranasal ( Frontal, Etmoidal, Sfenoidal,Maksilar )
Terdiri dari ruang ruang udara dalam tengkorak yang terhubung dengna rongga nasal.
Fungsi Sinus tersebut :
Untuk memperingan tulang tulang kepala
Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses bicara
Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nassal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Tulang tulang Rongga mulut
Tulang pembentuk rongga mulut
a) Os Maxilla
Terdiri dari 2 tulang yaitu Os maxilla dextra dan sinistra.
Kedua tulang ini disatukan digaris tengah oleh sutura
Sutura: Adalah nama persendian tulang-tulang pembentuk cranium
Jenis persendian dari sutura adalah syndesmosis (tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat
yang tipis)
Os maxilla
Membentuk sebagian besar kerangka tulang bagian wajah .
Membentuk sebagian besar dari langit-langit mulut (palatum durim/langit-langit keras)
Membantu pembentukan lantai orbita, serta sisi dan dasar rongga hidung
Menyokong 16 gigi permanen rahang atas
Masing-masing maxilla merupakan tulang yang irregular, agak kuboid
Mempunyai satu corpus (body) dan 4 processus:
o Processus zygomaticus
o Processus frontalis
o Processus palatina
o Processus alveolaris
Merupakan tulang berongga: ruang udara simus maxillaris (antrum of highmore)
Rami mandibulae
Lebar dan pipih, terletak dorsal dari corpus mandibulae dan tegak lurus pada corpus tersebut
Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibulae menjadi : processus
coronoideus (muscularis) di sebelah ventral, dan processus articularis (concyloideus) pada
sebelah dorsal processus articularis mempunyai tonjolan yang disebut capitulum mandibulae,
caudal dari capitulum ini bagian dari ramus mandibulae mengecil dan disebut sebagai collum
mandibulae. Pada permukaan medial dari collum mandibulae ini terdapat suatu cekungan =
fovea pterygoidea.
Pada angulus mandibulae sebelah luar terdapat tuberositas masseterica,
pada permukaan dalam dari angulus mandibulae terdapat tuberositas pterygoidea. Crista
buccinatoria berjalan sesuai dengan jalannya linea oblique, tetapi letaknya pada permukaan
medial dari ramus mandibulae. Crista berjalan ke arah corpus mandibulae.
Permukaan lateral ramus mandibulae adalah licin. Permukaan medial ramus mandibulae di
tengah-tengahnya terdapat foramen mandibulare yang meneruskan diri ke dalam canalis
mandibulae dan akhirnya ke luar pada foramen mentale.
Sebelah medial dari foramen mandibulare dibatasi oleh tonjolan tulang = lingual mandibulae.
Dorsal dari gigi molare 3 terdapat trigonum retromandibulare.
Celah-celah yang berada diantara gigi-gigi disebut sebagai spatium interdentale.
Terdiri atas :
Os. Hyoideus
Cartilageneus Laryngeus :
cart. Epiglotica,
cart. Thyreoidea,
cart. Arytenoidea,
cart. Cornuculata,
cart. Cunriforme
Cartilago Cricoidea
Cartilago Trachea
a) Os. Hyoideus
Disebut juga tulang lidah karena merupakan tempat lekat otot-otot yang membentuk dan
menyokong lidah .Bentuk seperti tapak kuda (U). Asal nama hyoid dari kata Yunani Hyoides yang
berarti bentuknya mirip huruf upsilon huruf ke 20 pada abjad Yunani . Hyoid tidak berartikulasi
dengan tulang yang lain.Secara fungsional hyoid berperan sebagai pelekat untuk musculus cervikal
anterior dan penyangga yang menjaga jalan nafas. Terdiri atas: corpus ossis hyoid, cornu mayus,
cornu minus
Cornu Minus
Berupa sepasang tanduk kecil pada pertemuan antara corpus dan cornu mayus
b) Cartilagineus Laryngeus
Cartilago Epiglotica
a. Tulang rawan tipis, berbentuk seperti sendok sepatu
b. Terdapat dibelakang akar lidah dan di depan pintu atas larynx
Cartilago Thyroidea
Terdiri atas :
1. Corpus Thyroidea
terdiri dari 2 lembar sayap (lamina quadrigemina) yg membentuk sudut kedepan
digaris median terdapat tonjolan : Pomum Adam (Adams Apple)
2. Cornu Superior
sepasang taju yang terdapat di tepi dorsal menuju ke cranial
3. Cornu Inferior
tonjolan daerah dorsal dibagianbawah
Cartilago Arytenoidea
berbentuk segitiga dg apex dicranial
terletak (berhubungan) dg pinggir lateral dan atas cartilago cricoid
Cartilago Cornuculata
terdiri atas 1 pasang tulang rawan yang berdempetan masing-masing pada
puncak cartilago arytenoidea
Cartilago Cuneiforme
berbentuk tongkat halus yang terdapat dipuncak lateral atas apex cartilago
arytenoidea
c) Cartilago Cricoidea
tedapat disebelah bawah cartilago thyroidea ( C VI) bentuk seperti cincin kawin
terdiri atas :
1. Bagian Posterior
berhubungan dg oesophagus terdiri atas : Lamina Quadrilateral (belakang),
Arcus Cartilago Cricoidea (1/4 depan bagian post)
2. Bagian Anterior
berupa arcus yang lengkung kedepan dan
bawah
d) CARTILAGO TRACHEA
Bagian depan: susunan tulang rawan yg berbentuk lingkaran
Bagian belakang: disempurnakan oleh jaringan ikat
Vertebra cervikalis
7 vertebra cervikalis membentuk regio cervikalis pada columna vertebralis, yang menutupi medulla
2. V C2/axis
Beda dari C3- C6 karena adanya Dens Prosesus Odontoid .Pada permukaan
Cranial Corpus Axis memiliki tonjolan seperti gigi. Prosesus odontoid menonjol
keatas dan bersandar pada tulang atlas.
Prosesus odontoideus : tonjolan yang bersendi dengan atlas memungkinkan kepala
untuk menggeleng.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang Jenis jenis Fraktur pada Head and
Neck
Fraktur adalah kerusakan struktural dalam tulang , lapisan epifisis atau permukaan sendi tulang
rawan.
Menurut American Acreditation Health Care Commission terdapat 4 jenis fraktur pada kepala :
Simple
Retak pada tengkorak tanpa kecedraan pada kulit
Linear / Hairline
Retak pada cranial yang berbentuk garis halus tanpa depresi,distorsi
Depressed
Retak pada cranial dengan depresi kearah otak
Compound
Retak atau kehilangan kulit dan spilentering tengkorak
Gambaran Fraktur kepala dibedakan atas :
Fraktur linear
Fraktur yang paling sering dittemukan, terjadi retakan pada fraktur linear tetapi tidak terjadi
displacement .umumnya tidak terlalu memerlukan perawatan. Fraktur tengkorak linear pada
umumnya dihasilkan dari energi yang tidak kuat seperti halnya trauma tumpul pada
permukaan yang luar tulang tengkorak. Fraktur linear yang terdapat robekan pembuluh
darah dapat membuat ematom ekstra dural,sehingga diperlukan depresi tulang secepatnya.
Apabila ujung tulang mengeni otak dapat merusak otak tersebut sehingga dapat terjadi
penurunan kesadaran,kejang,koma hingga kematian
Fraktur diastase
Fraktur yang terjadi pada sutura sehingga terjadi pemisahan sutural kranial. Fraktur ini
biasanya terjadi pada anak usia dibawah 3th
Fraktur tengkorak depresi
Terjadi apabila fragmen tulang tertekan. Perlu dioperasi untuk mengoreksi kelainannya
Terapinya : immobilisasi cervical dengan collar plaster selama 3 bulan.